RUMPUT LAUT
Disusun oleh :
Maulana Rahman Herida 15612185
Revita Anggreyani 14612214
Cindy Tsania Cessa 15612112
Sherly Marcia Devana 16612009
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Kimia Hasil Kelautan tentang "Rumput Laut" ini. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul "Rumput Laut". Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Tetapi sangat disayangkan, potensi laut Indonesia yang sedemikian baiknya kurang
dimanfaatkan secara optimal serta tidak diimbangi pula dengan usaha pengembangan lebih
lanjut. Sampai sejauh ini, sebagian besar petani ikan (nelayan) hanya melakukan kegiatan
pemungutan hasil laut saja tanpa adanya usaha-usaha pengembangan. Namun demikian, ada
juga sebagian kecil yang sudah mulai dikembangkan, seperti pembudidayaan beberapa jenis
ikan, udang, dan rumput laut. Saat ini yang sedang banyak dikembangkan di Indonesia adalah
pembudidayaan rumput laut. Bahkan di beberapa daerah sudah dilakukan secara besar-
besaran. Contohnya, di teluk Jakarta, bahkan di propinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di daerah
pesisir Takala, Bulukumba, dan Maros, areal budidaya rumput laut lebih kurang seluas 775
Ha dengan hasil sekali panen lebih kurang 170 ton.
Rumput laut (sea weed) merupakan hasil perikanan yang bukan berupa ikan, tetapi
berupa tanaman. Usaha budidaya ini mengingat potensi rumput laut sebagai salah satu
komoditas ekspor nonmigas ternyata mempunyai prospek ekonomi yang cukup cerah.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu rumput laut ?
2. Dimana habitat rumput laut ?
3. Klasifikasi dari rumput laut ?
4. Manfaat rumput laut ?
1.3 Tujuan
Tujuan mengenal Rumput Laut adalah agar dapat memahami dengan baik tentang
rumput laut dan dapat membuka inspirasi bagi pembaca dalam memanfaatkan rumput laut
sebaik mungkin
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. Divisi Cyanphyta (alga biru)
Tepat hidup dari alga divisi ini umumnya di tempat lembab, air tawar, dan dapat hidup
mulai dari suhu 0o-75o. Beberapa genus (marganya) ada yang hidup bebas, epifit (hidup pada
kulit tumbuhan), epizoik (hidup pada kulit hewan), endofit (hidup dalam jaringan tumbuhan),
dan menempel pada dasar perairan, juga ada yang bersimbiosis.
Susunan tubuhnya ada yang bersel satu (uniseluler), membentuk koloni dan filamen. Alga
biru dapat melakukan fotosintesis yang menghasilkan tepung sianofise dan sianofisin (sejenis
protein). Hal ini dikarenakan tubuhnya mengandung klorofil a dengan karotenoidnya beta
().
2. Divisi Chlorophyta (Alga hijau)
Divisi Chlorophyta ini dibagi menjadi dua kelas, yaitu :
a. Chlorophyceae (alga hijau)
Tempat hidupnya kelompok alga hijau ini umumnya pada tempat yang lembab, di air
tawar, payau, maupun air laut, hidup bebas dan menempel, namun ada juga yang hidup secara
epifit, endofit, epizoik, serta bersimbiosis.
Susunan tubuhnya ada yang bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(poliseluler), tetapi ada juga di antaranya yang membentuk kolomi dan filamen.
Alga dari divisi ini dapat melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan amilum dan
lemak. Hal ini dikarenakan tubuhnya mengandung klorofil a dan b, karotenoidnya alfa
() dan beta (). Perkembangbiakannya secara sporik, namun ada juga yang gametik.
b. Charophyceae (alga karang)
Tempat hidupnya, umumnya di dasar air tawar dan melekat. Susunan tubuhnya bersel
tunggal, tetapi ada juga yang bersel banyak (poliseluler).Alga karang ini memiliki persamaan
dengan alga hijau. Persamaanya terletak pada cadangan makanannya, yaitu amilum dan
lemak. Perkembangbiakannya, umumnya secara vegetatip dan gametik.
3. Divisi Euglenophyta
Lingkungan hidupnya di kolom-kolom air tawar yang banyak bahan organik. Hidupnya
sering dijumpai sebagai zooplankton dan endozoik. Susunan tubuhnya bersel tunggal dan ada
sebagian yang hidupnya berkelompok. Pigmentasinya antara lain klorofil a dan b, serta
karotenoidnya beta (). Perkembangbiakannya secara vegetatif saja, yaitu dengan
pembelahan longitudinal.
4. Divisi Phyrophyta (alga api)
Divisi ini hanya mempunyai satu kelas saja, yaitu Dinophyceae (alga yang gerakannya
memutar) Tempat hidup alga ini umumnya di air laut, tetapi ada juga beberapa jenisnya yang
hidup di air tawar. Tubuhnya umumnya bersel tunggal. Pigmentasi yang dimiliki alga dari
kelas Dinophyceae ini antara lain, klorofil a dan c. Perkembangbiakannya dapat terjadi
secara vegetatif, sporik, maupun gametik.
5. Divisi Chrysophyta (alga keemasan)
Divisi Chrysophyta atau alga keemasan ini dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu sebagai
berikut :
a. Xanthophyceae
Alga ini memiliki warna dominan kekuningan. Tempat hidupnya di air tawar, laut dan
juga tanah yang agak lembab, dengan sifat hidupnya ada yang melekat dan ada pula yang
bebas. Susunan tubuh dari alga ini adalah sel tunggal, dan ada juga yang membentuk filamen
dan tubular. Pigmentasinya antara lain, klorofil a dan c. Perkembangbiakannya dapat
terjadi secara vegetatif, sporik, maupun gametik.
b. Chrysophyceae (alga keemasan)
Alga keemasan tempat hidupnya kebanyakan di laut, tetapi ada juga yang hidup di air
tawar. Susunan tubuhnya umumnya bersel tunggal (uniseluler), dan ada juga yang
6
membentuk koloni-koloni. Mengandung klorofil a dan c. Perkembangbiakannya
umumnya secara vegetatif dan sporik.
c. Bacillariophyceae (alga kersik, diatome)
Tempat hidup alga kersik atau diatome ini umumnya di air laut, namun ada juga sebagian
yang hidup di air tawar dan tanah yang lembab. Susunan tubuhnya, umumnya bersel tunggal.
Pigmentasi yang dimiliki alga dari kelas ini antara lain, klorofil a dan c.
Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif dan gametik
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Rumput Laut adalah sejenis alga yang memiliki zat warna yang juga disebut klorofil
dengan berbagai macam warna.
2. Habitat hidup rumput adalah di air, yaitu air tawar, laut, payau dan ada beberapa yang
hidup di tanah yang lembab.
3. Rumput laut dapat diklasifikasikan kedalam tujuh divisi, berdasarkan pada pigmentasi
yang ada di dalam tubuh rumput laut itu sendiri, yaitu Cyanophyta (alga biru),
Chlorophyta (alga hijau), Euglenophyta, Pyrophyta (alga api), Chrysophyta (alga
keemasan), Phaeophyta (alga perang), Rhodophyta (alga merah).
Rumput Laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, bahan dasar pembuat
kosmetik, agar-agar, alginat dan juga dapat dibudidayakan.