Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN III

KARBOHIDRAT II
(Karakteristik Zat pati)

NAMA : AJI ACHMAD SAPUTRA


NIM : 3021311007
ASDOS : NEVIAWATI
DOSEN : LELA LAILATUL K, M.Si
TANGGAL : 21 APRIL 2016

PROGRAM STUDI KIMA


FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2016
I. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui karakteristik zat payi dari berbagai sumber pati
dengan berbagai perlakuan dan penambahan suatu pereaksi tertentu.
II. Dasar Teori
Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus
molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol
polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks
(Girinda 1986). Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan
makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum).
Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino,
gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan (Sirajuddin dan Najamuddin 2011).
Menurut (Fessenden 1990) Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat
penghidrolisa karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama :
1. Monosakarida
Karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih
sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang
terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida
Senyawa yang terbentuk dari gabungan 2 molekul atau lebih
monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Glikosida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan molekul non gula.
4. Polisakarida
Semua jenis karbohidrat baik mono-, di- maupun polisakarida akan
berwarna merah. Apabila larutannya (dalam air) dicampur dengan
beberapa tetes larutan alpha naphtol dan kemudian dialirkan pada asam
sulfat pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur.
Pati adalah suatu polisakarida yang mengandung amilosa dan amilopektin.
Amilosa merupakan polisakarida berantai lurus bagian dari butir-butir pati yang
terdiri atas molekul-molekul glukosa-1,4-glikosidik. Amilosa merupakan bagian
dari pati yang larut dalam air, yang mempunyai berat molekul antara 50.000-
200.000, dan bila ditambah dengan iodium akan memberikan warna biru ( Poedjadi
1994). Warna biru yang dibentuk pati dan yodium stabil dalam air dingin.
Pemanasan akan menyebabkan pelepasan yodium dari struktur pati sehingga warna
biru menjadi hilang. Hidrolisis pati dengan asam akan menghasilkan glukosa
sedangkan dengan enzim akan menghasilkan maltose (Sumarlin 2010).
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang (Panil 2004).

III. Hasil Percobaan


a. Table uji pertama
No Perlakuan Pengamatan
1 Tepung pati singkong + air + larutan Iod encer Warna ungu
2 Tepung pati beras + air + larutan Iod encer Warna ungu
3 Tepung pati jagung + air + larutan Iod encer Warna ungu
4 Tepung terigu + air + larutan Iod encer Warna ungu

b. Table uji kedua


No Perlakuan Pengamatan
1 10 ml pati 1% + HCl pekat + panaskan Larutan bening
2 Selang 3 menit + larutan iod 3 menit ke 30 (90 menit) warna
biru tidak terbentuk lagi
3 Didinginkan +NaOH 10% pH netral, bening
4 Uji benedict dan uji barfoed Larutan berwarna biru

c. Tabel uji ketiga


No Perlakuan Pengamatan
1 5mL pati 1% + 10 tetes lar.Iod encer + Warna ungu menghilang, dan
panaskan + dinginkan setelah di dinginkan warna
tersebut muncul lagi
2 5mL pati 1% + 10 tetes lar.Iod encer + Na- Warna ungu hilang setelah
tiosulfat 1% penambahan 50 etes Na-tiosulfat
1% setelah didinginkan warna
tidak muncul lagidan

IV. Pembahasan
4.1 Uji pertama
Pengujian pertama, larutan amilum didiamkan dan dipisahkan antara supernatan
dan endapannya. Lalu ke dalam supernatan dan endapan ditambahkan larutan
iodium. Pada supernatan dan endapan menghasilkan warna ungu setelah
penambahan larutan iodium. Hal ini menunjukkan bahwa pada larutan amilum yang
digunakan lebih dominan kandungan amilopektinnya dibandingkan amilosa karena
saat penambahan larutan iodium menghasilkan warna ungu.
Berdasarkan dengan teori yang ada bahwa karbohidrat golongan polisakarida
akan memberikan reaksi dengan larutan iodium dan memberikan warna spesifik
bergantung pada jenis karbohidratnya, yaitu amilosa dengan iodium akan
menghasilkan larutan berwarna biru, amilopektin akan berwarna merah violet, dan
glikogen maupun dextrin akan menghasilkan warna coklat. Reaksi yang terjadi
yaitu

