Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu program yang wajib di
laksanakan oleh setiap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang bekerja sama
dengan salah satu instansi baik negeri maupun swasta untuk melatih Peserta
didiknya dalam dunia kerja atau dunia Lapangan. Praktek Kerja Lapangan juga
merupakan salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) dan
Ujian Akhir Sekolah (UAS).
Penyusun berkesempatan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di yang
beralamat di Jl. Akses UI No.45 Tugu, Cimanggis ,Depok, Jawa Barat pada
bulan Januari bulan Maret. PT Pegadaian .
Dengan adanya penyusunan laporan ini penyusun mengharapkan dapat
mengetahui lebih dalam untuk membedakan antara teori dan praktek. Laporan
ini berguna untuk tolak ukur penilaian bagaimana penyusun bersikap displin,
inisiatif dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan dan cepat
menguasai tugas - tugas yang di berikan oleh pembimbing dari perusahaan
tersebut. Dan penyusun berharap setelah melakukan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan ini, penyusun dapat menerapkan semua yang telah di dapat selama
kegiatan Praktek Kerja Lapangan berlangsung.

1
B. TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk Peserta didik Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), yaitu :
1. Di harapkan dapat menumbuhkan disiplin dalam menyiapkan diri memasuki
masyarakat kerja.
2. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
3. Mendorong Peserta didik untuk dapat mandiri dan berpandangan luas dalam
dunia kerja dan dunia usaha.
4. Mengasah kemampuan Peserta didik dalam praktek langsung di lapangan.
5. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman Peserta didik.
6. Diharapkan dapat meningkatkan pemahaman antara teori di sekolahnya dan
penerapannya dilapangan kerja sesungguhnya.

C. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Tujuan dari pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai


berikut :

1. Sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir
Sekolah (UAS).
2. Sebagai persyaratan untuk mengikuti kurikulum berbasis kompetensi di
SMK BUDHI WARMAN II Jakarta Timur.
3. Sebagai bukti bahwa penyusun telah melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan.
4. Merupakan Sumber bacaan dan bahan pengetahuan yang sangat bermanfaat
guna menambah pengetahuan, pengalaman serta wawasan dalam hal
pembuatan laporan.

2
D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN

Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapanganpenyusun membagi


laporan menjadikan beberapa Bab, yaitu:

Bab I : PENDAHULUAN

Dalam Bab ini mencakup tentang latar belakang Praktek Kerja


Lapangan, tujuan Praktek Kerja Lapangan, tujuan pembuatan laporan
Praktek Kerja Lapangan, metode pengumpulan data, dan sistematika
penyusunan laporan.

Bab II : URAIAN UMUM

Dalam Bab ini penyusun menceritakan tentang sejarah singkat


PT PEGADAIAN secara singkat namun terperinci serta visi dan misi.

Bab III : PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Dalam Bab ini penyusun menuliskan tentang urutan persiapan


kerja, kegiatan yang dilaksanakan di Tempat Praktek Kerja
Lapangan, Masalah yang dihadapi dan pemecahannya.

Bab IV : PENUTUP

Dalam Bab ini penyusun menyampaikan kesimpulan, dan saran


yang penyusun tulis dalam laporan Praktek Kerja Lapangan.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH SINGKAT PT PEGADAIAN.

Gambar 2.1 Kantor Pusat Pegadaian.

Berdasarkan hasil penelitian penyusun, terutama melalui penelitian


kepustakaan tentang sejarah PT. Pegadaian (Persero), yaitu semenjak mulai
berdirinya di Indonesia, sejarah singkat PT. Pegadaian (Persero) disajikan
sebagai berikut :

4
1. Pegadaian pada zaman VOC (1746-1811)
Pada masa itu pegadaian dikenal dengan nama Bank Van Lenning, yang
merupakan perusahaan patungan antara VOC dengan pihak swasta, dengan
perbandingan modal 2/3 adalah modal Pemerintah, dalam hal ini VOC dan
1/3 adalah modal swasta. Lembaga ini sepenuhnya diusahakan oleh
pemerintah, yang berjalan sampai tahun 1811.

