Laporan Gizi Fix
Laporan Gizi Fix
Disusun oleh:
THP-C/ Kelompok 8
Defi Maulida 151710101015
Seno Dwi Pratama P. 151710101075
Ririn Rofi Mahmudah 151710101078
Hilda Imamatul H. 151710101096
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum penilaian status gizi ini, sebagai
berikut:
1. Mengetahui status gizi berdasarkan indeks massa tubuh (IMT)
2. Mengetahui status gizi berdasarkan Waist Hip to Rasio(WHR)
3. Mengetahui status gizi berdasarkan lingkar perut
4. Mengetahui status gizi berdasarkan lingkar lengan atas (LiLA)
5. Mengetahui status gizi berdasarkan tinggi lutut
BAB 2. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Lingkar lengan atas merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status
gizi, karena mudah, murah dan cepat. Tidak memerlukan data umur yang
terkadang susah diperoleh. Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot
dan lapisan lemak bawah kulit. LiLA merupakan salah satu cara untuk
mengetahui keadaan gizi Wanita Usia Subur (WUS) yang paling sederhana
dengan cara melingkarkan pita lila di bagian lengan kiri ibu. Dalam pengamatan
dengan menggunakan parameter LiLA (lingkar lengan atas) menunjukkan ukuran
LiLA pada 4 orang subjek yaitu 2907 adalah 24,5 cm ,1505 adalah 22 cm,
1078 adalah 25,5 cm, dan 1403 adalah 27 cm. Jenis kelamin dari semua
subyek adaah perempuan keculai sampel 1505 merupakan jenis kelamin laki-laki.
Pada kode 1505 termasuk yang berada di bawah ukuran normal yaitu 22 cm
sedangkan angka atau batas normal untuk LiLA yaitu 23,5 cm dan ini
membuktikan bahwa subyek tersebut termasuk dalam keadaan KEK (kekurangan
energi kronik). Nilai tersebut mrenyatakan bahwa subyek dianggap menjadi tanda
miskin nutrisi, dikarenakan niai yang didapat kurang dari 23,5.
Pengukuran LiLA rata-rata digunakan pada wanita yang akan
menunjukkan kesehatan ibu, dan lebih dikhususkan untuk ibu hamil. Subyek
1505 termasuk jenis kelamin laki-laki. Oleh karena itu pengukuran ini kurang
efektif jika digunakan pada jenis kelamin laki-laki. LiLA menurut Assefal,dkk
(2012), menunjukkan adanya fenomena yaitu terdapat 3 responden dengan status
KEK tetapi bayinya lahir normal dan responden yang normal tetapi bayinya lahir
BBLR. Hal ini dikarenakan tidak hanya LiLA yang mempengaruhi terjadinya
BBLR. BBLR juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kesehatan ibu dan gizi saat
hamil. Berat badan lahir dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya
Hemoglobin. Anemia gizi akibat kekurangan zat besi sering terjadi karena
meningkatnya volume darah selama hamil, di samping zat besi diperlukan untuk
pembentukan darah dalam tubuh janin. Anemia pada ibu hamil dapat
meningkatkan resiko berat bayi lahir menjadi rendah.
Menurut Assefal,dkk (2012), menyatakan bahwa LiLA pada ibu yang
kurang dari 23 cm dianggap menjadi tanda miskin nutrisi. LiLA tidak berbeda
jauh selama kehamilan dan karena itu merupakan langkah yang tepat status gizi
daripada BMI atau berat badan. Bayi yang lahir dari ibu yang miskin, gizi,
kekerasan fisik dialami selama kehamilan akan mengalami BBLR. Dalam
komunitas ini sebagian besar miskin di mana cakupan ANC rendah, untuk
mengurangi kejadian BBLR, adalah penting untuk meningkatkan akses untuk
perawatan kesehatan ibu. Keterlibatan suami dan masyarakat luas untuk mencari
tindakan kolektif pada BBLR sangat penting.
4.2 Saran
Saran untuk praktikum penilaian status gizi selanjutnya menggunakan
respon dengan jumlah laki-laki dan perempuan sama dan memiliki variasi umur
yang berbeda sehingga mahasiswa mampu mengetahui perbedaan status gizi dari
jenis kelamin dan usia.
DAFTAR PUSTAKA
3. TB/TL
Rumus:
Laki-laki = 64,19 + (2,02 TL) (0,04 U)
Perempuan = 84,88 + (1,83 TL) (0,24 U)
Perhitungan:
1505 = 64,19 + (2,02 x 50 cm) (0,04 x 20)
= 64,19 + 101 cm 0,8
= 164,39 cm
2907 = 84,88 + (1,83 x 45 cm) (0,24 x 20)
= 84,88 + 82,35 4,8
= 162,43 cm
1078 = 84,88 + (1,83 x 48 cm) (0,24 x 20)
= 84,88 + 87,84 4,8
= 167,92 cm
1403 = 84,88 + (1,83 x 46 cm) (0,24 x 20)
= 84,88 + 84,18 4,8
= 164,26 cm
Selisih
Rumus: TB TL
Perhitungan:
2907 = 155 162,43 = -7,43
1505 = 164,3 164,39 = -0,09
1078 = 154,7 167,92 = -13,22
1403 = 149,5 164,26 = -14,76