Bab 5
Bab 5
yang menggunakan APD masker dan yang tidak menggunakan masker di Fakultas
mengetahui faal paru sampel. Data diolah sesuai dengan tujuan penelitian untuk
5.1.1 Gambaran usia sampel terhadap nilai faal paru berdasarkan pemakaian
masker
Tabel 5.1 Gambaran Usia Sampel Terhadap Nilai Faal Paru Berdasarkan Penggunaan
Masker
Menggunakan APD masker Tidak menggunakan masker
Rasio Rasio
FEV1 FVC FEV1/FVC Jumlah FEV1 FVC FEV1/FVC Jumlah
Usia (%) (%) (%) (orang) (%) (%) (%) (orang)
18 th 83.00 78.00 114.80 5 (11.1%) 78.25 72.25 116.00 4 (8.9%)
19 th 80.36 73.09 115.73 11 (24.4%) 73.08 64.00 112.92 12 (26.7%)
20 th 79.64 71.00 114.54 13 (28.9%) 73.17 65.50 113.83 12 (26.7%)
21 th 82.33 76.44 111.67 9 (20.0%) 72.10 64.90 111.20 10 (22.2%)
22 th 76.33 67.83 108.67 6 (13.3%) 66.67 59.17 107.67 6 (13.3%)
23 th 73.00 67.00 115.00 1 (2.2%) 69.00 58.00 117.00 1 (2.2%)
(Sumber: Data Primer, 2015)
adalah pada kelompok usia 20 tahun yaitu sebanyak 13 orang (28.9%), dan pada
55
56
Sedangkan jumlah sampel paling kecil pada kelompok yang menggunakan APD
masker dan tidak menggunakan masker adalah pada kelompok usia 23 tahun yaitu
Rerata nilai FEV1 dan FVC terbesar pada kelompok yang menggunakan APD
masker dan tidak menggunakan masker adalah pada kelompok usia 18 tahun.
Sedangkan rerata nilai FEV1 dan FVC terkecil pada kelompok yang
kelompok usia 23 tahun. Adapun rerata nilai rasio FEV1/FVC terbesar pada
kelompok yang menggunakan APD masker adalah pada kelompok usia 19 tahun
dan kelompok yang tidak menggunakan masker pada kelompok usia 23 tahun.
Sedangkan untuk rerata nilai rasio FEV1/FVC terkecil pada kelompok yang
FEV1 dan FVC pada kelompok usia 18 20 tahun, kemudian terjadi peningkatan
nilai FEV1 dan FVC pada kelompok usia 21 tahun dan terjadi penurunan kembali
pada usia 22 23 tahun, dengan nilai rasio FEV1/FVC yang meningkat. Adapun
pada kelompok yang tidak menggunakan masker diketahui terjadi penurunan nilai
FEV1 dan FVC pada kelompok usia 18-23 tahun dan memiliki nilai rasio
Hal ini juga dapat disajikan dalam bentuk grafik 5.1 sebagai berikut.
57
Gambar 5.1 Grafik Gambaran Usia Sampel Terhadap Nilai faal Paru
Berdasarkan Penggunaan Masker
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai faal paru untuk FEV1
dan FVC pada seluruh kelompok usia terutama pada kelompok sampel yang
menggunakan APD masker cenderung lebih tinggi daripada FEV1 dan FVC pada
5.1.2 Gambaran usia sampel terhadap derajat kelainan faal paru berdasarkan
pemakaian masker
Tabel 5.2 Gambaran Usia Sampel Terhadap Derajat Kelainan Faal Paru Berdasarkan
Penggunaan Masker
Menggunakan APD masker Tidak menggunakan masker
Derajat kelainan faal paru Derajat kelainan faal paru
Usia Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif
(tahun) Normal ringan sedang berat Normal ringan sedang berat
18 th 1 4 0 0 0 4 0 0
19 th 3 8 0 0 0 7 5 0
20 th 1 12 0 0 0 7 5 0
21 th 3 3 6 0 0 6 3 1
22 th 0 6 0 0 0 3 2 1
23 th 0 1 1 0 0 0 1 0
Total 8 37 0 0 0 27 16 2
(Sumber: Data Primer, 2015)
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari kedua kelompok sampel
yaitu antara yang menggunakan APD masker dan yang tidak menggunakan
masker, jumlah sampel terbanyak adalah mengalami kelainan faal paru restriktif
58
ringan, dan didominasi pada kelompok usia 20 tahun dan 19 tahun. Jumlah sampel
paling kecil pada kelompok yang menggunakan APD masker adalah mengalami
faal paru normal yang didominasi pada kelompok usia 19 tahun dan 21 tahun,
paling kecil adalah mengalami kelainan faal paru restriktif berat pada kelompok
Kelompok yang menggunakan APD masker ada yang faal parunya normal
yaitu pada kelompok usia 18 tahun sampai 21 tahun sebanyak 8 orang. Sedangkan
kelompok yang tidak menggunakan masker tidak ada yang memiliki faal paru
normal.
