Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERILAKU (BI)

PENGAMATAN RESPON CACING TANAH


(Lumbricus terrestis)

Tanggal Praktikum : 10 Februaru 2017

Tanggal Pengumpulan : 20 Februari 2017

Disusun oleh :

Wina Supriani

10614012

Kelompok 5

Asisten :

Ogi

106120

PROGRAM STUDI BIOLOGI


SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Menentukan morfologi cacing
2. Menentukan efek dari stimulasi
3. Menentukan perilaku komunikasi cacing
4. menentukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Macam-macam gerak pada organisme (lokomosi dan taksis)

Gambar 2.1

Gambar 2.2
2.2 Perilaku taksis
2.3 Taksonomi dan habitat cacing tanah
2.4 Anatomi cacing tanah
2.5 Sistem sensorik cacing tanah
2.6 Mekanisme komunikasi cacing
.
BAB 1II
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Tabel 3.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan
Stopwatch Glove
Jarum jara Sabun cuci tangan
Cawan petri Tisu
Nampan Cotton bud
Cacing tanah
Tanah

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Pengamatan Morfologi
Cacing tanah diletakan di atas cawan petri, kemudian diamati bagian
dorsal dan ventralnya. Pada bagian dorsal diamati mulai dari bagian anterior
hingga bagian posterior. Hasil pengamatan dicatat pada lembar pengamatan
dan digambarkan kembali.
3.2.2 Efek dari Stimulasi pada Kemampuan Respons Cacing
Pada pengamatan ini digunakan tiga ekor cacing. Dimana masing-masing
individu cacing diberikan dua perlakuan. Perlakuan pertama dilakukan
dengan memberikan stimulus menggunakan cotton bud. Bagain tubuh
cacing yang diberikan stimulus adalah bagian anterior, klitelum, dan
posterior. Untuk masing-masing bagian tubuh dicatat responnya, nilai 1 jika
cacing merespon, nilai 0 jika cacing tidak merespon. Perlakuan kedua
adalah menggunakan jarum jara, untuk langkah-langkahnya tidak jauh
berbeda seperti langkah sebelumnya.
3.2.3 Komunikasi pada Cacing Tanah
Pada pengamatan ini digunakan 6 ekor cacing, yang telah dibersihkan
terlebih dahulu dari butiran tanah. Satu ekor cacing diambil dan diletakan
diatas cawan petri. Kemudian diberikan sentuhan pada seluruh permukaan
tubuh cacing menggunakan cotton bud yang telah diberi larutan
sabun/detergent. Pemberian stimulus ini harus dilakukan hati-hati jangan
sampai mengenai cawan petri. Stimulus terus diberikan hingga cacing
mengeluarkan lendir. Jika cacing sudah mengeluarkan lendir, cacing
diambil dan digatikan dengan cacing yang baru. Kemudian diamati respon
dari cacing yang baru diletakan di cawan petri dan dicatat bernilai 1 jika
cacing menjauhi lendir, 0 jika mendekati lendir. Selain itu dicatat juga
waktu latensi mulai terjadi respon. Pada pengamatan ini dilakukan 3 kali
pengulangan menggunakan cacing yang berbeda.
3.2.4 Mekanotaksis pada Cacing Tanah
Digunakan tiga ekor cacing, dengan masing-masing cacing dilakukan
tiga kali pengulangan. Cacing pertama diletakan pada gelas kimia yang telah
diisi tanah sebelumnya. Kemudian cacing ditutupi dengan tanah, diusahakan
tidak terlalu dalam dan disesuaikan dengan ukuran tubuh cacing. Gelas
kimia diletakan di atas meja dengan permukaan datar. Meja dipukul-pukul,
lalu diamati respon dari cacing dan dicatat waktu latensi mulai terjadi
respon. Selain itu dicatat pula responnya, bernilai 1 jika cacing muncul ke
permukaan, 0 jika tidak muncul kepermukaan. Hal yang sama juga
dilakukan pada 2 ekor cacing lainnya.
3.2.5 Avoidance Test
Digunakan satu ekor cacing. Cawan petri disi dengan tanah, kemudian
dibagi menjadi dua area dengan bagian tengan diberi jarak untuk
BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengamatan Morfologi Cacing Tanah


-Cantumkan gambar dari literatur dan foto (beserta keterangan).