4.2 Uji kedua


Pada pengujian kedua yaitu hidrolisis zat pati. Pada percobaan ini dilakukan
hidroolisis karbohidrat menggunakan HCl. Dalam hidrolisis karbohidrat, pati akan
mengalami proses pemutusan rantai oleh enzim atau asam selama pemanasan
menjadi molekul-molekul yang lebih kecil. Ada beberapa tingkatan dalam reaksi
hidrolisis tersebut. Mula-mula pati pecah menjadi unit rantai glukosa yang lebih
pendek (6-10 molekul) yang disebut dekstrin. Dekstrin kemudian pecah lagi
menjadi maltose yang kemudian pecah lagi menjadi glukosa.
Titik akromatik adalah titik dimana pati tersebut menunjukan warna yang lebih
pudar saat dilakukan penetesan iod yang menandakan bahwa pati tersebut telah
terhidrolisis secara sempurna menjadi unit yang lebih kecil yaitu glukosa.
Gambar 1. Hasil Uji hidrolisis pati
Kemudian hasil hidrolisis tersebut di lakukan penetralan dengan NaOH yang
dilakukan untuk menetralkan HCl yang ditambahkan pada proses pemutusan rantai
(hidrolisis). Setelah larutan tersebut netral, kemudian dilakukan kembali dengan
pengujian dengan diambil larutan yang telah dinetralkan, kemudian direaksikan
dengan pereaksi bennedict dan pereaksi barfoed dimana pengujian dengan
menggunakan pereaksi benedict dan barfoed digunakan untuk mengetahui jenis
karbohidrat yang terbentuk.

4.3 Uji ketiga


Pada pengujian ketiga tabung reaksi yang berisi larutan pati dan iodium, pada
saat belum dipanaskan larutan tersebut berwarna ungu. Warna ungu kebiruan ini
merupakan hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodine. Kemudian
setelah dipanaskan larutan tersebut menjadi bening, setelah didiamkan beberapa
saat warna tersebut muncul kembali. Kemudian dilakukan pengujian dengan pati +
iodium + Na-thiosulfat pada awalnya larutan berwana ungu namun setelah ditetesi
dengan thiosulfat warna nya menjadi bening dan setelah didiamkan beberapa saat
warnanya tetep bening. Warna yang menghilang setelah penambahan natrium
tisulfat karena ion Na+ yang bersifat alkalis akan mengikat iodium sehingga warna
biru yang khas akan memudar dan menghilang. Pengujian tersebut menandakan
karbohidrat golongan polisakarida.
Gambar 2. Hasil Pengujian ketiga

V. Kesimpulan
a. Zat pati dari berbagai sumber pati ketika ditambahkan dengan larutan
iod encer menghasilkan warna ungu dimana pemanbahan iod digunakan
untuk menegetahui golongan polisakarida.
b. Pati yang dihidrolisis dengan menggunakan asam akan menghasilkan
glukosa.
DAFTAR PUSTAKA

Girinda, A. 1986. Biokimia. Jakarta: Gramedia.


Fessenden, RJ. 1990. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Sirajuddin dan Najamuddin. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Makasar:
Universitas Hasanuddin.
Sumarlin LO. 2010. Penuntun Praktikum BIOKIMIA. Sukabumi: Universitas
Muhammadiyah Sukabumi.
Poedjadi A. 1994. Dasar-DasarBiokimia. Jakarta: Universitas Indonesia.
Panil Z. 2004. Memahami Teori dan Praktek Biokimia Dasar Medis. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
LAMPIRAN

SOAL

Tuliskan rangkaian tahap hidrolisis pati dengan menyebutkan zat-zat yang


terbentuk!

JAWABAN

Pati dalam suasan asam bila dipanaskan akan terhidrolisis menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana. Pengujian laju hidrolisis dapat dilakukan dengan
cara penambhan iodine. Hasil hidrolisis ini akan terbentuk amilodekstrinyang
berwana biru dengan larutan iodine, eritrodekstrin yang member warna merah
dengan iodine serta berturut-turut akan terbentuk akrodekstrin, maltose dan glukosa
yang tidak memberikan warna dengan iodine. Tahap pada saat larutan hasil
hidrolisis sudah tidak terbentuk warna biru dengan iodine disebut titik akromatik.
Reaksi yang terjadi :

Anda mungkin juga menyukai