81 Pdpapua 012
81 Pdpapua 012
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
RAPAT LEMBAGA MUSYAWARAH DESA
Pasal 2
BAB III
PENGANGKATAN PEJABAT KEPALA DESA
Pasal 3
BAB IV
PANITIA PEMILIHAN
Pasal 4
Pasal 5
BAB V
HAK MEMILIH DAN HAK DIPILIH
Pasal 6
Yang dapat memilih kepala desa adalah penduduk desa warga negara
Republik Indonesia yang :
a. Terdaftar sebagai penduduk desa yang bersangkutan secara sah
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dengan tidak terputus-
putus.
b. sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun atau telah pernah
kawin.
c. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan pasti.
d. Tidak pernah terlibat baik langsung maupun tidak langsung
dalam suatu kegiatan yang menghianati Negara kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, seperti G 30 S/PKI dan organisasi
terlarang lainnya kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 7
(1). Yang dapat dipilih menjadi kepala desa adalah penduduk desa
warga negara Republik Indonesia yang :
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia.
c. Berkelakuan baik, jujur, cerdas, mampu dan berwibawa.
d. Tidak pernah terlibat langsung atau tidak langsung dalam
suatu kegiatan yang menghianati negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, seperti G 30 S/PKI dan atau kegiatan-
kegiatan organisasi terlarang lainnya.
e. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan
pengadilan yang mempunyai kekuatan pasti.
f. Tidak sedang menjalankan pidana penjara atau kurungan
berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan pasti, karena tindak pidana yang dikenakan
ancaman pidana sekurang-kurangnya 5 (lima).
g. Terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal didesa
yang bersangkutan sekurang-kurangnya selama 2 (dua)
tahun terakhir dengan tidak terputus-putus, kecuali bagi
putera desa yang berada diluar desa yang bersangkutan.
h. Sekurang-kurangnya telah berumur 25 (dua puluh lima)
tahun dan setinggi-tingginya 60 (enam puluh) tahun.
i. Sehat Jasmani dan Rokhani.
j. Sekurang-kurangnya berijasah Sekolah lanjutan pertama
atau yang berpengetahuan/pengalaman yang sederajat
dengan itu.
(2). Pegawai negeri yang mencalonkan diri sebagai kepala desa
selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) kecuali huruf g juga harus memiliki surat keterangan
Persetujuan dari atasannya yang berwenang untuk itu.
(3). Bagi pegawai negeri dan putera desa yang terpilih dan
diangkat menjadi kepala desa terhitung mulai tanggal
pelantikan sebagai kepala desa harus bertempat tinggal didesa
yang bersangkutan.
Pasal 8
Dalam pemilihan kepala desa, setiap warga negara Republik
Indonesia penduduk desa yang bersangkutan dan telah memenuhi
persyaratan tersebut pada pasal 6 dan pasal 7 mempunyai hak
dipilih diwajibkan hadir dan tidak boleh mewakilkan kepada
siapapun dengan alasan apapun.
BAB VI
PENCALONAN KEPALA DESA
Pasal 9
BAB VII
PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
(1). Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, panitia pemilihan
bekewajiban untuk :
a. Menjamin agar tata Demokrasi Pancasila berjalan dengan
lancar, tertib, aman dan teratur.
b. Menjamin pelaksanaan pemungutan suara secara tertib dan
teratur.
(2). Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, para calon kepala
desa harus berada di tempat yang telah ditentukan untuk
mengikuti pelaksanaan pemungutan suara.
(3). Panitia pemilihan menjaga agar setiap orang yang berhak
memilih hanya memberikan satu suara dan menolak pemberian
suara yang diwakilkan dengan alasan apapun.
Pasal 13
Pasal 14
(1). Calon kepala desa yang dinyatakan terpilih ialah calon yang
mendapat jumlah dukungan suara terbanyak, sekurang-kurangnya
1/5 (seperlima) dari jumlah pemilih yang menggunakan hak
pilihnya.
(2). Dalam hal calon kepala desa hanya terdapat satu orang maka
calon kepala desa tersebut baru dinyatakan terpilih apabila
mendapat dukungan suara sekurang-kurangnya 1/2 (setengah)
ditambah satu dari jumlah pemilih yang menggunakan hak
pilihnya.
Pasal 15
(1). Dalam hal tidak seorang calonpun yang mendapat dukungan suara
terbanyak sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 panitia
pemilihan mengadakan pemilihan ulangan.
(2). Dalam hal pemilihan ulangan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) hasil tetap sama, maka berlakulah ketentuan penunjuk
pejabat kepala desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3.
