Anda di halaman 1dari 5

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK DAUN SEMBUNG (Blumea Balsamifera L.

)
TERHADAP MENCIT PUTIH

Elly Kendali Larasati, Islamudin Ahmad, Arsyik Ibrahim


Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi
Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur
email: ellylarasati@ymail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antidiare dan dosis efektif ekstrak daun
sembung (Blumea Balsamifera) sebagai antidiare.Pemberian dosis ekstrak dan kontrol
negatif diberikan secara oral pada mencit dan setelah tiga puluh menit diberikan oleum
ricini pada mencit jantan sebagai pengiduksi diare, dengan menggunakan 3 replikasi
setiap dosisnya. Data analisis menggunakan anava satu arah dilanjutkan dengan uji
lanjutan BNJD untuk mengetahui dosis efektif ekstrak daun sembung (Blumea
Balsamifera) sebagai antidiare, Dosis efektif ekstrak daun sembung sebagai antidiare
pada dosis 250 mg/KgBB.

Kata Kunci: Daun sembung , Blumea Balsamifera, Diare, Antidiare

PENDAHULUAN yaitu: pengurangan waktu kontak dalam


Diare adalah sebuah penyakit usus kecil, pengosongan usus besar yang
dimana penderita mengalami rangsangan terlalu cepat, dan pertumbuhan bakteri
buang air besar yang terus-menerus dan yang berlebihan. Air didalam perut yang
fesesnya memiliki kandungan air berfungsi menghancurkan makanan
berlebih dengan feses yang tidak harus terkena epitel usus untuk jangka
berbentuk atau cair dengan frekuensi waktu yang cukup untuk memungkinkan
lebih dari 3 kali dalam 24 jam (Zulkoni, penyerapan normal dan proses sekresi
2010). terjadi. Jika kontak ini waktu menurun
Bila usus tidak berfungsi normal, akan menghasilkan diare (Dhipiro,
motilitas dapat meningkat baik atau 2008).
menurun dan keduanya dapat Salah satu tanaman yang
menyebabkan diare, hal ini yang digunakan secara empiris oleh
menyebabkan meningkatnya motilitas masyarakat untuk mengobati antidiare
usus yang menghasilkan transportasi adalah daun sembung. Menurut
lebih cepat dari feses melalui usus (Dalimarta, 2008) daun sembung
sehingga hanya ada sedikit kesempatan mengandug minyak atsiri, borneol dan
untuk menyerap cairan dari usus besar glikosida,serta juga mengandug
(Sisson, 2011) kamfer,flavanoid sineol dan tannin
Penyebab diare dapat dibagi atas: (Isnawawati, 2006). Dimana berkhasiat
Faktor Infeksi (infeksi bakteri), faktor sebagai antibakteri, melancarkan
malabsorbsi(malabsorbsi karbohidrat), peredaran darah, peluruh kentut
faktor makanan (makanan basi,beracun), (karminatif), peluruh keringat
faktor psikologis (rasa takut dan cemas) (diaforetik), peluruh dahak
(Ngastiyah, 2005) (ekspektoran), astringen, tonikum dan
Motilitas usus menghasilkan obat batuk (Dalimarta, 2008).
diare dan menyebabkan tiga mekanisme

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 2. 56


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Efek Antidiare Ekstrak Daun Sembung (Blumea Balsamifera L.) Terhadap Mencit Putih

