Anda di halaman 1dari 8

KIMIA HASIL KELAUTAN

RUMPUT LAUT

Disusun oleh :
Maulana Rahman Herida 15612185
Revita Anggreyani 14612214
Cindy Tsania Cessa 15612112
Sherly Marcia Devana 16612009

PRODI ILMU KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Kimia Hasil Kelautan tentang "Rumput Laut" ini. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul "Rumput Laut". Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.

Yogyakarta, Oktober 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
2.1 Apa itu Rumput Laut .................................................................................................. 5
2.2 Habitat Rumput Laut .................................................................................................. 5
2.3 Klasifikasi dari Rumput Laut ..................................................................................... 5
2.4 Manfaat Rumput Laut ................................................................................................. 7
BAB III...................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 8

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua pertiga wilayah negaranya adalah
laut dan lautan dengan 13.667 buah pulau besar maupun kecil, serta mempunyai garis pantai
terpanjang di dunia, yaitu kurang lebih 80.791,42 km. Selain itu, kekayaan alam di dalamnya
pun luar biasa banyaknya, terutama dengan keanekaragaman jenis hewan (fauna), tumbuh-
tumbuhan (flora), serta bahan tambang dan mineral. Apalagi tingkat pencemaran laut
indonesia relatif kecil, yaitu hanya sekitar 0,2 persen bila dibandingkan dengan pencemaran
laut yang terjadi diseluruh dunia.

Gambar 1 Rumput Laut

Tetapi sangat disayangkan, potensi laut Indonesia yang sedemikian baiknya kurang
dimanfaatkan secara optimal serta tidak diimbangi pula dengan usaha pengembangan lebih
lanjut. Sampai sejauh ini, sebagian besar petani ikan (nelayan) hanya melakukan kegiatan
pemungutan hasil laut saja tanpa adanya usaha-usaha pengembangan. Namun demikian, ada
juga sebagian kecil yang sudah mulai dikembangkan, seperti pembudidayaan beberapa jenis
ikan, udang, dan rumput laut. Saat ini yang sedang banyak dikembangkan di Indonesia adalah
pembudidayaan rumput laut. Bahkan di beberapa daerah sudah dilakukan secara besar-
besaran. Contohnya, di teluk Jakarta, bahkan di propinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di daerah
pesisir Takala, Bulukumba, dan Maros, areal budidaya rumput laut lebih kurang seluas 775
Ha dengan hasil sekali panen lebih kurang 170 ton.
Rumput laut (sea weed) merupakan hasil perikanan yang bukan berupa ikan, tetapi
berupa tanaman. Usaha budidaya ini mengingat potensi rumput laut sebagai salah satu
komoditas ekspor nonmigas ternyata mempunyai prospek ekonomi yang cukup cerah.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu rumput laut ?
2. Dimana habitat rumput laut ?
3. Klasifikasi dari rumput laut ?
4. Manfaat rumput laut ?

1.3 Tujuan
Tujuan mengenal Rumput Laut adalah agar dapat memahami dengan baik tentang
rumput laut dan dapat membuka inspirasi bagi pembaca dalam memanfaatkan rumput laut
sebaik mungkin

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Apa itu Rumput Laut


Rumput laut termasuk beberapa jenis (species) dari alga atau ganggang, dimana alga
ini dikenal sebagai vegetasi perintis (tanaman perintis). Alga mengandung
klorofil, karotenoid, dan juga kromatophora (butiran-butiran zat warna), seperti hijau, biru,
keemasan, dan lain sebagainya.
Alga atau phyton dalam bahasa latin mempunyai nama dan istilah Indonesia yaitu
ganggang. Ganggang ini berbeda sekali dengan ganggang (Hydrilla spp). Orang sering keliru
dalam penamaan serta pengenalannya, jadi berhati-hatilah dalam mengenali dan memberi
nama rumput laut.
Di Indonesia sendiri, rumput laut mempunyai bermacam-macam nama, sesuai dengan
daerah tempat dia ditemukan. Di pulau Jawa dikenal dengan nama kades, ganggang atau
rambu kasang. Di pulau Bali disebut bulung, di pulau Lombok namanya lelusa. Sedang di
kepulauan Maluku dikenal dengan nama arien.

