PENDAHULUAN
koperasi dan kaidah usaha ekonomi, untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada
khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. Jadi, koperasi merupakan
usaha koperasi mempunyai peranan yang semakin besar. Sejalan dengan itu,
kebutuhan akan adanya suatu standar akuntansi koperasi yang baik semakin
Sebagaimana sifat yang dimiliki oleh akuntansi, netral terhadap bentuk badan
usaha, maka informasi yang tercakup dalam laporan keuangan mempunyai objek yang
merupakan faktor penting dalam penyusunan laporan keuangan koperasi dan berbeda
Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
PSAK No, 27 tahun 2007 mengatur akuntansi untuk koperasi atas transaksi
yang timbul dari hubungan koperasi bagi anggotanya, yaitu meliputi transaksi setoran
anggota koperasi dan transaksi usaha koperasi dengan anggotanya, dan transaksi yang
spesifik pada badan usaha koperasi, diantaranya cadangan, modal penyertaan, modal
sumbangan, beban-beban perkoperasian, serta penyajian dan pengungkapannya dalam
laporan keuangan.
Secara umum ada kesamaan penyajian laporan keuangan antara badan usaha
koperasi dengan badan usaha lainnya, seperti pada neraca dan laporan laba rugi.
Menurut PSAK No. 27 Tahun 2007 untuk aktiva lancar di dalam neraca penyajiannya
juga berdasarkan atas urutan likuiditasnya, yaitu mulai dari aktiva yang cepat
dicairkan sampai ke aktiva yang lambat untuk dicairkan menjadi kas menurut
waktunya. Pada aktiva tetap penyajiannya dimulai dari kadar kekalnya suatu aktiva,
dimana diawali dengan aktiva yang tahan lama kegunaannya atau wujudnya.
Bentuk penyajian pada aktiva lancar seperti piutang, dibagi menjadi dua yaitu
piutang kepada anggota dan piutang non anggota. Hal ini mempermudah perhitungan
hasil usaha yang menghasilkan sisa hasil usaha pada anggota dan non anggota.
Karena dengan dipisahkannya piutang menjadi piutang anggota dan non anggota akan
kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Simpanan anggota yang tidak
berkarasteristik sebagai ekuitas diakui sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka
panjang sesuai dengan tanggal jatuh temponya dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara
aktiva dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai
jual perusahaan tersebut. Jika ditinjau dari segi kekayaan koperasi, maka modal
koperasi terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lain yang
memiliki karasteristik yang sama dengan simpanan pokok dan simpanan wajib, modal
penyertaan, modal sumbangan, cadangan dan sisa hasil usaha yang belum dibagi.
Untuk penyajian laporan perhitungan hasil usaha, perhitungan hasil usaha
harus dapat menunjukan usaha yang berasal dari anggota dan non anggota.
Pendapatan yang timbul dari transaksi dengan anggota diakui sebagai pendapatan
bruto dan pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi dengan non anggota diakui
laporan perhitungan hasil usaha sebesar nilai transaksi. Selisih antara pendapatan dan
beban pokok transaksi dengan non anggota diakui sebagai laba atau rugi kotor
meliputi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas
jual menurut harga pasar dengan harga jual menurut koperasi atau selisih
penghematan beban peminjaman dengan koperasi dan kelebihan balas jasa simpanan
anggota atau keuntungan lainnya disesuaikan dengan kegiatan operasi. Total semua
Setelah memahami tentang PSAK No. 27 Tahun 2007 maka berikut ini akan
1. Pada penjelasan pos neraca tahun 2008, piutang disajikan dengan merinci
piutang racun dan saprodi, piutang alat rumah tangga dan piutang PLN. Total
seluruh piutang yang ada di Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yaitu sebesar
pinjam terdapat piutang pinjaman yang berasal dari anggota dan piutang
pinjaman yang berasal dari non anggota, adapun total dari piutang unit simpan
pinjam adalah sebesar Rp. 1.089.563.900,00, dari total piutang unit simpan
pinjam ini terdapat piutang yang berasal dari anggota sebesar Rp.
855.409.837,33, dan piutang unit simpan pinjam yang berasal dari non
bahwa koperasi tidak memisahkan piutang pinjaman yang berasal dari anggota
dan piutang pinjaman yang berasal dari non anggota. Berdasarkan PSAK No.
