Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGOLAHAN LIMBAH MINYAK BUMI SECARA FISIKA


KIMIA DAN BIOLOGI

DISUSUN OLEH

FITRI ANGRIANI

1505112470

MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI ANALITIK

DOSEN PENGAMPU : Dra. IRDA SAYUTI, M.si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan karunia serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas Mata Kuliah Inovasi Pendidikan dalam bentuk makalah dengan
judul Pengolahan Limbah Minyak Bumi Secara Fisika Kimia dan Biologi.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi


Muhammad SAW. Semoga dengan makalah ini khususnya yang menulis dan
membacanya mendapatkan syafaat dari beliau di akhir zaman

Seperti kata pepatah tiada gading yang tak retak begitu pula dengan
makalah ini, mungkin masih terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah
selanjutnya.
Dengan segala keterbatasan, penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya dan dapat dijadikan sebagai
bahan pembelajaran.

Pekanbaru, 24 Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah ..
C. Tujuan

BAB 2. PEMBAHASAN
A. Pengertian model kooperatif .

B. Bioteknologi teraupetik .. 4
1. Pembuatan hormone insulin . 4
2. Antibody moklonal ... 4
3. Interferon .. 5
4. Pembuatan vaksin . 5
C. Keamanan bioteknologi .. 5

BAB 3. PENUTUP
Kesimpulan ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 7