2. Pegadaian pada masa penjajahan Inggris (1811-1816)


Pada tahun 1811 terjadi peralihan kekusaan dari pemerintah Belanda
kepada pemerintah Inggris. Pada masa itu Raffless mengganti Bank Van
Lenning dengan Licentie Stelsel, dengan maksud untuk mempersempit
peranan lintah darat, yang pada waktu itu diistilahkan Woeker.
Pembentukkan Licentie Stelsel ternyata tidak mengenai sasaran, oleh karena
itu pada tahun 1814 dihapuskan dan kemudian diganti dengan Pachstelsel.

3. Pegadaian pada masa penjajahan Hindia Belanda (1816-1942)


Pada tahun 1816 Belanda kembali menguasai Indonesia, dan pada
pertengahan periode ini Pemerintah Belanda mengadakan penelitian pada
tahun 1856. hasil penelitian ini menunjukkan adanya penyimpangan yang
merugikan rakyat, sehingga pada tahun 1870 nama Pegadaian dirubah lagi
pada saat itu menjadi Licentie Stelsel, yang terus berlangsung sampai tahun
1880, sampai diganti namanya menjadi Pachstelsel kembali. Pada waktu
pemerintah Belanda ini, usaha di bidang kredit gadai menjadi monopoli
pemerintah, dengan status sebagai jawatan, yang bernaung di bawah
Departemen Keuangan.

4. Pegadaian pada masa pendudukkan Jepang (1942-1945)


Pada masa penjajahan Jepang, Pegadaian tetap menjadi instansi
pemerintah di bawah pengawasan kantor besar keuangan. Pada waktu itu

5
pemerintah Jepang mengambil kesempatan untuk mengeruk kekayaan
rakyat dari Pegadaian, yaitu dengan menghapuskan lelang terhadap barang-
barang yang telah kadaluarsa, dan kemudian diambil dari pemerintah
Jepang.

5. Sesudah Kemerdekaan
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945, penguasaan atas Pegadaian diambil oleh Pemerintah Republik
Indonesia, dengan status sebagai Jawatan dibawah Menteri Keuangan
sampai kemudian terbit Peraturan Pemerintah nomor 178 tahun 1965
diintegrasikan dalam urusan Bank Sentral Unit IV.
Sejak saat itu, kegiatan perusahaan terus berjalan dan asset atau
kekayaannya bertambah. Namun seiring dengan perubahan zaman,
Pegadaian dihadapkan pada tuntutan kebutuhan untuk berubah pula, dalam
arti untuk lebih meningkatkan kinerjanya, tumbuh lebih besar lagi dan lebih
profesional dalam memberikan layanan. Oleh karena itu untuk memberikan
keleluasaan pengelolaan bagi manajemen dalam mengembangkan usahanya,
Pemerintah meningkatkan status Pegadaian dari Perusahaan Jawatan
(PERJAN) menjadi Perusahaan Umum (PERUM) yang dituangkan dalam
Peraturan Pemerintah No. 10/1990 tanggal 10 April 1990.

6. Perubahan nama PERUM menjadi PT (Perseroan Terbatas)


Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
penyaluran pinjaman khususnya penyaluran masyarakat menengah
kebawah, usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah PERUM Pegadaian
akhirnya berubah manjadi PT (Perseroan Terbatas) berdasarakan Peraturan
Pemerintah nomor 103 tahun 2000 tentang PERUM Pegadaian, perlu
mengubah bentuk badan hukum perusahaan PERUM menjadi PT (Perseroan
Terbatas). Pasal 29 Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2005 tentang

6
penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan perubahan Badan Hukum,
Badan Usaha Milik Negara, perubahan bentuk badan hukum yang ditetapkan
pemerintah. Pasal 5 ayat 2 Undang Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara. Disahkan oleh Presiden Republik Indonesia dan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ditetapkan di Jakarta pada tanggal
13 Desember 2011 yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 51 tahun 2011.

VISI, MISI DAN PERUSAHAAN


1. VISI

Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu


menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang
terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.

2. MISI
1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan
selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah
kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Memastikan pemerataan pelayanan dari infrastruktur yang
memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian
dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap
menjadi pilihan utama masyarakat.
3. Membantu pemerintah dalam kesejahteraan masyarakat golongan
menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka
optimalisasi sumber daya perusahaan.