piutang pinjaman yang berasal dari anggota dan piutang pinjaman yang
berasal dari non anggota. Akibat dari kesalahan ini, maka tidak diketahui
berapa besarnya piutang pinjaman yang berasal dari anggota dan berapa besar
2. Pada bagian piutang usaha, Koperasi Unit Desa Marga Bhakti menyajikan
pupuk, piutang racun dan saprodi, piutang alat rumah tangga, dan piutang
PLN. Adapun total piutang usaha dari penjualan barang dagang adalah sebesar
transaksi penjualan barang dan jasa, di neraca hanya dibuat satu perkiraan
yaitu piutang usaha, hal ini untuk mempermudah pengguna laporan keuangan
3. Sama halnya untuk perkiraan persedian, Koperasi Unit Desa Marga Bhakti
persediaan alat rumah tangga. Adapun total persediaan barang dagang adalah
adapun jurnal yang dibuat oleh koperasi untuk masing-masing perkiraan diatas
terdapat kesalahan dalam pencatatan nama perkiraan, dalam hal ini, koperasi
cadangan kerugian piutang racun dan saprodi pada aktiva lancar menjadi
5. Dalam hal menjurnal, jurnal yang dibuat oleh koperasi untuk piutang USP dan
piutang racun dan saprodi yang tidak dapat ditagih adalah sebagai berikut :
sesuai dengan teori yang penulis pelajari, sebaiknya koperasi membuat jurnal
untuk piutang USP dan piutang racun dan saprodi yang tidak dapat ditagih
pupuk, racun dan saprodi muncul karena adanya persediaan pupuk, racun dan
saprodi yang hilang. Adapun jurnal yang dibuat oleh koperasi untuk
persediaan pupuk, racun dan saprodi yang hilang adalah sebagai berikut :
a. Penyusutan racun dan saprodi Rp. 1.757.000,00
Dalam hal ini, penggunaan nama perkiraan untuk penurunan nilai persediaan
untuk perkiraan aktiva tetap. Untuk perkiraan penurunan nilai persediaan yang
dimiliki sejak bulan Agustus 2007 dan peralatan sebesar Rp. 32.812.587,56
dimiliki sejak bulan Mei tahun 2008. Dengan tidak disusutkannya aktiva tetap
tersebut, mengakibatkan beban yang dilaporkan terlalu rendah dan Sisa Hasil
neraca tahun 2008 Koperasi Unit Desa Marga Bhakti terdiri atas hutang pada
toko Maju Jaya, hutang PUSKUD, simpanan sukarela, bunga simpanan suka
kewajiban jangka panjang yang terdiri atas hutang APEGTI dan hutang dinas
koperasi dan UKM Propinsi Riau, total seluruh kewajiban Koperasi Unit Desa
menjadi satu perkiraan yaitu utang simpanan anggota. Hal ini belum sesuai
dengan PSAK yang mengatur bahwa utang yang berasal dari anggota hanya
dibuat satu perkiraan yaitu utang simpanan anggota. Akibat dari kesalahan ini,
tidak diketahui.
9. Perhitungan hasil usaha yang disajikan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti
dengan non anggota. Adapun kegiatan usaha yang dilakukan oleh Koperasi
Unit Desa Marga Bhakti yaitu, penjualan pupuk, penjualan racun dan lain-lain,
penjualan alat rumah tangga, selain itu, Koperasi Unit Desa Marga Bhakti juga
melakukan kegiatan usaha berupa jasa, yaitu jasa unit simpan pinjam, jasa
Tandan Buah Segar (TBS), jasa angkutan Tandan Buah Segar (TBS), jasa Fee
Tandan Buah Segar (TBS), jasa simpanan Bank, setoran uang PAM, jasa PLN,
dan jasa lain-lain. Pada laporan laba rugi Koperasi Unit Desa Marga Bhakti,
diketahui seluruh pendapatan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yang berasal
dari pendapatan penjualan barang dagang dan pendapatan jasa yaitu sebesar
Rp. 2.030.636.296,33. Dari hasil wawancara dan daftar laporan
dari, penjualan pupuk sebesar Rp. 1.324.041.980,00, penjualan racun dan lain-
lain sebesar Rp. 170.606.784,00, penjualan alat rumah tangga sebesar Rp.
pendapatan jasa Fee TBS sebesar Rp. 21.386.566,00, pendapatan jasa PLN
berasal dari non anggota bersumber dari, penjualan pupuk sebesar Rp.
pendapatan jasa Simpanan Bank Rp. 15.562.465,00 dan jasa angkutan TBS
sebesar Rp. 5.721.018,00. Hal ini belum sesuai dengan PSAK No.27 Tahun
2007 yang mengatur bahwa pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi
kesalahan ini, laporan SHU yang disajikan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti
kurang informatif dan berapa besarnya pendapatan yang berasal dari anggota
10. Di dalam PSAK No. 27 Tahun 2007 disebutkan bahwa laporan keuangan
koperasi meliputi neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan
promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan. Dilihat dari
akibat dari kesalahan ini, manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi
11. Koperasi Unit Desa Marga Bhakti juga belum menyajikan laporan arus kas, di
dalam PSAK No. 27 Tahun 2007, disebutkan bahwa arus kas merupakan salah
satu komponen laporan keuangan koperasi, Akibat dari kesalahan ini tidak
Berdasarkan uraian yang diungkapkan dalam latar belakang masalah ini, maka
penulis ingin mengetahui dan meneliti lebih dalam tentang Penerapan PSAK pada
penyusunan laporan keuangan Koperasi Unit Desa Marga Bhakti. Untuk itu penulis
BAGAN BATU
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Marga Bhakti sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 Tahun 2007.
D. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat yang ingin dicapai dari penulisan skripsi ini adalah :
c. Penelitian ini juga dapat diharapkan menjadi bahan referensi bagi peneliti-
E. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Koperasi Unit Desa Marga Bhakti yang
a) Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya
dari individu atau perorangan. Sumber data primer penulisan skripsi ini
b) Data Sekunder
Yaitu data yang sudah diolah lebih lanjut yang bersumber dari Koperasi
singkat koperasi.
a) Interview
b) Dokumentasi
d. Analisis Data
F. Sistematika Penulisan
dan pembahasan skripsi ini, maka penulis membaginya dalam lima bab. Adapun
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
koperasi.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
penyajian hasil usaha, penilaian dan penyajian laporan arus kas, dan