2.2 Habitat Rumput Laut


Habitat atau tempat hidup alga adalah di air, baik itu air tawar, payau, maupun laut, selain
itu dapat pula di tanah yang lembab. Umumnya dia hidup sebagai plankton (jasad renik),
yang terdiri dari:
1. Zooplankton, plankton yang dapat bergerak sendiri.
2. Phytoplankton, plankton yang tidak dapat bergerak sendiri, sifatnya lebih mendekati
sifat tanaman.
3. Benthos, yaitu ganggang atau alga yang hidup di dasar perairan, sedangkan yang
hidupnya terapung disebut Neuston
Sebagian jenis alga lagi hidupnya menempel pada tumbuhan lain, hewan, karang yang mati,
potongan karang, dan substrat keras lainnya, baik yang alami maupun buatan (artificial) yang
biasa disebut periphyton.

2.3 Klasifikasi dari Rumput Laut


Alga atau ganggang dapat diklasifikasikan menjadi tujuh divisi, berdasarkan pada
pigmentasi yang ada di dalam tubuh alga, yaitu :

5
1. Divisi Cyanphyta (alga biru)
Tepat hidup dari alga divisi ini umumnya di tempat lembab, air tawar, dan dapat hidup
mulai dari suhu 0o-75o. Beberapa genus (marganya) ada yang hidup bebas, epifit (hidup pada
kulit tumbuhan), epizoik (hidup pada kulit hewan), endofit (hidup dalam jaringan tumbuhan),
dan menempel pada dasar perairan, juga ada yang bersimbiosis.
Susunan tubuhnya ada yang bersel satu (uniseluler), membentuk koloni dan filamen. Alga
biru dapat melakukan fotosintesis yang menghasilkan tepung sianofise dan sianofisin (sejenis
protein). Hal ini dikarenakan tubuhnya mengandung klorofil a dengan karotenoidnya beta
().
2. Divisi Chlorophyta (Alga hijau)
Divisi Chlorophyta ini dibagi menjadi dua kelas, yaitu :
a. Chlorophyceae (alga hijau)
Tempat hidupnya kelompok alga hijau ini umumnya pada tempat yang lembab, di air
tawar, payau, maupun air laut, hidup bebas dan menempel, namun ada juga yang hidup secara
epifit, endofit, epizoik, serta bersimbiosis.
Susunan tubuhnya ada yang bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(poliseluler), tetapi ada juga di antaranya yang membentuk kolomi dan filamen.
Alga dari divisi ini dapat melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan amilum dan
lemak. Hal ini dikarenakan tubuhnya mengandung klorofil a dan b, karotenoidnya alfa
() dan beta (). Perkembangbiakannya secara sporik, namun ada juga yang gametik.
b. Charophyceae (alga karang)
Tempat hidupnya, umumnya di dasar air tawar dan melekat. Susunan tubuhnya bersel
tunggal, tetapi ada juga yang bersel banyak (poliseluler).Alga karang ini memiliki persamaan
dengan alga hijau. Persamaanya terletak pada cadangan makanannya, yaitu amilum dan
lemak. Perkembangbiakannya, umumnya secara vegetatip dan gametik.
3. Divisi Euglenophyta
Lingkungan hidupnya di kolom-kolom air tawar yang banyak bahan organik. Hidupnya
sering dijumpai sebagai zooplankton dan endozoik. Susunan tubuhnya bersel tunggal dan ada
sebagian yang hidupnya berkelompok. Pigmentasinya antara lain klorofil a dan b, serta
karotenoidnya beta (). Perkembangbiakannya secara vegetatif saja, yaitu dengan
pembelahan longitudinal.
4. Divisi Phyrophyta (alga api)
Divisi ini hanya mempunyai satu kelas saja, yaitu Dinophyceae (alga yang gerakannya
memutar) Tempat hidup alga ini umumnya di air laut, tetapi ada juga beberapa jenisnya yang
hidup di air tawar. Tubuhnya umumnya bersel tunggal. Pigmentasi yang dimiliki alga dari
kelas Dinophyceae ini antara lain, klorofil a dan c. Perkembangbiakannya dapat terjadi
secara vegetatif, sporik, maupun gametik.
5. Divisi Chrysophyta (alga keemasan)
Divisi Chrysophyta atau alga keemasan ini dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu sebagai
berikut :
a. Xanthophyceae
Alga ini memiliki warna dominan kekuningan. Tempat hidupnya di air tawar, laut dan
juga tanah yang agak lembab, dengan sifat hidupnya ada yang melekat dan ada pula yang
bebas. Susunan tubuh dari alga ini adalah sel tunggal, dan ada juga yang membentuk filamen
dan tubular. Pigmentasinya antara lain, klorofil a dan c. Perkembangbiakannya dapat
terjadi secara vegetatif, sporik, maupun gametik.
b. Chrysophyceae (alga keemasan)
Alga keemasan tempat hidupnya kebanyakan di laut, tetapi ada juga yang hidup di air
tawar. Susunan tubuhnya umumnya bersel tunggal (uniseluler), dan ada juga yang