METODE PENELITIAN pelarut yang masih terkandung di dalam


eksrak kental diuapkan kembali dengan
Bahan menggunakan waterbath hingga
Bahan yang diteliti adalah daun didapatkan ekstrak kering.
sembung (Blumea Balsamifera L.) dan
bahan penelitian yang digunakan adalah Prosedur Pengujian
Pelarut Etanol, oleum ricini, Na CMC, Hewan uji dibagi menjadi enam
kertas saringdan hewan uji yang kelompok,kelompok I adalah kelompok
digunakan adalah mencit jantan (Mus yang diberi aquadest, kelompok II diberi
Musculus). Na.CMC kelompok III diberi Loperamid
HCL serta kelompok lainya adalah
Peralatan variasi dosis 100 mg/KgBB, 150
Peralatan yang digunakan dalam mg/KgBB,200 mg/KgBB dimana setiap
penelitian ini, antara lain rotary kelompok terdiri 3 ekor mencit jantan.
evaporator (Buchi rotacovapor R-200), Sebelum di beri perlakuan mencit jantan
waterbath (Wisebath), timbangan anlitik diadaptasikan dahulu selama 1 minggu.
(Mettler toledo AL204), labu ukur Sesaat sebelum diberi perlakuan mencit
(Pyrex),erlenmeyer (Pyrex), stirer, jantan dipuasakan selama 1 jam, setelah
cawan porselin. dipuasakan hewan uji kelompok I
diberikan aquadest saja dimana
Prosedur Pengolahan Sampel kelompok ini adalah kelompok
Daun sembung sembung pembanding tanpa perlakuan.Selanjutnya
(Blumea balsamifera L) yang digunakan kelompok berikutnya diberikan oleum
adalah daun yang muda dan tua. Tempat ricini sebagai agen penginduksi agar
pengambilan sampel terletak di mencit mengalami diare. Kelompok II
Anggana, pengmabilan daun dilakukan diberikan Na CMC sebagai kelompok
pada saat pagi hari. Sampel yang kontrol negatif, kelompok III diberikan
digunakan merupakan sampel kering, ekstrak etil asetat daun sembung dengan
pengeringan dilakukan dengan cara dosis100mg/KgBB, kelompok IV
menghindari kontak langsung sinar diberikan ekstrak etil asetat daun
matahari. sembung dengan dosis150mg/KgBB,
kelompok V diberikan ekstrak etil asetat
Prosedur Ekstraksi daun sembung dengan dosis
Simplisia yang telah dirajang 250mg/KgBB.
dimasukkan ke dalam wadah toples,lalu
diberi cairan pengekstrak berupa etanol HASIL DAN PEMBAHASAN
sampai simplisia terendam secara
sempurna. Proses ekstraksi berlangsung Efek Antidiare Ekstrak Etil Asetat
selama 2 x 24 jam, hasil ekstrak disaring Daun Sembung
menggunakan kertas saring lalu Efek antidiare diperoleh dari data
ditampung ke dalam wadah kaca, lama terjadi diare, frekuensi feses, dan
kemudian simplisia kembali direndam diameter feses (cm). Hasil pengamatan
dengan menggunakan pelarut etanol Efek antidiare berdasarkan lama diare
yang baru, diulangi proses ektrasksi dapat dilihat pada Tabel 1. Efek antidiare
hingga hasil ekstraksi berwarna bening. berdasarkan diameter feses dapat dilihat
Pelarut yang masih terkandung di dalam pada Tabel 2. Waktu lama penyembuhan
hasil maserasi diuapkan dengan diare ekstrak etil asetat daun sembung
menggunakan rotary evaporator hingga dan kontrol negatif Na CMC dapat
di dapatkan ekstrak kental. Kemudian dilihat pada Gambar 1.

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 2. 57


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Efek Antidiare Ekstrak Daun Sembung (Blumea Balsamifera L.) Terhadap Mencit Putih

Tabel 1. Efek Antidiare Berdasarkan Lama Diare


Lama diare (menit)
Kelompok uji
Kontrol negatif 100 mg/kg BB 150 mg/kg BB 250 mg/kg BB
I 180 240 210 90
II 300 240 180 180
III 300 270 240 60
Jumlah 780 750 630 330
Rata-rata 260 250 210 110

Gambar 1. Waktu Lama Penyembuhan Diare Ekstrak Etil Asetat Daun Sembung dan
Kontrol Negatif Na CMC

Tabel 2. Efek Antidiare Berdasarkan Diameter Feses


Diameter diare (cm)
Kelompok uji
Kontrol negatif 100 mg/kg BB 150 mg/kg BB 250 mg/kg BB
I 14,3 14,5 10,7 11,6
II 16,6 16,5 9,8 5,5
III 19,7 15 13,5 13,9
Jumlah 50,6 46 34 31
Rata-rata 16,86 15,33 11,33 10,33

Tabel 1 menunjukan bahwa yang diberikan, makin besar efek


ekstrak etil asetat daun sembung antidiare.
mempunyai aktifitas mengurangi diare Hasil yang diperoleh menunjukan
dibandingkan dengan kontrol negatif dengan semakin lama terjadinya diare
yaitu Na CMC. Pada dosis 100 maka semakin lemah efek antidiare yang
mg/KgBB tidak berbeda jauh dengan diberikan sebaliknya semakin singkat
waktu kontrol negatif Na CMC. Waktu waktu terjadinya diare maka semakin
pengukuran lama diare pada kontrol tinggi efektifitas ekstrak dalam menekan
negatif yaitu 260 menit sedangkan pada diare.
dosis 100 mg/KgBB adalah 250 menit,
pada dosis 150 mg/KgBB adalah 210 Efek ekstrak berdasarkan diameter
menit, dan pada dosis 250 mg/KgBB cairan feses
adalah 110 menit. Semakin besar dosis Tabel 2 menunjukan bahwa
ekstrak etil asetat daun sembung

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 2. 58


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Efek Antidiare Ekstrak Daun Sembung (Blumea Balsamifera L.) Terhadap Mencit Putih

mempunyai aktifitas mengurangi diare hingga 250 menit akhir, rata-rata


dibandingkan dengan kontrol negatif diameter feses untuk dosis 150
yaitu Na CMC. Rata-rata diameter feses mg/KgBB adalah 11,33 cm dimana
untuk kontrol negatif adalah 16,86 cm pengukuran diperoleh dari lama waktu
dimana pengukuran diperoleh dari lama terjadinya diare selama 30 menit awal
waktu terjadinya diare selama 30 menit hingga 210 menit akhir, rata-rata
awal hingga 260 menit akhir, rata-rata diameter feses untuk dosis 250
diameter feses untuk dosis 100 mg/KgBB adalah 10,33 cm dimana
mg/KgBB adalah 15,33 cm dimana pengukuran diperoleh dari lama waktu
pengukuran diperoleh dari lama waktu terjadinya diare selama 30 menit awal
terjadinya diare selama 30 menit awal hingga 110 menit akhir.

