Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keperawatan Komunitas

Asuhan keperawatan komunitas adalah lapangan keperawatan khusus yang

merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat, dan

bantuan sosial sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan

guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan

fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit, dan bahaya yang lebih besar yang ditujukan

kepada individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi

masyarakat secara keseluruhan (WHO, 2000).

Keperawatan komunitas perlu dikembangkan di tatanan pelayanan kesehatan dasar

yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai keyakinan keperawatan

komunitas.Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma

keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan

keperawatan (Mubarok, 2006).

B. Tujuan dan Sasaran Keperawatan Komunitas

1. Tujuan

a. Tujuan umum

Untuk Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga

tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan

sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.


b. Tujuan khusus

Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok

khusus dan msyarakat dalam hal:

1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang

dihadapi

2) Menetapkan masalah kesehatan / keperawatan dan prioritas

masalah

3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan /

keperawatan

4) Menanggulangi masalah kesehatan / keperawatan yang mereka

hadapi

5) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

pelayanan kesehatan / keperawatan

6) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan,

dan lebih spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi Puskesmas

dalam menurunkann angka kematian bayi, ibu dan balita serta

diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera

7) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan

terhadap masalah kesehatan.

2. Sasaran

Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan /

perawatan (Ali Z, 2009).


a. Individu

Individu adalah bagian dari anggota keluarga,Apabila individu tersebut

mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan

merawat diri sendiri, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga

lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.

b. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala

keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam

suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau

adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah

satu atau beberapa anggotat keluarga mempunyai masalah

kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota

keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.

c. Kelompok Khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai

kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi

yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya

adalah:

1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat

perkembangan dan petumbuhannya, seperti:

a) Ibu hamil

b) Bayi baru lahir

c) Balita

d) Anak usia sekolah

e) Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan

dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

a) Penderita penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS,

penyekit kelamin lainnya.

b) Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit

diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan

mental dan lain sebagainya.

3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

a) Wanita tuna susila

b) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

c) Kelompok-kelompok pekerja tertentu

d) Dan lain-lain

4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

a) Panti wredha, Panti asuhan

b) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

c) Penitipan balita

d. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama

cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri

mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan

dengan jelas. Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul

banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian,

politik maupun kesehatan khususnya.


C. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya

peningkatan kesehatan (Promotif), pencegahan (Preventif), pemeliharaan

kesehatan dan pengobatan (Kuratif), pemulihan kesehatan (Rehabilitatif) dan

mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (Resosialisasi). (Sulistyo

A, 2010).

1) Upaya Promotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:

a) Penyuluhan kesehatan masyarakat, pendidikan seks

b) Peningkatan gizi, Pemeliharaan kesehatan perseorangan, lingkungan

c) Olahraga secara teratur

d) Rekreasi

2) Upaya Preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan

gangguan terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat melalui kegiatan:

a) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil

b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Pemberian

vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas

c) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui


3) Upaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-

anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau

masalah kesehatan, melalui kegiatan:

a) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)

b) Perawatan ibu hamil dg kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.

c) Perawatan payudara, Perawatan tali pusat bayi baru lahir

4) Upaya Rehabilitatif

Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi

penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-

kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya Kusta, TBC,

cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan:

a) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita

Kusta, patah tulang mapun kelainan bawaan

b) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,

misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi

manual yang mungkin dilakukan oleh perawat

5) Upaya Resosialitatif

Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga

dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah

kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu

penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus

seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain.


D. Asuhan Keperawatan Komunitas

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, metode yang

digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah di dalam bidang

keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Pengkajian

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan masyarakat dalam

mengkaji masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat adalah:

a) Pengumpulan Data

Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang

dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat melalui

wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan menggunakan instrumen

pengumpulan data dalam menghimpun informasi. Elemen pengkajian

komunitas menurut Anderson dan MC. Forlane (1958) terdiri dari inti

komunitas, yaitu meliputi demografi; populasi; nilai-nilai keyakinan dan

riwayat individu termasuk riwayat kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan

adalah lingkungan fisik; pendidikan; keamanan dan transportasi; politik dan

pemerintahan; pelayanan kesehatan dan sosial; komunikasi; ekonomi dan

rekreasi.

b) Analisa Data

Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan

disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam menganalisa data

memerlukan pemikiran yang kritis.

Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor

yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas.


Selanjutnya dirumuskan masalah atau diagnosa keperawatan. Menurut Mueke

(1987) maslah tersebut terdiri dari:

1) Masalah sehat sakit

2) Karakteristik populasi

3) Karakteristik lingkungan

2. Perumusan Masalah dan Diagnosa Keperawatan / Kesehatan

Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan urutan

prioritasnya. Diagnosa keperawtan yang dirumuskan dapat aktual, ancaman

resiko atau wellness.

Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain:

a. Masalah yang ditetapkan dari data umum

b. Masalah yang dianalisa dari hasil kesenjangan pelayanan kesehatan

Kriteria skala prioritas:

a. Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi

masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya

untuk segera ditanggulangi.

b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun

waktu tertentu.

c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat

menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat.

d. Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan mempertimbangkan

berbagai alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah yang menyangkut

biaya, sumber daya, srana yang tersedia dan kesulitan yang mungkin

timbul (Effendi Nasrul,2005).


3. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan

b. Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan

keperawatan

c. Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan dilakukan.

4. Pelaksanaan

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan

kesehatan masyarakat adalah:

a. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi

terkait

b. Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya

c. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.

Level pencegahan dalam pelaksanaan Praktik Komunitas terdiri atas:

a. Pencegahan Primer

Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan

diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan

perlindungan khusus terhadap penyakit.

b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang

tepat untuk menghambat proses patologis, sehingga memprependek waktu

sakit dan tingkat keparahan.

c. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier dimulai pad saat cacat atau terjadi ketidakmampuan

sambil stabil atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama sekali.

Rehabilitasi sebagai pencegahan primer lebih dari upaya menghambat

proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan individu kepada tingkat

berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.

5. Penilaian / Evaluasi

Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan.

Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses)

dan hasil akhir (output). Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan

yang akan dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula.

Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian keluarga yang

terkait dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan,

mengambil keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga,

menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan

keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia,

sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah

keperawatan yaitu melalui proses keperawatan.


DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan


Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2010

Ali, Z. Pengantar Keperawatan Keluarga dan Komunitas, Jakarta, EGC, 2009

Jhonson, R & Leni, R. Keperawatan Keluarga, Jogjakarta, nuha Medika, 2010

Mubarok, W, I, Santoso, B, A, Rosikin & Patonah, S. Buku ajar Ilmu Keperawatan 2 Teori &
Aplikasi Dalam Praktek dengan Pendekatan asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik
dan Keluarga, Jogjakarta, Sagung Solo, 2006

Sulistyo, A. Keperawatan Keluarga Konsep Teori dan Praktek Keprawatan Komunitas,


Jogjakarta, Graha Ilmu, 2010

Effendi Nasrul, Asuhan Keperawatan Keluarga dan Aplikasi dalam Praktek, Jakarta, EGC,
2005

Tucker, S.M, et all . Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, diagnosis dan
evaluasi , Edisi V, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 2005

Anda mungkin juga menyukai