Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN


MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN
DOROTHEA E. OREM

OLEH

KELOMPOK 4 :
- CHRISIA MAILOPUW - MEGAWATI
- SRI AYU ASHARI - NEY THALIA LEREBULAN
- WARHAMNI ARPIN - NURIMANI L
- ASMAWATI - MARTINA RAHANSERANG
- SASMITA - MARLIN
- NURWAHDANIA R

STIK FAMIKA MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang telah menjadikan manusia sebagai
makhluk yang sempurna yang dilengkapi dengan akal pikiran, supaya manusia mampu memanfaatkannya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan segala upaya akal pikiran ini manusia dapat berikhtiar
untuk mencapai hubungan baik sesamanya. Kemudian shalawat dan beserta salam penulis sampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW selaku utusan Allah SWT yang terakhir diturunkan ke bumi untuk
menyampaikan risalahnya sebagai petunjuk dan peringatan untuk manusia.
Penulisan makalah ini menjadi suatu tugas bagi penulis untuk menyelesaikan tugas MAKALAH
FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN TENTANG MODEL KONSEP DAN TEORI
KEPERAWATAN DOROTHEA E. OREM, maka penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan penulis menulis makalah ini. Pada kesempatan ini,
penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih dan rasa penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada berbagai pihak terutama orang tua yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian makalah ini terutama kepada:
1. Dosen pembimbing mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan.
2. Serta pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam proses penulisan makalah ini yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga bimbingan dan bantuan yang serta dorongan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan
dan diridhai oleh Allah SWT. Akhir kata, penulis memohon ampunan kepada Allah SWT dan maaf yang
sedalam-dalamnya atas segala kekhilafan yang telah penulis perbuat.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan memberkahi semua amal baik yang telah
kita perbuat. Amin-amin ya rabbal alamin.

Sungguminasa, 12 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul. i

Kata pengantar ii

Daftar isi.. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah.. 1

C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Biografi Dorothea E. Orem 3

B. Pengertian Self Care Menurut Dorothea E. Orem. 3

C. Konsep Dasar Model Keperawatan... 4

D. Teori Konsep Keperawatan... 4

D. Paradigma Keperawatan 6

E. Proses Keperawatan... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 9

B. Saran.. 9

DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dorothea E. Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di Amerika.


Dorothea E. Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana
keperawatan pada tahun 1939 dan Master Keperawatan pada tahun 1945. Selama karier
profesionalnya, dia bekerja sebagai seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik
dan administrasi, serta perawat konsultan.

Model konsep menurut Dorothea E. Orem yang dikenal dengan model Self Care
memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan
mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit. Ia
pertama kali mempublikasikan ide-idenya dalam Keperawatan : Konsep Praktik, pada tahun
1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995.

Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan pemenuhan


kebutuhan dasar, Orem membagi dalam kelompok kebutuhan dasar yang terdiri dari
pemeliharaan dalam pengambilan udara (oksigenasi), pemeliharaan pengambilan air,
pemeliharaan dalam pengambilan makanan, pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi,
pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat, pemeliharaan dalam keseimbangan antara
kesendirian dan interaksi sosial, kebutuhan akan pencegahan pada kehidupan manusia dalam
keadaan sehat dan kebutuhan dalam perkembangan kelompok sosial sesuai sesuai dengan
potensi, pengetahuan, dan keinginan manusia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Siapakah Dorothea E. Orem dan apa perannya dalam keperawatan ?


2. Apa yang dimaksud dengan Self Care ?
3. Bagaimana konsep dasar model keperawatan Dorothea E. Orem ?
4. Bagaimana teori konsep keperawatan Dorothea E. Orem ?
5. Apakah itu paradigma keperawatan ?
6. Bagaimana proses keperawatan Dorothea E. Orem ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui siapakah Dorothea E. Orem dan apa perannya dalam keperawatan
2. Menjelaskan pengertian Self Care
3. Menjelaskan konsep dasar model keperawatan Dorothea E. Orem
4. Menjelaskan teori konsep keperawatan Dorothea E. Orem
5. Menjelaskan pengertian paradigm keperawatan
6. Menjelaskan proses keperawatan Dorothea E. Orem
BAB II
PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI DOROTHEA E. OREM


Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di Washington
DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun
1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja
sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai
konsultan (1970).