Pasal 16
(1). Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) orang calon yang
mendapat jumlah dukungan suara terbanyak sebagaimana dimaksud
pasal 14 dengan jumlah yang sama, maka pemilihan ulangan
diadakan hanya untuk calon-calon yang mendapat jumlah
dukungan suara yang terbanyak yang sama.
(2). Dalam hal pemilihan ulangan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) hasilnya tetap sama pula, maka untuk menetapkan calon
yang dinyatakan terpilih, dilaksanakan dengan cara calon yang
bersangkutan menjawab daftar pertanyaan yang telah disediakan
oleh panitia peneliti dan penguji dalam sampul yang disegel.
(3). Nilai yang terbaik dari jawaban terhadap daftar pertanyaan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) menentukan calon sebagai
pemenang.
Pasal 17
Pasal 18
Dalam hal pemilihan ulangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 17
ayat (2) tidak berhasil, maka berlakulah ketentuan penunjukan
kepala desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3.
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
BAB VIII
PENGESAHAN, PENGANGKATAN DAN PELANTIKAN
KEPALA DESA
Pasal 22
(1). Hasil pemilihan kepala desa disahkan oleh Bupati atas nama
Gubernur dengan menerbitkan keputusan Pengangkatan sebagai
kepala desa selambat-lambatnya 30 hari setelah menerima
berita acara dan laporan pelaksanaan pemilihan sebagaimana
dimaksud pasal 21.
(2). Kepala Calon terpilih yang diangkat sebagai kepala desa
diberikan kutipan dari keputusan Bupati.
Pasal 23
Pasal 24
Masa jabatan kepala desa adalah 8 (delapan) tahun terhitung sejak
tanggal pelantikannya dan dapat diangkat kembali setelah melalui
pemilihan untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
BAB IX
BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 25
Pasal 26
BAB X
PEMBERHENTIAN SEMENTARA DAN
PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
Pasal 27
(1). Kepala desa yang dituduh atau tersangkut dalam suatu tindak
pidana atas usul camat dapat diberhentikan sementara.
(2). Pemberhentian sementara dilakukan dengan keputusan Bupati.
(3). Selama kepala desa dikenakan pemberhentian sementara, maka
pekerjaan sehari-hari dilakukan oleh seorang pejabat kepala
desa yang diangkat oleh Bupati. Dengan memperhatikan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3.
(4). atas usul dan saran Camat dengan berdasarkan keputusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan pasti, maka Bupati
mencabut keputusan pemberhentian sementara kepala desa yang
bersangkutan untuk dikukuhkan kembali dalam hal yang
bersangkutan dinyatakan tidak bersalah atau diberhentikan
dalam hal yang bersangkutan dinyatakan salah.
Pasal 28
BAB XI
LOWONGAN KEPALA DESA
Pasal 29
(1). Jabatan kepala desa lowongan karena kepala desa berhenti atau
diberhentikan oleh pejabat yang berwenang mengangkat.
(2). Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan terhitung mulai
saat lowongan jabatan kepala desa sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) harus sudah mulai persiapan pelaksanaan pemilihan
kepala desa.
(3). Pelaksanaan pemilihan kepala desa sebagaimana dimaksud ayat
(2) diselenggarakan selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua)
bulan sejak lowongannya jabatan kepala desa.
(4). apabila dalam waktu 2 (dua) bulan tidak dapat dilaksanakan
pemilihan kepala desa, maka Bupati mengajukan permohonan
perpanjangan waktu pemilihan kepala desa kepada Gubernur.
(5). Dalam hal Gubernur berpendapat lain karena situasi dan
kondisi setempat belum memungkinkan, pemilihan kepala desa
dapat ditangguhkan paling lama 1 (satu) tahun.
(6). Dalam hal Gubernur berpendapat sebagaimana dimaksud dalam
ayat (5) maka berlakulah ketentuan penunjukan pejabat kepala
desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3.
BAB XII
TINDAKAN DAN SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 30
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
(1). Dengan berlakunya peraturan daerah ini maka segala
peraturan/ketentuan yang bertentangan dengan peraturan daerah
ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2). Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan daerah ini
sepanjang mengenai ketentuan pelaksanaannya akan ditetapkan
kemudian dengan surat keputusan Gubernur.
(3). Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak Hari pertama sesudah
tanggal pengundangannya.
Cap/ttd.
Cap/ttd.
CATATAN :
- Peraturan Daerah ini telah dirubah oleh Peraturan Daerah
Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya Nomor 10 Tahun 1997.
-