Hal ini juga dapat disajikan dalam bentuk grafik 5.2 sebagai berikut.
banyak yang mempunyai faal paru yang normal dan lebih banyak yang hanya
mengalami kelainan faal paru yang ringan, dibandingkan dengan sampel pada
faal paru dari derajat yang ringan, sedang hingga berat, dan tidak terdapat sampel
5.1.3 Gambaran mulai berkendara sampel terhadap nilai faal paru berdasarkan
penggunaan masker
Tabel 5.3 Gambaran Mulai Berkendara Sampel Terhadap Nilai Faal Paru Berdasarkan
Penggunaan Masker
Menggunakan APD masker Tiddak menggunakan masker
Lama Rasio Rasio
berkendara FEV1 FVC FEV1/FVC Jumlah FEV1 FVC FEV1/FVC Jumlah
(tahun) (%) (%) (%) (orang) (%) (%) (%) (orang)
1 th 90.00 87.50 116.00 6 (13.3%) 84.25 78.13 114.13 8 (17.8%)
2 th 83.20 79.00 112.80 5 (11.1%) 80.33 75.00 115.67 3 (6.7%)
3 th 81.50 75.50 115.50 2 (4.4%) 78.50 71.00 111.00 2 (4.4%)
4 th 79.86 73.31 113.71 7 (15.6%) 73.86 69.43 115.29 7 (15.6%)
5 th 80.18 69.73 115.09 11(24.4%) 70.91 59.82 112.18 11 (24.4%)
6 th 76.83 67.67 117.00 6 (13.3%) 66.00 58.67 111.17 6 (13.3%)
7 th 74.60 66.40 110.00 5 (11.1%) 65.40 53.40 106.80 5 (11.1%)
8 th 70.50 63.50 117.00 2 (4.4%) 57.50 51.50 111.50 2 (4.4%)
9 th 69.00 60.00 109.00 1 (2.2%) 51.00 47.00 113.00 1 (2.2%)
(Sumber: Data Primer, 2015)
maupun kelompok yag tidak menggunakan masker adalah pada kelompok yang
jumlah sampel paling sedikit pada kelompok yang menggunakan APD masker
Rerata nilai FEV1 dan FVC terbesarpada kelompok yag menggunakan APD
yang berkendara sepeda motor selama 1 tahun. Rerata nilai rasio FEV1/FVC
terbesar untuk kelompok yang menggunakan masker adalah pada kelompok yang
berkendara selama 6 tahun dan 8 tahun dan untuk kelompok yang tidak
berkendara mulai terjadi penurunan FVC pada tahun ke 2 berkendara, FEV1 yang
menurun (masih dalam batas normal) dan rasio FEV1/FVC cenderung meningkat.
