PENDAHULUAN
(Sumber:http://gaikindo.or.id/index.php?option=com_content&task=blogcategory&id=
0&Itemid=145, 2014)
Berdasarkan tabel diatas, bahwa dari tahun 2009 hingga 2013 terdapat
kenaikan pada produksi dan ekspor-impor kendaraan bermotor di Indonesia sebesar
rata-rata 27,80% dan diperkirakan akan terus naik jumlahnya per tahun karena
didukung oleh faktor masyarakat Indonesia yang konsumtif, mobilitas
masyarakatnya yang tinggi, buruknya transportasi umum, dan lain sebagainya.
Kategori mobil di Indonesia dibagi menjadi enam kategori yakni sedan, 4x2, 4x4,
bus, pick up/truck, double cabin, dan pada dua tahun terakhir ada kategori baru yakni
affordable energy saving cars 4x2.
1
2
Frost & Sullivan sebagai lembaga survei, dan konsultan industri ekonomi
kelas dunia memprediksi penjualan kendaraan di Indonesia tumbuh secara fenomenal
sebesar 6,5%, atau mencapai 1,31 juta unit pada tahun 2014. Penjualan segmen
mobil penumpang menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan pasar otomotif
Indonesia. Vivek Vaidya, Vice President Automotive & Transportation Practice-Asia
Pasifik Frost & Sullivan, mengungkapkan bahwa proyeksi pertumbuhan total volume
industri tersebut dipicu oleh adanya perbaikan ekonomi secara bertahap, serta
meningkatnya permintaan terhadap mobil yang terjangkau dan ramah lingkungan
atau yang dikenal dengan Low Cost Green Car (LCGC). Ia memperkirakan,
pendapatan per kapita bruto Indonesia tumbuh 5,5-6 persen pada tahun 2014,
didorong oleh peningkatan konsumsi dalam negeri dari kelas menengah (sumber:
swa.co.id).
memasarkan dengan tipe yakni mobil Sportage, dan Carnival. Kemudian diikuti
peluncuran Shuma, Carens, Visto, Travello, dan Picanto.
Salah satu produk Kia yang membawa nama Kia dikenal masyarakat adalah
Kia Picanto. Penjualan Kia Picanto sangat baik hingga saat ini, sejak awal
diluncurkannya Kia Picanto di pasar otomotif Indonesia, Picanto menduduki
peringkat pertama dikelas city car. Penjualan Kia Picanto semakin tahun mengalami
peningkatan, Kia Picanto juga beberapa kali mengalami perubahan pada produknya.
Berikut gambar yang menunjukkan kenaikan penjualan Kia Picanto di Indonesia:
Gambar 1.1 Total Penjualan Kia Picanto Sejak Awal Launching Hingga
Tahun 2013
Gambar 1.2 Posisi Penjualan Kia dalam Total Industri Mobil di Indonesia
Pada rentan tahun tersebut diasumsikan bahwa Kia Motors melalui PT Kia
Mobil Indonesia melakukan upaya pembaharuan brand image Kia melalui brand
repositioning untuk dapat mendominasi pasar otomotif Indonesia, dan upaya tersebut
dapat dikatakan sukses atau berhasil. Ketika sebuah brand image diperbaharui dan
berkesan positif akan secara bersamaan penjualan produkpun akan naik. Upaya
pembaharuan brand image Kia melalui brand repositioning tersebut akan diteliti
lebih lanjut pada bab selanjutnya.
Pada penelitian ini terdapat dua konsep utama yaitu brand image yang
dimiliki Kia, dan brand repositioning yang dilakukan oleh PT Kia Mobil Indonesia .
Brand image merupakan bagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak
dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna khusus atau persepsi
pelanggan atas sebuah produk atau jasa uang diwakili oleh mereknya (Kotler dan
Keller 2006:268). Untuk kendaraan mobil di Indonesia, mayoritas didominasi oleh
mobil asal Negara Jepang karena keberadaannya di Indonesia terhitung sudah lama.
Kia sebagai brand asal Korea di Indonesia masih dipandang sebelah mata, karena
kehadirannya yang terhitung baru, dan Negara asalnya yang sempat terpuruk karena
krisis moneter Asia pada tahun 90-an.
Menurut Al Ries dan Jack Trout Positioning adalah strategi yang berusaha
menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga
5
terbentuk citra (image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan
merek/produk pesaing.
Namun dalam upaya untuk bertahan, memenangkan persaingan, dan untuk
meningkatkan penjualan pada persaingan pasar otomotif karena perkembangan
jaman yang selalu berubah, produsen otomotif perlu melakukan upaya repositioning
atau mereposisi kembali produk dibenak masyarakat. Repositioning dibutuhkan agar
suatu produk atau brand tidak ditinggalkan oleh target market dan target market
beralih menggunakan produk atau brand yang lainnya
BAB I. PENDAHULUAN
Di dalam bab ini berisi mengenai penjelasan latar belakang kondisi industri otomotif,
dan dilakukannya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
7
Pada bab ini akan membahas teori-teori yang digunakan sebagai landasan penelitian
yang berkaitan dengan masalah di dalam penelitian ini.
Di dalam bab ini akan membahas mengenai jenis penelitian yang telah digunakan,
teknik pengumpulan data, dan alat analisis yang digunakan.
Di dalam bab ini dilakukan analisa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yang
akan digunakan untuk memecahkan masalah serta menjawab pokok permasalahan
yang ada. Di dalam pemecahan ini digunakan metode-metode yang sesuai serta
dikaitkan dengan teori pendukung lainnya.
BAB V. KESIMPULAN
Di dalam bab ini diberikan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dan juga berdasarkan hasil pembahasan selain itu juga diberikan saran-
saran yang dapat berguna bagi perusahaan otomotif dan juga bagi masyarakat umum
dan juga bagi pihak-pihak yang terkait dengan masalah di masa yang akan datang