Tabel 3. Efek Antidiare Berdasarkan Frekuensi Terjadinya Diare


Frekuensi Diare (kali)
Kelompok uji
Kontrol negatif 100 mg/kg BB 150 mg/kg BB 250 mg/kg BB
I 20 9 8 9
II 11 9 9 7
III 26 14 13 12
Jumlah 57 32 30 28
Rata-rata 19 10,7 10 9,3

Tabel 4. Hasil Analisis Anava 1 Arah


Sumber Variasi Dk Jumlah Kuadrat MK Fhitung Ftabel
Total 12 - 1 62025 -
Antar Dosis 4-1 = 3 20800 14075 5%=3,59
5,686**
Dalam Kelompok 1%=6,22
12-4 = 8 19800 2475
Keterangan : ** = sangat signifikan

Efek Ekstrak Berdasarkan Frekuensi diperoleh dari data lama terjadinya diare,
Terjadinya Diare diameter feses, dan frekuensi feses. Data
Tabel 3 menunjukan pengamatan hasil pengukuran lama diare dianalisis
frekuensi terjadi diare, pada dosis 100 menggunakan Anava satu arah untuk
mg/KgBB rata-ratanya adalah 10,7 kali, mencari dosis terbaik, yang hasilnya
pada dosis 150 mg/KgBB adalah 10 kali, disajikan pada Tabel 4.
pada dosis 250 mg/KgBB adalah 9,3 kali Berdasarkan hasil analisis
yang dibandingkan dengan kontrol menggunakan anava 1 arah tersebut
negatif rata-rata untuk terjadi diare Fhitung (5,686) lebih besar dari Ftabel 5%
adalah 19 kali. (3,59), yang artinya Ftabel 5% terdapat
Dari hasil yang diperoleh perbedaan waktu penyembuhan antara
menunjukan dengan semakin tinggi kontrol negatif, dosis 100 mg/KgBB,
frekuensi terjadinya diare maka efek 150 mg/Kg BB, dan 250mg/kg BB.
antidiare akan semakin lemah sebaliknya Koefisien keseragaman (KK), diperoleh
semakin rendah frekuensi diare maka sebesar 48% sehingga digunakan uji
semakin kuat efek antidiare. lanjutan BNJD (Beda Nyata Jujur
Duncan) yang merupakan uji lanjutan
Dosis Terbaik Ekstrak Etil Asetat dengan tingkat ketelitian yang paling
Daun Sembung Sebagai Antidiare tinggi. Uji lanjutan ini berujuan untuk
Dosis terbaik ekstrak etil asetat mengetahui dosis terbaik antidiare
daun sembung sebagai antidiare ekstrak etil asetat daun sembung.

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 2. 59


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
Efek Antidiare Ekstrak Daun Sembung (Blumea Balsamifera L.) Terhadap Mencit Putih

Berdasarkan Uji lanjutan BNJD, DAFTAR PUSTAKA


bahwa dosis 100 mg/Kg BB berbeda 1. Dalimarta, S., 2008. Atlas Tumbuhan
signifikan dengan dosis 150 mg/Kg BB, Obat Indonesia. Trubus Agriwidia.
dan dosis 150 mg/Kg BB berbeda 2. DiPiro ,Joseph T., Robert, L Talbert,.
signifikan dengan dosis 250 mg/Kg BB, Gary, C,. Yee, Gary R,. Matzke,
serta dosis 250mg/KgBB sangat berbeda Barbara
nyata atau signifikan dengan semua 3. Isnawati, A., dkk., 2006.
dosis termasuk kontrol negatif. Dari Standarisasi Simplisia dan Ekstrak
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Etil asetatDaunSembung (Blumea
dosis terbaik ekstrak etil asetat daun balsamifera (L)) Dari Tiga Tempat
sembung yang memberikan efek sebagai Tumbuh. Media Litbang
antidiare adalah dosis 250 mg/kgBB. Kesehatan.Jakarta
4. Ngastiyah. 2005. Perawatan anak
KESIMPULAN sakit. EGC. Jakarta
Ekstrak etil asetat daun sembung 5. Sisson, Valerie. 2011. Types of
berefek sebagai antidiare dan dosis Diarrhea and Management
terbaik ekstrak atil asetat daun sembung Strategies. PharmConInc. USA.
adalah dosis 250mg/KgBB 6. Zulkoni, A. 2010. Parasitologi. Nuha
Medika. Yogyakarta

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2015. Vol 1. No 2. 60


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082

Anda mungkin juga menyukai