penurunan FVC sejak tahun pertama berkendara, FEV1 yang menurun , dan rasio
5.1.4 Gambaran mulai berkendara sampel terhadap derajat kelainan faal paru
Tabel 5.4 Gambaran Mulai Berkendara Sampel Terhadap Derajat Kelainan Faal Paru
Berdasarkan Penggunaan Masker
Menggunakan APD masker Tidak menggunakan masker
Mulai Derajat kelainan faal paru Derajat kelainan faal paru
berkendara Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif
(tahun) Normal ringan sedang berat Normal ringan sedang berat
1 th 6 0 0 0 0 8 0 0
2 th 2 3 0 0 0 3 0 0
3 th 0 2 0 0 0 2 0 0
4 th 0 7 0 0 0 7 0 0
5 th 0 11 0 0 0 5 6 0
6 th 0 6 0 0 0 2 4 0
7 th 0 5 0 0 0 0 5 0
8 th 0 2 0 0 0 0 1 1
9 th 0 1 0 0 0 0 0 1
Total 8 37 0 0 0 27 16 2
(Sumber: Data Primer, 2015)
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari kedua kelompok sampel
yaitu antara yang menggunakan APD masker dan yang tidak menggunakan
masker, jumlah sampel terbanyak adalah mengalami kelainan faal paru restriktif
ringan, dimana pada kelompok yang menggunakan APD masker didominasi pada
61
kelompok yang bekendara selama 5 tahun sedangkan pada sampel yang tidak
tahun. Jumlah sampel paling kecil pada kelompok yang menggunakan APD
masker yaitu mempunyai faal paru yang normal terdapat pada kelompok yang
berkendara selama 1 tahun dan 2 tahun , sedangkan untuk kelompok yang tidak
menggunakan masker jumlah sampel paling kecil adalah mengalami kelainan faal
paru restriktif berat pada kelompok yang berkendara selama 8 tahun dan 9 tahun.
5.1.5 Gambaran lama berkendara perhari sampel terhadap nilai faal paru
Tabel 5.5 Gambaran Lama Berkendara Perhari Sampel Terhadap Nilai Faal Paru
Berdasarkan Penggunaan Masker
Menggunakan APD masker Tidak menggunakan masker
Lama Rasio Rasio
Berkendara FEV1 FVC FEV1/FVC Jumlah FEV1 FVC FEV1/FVC Jumlah
(Jam) (%) (%) (%) (orang) (%) (%) (%) (orang)
1-2 80.38 71.45 112.92 41 (91.1%) 70.25 63.44 115.73 42 (93.3%)
2-3 76.00 70.67 114.80 4 (8.8%) 68.67 59.00 116.00 3 (6.6%)
(Sumber: Data Primer, 2015)
maupun kelompok yang tidak menggunakan masker adalah pada kelompok yang
lama berkendara dalam sehari selama 1-2 jam yaitu masing-masing sebanyak 41
orang (91.1%) dan 42 orang (93.3%). Sedangkan jumlah sampel paling sedikit
selama 2-3 jam yaitu masing-masing sebanyak 4 orang (8.8%) dan 3 orang
(6.6%).
Rerata nilai FEV1 dan FVC terbesar pada kelompok yag menggunakan APD
masker maupun kelompok yang tidak menggunakan masker berada pada sampel
yang berkendara sepeda motor selama 1-2 jam. Rerata nilai rasio FEV1/FVC
62
terbesar untuk kelompok yang menggunakan APD masker dan yang tidak
menggunakan masker adalah pada kelompok yang berkendara selama 2-3 jam
dalam sehari. Sementara rerata nilai FEV1, FVC, dan rasio FEV1/FVC terkecil
menggunakan masker berada pada sampel yang berkendara sepeda motor selama
berkendara perhari mulai terjadi penurunan FVC pada jam ke 1-2 berkendara,
FEV1 yang menurun (masih dalam batas normal) dan rasio FEV1/FVC cenderung
terjadi penurunan FVC pada jam 1-2 berkendara , FEV1 yang menurun , dan rasio
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai faal paru untuk FEV1
dan FVC pada seluruh kelompok lama berkendara dalam sehari terutama pada
daripada FEV1 dan FVC pada kelompok sampel yang tidak menggunakan
masker.