7
B. Produk dan Layanan
Adapun produk-produk PT. Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut :

a. Kredit Cepat Aman (KCA)

2.2 Gambar Produk KCA


Kredit dengan sistem gadai yang diberikan kepada semua golongan
nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif.
KCA merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan pinjaman secara
mudah, cepat dan aman

b. Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)

Gambar 2.3 Produk Krasida


Kredit dengan sistem gadai yang diberikan khusus kepada usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM).

8
c. Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fidusia)

Gambar 2.4 Produk Kreasi


Kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha Kecil
dan menengan (UKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem
Fidusia. Sistem Fidusia berarti agunan untuk pinjaman cukup dengan
BPKB sehingga kendaraan masih bisa digunakan untuk usaha

d. Mulia (Murabahah Logam Mulia Untuk Invesati Abadi)

Gambar 2.5 Produk Mulia


Penjualan logam mulia kepada masyarakat cara tunai dan atau dengan
pola angsuran.

9
e. Tabungan Emas

Gambar 2.6 Tabungan Emas


Layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas titipan
dengan harga yang terjangkau. Layanan ini memberikan kemudahan
kepada masyarakat untuk berinvestasi emas.

f. Remittance

Gambar 2.7 Western Union adalah Salah Satu Produk Remittance

10
Layanan pengiriman dan penerimaan uang dari dalam dan luar
negeri dengan biaya kompetitif, bekerjasama dengan beberapa remiten
berskala nasional dan internasional seperti Western Union, Delima.

g. Multi Pembayaran Online (MPO)

2.8 Multi Pembayaran Online (MPO)


Melayani pembayaran berbagai tagihan seperti listrik, telepon/
pulsa ponsel, air minum, pembelian tiket kereta api, dan lain sebagainya
secara online. Layanan MPO merupakan solusi pembayaran cepat yang
memberikan kemudahan kepada nasabah dalam bertransaksi tanpa harus
memiliki rekening di Bank.

C. Struktur Organisasi Perusahaan


Adanya struktur organisasi kantor cabang yang menggambarkan tugas dan
tanggung jawab dari masing-masing pegawai serta dukungan perlengkapan
kantor cabang yang dikelola dengan baik akan menghasilkan produktivitas usaha
yang semakin meningkat yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja kantor
cabang serta motivasi dari karyawan Pegadaian.
Kantor Cabang PT. Pegadaian (Persero) Cabang Kelapa Dua Depok
dikepalai oleh seorang Pemimpin Cabang yang bertanggung jawab langsung
kepada Pimpinan Wilayah PT. Pegadaian Kelapa Dua, dengan status adalah
Manajer Kantor Cabang.

11
Selanjutnya dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, Manajer Kantor
Cabang dibantu oleh Pengelola Unit Pelayanan Cabang (UPC), Manajer Bisnis
Gadai, Manajer Bisnis Fidusia dan Jasa Lain, Analis Kredit, Penagih, seorang
Penaksir, seorang Penyimpan Barang Jaminan, seorang Pendukung Administrasi
dan Pembayaran, seorang Pemegang Gudang, dan Pemasar.
Seluruh kegiatan operasional setiap hari yang dilakukan oleh setiap pegawai
pelaksana, Manajer Cabang, serta penataan usaha harian dilakukan oleh Bagian
Administrasi dan pembayaran dan Pemasar.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kinerja pegawai dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan
dapat tercapai.

Gambar 2.9 Struktur Pegadaian

12
Adapun Job Description Pimpinan dan Pegawai berdasarkan adalah:
1. Pemimpin Cabang
Tugas Pemimpin Cabang adalah :
a) Menyakini/memastikan bahwa Kantor Cabang telah mempunyai rencana
kerja dan anggaran Kantor Cabang dan UPC berdasarkan acuan yang
telah ditetapkan.
b) Meyakini/memastikan bahwa target bisnis (omzet, nasabah, dan lain
lain) yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik oleh seluruh unit
kerja operasional
c) Merencanakan mengorganisasikan dan menyelenggarakan dan
mengendalikan operasional, administrasi dan keuangan Kantor Cabang
dan UPC.
2. Pengelola UPC (Unit Pelayanan Cabang)
Tugas Pengelola UPC adalah :
a) Mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan operasional
UPC.
b) Menetapkan besarnya taksiran dan uang pinjaman kredit sesuai dengan
kewenanganya.
c) Menangani barang jaminan bermasalah dan barang jaminan lewat jatuh
tempo.
d) Melakukan pengawasan melekat secara terprogram sesuai
kewenanganya.
e) Mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi pengelolaan kegiatan
admnistrasi dan keuangan, serta pembuatan laporan operasional UPC.
f) Mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi pengelolaan sarana
dan prasarana, sistem pengamanan, ketertiban dan kebersihan kantor
UPC.