6
membentuk koloni-koloni. Mengandung klorofil a dan c. Perkembangbiakannya
umumnya secara vegetatif dan sporik.
c. Bacillariophyceae (alga kersik, diatome)
Tempat hidup alga kersik atau diatome ini umumnya di air laut, namun ada juga sebagian
yang hidup di air tawar dan tanah yang lembab. Susunan tubuhnya, umumnya bersel tunggal.
Pigmentasi yang dimiliki alga dari kelas ini antara lain, klorofil a dan c.
Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif dan gametik

6. Divisi Phaeophyta (alga perang)


sungai yang berair payau. Susunan tubuhnya, umumnya bersel banyak (multiseluler) dan
tubuhnya sudah dapat dibedakan antara helaian (lamina), tangkai (stipe), dan pangkal yang
bentuknya menyerupai akar Lingkungan hidupnya umumnya di laut dan hanya sebagian kecil
saja yang hidup di muara (haptera).
Pigmentasi yang dimiliki alga perang, antara lain, klorofil a dan c, sedangkan
cadangan makanannya berupa Manitol (senyawa alkohol) dan Laminarin (senyawa
karbohidrat). Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif, sporik, dan gametik.
7. Divisi Rhodophyta (alga merah)
Tempat hidupnya di air laut, mulai dari tepi pantai sampai laut yang agak dalam. Untuk
susunan tubuhnya, umumnya bersel banyak (multiseluler), tetapi ada juga yang bersel tunggal
(misalnya Porphyridium) dan sering juga membentuk filamen (bengang).
Pigmentasi yang dimiliki alga merah antara lain, klorofil a dan d. Cadangan
makanannya berupa tepung florida. Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif, yaitu
dengan fragmentasi, sporik dan gametik.

2.4 Manfaat Rumput Laut


Rumput laut telah lama digunakan sebagai makanan maupun obat-obatan di negeri
Jepang, Cina, Eropa maupun Amerika. Diantaranya sebagai nori, kombu, puding atau dalam
bentuk hidangan lainnya seperti sop, saus dan dalam bentuk mentah sebagai sayuran. Adapun
pemanfaatan rumput laut sebagai makanan karena mempunyai gizi yang cukup tinggi yang
sebagian besar terletak pada karbohidrat di samping lemak dan protein yang terdapat di
dalamnya.
Di samping digunakan sebagai makanan, rumput laut juga dapat digunakan sebagai
penghasil alginat, agar-agar, carrageenan, fulceran, pupuk, makanan ternak dan Yodium.
Beberapa hasil olahan rumput laut yang bernilai ekonomis yaitu :
1. Alginat, digunakan pada industri farmasi sebagai emulsifier, stabilizer, suspended
agent dalam pembuatan tablet, kapsul;
2. kosmetik : sebagai pengemulsi dalam pembuatan cream, lotion, dan salep
3. makanan : sebagai stabilizer, emulsifier, thickener, additive atau bahan tambahan
dalam industri tekstil,
4. Agar-agar, banyak digunakan pada industri/bidang : kertas, keramik, fotografi dan
lain-lain ;
5. mikrobiological : sebagai cultur media

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Rumput Laut adalah sejenis alga yang memiliki zat warna yang juga disebut klorofil
dengan berbagai macam warna.
2. Habitat hidup rumput adalah di air, yaitu air tawar, laut, payau dan ada beberapa yang
hidup di tanah yang lembab.
3. Rumput laut dapat diklasifikasikan kedalam tujuh divisi, berdasarkan pada pigmentasi
yang ada di dalam tubuh rumput laut itu sendiri, yaitu Cyanophyta (alga biru),
Chlorophyta (alga hijau), Euglenophyta, Pyrophyta (alga api), Chrysophyta (alga
keemasan), Phaeophyta (alga perang), Rhodophyta (alga merah).
Rumput Laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, bahan dasar pembuat
kosmetik, agar-agar, alginat dan juga dapat dibudidayakan.

Anda mungkin juga menyukai