5.1.6 Gambaran lama berkendara sehari sampel terhadap nilai faal paru
Tabel 5.6 Gambaran Lama Berkendara Perhari Sampel Terhadap Derajat Kelainan Faal
Paru Berdasarkan Penggunaan Masker
Lama Menggunakan APD masker Tidak menggunakan masker
Berkendara Derajat kelainan faal paru Derajat kelainan faal paru
Perhari Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif
(Jam) Normal ringan sedang berat Normal ringan sedang berat
1-2 7 34 0 0 0 26 14 2
2-3 1 3 0 0 0 1 2 0
Total 8 37 0 0 0 27 16 2
(Sumber: Data Primer, 2015)
63
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari kedua kelompok sampel
yaitu antara yang menggunakan APD masker dan yang tidak menggunakan
masker, jumlah sampel terbanyak adalah mengalami kelainan faal paru restriktif
bekendara selama 1-2 jam perhari. Jumlah sampel paling kecil pada kelompok
yang menggunakan APD masker yaitu mempunyai faal paru yang normal
didominasi pada kelompok yang berkendara selama 1-2 jam perhari, sedangkan
untuk kelompok yang tidak menggunakan masker jumlah sampel paling kecil
adalah mengalami kelainan faal paru restriktif berat pada kelompok yang
5.1.7 Gambaran tinggi badan sampel terhadap nilai faal paru berdasarkan
pemakaian masker
Tabel 5.7 Gambaran Tinggi Badan Sampel Terhadap Nilai Faal Paru Berdasarkan
Penggunaan Masker
Menggunakan APD masker Tidak menggunakan masker
Rasio Rasio
Tinggi FEV1 FVC FEV1/FVC Jumlah FEV1 FVC FEV1/FVC Jumlah
Badan (m2) (%) (%) (%) (orang) (%) (%) (%) (orang)
1.50-1.55 77.64 69.73 114.80 11 (24.4%) 73.34 66.10 112.92 12 (26.6%)
1.56-1.60 83.88 76.76 115.73 25 (55.5%) 74.75 66.63 116.00 22(46.6%)
1.61-1.65 86.00 84.33 114.54 8 (20.0%) 79.44 73.78 113.83 10 (22.2%)
1.66-1.70 94.00 88.00 111.67 1 (2.2%) 80.00 76.00 111.20 1(2.2%)
(Sumber: Data Primer, 2015)
maupun kelompok yang tidak menggunakan masker adalah pada kelompok yang
(55.5%) dan 21 orang (46.6%). Sedangkan jumlah sampel paling sedikit pada
masker adalah pada kelompok yang memiliki tinggi badan 1.66-1.70 m2 yaitu
Rerata nilai FEV1 dan FVC terbesar pada kelompok yang menggunakan APD
masker maupun kelompok yang tidak menggunakan masker berada pada sampel
yang memiliki tinggi badan 1,66-1,70 m2. Rerata nilai rasio FEV1/FVC terbesar
untuk kelompok yang menggunakan APD masker dan yang tidak menggunakan
masker adalah pada kelompok yang memiliki tinggi badan 1.56-1.60%. Sementara
rerata nilai FEV1 dan FVC terkecil pada kelompok yang menggunakan APD
masker maupun yang tidak menggunakan masker berada pada sampel yang
memiliki tinggi badan 1.50-1.55 m2. Rerata nilai rasio FEV1/FVC terkecil pada
Pada kelompok sampel yang menggunakan APD masker maupun yang tidak
menggunakan masker, pengaruh tinggi badan terjadi peningkatan nilai faal paru
FEV1 dan FVC, semakin tinggi subjek maka semakin meningkat nilai faal paru.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai faal paru untuk FEV1 dan
FVC pada seluruh kelompok tinggi badan terutama pada kelompok sampel yang
menggunakan APD masker cenderung lebih tinggi daripada FEV1 dan FVC pada
5.1.8 Gambaran tinggi badan sampel terhadap derajat kelainan faal paru
Tabel 5.8 Gambaran Tinggu Badan Sampel Terhadap Derajat Kelainan Faal Paru
Berdasarkan Penggunaan Masker
Menggunakan APD masker Tidak menggunakan masker
Derajat kelainan faal paru Derajat kelainan faal paru
Tinggi Badan Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif Restriktif
(m2) Normal ringan sedang berat Normal ringan sedang berat
1.50-1.55 0 11 0 0 0 9 3 0
1.56-1.60 7 18 0 0 0 9 12 1
1.61-1.65 0 8 0 0 0 8 1 1
1.66-1.70 1 0 0 0 0 1 0 0
Total 8 37 0 0 0 27 16 2
(Sumber: Data Primer, 2015)
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa dari kedua kelompok sampel
yaitu antara yang menggunakan APD masker dan yang tidak menggunakan
masker, jumlah sampel terbanyak adalah mengalami kelainan faal paru restriktif
ringan, dan didominasi pada kelompok yang memiliki tinggi badan 1.56-1.60 m2.