13
3. Manajer Bisnis Gadai
Tugas Manajer Bisnis Gadai adalah :
a) Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi
kegiatan operasional bisnis gadai.
b) Menangani barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak,palsu dan
barang polisi).
c) Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi
lelang barang jaminan usaha gadai.
d) Menetapkan besarnya taksiran dan uang pinjaman sesuai dengan
kewenanganya.
e) Melaksanakan pengawasan melekat sesuai dengan kewenanganya.

4. Penaksir
Tugas Penaksir adalah :
a) Melaksanakan penaksiran barang jaminan dan menetapkan uang
pinjaman sesuai dengan kewenanganya.
b) Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan dilelang,
untuk mengetahui mutu dan nilai, dalam menentukan harga dasar barang
yang akan dilelang.
c) Merencanakan, menyiapkan barang jaminan yang akan disimpan agar
terjamin keamananya.
d) Mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan
administrasi dan keuangan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan operasional kantor cabang /UPC.

14
5. Penyimpan
Tugas Penyiimpan adalah :
a) Secara berkala melakukan pemeriksaan keadaan gudang penyimpanan
barang jaminan emas dan perhiasan, agar tercipta keamanan dan
keutuhan untuk serah terima jabatan.
b) Mengeluarkan barang jaminan emas, perhiasaan dan dokumen kredit
untuk keperluan pelunasan, pemeriksaan atasan dan pihak lain
c) Mengeluarkan barang jaminan emas dan perhiasan untuk keperluan
pelunasan, pemeriksaan atasan dan pihak lain.
d) Merawat barang jaminan emas dan perhiasan dan gudang penyimpanan,
agar barang jaminan tersebut tetap dalam keadaan baik dan aman.
e) Melakukan pencatatan mutasi penerimaan dan pengeluaran barang
jaminan emas yang menjadi tanggung jawabnya.

6. Pemegang Gudang
Tugas Pemegang Gudang adalah :
a) Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap keadaan gudang
penyimpanan barang.
b) Menerima barang jaminan selain barang kantong dari Manajer Bisnis
atau Pemimpin Cabang.
c) Melakukan pengelompokan barang jaminan sesuai dengan rubrik dan
bulan kreditnya serta menyusunya sesuai dengan urutan nomor SBK,
dan mengatur penyimpananya.
d) Merawat barang jaminan dan gudang penyimpan agar barang jaminan
baik dan aman.

15
7. Manajer Bisnis Fidusia dan lain-lain
Tugas Manajer Bisnis Fidusia dan lain-lain adalah :
a) Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi
kegiatan operasional bisnis fidusia dan jasa lain.
b) Menangani kredit macet serta asuransi kredit.
c) Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi
kegiatan survey secara berkala dan terprogram terhadap nasabah bisnis
fidusia.

8. Analis Kredit
Tugas Analis Kredit adalah :
a) Menerima berkas dan melakukan pemeriksaan adminsitrasi terhadap
pengajuan kredit oleh calon nasabah
b) Menyusun dan membuat laporan hasil analisis kelayakan kredit serta
menyampaikanya kepada atasan untuk keputusan disetujui atau
tidaknya kredit yang diajukan calon nasabah.
c) Melakukan analisa kelayakan kredit dan pemeriksaan barang yang
dijadikan agunan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

9. Pendukung Administrasi Dan Pembayaran


Tugas Pendukung Administrasi dan Pembayaran adalah :
a) Melaksanakan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari nasabah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b) Menerima uang hasil penjualan barang jaminan yang akan dilelang.
c) Membayarkan uang jaminan pinjaman kredit kepada nasabah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
d) Melakukan pembayaran segala pengeluaran yang terjadi di kantor
cabang.