Gambar 4.1 Morfologi cacing

4.2 Respons Cacing Tanah terhadap Stimulus Sentuhan


Data per-angkatan. Data yang didapat terbagi menjadi dua kelompok besar,
yakni nilai respons dari stimulus benda tumpul dan benda tajam. Pada tiap
kelompok terdapat tiga jenis data, yakni nilai respon di bagian anterior, posterior,
dan klitelum.
- Data ditampilkan dalam bentuk grafik total nilai respons terhadap jenis stimulus
dan bagian tubuh cacing.
- Selain menampilkan grafik, analisis statistik yang dilakukan:
1. Analisis dengan Mann-Whitney U Test antara kelompok data
nilai respons terhadap stimulus benda tumpul dan stimulus
benda tajam. Analisis dilakukan untuk melihat adanya beda
nyata respon yang diberikan terhadap stimulus benda tumpul
dan benda tajam.
Input data berupa jumlah (COUNT) respons tiap kelompok,
sehingga ada 42 (= 14 x 3) data untuk masing-masing stimulus.
2. Analisis Kruskal-Wallis H Test dari data nilai respons terhadap
stimulus benda tumpul dan benda tajam di posterior, anterior,
dan klitelum. Analisis dilakukan untuk melihat adanya beda
nyata antara respons di posterior, anterior, dan klitelum
terhadap stimulus.
Prinsip input data seperti nomor 1 di atas.
- Jelaskan bagaimana mekanisme escape response pada cacing tanah.
- Mengapa batas waktu pengamatan adalah 2 menit?
4.3 Mekanisme Komunikasi pada Cacing Tanah
Data per angkatan. Data yang didapat berupa rataan latensi dari ketiga
cacing (beserta standar deviasi) serta nilai respons dari stimulus lendir
yang diberikan. Nilai dipersentasekan dalam pie chart.
- Jelaskan bagaimana mekanisme komunikasi pada cacing tanah
berdasarkan literatur.
4.4 Mekanotaksis pada Cacing Tanah
Data per angkatan. Data yang didapat berupa rataan latensi dari ketiga
cacing (beserta standar deviasi) serta nilai respons dari stimulus mekanis
yang diberikan. Nilai respons kemudian dipersentasekan dalam pie chart.
- Bagaimana penjelasan mengenai respons tersebut?

4.5 Avoidance Test pada Cacing Tanah


Data per angkatan. Data yang didapat berupa latensi dari individu cacing tiap 20
menit dan nilai respons tiap 20 menit. Latensi kemudian dirata-rata (beserta
standar deviasi), sementara nilai respons dari tiap perlakuan dibuat dalam grafik
batang. Akan ada dua grafik berbeda, yakni grafik perbandingan (dalam %) nilai
respons perlakuan garam-kontrol, dan perlakuan detergen-kontrol. Nilai respons
antara detergen dan garam juga dianalisis dengan Mann-Whitney U Test untuk
melihat adanya beda nyata antara respons pada garam dan respons pada detergen.
- Jelaskan bagaimana pengaruh garam dan detergen terhadap cacing serta peran
cacing sebagai bioindikator.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
1.
5.2 Saran
Status ekologi dari ketiga stasiun yang tercemar, mengindikasikan bahwa
perlunya monitoring baik darp pemerintah maupun dari masyarakat. Alam
telah memberikan apa yang kita perlukan maka sudah seharusnya kita juga
memperlakukan alam sebagaimana alam telah memenuhi semua kebutuhan
kita. Dalam menjalankan penelitian ini diperlukan ketelitian dan kewaspadaan
karena area sungai yang licin dan terdapat beberapa spot yang memiliki arus
deras. Selain itu, cuaca juga mempengaruhi hasil yang akan diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Mahri, Jain. Annelida Earthworm Competitive Science Version Magazine, April 7,
2007.
Nair, Sonia. 2011. Anatomy of an Earthworm. Diakses dari
http://www.buzzle.com/articles/anatomy-of-an-earthworm.html pada tanggal 06
Februari 2017
Ramot, D. et al. 2008. Thermotaxis is a Robust Mechanism for Thermoregulation in
Caenorhabditis elegans Nematodes. The Journal of Neuroscience 28(47): 12546-
12557
Russell, Peter J., Hertz, Paul E., Beverly, McMillan. 2011. Biology: The Dynamic
Science. Cengage Learning
Suhara. 2010. Ilmu Kelakuan Hewan (Animal Behaviour). Modul Pembelajaran. [Online]
FPMIPA, 4- 8. Tersedia pada: http://file.upi.edu/Direktori
/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196512271991031- SUHARA/Bab_1_
Animal_Behaviour_ppt.pdf.
LAMPIRAN

LAMPIRAN A
STIMULUS SENTUHAN

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Anterior Jarum Jara 42 44,00 1848,00

Cotton Bud 42 41,00 1722,00

Total 84

Test Statisticsa

Anterior

Mann-Whitney U 819,000
Wilcoxon W 1722,000
Z -1,052
Asymp. Sig. (2-tailed) ,293

a. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Posterior Jarum Jara 42 41,50 1743,00

Cotton Bud 42 43,50 1827,00

Total 84

Test Statisticsa

Posterior

Mann-Whitney U 840,000
Wilcoxon W 1743,000
Z -,460
Asymp. Sig. (2-tailed) ,645
a. Grouping Variable: Perlakuan
Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Klitelum Jarum Jara 42 44,00 1848,00

Cotton Bud 42 41,00 1722,00

Total 84

Test Statisticsa

Klitelum

Mann-Whitney U 819,000
Wilcoxon W 1722,000
Z -,660
Asymp. Sig. (2-tailed) ,509

a. Grouping Variable: Perlakuan

LAMPIRAN B
KERAPATAN, KEANEKARAGAMAN, INDEKS KESAMAAN
SORENSEN MAKROZOBENTOS SUNGAI CIHANJUANG

LAMPIRAN C
KERAPATAN, KEANEKARAGAMAN, INDEKS KESAMAAN
SORENSEN MAKROZOBENTOS SUNGAI LAGADAR

Anda mungkin juga menyukai