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungsi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer , biologi
molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan
tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah
pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan
tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian,
serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di
masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik,
dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat
proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik
maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara
negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam
teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan
kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis
yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang
pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun
penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh
dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi
rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman
dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika
dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan
lingkungan.Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada
pelestarian lingkungan hidup daripolusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak
bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat
toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang
melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai
contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan
mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan. Bioteknologi secara umum
berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi
teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan
menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme
tersebut.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal
rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel
induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat
disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Mengetahui perkembangan
bioteknologi merupakan hal yang sangat menarik untuk di bahas dan di ketahui
terlebih bila kita dapat mengembangkan suatu bioteknologi dan dapat bermanfaat
bagi mahluk lain.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bioteknologi dalam bidang kesehatan ?
2. Bagaimana bioteknologi teraupetik dalam kesehatan ?
3. Bagaimana keamanan bioteknologi dalam bidang kesehatan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bioteknologi dalam bidang kesehatan
2. Untuk mengetahui bioteknologi teraupetik dalam kesehatan
3. Untuk mengetahui keamanan bioteknologi dalam bidang kesehatan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Bioteknologi Kesehatan
Bioteknologi memiliki manfaat yang cukup besar di bidang kesehatan antara
lain dengan ditemukannya antibiotic dan vaksin.Antibiotik penisilin yang
dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum telah ditemukan oleh Alexander
Fleming pada tahun 1929. Adapun pada tahun 1939 oleh Rene Dubois mengisolasi
dua antibiotic gramisidin dan tirosidin modern yang pertama dan tergolong luas
penggunaannya. Penisilin dihasilkan selama pertumbuhan dan metabolism
cendawan tertentu, yaitu Penicillium notatum danPenicillium
Chrysogenum. Senyawa antibiotic yang dihasilkan jamur ini sangat efektif terhadap
bekteri gram positif, khususnya pneumokokus dan beberapa stafilokokus. Beberapa
bakteri gram negative,spiroketa yang merupakanpenyebab sifilis.
Setelah antibiotic penisilin ditemukan, banyak penyakit yang disebabkan oleh
infeksi kuman yang dapat disembuhkan.Namun, beberapa jenis bakteri lain
menghasilkan enzim yang dapat menghambat kerja penisilin sehingga tahan
terhadap penisilin.Akibatnya, beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri
tersebut tidak dapat sembuh. Kerena itu, para ahli berusaha menemukan obat lain
pembasmi bakteri yang kebal terhadap penisilin. Jenis antibiotic lain yang
dihasilkan oleh jamur/cendawan, antara lain : sefalosporin dan streptomisin.
Sefalosporin merupakan sekelompok antibiotic yang dihasilkan oleh suatu
spesies cendawan laut, Cephalosporium Acremonium. Antibiotik ini aktif tehadap
banyak bakteri gram positif dan negative serta tidak dapat dirusak oleh penisilinase.
Yaitu enzim yang terdapat dalam bakteri yang mampu merusak penisilin.
Streptomisin dihasilkan olehStreptomyces Griseus, yaitu bakteri tanah yang
diisolasikan oleh Walksman dan teman-temannya. Antibiotikini efektif terhadap
banyak bakteri gram positif dan gram negative yang pathogen dan Mycobacterium
Tuberculosis. Oleh karena itu, Streptomisin menjadi antibiotic untama untuk
penderita TBC seebagai komoterapI. Akan tetapi, beberapa bakteri dapat dengan
cepat menjadi resistan dan meningkat toksisitasnya jika penggunaan antibiotic
berlangsung dalam waktu lama. Meskipun demikian, streptomisin tetap dianggap
sebagai obat utama dalam penggobatan tuberculosis.
Bioteknologi di bidang kesehatan dewasa ini difokuskan untuk penemuan obat-
obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini:
1. Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing manis.
2. Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan
penyebaran mikroorganisme menular yang resisten
3. Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan
penyakit malaria serta penyakit tidur.
4. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu dokter
dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.
5. Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi
proses penolakan.
6. Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan penyakit
keturunan, misalnya hemofili.
Sebelum rekayasa genetika dikembangkan untuk memerangi diabetes dilakukan
ekstraksi insulin dari pankreas babi atau lembu. Hal ini akan memakan banyak
sekali biaya dan insulin yang dihasilkan dapat mengakibatkan hipersensitivitas
maupun resistensi. Setelah teknik rekayasa genetika dikembangkan, maka sekarang
telah dapat dibuat insulin manusia oleh bakteri. Ini dilakukan dengan jalan
menyematkan gen pengkode pembentukan insulin manusia pada bakteri.
Untuk membuat insulin, mula-mula membuat rancangan urutan ADN yang
mengode asam amino insulin yang telah diketahui. Kemudian diikuti dengan
sintesis kimiawi gen rantai A dan gen rantai B insulin, tetapi pembuatannya
dilakukan secara terpisah. Masing-masing mengandung kodon metionin pada ujung
5 (yang tentunya menjadi ujung amino protein yang ditranslasikan) dan
menghentikan urutan pada ujung 3. Masing-masing gen disisipkan ke dalam gen
-galaktosidase plasmid. Kemudian dimasukkan ke dalam E. coli. E. colidibiakkan
dalam medium yang mengandung galaktosa sebagai sumber C dan sumber energi
dan bukan glukosa. Sebab itu bakteri akan mensintesis -galaktosidase. Bersamaan
dengan ini disintesis pula rantai A dan rantai B insulin, yang dilekatkan oleh sisa
metionin. Setelah pelarutan bakteri, maka perlakuan dengan sianogen bromida akan
memecah protein pada metionin. Dengan demikian rantai insulin akan terpisah dari
-galaktosidase. Rantai-rantai dimurnikan dan digabungkan, maka terjadilah
insulin asli manusia.
Saat ini sedang dikembangkan pendekatan sintetik lain, gen untuk molekul
pemula insulin atau proinsulin disintesis dan disisipkan ke dalam E. coli.
Proinsulin yang dihasilkan dimurnikan. Proinsulin dicerna dengan enzim tripsin
dan karboksipeptidase, maka terjadilah insulin manusia .

B. Bioteknologi Teraupetik

Penerapan bioteknologi konvensional dan modern di bidang kesehatan


telah membawa kemajuan yang pesat. Beberapa contoh penerapan bioteknologi
taraupetik modern di bidang kesehatan antara lain sebagai berikut.

1. Pembuatan Hormon Insulin


Pembuatan hormon insulin dilakukan dengan rekayasa genetika. Melalui
rakayasa genetika, manusia berhasil menyisipi bakteri Escherichia coli dengan gen
pembentuk insulin pada manusia. Gen penghasil insulin manusia tersebut dapat
mengarahkan sel E.coli untuk menghasilkan insulin. Dengan demikian bakteri ini
mampu membentuk insulin yang mirip dengan insulin manusia. Insulin yang
diperoleh dapat digunakan untuk mengobati penderita diabetes. Insulin yang
dibentuk bakteri ini terbukti lebih baik daripada insulin hewani dan tidak
menimbulkan dampak negatif pada tubuh manusia.