16
10. Pemasar
Tugas Pemasar adalah :
a) Menyusun rencana kerja dan anggaran sub bagian pemasaran

b) Menyusun bentuk dan program pemasaran.

c) Merencanakan, menggorganisasikan, melaksanakan dan mengawasi


pelaksanaan pemasaran semua produk/bisnis di kantor wilayah dan
kantor cabang, serta melaporkanya kepada atasan.

d) Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka pelaksanaan


kegiatan pemasaran.

11. Penagih

Tugas Penagih adalah :

a) Melakukan penagihan kepada debitur yang memiliki kredit macet


dengan jaminan yang dapat dipertanggungjawabkan.

D. Kegiatan Usaha
Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung,
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat
untuk kegiatan produktif. PT. Pegadaian (Persero) Cabang Kelapa Dua Depok
merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa gadai.

Kegiatan operasional PT. Pegadaian (Persero) yang telah dilakukan saat ini,
antara lain meliputi:

a) Menyalurkan uang pinjaman kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai

17
b) Menerima jasa taksiran, yaitu pelayanan kepada masyarakat yang ingin
mengetahui berapa besar nilai riil barang yang dimilikinya ,misalnya
emas,berlian dan barang-barang bernilai lainnya.

c) Menerima jasa titipan, yaitu pelayanan kepada masyarakat yang akan


menitipkan barangnya.

d) Bekerja sama dengan pihak ketiga dalam memanfaatkan aset perusahaan


dalam bidang bisnis properti seperti dalam pembangunan gedung kantor dan
pertokoan.

e) Kredit pegawai, yaitu kredit yang diberikan kepada pegawai yang


berpenghasilan tetap.

18
BAB III

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA


LAPANGAN

Sebelum memulai Praktek Kerja Lapangan, terlebih dahulu saya melakukan


persiapan kerja. Adapun hal-hal yang saya lakukan terlebih dahulu, yaitu :
1. Di berikan pengarahan dan tata tertib yang berlaku diperusahaan dan di
divisi yang telah ditempatkan.
2. Perkenalan diri kepada karyawan sebelum memulai Praktek Kerja
Lapangan.
3. Pemberian pengarahan dan penjelasan oleh pembimbing apa saja yang
akan di kerjakan.
Hari dan Jam Kerja yang berlaku adalah sebagai berikut :
Hari Senin Kamis : 08.00 WIB 15.00 WIB
Hari Jumat : 08.00 WIB 11.30 WIB
: 13.00 WIB 15.00 WIB
Hari Sabtu : 08.00 WIB 12.00 WIB

B. KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


Saya bersekolah di SMK BUDHI WARMAN II, di sekolah itu saya
mengambil jurusan Akuntansi dan di tempat Praktek Kerja Lapangan saya di
tempatkan PT.Pegadaian. Di sana saya mendapatkan banyak pengetahuan dan
pengalaman kerja yang sangat berguna baik di dunia pendidikan maupun
dunia usaha nantinya.

Akuntansi merupakan faktor penting dalam suatu perusahaan, karena


jika dalam suatu perusahaan tidak ada akuntan maka perusahaan tersebut tidak

19
dapat berjalan dengan baik. Baik di dalam pengelolaan laporan keuangan dan
me audit data keuangan di perusahaan, oleh karena itu akuntansi sangat
diperlukan dalam sebuah perusahaan. Akuntansi juga merupakan faktor
penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Karena akuntansi merupakan
penentuan perusahaan untuk memilih langkah atau keputusan yang akan di
pilih selanjutnya dan sebagai ujung tombak suatu perusahaan

Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang saya lakukan di PT. Pegadaian :

1. Menginput Data
2. Mencatat Pemakaian Surat Bukti Kredit (SBK)
3. Mencatat Kas Harian
4. Mengarsipkan Dokumen
5. Mencari Dokumen
6. Merapihkan Dokumen
7. Foto Copy Dokumen.
8. Melayani Nasabah
9. Menelpon Nasabah
10. Menyurati Nasabah

C. Masalah yang dihadapi dan pemecahannya


1. Masalah dalam Pelaksanaan Tugas

Beberapa kendala yang dialami saat Praktek Kerja Lapangan adalah


pada saat ditugaskan untuk mencatat dokumen ke dalam buku kas dan pada saat
menginput data.