1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan
kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori
keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang
menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang
teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan
dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada
keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory self
care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

B. PENGERTIAN SELF CARE

Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :

"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya
sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).

Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self
care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak
mampu.
C. KONSEP DASAR MODEL KEPERAWATAN

Model konsep Dorothea Orem terfokus pada selfcare dan kebutuhan perawatan diri klien
untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan, perkembangan, dan kesejahteraan. Ada 3 prinsip
dalam keperawatan diri sendiri yaitu:

1. Perawatan diri yang bersifat holistik, seperti kebutuhan oksigen, air, nutrisi, eliminasi,
aktivitas dan istirahat.
2. Perawatan mandiri yang harus dilakukan sesuai dengan tumbuh kembang manusia.
3. Perawatan mandiri yang harus dilakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit.

Dalam teori Orem (1991) ada 5 area aktifitas keperawatan yaitu:

1. Masuk kedalam dan memelihara hubungan antara perawat dengan pasien dengan individu
, keluarga, kelompok, sampai pasien dapat melegitimasi rencana keperawatan.
2. Menentukan kapan dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan.
3. Bertanggung jawab atas permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan untuk kontak dan
dibantu perawat.
4. Menjelaskan,memberikan dan melindungi pasien secara langsung dalam bentuk
keperawatan.
5. Mengkoordinasi dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-hari pasien
atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan sosial dan edukasi yang
dibutuhkan atau yang akan diterima.

D. TEORI KONSEP KEPERAWATAN

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing.
Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :

1. Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan
kebutuhan.

Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat
yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan
kesehatan dan kesempurnaan.

Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara
kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pemberi self care
dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori /
persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan
kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :

- Pemeliharaan intake udara


- Pemeliharaan intake air
- Pemeliharaan intake makanan
- Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
- Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
- Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
- Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
- Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai
dengan potensinya.

2. Self Care Deficit


Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan
keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang
dibutuhkan.

Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan
dalam melakukan self care yang efektif

Teori self care deficit diterapkan bila :

- Anak belum dewasa


- Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
- Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan
datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh perawat,
pasien atau keduanya.

Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan
pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care".

Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :

a. The Wholly compensatory system


Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau
lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan.
b. The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau
kecelakaan.
c. The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu
melakukan perawatan mandiri.
d. Metode bantuan :
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :

o Acting atau melakukan sesuatu untuk klien


o Mengajarkan klien
o Mengarahkan klien
o Mensupport klien
o Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.

E. PARADIGMA KEPERAWATAN

Beberapa pengertian paradigma keperawata diantaranya: a. Paradigma adalah hubungan teori


yang membentuk susunan yag mengukur teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga
menimbulkan hal- hal yang perlu diselidiki (Depkes RI, 1989) b. Paradigma adalah pola piker dalam
memahami dan menjelaskan aspek tertentu pada setiap kenyataan (Fegurson) Falsafah dan Paradigma
Keperawatan 4 c. Menurut Thomas Kuhn (1979) Paradigma sebagai model, pola atau pndangan dunia
yang dilandasi pada karakteristik penampilan dalam kelompok yang menujukkan keberadaannya
terhadap sesuatu yang diyakini dan terbuka untuk penyelesaian masalah dalam kelompoknya. Dari
pengertian diatas, maka Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara
kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang
ada dalam keperawatan. Keperawatan berpandangan bahwa manusia dan kemanuusiaan merupakan titil
sentral dalam upaya pembangunn dengan menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan sesuai Pancasila
dan UUD 1945.

Paradigma keperawatan menurut dorothea orem (self-care deficit theory of nursing) :

Manusia :

Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana mereka membutuhkan
perkembangan dan kemampuan perawatan diri sendiri secara berkelanjutan. Manusia merupakan
suatu kesatuan dari fungsi biologi, simbolik dan sosial.