2. Antibodi Monoklonal
Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh
yang berfungsi melawan dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri. Melalui
rekayasa genetika, manusia dapat membentuk antibodi monoklonal. Antibodi
monoklonal yaitu antibodi yang diperoleh dari penggabungan sel penghasil antibodi
dengan sel yang terkena penyakit. Pada teknologi antibodi monoklonal digunakan
sel-sel tumor dan sel-sel limpa manusia. Sel-sel tumor dapat memperbanyak diri
tanpa henti, sedangkan sel limpa sebagai antigen yang menghasilkan antibodi. Hasil
penggabungan kedua sel tersebut dinamakan sel hibridoma. Sel hibridoma dapat
memproduksi antibodi secara kontinyu. Antibodi yang dihasilkan dapat digunakan
untuk mengobati penyakit kanker atau tumor. Antibodi ini akan menyerang sel-sel
kanker tanpa merusak sel-sel yang sehat.

3. Interferon
Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa
kimia. Senyawa kimia tersebut dapat membunuh virus. Interferon berguna untuk
melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Produksi interferon
dilakukan melalui rekayasa genetika.

4. Pembuatan Vaksin
Pembuatan vaksin dilakukan melalui rekayasa genetika. Vaksin dibuat dengan
mengisolasi gen yang mengkode antigen dari mikrobia yang bersangkutan. Gen
tersebut disisipkan pada plasmid yang sama tetapi telah dilemahkan. Mikrobia yang
telah disisipi gen tersebut akan membentuk antigen murni. Jika antigen ini
disuntikkan pada tubuh manusia, sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi
yang berfungsi melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Selain bioteknologi
modern, ada juga produk bioteknologi konvensional di bidang kesehatan yaitu
antibiotik.
Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme terutama
bakteri dan jamur yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri
atau mikroorganisme yang lain. Dengan demikian, antibiotik digunakan untuk
melawan infeksi bakteri atau jamur. Selain itu, ada juga vaksin yang dibuat dengan
menerapkan bioteknologi konvensional. Pembuatan vaksin jenis ini tidak melalui
rekayasa genetika. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah dilemahkan.
Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan suntikan atau oral. Dengan
demikian, sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan mikroorganisme
tersebut.
C. Keamanan Bioteknologi

Bekerja dengan bioteknologi berati bekerja dengan mikroorganisme baik


alamiah maupun yang mengalami mutasi atau rekombinasi. Mungkin semua orang
mengetahui dengan pasti sifat organisme yang digunakan, yang mungkin kurang
mengenalnya, terutama hasil mutasi atau manipulasi genetik. Oleh sebab itu perlu
adanya keamanan pada saat penelitian maupun terhadap produk yang dihasilkan.
Beberapa hal yang dapat menimbulkan rasa aman tersebut antara lain adalah
digunakannya prosedur standar labotarium (Good Laboratary practice), terdapat
regulasi untuk penggunaan mikroorganisme tertentu maupun standar produk yang
dihasilkan terutama yang diperuntukkan untuk pangan dan kesehatan manisia.
Standar keamanan dan regulasi tersebut sudah ada dan diterapkan dengan ketat pada
beberapa negara.