2. Cara Mengatasi Kendala

Cara mengatasi kendala-kendala pada saat bekerja adalah dengan


bertanya kepada supervisor maupun karyawan yang lebih mengerti. Setelah

20
mengerti, kita harus mengerjakan apa yang harus dikerjakan sebaik mungkin
dan dengan tanggung jawab. Dan sesungguhnya bertanya itu merupakan salah
satu cara untuk melatih komunikasi kita dengan orang lain karena komunikasi
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

21
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan laporan yang telah penyusun buat, maka penyusun
berkesimpulan :
1. Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan, diharapkan Peserta didik
dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman dalam
dunia usaha kelak.
2. Disiplin dalam mengikuti peraturan bekerja dan disiplin waktu menjadi
tanggung jawab kita agar tugas-tugas yang diberikan dapat terselesaikan
dengan baik.
3. Mendapatkan suatu pengalaman dalam bekerja di suatu perusahaan.
4. Dapat menambah ilmu pengetahuan para Peserta didik.
5. Dengan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan, peserta didik dapat
menerapkan berbagai ilmu yang telah diperolehnya selama disekolah dan
selama Praktek Kerja Lapangan untuk dapat terjun ke dunia Lapangan
kelak.
6. Teori-teori yang telah diajarkan saat disekolah ternyata ada yang sama
seperti pelajaran ditempat Praktek Kerja Lapangan, tetapi ada juga yang
tidak diajarkan di sekolah.
7. Di dunia kerja diperlukan tanggung jawab yang tinggi atas semua
pekerjaan yang dikerjakan.
8. Pelakasanaan Praktek Kerja Lapangan tersebut dilaksanakan untuk
membandingkan serta mengetahui cara pelaksanaan suatu pekerjaan serta
teori sekolah dan Praktek Kerja Lapangan.

22
B. SARAN SARAN
Diharapkan setelah dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ini,
Peserta didik bisa memulai membuka usah sendiri, walau hanya kecil-kecilan.
Diharapkan, disiplin yang sudah diterapkan selama melakukan Praktek Kerja
Lapangan, bisa diterapkan dirumah maupun disekolah. Dapat meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang
berkualitas.
Penyusun juga berharap tahun kedepannya PT. Pegadaian dapat
memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk dapat benar benar
merasakan dunia kerja tidak hanya teori dalam pembelajaran. Dan penyusun
juga berharap kedepannya PT. Pegadaian dapat lebih maju dan sukses.

23
LAMPIRAN- LAMPIRAN

24
LAMPIRAN 8

Aplikasi Passion (Pegadaian Application Support System Integrated Online)

Ini adalah Aplikasi Passion Pegadaian yang digunakan untuk Menginput data
Nasabah saat ingin menggadai.

25
LAMPIRAN 9

Formulir Permintaan Kredit

Ini adalah Form Pengajuan Kredit (FPK) yang harus diisi Nasabah saat ingin
menggadaikan Barang Jaminan.

26
LAMPIRAN 10

Surat Bukti Kredit (SBK)

Ini adalah Surat Bukti Kredit yang kita dapatkan setelah kita Menggadai Barang Jaminan.

27
LAMPIRAN 11

Nota Pengajuan Kredit dan Nota Pelunasan Kredit

Contoh Nota Pengajuan Kredit dan Nota Pelunasan Kredit yang dipasang di Surat
Bukti Kredit.

28
LAMPIRAN 12

Plastik Khusus untuk Menempatkan Barang Jaminan

Contoh Barang Kantong Emas yang siap untuk disimpan kedalam Brankas
Kluis.

29
LAMPIRAN 13

Mini Ultrasonic Cleaner

Ini adalah alat yang digunakan untuk membersihkan Emas.

30
DAFTAR PUSTAKA

1. Laporan PKL tahun ajaran 2015-2016 (Akuntansi), perpustakaan


2. http://www.google.com
3. http://www.pegadaian.co.id
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Pegadaian_(perusahaan)
5. http:// http://www.academia.edu/9500487/Tugas_Makalah_-_pegadaian

31
32

Anda mungkin juga menyukai