Lingkungan :

Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan serta perkembangan lingkungan.

Keperawatan :

Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan dan teknologi. Tujuan dari
keperawatan adalah membuat pasien dan keluarganya mampu melakukan perawatan sendiri,
diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika terjadi kecelakaan atau
bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan meminimalisasi efek dari pnyakit/kondisi yang
kronis atau kondisi ketidakmampuan.
Kesehatan :

Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi saling terintegrasi dengan
baik. Hal ini memungkinkan manusia mampu menghubungkan berbagai macam mekanisme
secara psikologis, fisiologis serta melakukan interaksi dengan orang lain.

F. PROSES KEPERAWATAN

Adapun proses keperawatan menurut Dorothea Orem yaitu:

1. Tahap Pengkajian

a. Pengkajian data dasar (nama, umur, sex, status kesehatan, status perkembangan, orientasi
sosio-kultural, riwayat diagnostik dan pengobatan, faktor sistem keluarga), Pola hidup, Faktor
lingkungan.

b. Observasi status kesehatan klien Untuk menemukan masalah keperawatan berdasarkan self-
care defisit,maka perawat perlu melakukan pengkajian kepada klien melalui observasi
berdasarkan klasifikasi tingkat ketergantungan klien yang terdiri dari Minimal Care, Partial
Care, Total Care.

c. Pengembangan teori Orem dengan masalah fisiologis. Secara rinci pengembangan teori Orem
mengenai kebutuhan dasar adalah sebagai berikut:

1. Pemenuhan kebutuhan udara/oksigen.

2. Pemeliharaan kebutuhan air/cairan.

3. Pemeliharaan kebutuhan makanan/nutrisi.

4. Perawatan proses eliminasi dan ekskresi.

5. Pemeliharaan keseimbangan aktifitas dan istirahat.

6. Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi sosial.

7. Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan.

8. Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam hubungan sosial.

2. Tahap Diagnosa

Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care defisit yang dialami oleh klien. Mengacu
pada diagnosa keperawatan yang aktual, resiko tinggi dan kemungkinan. Teori Orem masih
lebih berfokus pada masalah fisiologis, namun diagnosa dapat dikembangkan ke masalah lain
sesuai hierarki kebutuhan dasar yang dikembangkan Maslow.

3. Tahap Intervensi

Dibuat sesuai dengan dignosa keperawatan, berdasarkan self care demand dan
meningkatkan kemampuan self care. Membuat nursing system : Wholly compensatory, Partly
compensatory, atau supportive-educative.Membuat metode yang sesuai untuk membantu klien.

4. Tahap Implementasi

Merumuskan, memberikan dan mengatur bantuan langsung pada klien dan orang-
orang terdekat dalam bantuan keperawatan.
Membimbing dan mengarahkan.
Memberi dukungan fisik dan psikologis
Memberikan dan mempertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan
individu
Pendidikan
Berespon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan klien akan kontak
bantuan keperawatan.
Kalaborasi, pelimpahan wewenamg.
Melibatkan anggota masyarakat.
Lingkungan

5. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan pasien atas tindakan yang


telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan keperawatan tercapai
atau belum. Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam: meningkatkan kemampuan
self care, memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN :

Berdasarkan Model Konsep menurut Dorothea E. Orem, setiap orang dituntut untuk
mampu melakukan perawatan diri (self care) secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan dasar
agar dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan
menanggulangi akibat-akibatnya., tetapi pelaksanaan perawatan diri berdasarkan tingkat
kemampuan setiap individu seperti faktor usia atas perkembangan, contohnya bayi dan lansia
termasuk kelompok individu yang tidak dapat melakukan perawatan diri sendiri sedangkan
dewasa yang masih memiliki kemampuan dapat melakukan perawatan secara mandiri.

B. SARAN

Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang sejarah-sejarah


keperawatan agar dapat mengetahui secara luas sehingga dapat membantu dalam proses
pembelajaran dan tindakan-tindakan yag akan kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kapukonline.com/2012/02/konsepkeperawatandorotheaeorem.html

Anda mungkin juga menyukai