Keamanan dari suatu produk bioteknologi sangat berkaitan dengan kualitas dari
produk yang dihasilkan. Masing-masing produk bioteknologi baik itu dibidang
farmasi, pertanian, pangan dan kimia mempunyai kekurangan dan berbahaya bila
peraturan penggunaan yang tidak baik. Misalnya produk bioteknologi dibidang
pangan yang menggunakan teknik bantuan mikroba dalam membantu proses
pembuatan produk, seperti yoghurt, sosis, wine dan lain sebagainya. Proses
pembuatan produk memerlukan terapan sanitasi dan pemilihan mikroba yang baik
sesuai kebutuhan, karena dengan tidak adanya penerapan sistem tersebut tidak akan
menghasilkan suatu produk yang baik untuk dikonsumsi melainkan membawa
penyakit terhadap manusia.
Setiap produk yang menggunakan bantuan mikroba atau stater dalam proses
pembuatannya, perlu diperhatikan tingkat keasaman atau pH produk. Setiap
mikroorganisme memiliki tingkat pH, Aw dan suhu untuk tetap hidup serta nutrisi.
Mikroba patogen merupakan musuh terbesar dari suatu produk pangan, mikroba ini
dapat mengakibatkan produk membusuk dan membawa penyakit serta membuat
ketahanan (shelf live) produk menurun. Untuk mengatasi terjadinya kontaminan
mikroba patogen perlu dilakukan tahap penyimpanan yang baik, baik itu suhu dan
Kadar Aw produk.
Sistem ketahanan produk pangan sangat tergantung jenis kemasan (packing)
yang digunakan. Fungsi dari kemasan adalah menjaga produk tetap bersih dan
melindungi dari terjadi kontaminan, sehingga produk bisa tahan lebih lama. Setiap
produk berbeda bahan baku yang dipakai untuk kemasan, baik kemasan plastik,
gelas dan kaleng (logam). Untuk menjaga keamanan suatu produk, diberi label
yang berfungsi sebagai informasi kepada konsumen. Didalam label terdapat
beberapa unsur yaitu:
a. Nama produk
b. Label halal
c. Komposisi
d. Kodebar
e. Kadarluarsa
f. Dinas kesehatan dan BPOM
g. SNI produk
Peraturan pemerintah tentang kelayakan suatu produk dipasarkan dapat
menjamin keamanan dan ketahanan produk. Banyak produk bioteknologi yang
memasuki pasaran menggantikan produk sebelumnya, seperti pada produk obat,
diagnosa dan pertanian. Perubahan yang sangat besar memungkinkan akan terjadi
pada bidang diagnosa, suatu saat akan banyak penyakit yang dapat didiagnosa dini
menggunakan kit diagnosa dan dapat dilakukan sendiri. Pada bidang lain,
bioteknologi akan meningkatkan produksi pertanian dengan baik dan kemungkinan
akan mengurangi tenaga kerja.
Cukup banyak riset yang bisa membawa dampak kurang menguntungkan bagi
manusia. Apakah riset dilakukan terhadap mikroorganisme lain, apalagi yang
berkaitan dengan manusia. Untk menjaga kemungkinan penyalah gunaan riset ini,
perlu adanya suatu regulasi dan etika menyangkut penelitian bioteknologi yang
dikenal sebagai bioetika. Bioetika merupakan studi interdisiplineer tentang masalah
yang ditimbilkan oleh penelitian biologi dan kedokeran baik pada skala mikro
maupun makro serta dampaknya pada masyarakat luas dan sistem tata nilainya saat
ini dan masa datang.oleh karena itu bioetika sangat perlu diterapkan dan
penerapannya memerlukan kajian yang tuntas dari segala disiplin ilmu.

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan makalah ini dan literature yang didapatkan maka dapat ditarik sebuah
garis-garis besar tentang peranan bioteknologi dalam kehidupan manusia sebagai
berikut.
1. Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah
dan teknologi dengan menggunakan makhluk hidup sebagai alat bantu untuk
menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi
bukanlah suatu disiplin ilmu melainkan penerapan ilmu (suatu teknik dalam
biologi).
2. Pemanfaatan bioteknologi meliputi bioteknologi dalam kesehatan,
pertanian, peternakan dan pangan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, http://majidsyahreza89.wordpress.com/2012/01/16/bioteknologi-dalam-
bidang-kesehatan/. Bioteknologi dalam bidang kesehatan. Diakses pada hari
kamis, tanggal 28 Maret 2013.
Anonim, http://efinawawi-anastasia.blogspot.com/2011/12/peranan-bioteknologi-
dalam-kehidupan.html. peranan bioteknologi dalam kehidupan manusia. Diakses
pada hari kamis, tanggal 28 Maret 2013.
Anonim, http://blogkuinspirasiku.blogspot.com/2012/06/makalah-
bioteknologi.html. Makalah Bioteknologi. Diakses pada hari kamis, tanggal 28
Maret 2013.
Anonim, http://biosejati.wordpress.com/2012/04/02/penerapan-bioteknologi-di-
bidang-kesehatan/. Penerapan bioteknologi dalam bidang kesehatan. Diakses pada
hari kamis tanggal 28 maret 2013.

Anda mungkin juga menyukai