T1 - 642005008 - Full Text PDF
T1 - 642005008 - Full Text PDF
Fs 6rv (1)
Gambar 1. Gaya yang bekerja pada saat bola dengan kecepatan tetap.
F A f .Vb .g (4)
Rapat massa bola b dan rapat massa fluida f dapat diukur dengan
menggunakan
mb
b (5)
Vb
dan
mf
f (6)
Vf
Fs Vb g b f (7)
2r 2 g b f
vT (8)
9
Jarak d yang ditempuh bola setelah bergerak dengan kecepatan terminal
dalam waktu tempuhnya t mempunyai kecepatan
d 2r g b f
2
t 9
Dengan demikian waktu tempuhnya adalah
9d
t (9)
2r g b f
2
Dengan mengukur kecepatan akhir bola yang radius dan rapat massa
telah diketahui, maka viskositas fluida dapat ditentukan. Untuk
memperoleh nilai viskositas fluida, Persamaan (9) diubah dalam bentuk
2r 2 g b f t
= k ( b f )t (10)
9d
dengan
2r 2 g
k (11)
9d
Satuan viskositas fluida dalam sistem cgs adalah dyne det cm-2, yang biasa
disebut dengan istilah poise di mana 1 poise sama dengan 1 dyne det cm-2.
Viskositas dipengaruhi oleh perubahan suhu. Apabila suhu naik maka
viskositas menjadi turun atau sebaliknya.
3. Metode Penelitian
Gambar rangkaian alat ukur viskositas :
127 ADC 0
255
Dalam penelitian ini dipilih kecil yaitu sebesar 0.01, dan ADC0 diatur oleh
cermet yang dimasukkan pada port A0. Jadi persamaan (11) dikoreksi
menjadi
k k 1
127 ADC 0
255
k1
127 ADC0 ADC3 0.002 / V
COUNT timekal
b f
255 255 (12)
Satuannya adalah Pa.s, untuk mendapatkan nilai satuan dalam Poise harus
dikalikan lagi dengan 10. Untuk suhu LM35 menggunakan persamaan
ADC 2a b T
Nilai a dan b diperoleh dari pengukuran 2 suhu yang berbeda. Dari hasil
kalibrasi diperoleh nilai a dan b, a=0.820513 b=16.15385.
4. Analisis Data
Hasil percobaan dengan menggunakan sampel oli mesran SAE40
dengan massa 11g/10ml pada suhu 27.6 0C diperoleh Nilai rata-rata
viskositas = 4.220.15Poise(10 kali percobaan). Dari literatur didapatkan
nilai viskositas oli SAE 40 pada suhu 200C adalah 4.3 Poise. Seperti kita tahu
semakin tinggi suhu, nilai viskositas akan berkurang, jadi nilai viskositas oli
SAE40 pada suhu 27.60C kurang dari 4.3 Poise.
Sedangkan pada suhu 40 0C massa menjadi 9g. Nilai viskositas oli
mesran SAE40 dari hasil percobaan adalah 1.719 0.07 P. Dari data resmi
PERTAMINA, nilai viskositas oli Mesran SAE 40 pada suhu 400C adalah 1.159
P.
Dari sampel oli Mesran Super SAE 20W50, dengan massa 11 g/10ml
pada suhu 26.6 0C diperoleh nilai = 4.3 P 0.1.sedangkan dari hasil
perhitungan manual nilai viskositas oli tersebut adalah 4.6 P. Dari
percobaan SAE 20W50 pada suho 400C dengan massa 10 g/ 10ml diperoleh
nilai = 2.30.1 P. Dari perhitungan manual didapatkan nilai viskositas oli
tersebut adalah 2.1102 P.
Dari percobaan dengan sampel minyak goreng Bimoli dengan massa
11g pada suhu 27.6 0C diperoleh = 1.41 0.03 P. Dari perhitungan manual
didapatkan nilai viskositasnya adalah 1.52 P.
Dari data perbandingan hasil percobaan dengan data referensi
ataupun dari data perhitungan manual, maka didapatkan nilai ralatrata-
rata alat ukur viskositas ini adalah 6 %. Jadi ketepatan alat ukur viskositas
dengan sensor LDR dan mikrokontroler ATMega8535 ini mencapai 94%.
6. Referensi
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrokontroler,
2. http://www.forumsains.com/mikrokontroler-dan-
robotika/mikrokontroler-atmega8535/msg7241/#msg7241
3. http://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/mikrokontroler-
atmega8535.html
4. http://npx21.blog.uns.ac.id/2010/07/17/atmega8535/
5. Budianto, Anwar. Metode Penentuan Koefisiensi Kekentalan Zat Cair
dengan menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes.Seminar
Nasional IV SDM Teknologi Nuklir Yogyakarta. Agustus 2008. ISSN
1978-0176.
6. Mujiman. Simulasi Pengukuran Nilai Viskositas Oli Mesran SAE 10-40
Dengan penampil LCD. Telkomnika Vol. 6, No. 1. April 2008 : 49-56
7. Heryanto, M.A. dan Ir. Wisnu Adi P. Pemrograman Bahasa C untuk
Mikrokontroler ATMega8535. Penerbit ANDI, Yogyakarta. 2008.
Lampiran
1. Flowchart kerja alat
2. Flowchart Cek LDR
LED 1= On LED = On
LDR2 h= LDR 1h =
ADC1 ADC1
LDR2m= LDR1m =
ADC1 ADC1
LED 1 On LED 2 On
HIGH LOW
Level =
2 int eger
Jika ( abs ( LOW HIGH ) > 10 ) maka status Ok
3. Tabel komponen elektenika
A0
A1
A2
B5 A3
B6
B7
ATMega8535 Lm35
D2
C0-C7
LCD