Jumlah sampel paling kecil pada kelompok yang menggunakan APD masker
adalah mengalami faal paru normal yang didominasi pada kelompok yang
memiliki tinggi badan 1.56-1.60 m2, sedangkan untuk kelompok yang tidak
menggunakan masker jumlah sampel paling kecil adalah mengalami kelainan faal
paru restriktif berat pada kelompok yang memiliki tinggi badan 1.56-1.60 m2 dan
1.60-1.65m2.
Kelompok yang menggunakan APD masker ada yang faal parunya normal,
sedangkan kelompok yang tidak menggunakan masker tidak ada yang memiliki
Smirnov, terlihat bahwa data variabel yang akan diuji yaitu nilai FEV1, FVC dan
0.461 dan 0.261 (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel FEV1,
Sebelum dilakukan analisis regresi, maka perlu dilakukan uji korelasi dengan
Artinya apabila subjek menggunakan masker selama berkendara, maka hal ini
67
akan diikuti oleh FEV1 yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak
menggunakan masker.
korelasi sebesar 0.439 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p<0.05), sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara
selama berkendara, maka hal ini akan diikuti oleh FVC yang lebih tinggi daripada
yang signifikan secara negatif antara pemakaian masker dengan rasio FEV1/FVC,
dimana apabila subjek menggunakan masker selama berkendara, maka hal ini
akan diikuti oleh rasio FEV1/FVC yang lebih rendah daripada mereka yang tidak
menggunakan masker.
Berdasarkan hasil pengujian, maka hasil regresi dapat disusun dalam bentuk
sebesar 5% (0.05), untuk konstanta diperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0.000
sebesar 0.000 (p<0.05), sehingga tolak Ho dan dapat disimpulkan bahwa ada
penggunaan APD masker terhadap FEV1. Artinya sebesar 23.2% keragaman dari
sebagai berikut:
1. bo = 72.4
Nilai konstanta (b0) ini menunjukkan bahwa jika tidak ada pengaruh dari
2. b1 = 7.689
masker selama berkendara, maka hal ini akan dapat meningkatkan FEV1 (karena
Hal ini juga dapat ditunjukkan dalam bentuk grafik linieritas sebagai berikut.
69
hal ini akan diikuti oleh FEV1 yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak
menggunakan masker.
sebesar 5% (0.05), untuk konstanta diperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0.000
sebesar 0.000 (p<0.05), sehingga tolak Ho dan dapat disimpulkan bahwa ada
penggunaan APD masker terhadap FEV1. Artinya sebesar 19.3% keragaman dari
1. bo = 64.556
Nilai konstanta (b0) ini menunjukkan bahwa jika tidak ada pengaruh dari
2. b1 = 8.311
masker selama berkendara, maka hal ini akan dapat meningkatkan FVC (karena
Hal inijugadapatditunjukkandalambentukgrafiklinieritassbb.
masker dengan FVC, dimana garis menunjuk ke arah kanan atas.Artinya, apabila
71
subjek menggunakan masker selama berkendara, maka hal ini akan diikuti oleh
FVC yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak menggunakan masker.
sebesar 5% (0.05), untuk konstanta diperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0.000
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan masker terhadap
rasio FEV1/FVC.
penggunaan APD masker terhadap FEV1. Artinya sebesar 3.2% keragaman dari
1. bo = 112.931
Nilai konstanta (b0) ini menunjukkan bahwa jika tidak ada pengaruh dari
2. b1 = 2.583
masker selama berkendara, maka hal ini akan dapat menurunkan rasio FEV1/FVC
Hal ini juga dapat ditunjukkan dalam bentuk grafik linieritas sebagai berikut.
tidak terlalu jelas antara penggunaan masker dengan rasio FEV1/FVC, dimana
masker selama berkendara, maka hal ini akan diikuti oleh rasio FEV1/FVC yang