Abstract
Diagnosis of students learning difficulties needs to be known as soon as possible so that students do not
experience an error in understanding the subsequent knowledge. This research was Research and
Development that produced e-diagnostic test product. The purpose of this research was to know the
properness and effectiveness of the product, and to know the profile of students concept understanding in
static fluid based on the product implementation. This research was started by the development of
instruments and media, continued with the properness and effectiveness test of the product, and analyze the
profile of students concept understanding. The product properness test used judgement experts. The product
effectiveness test used the correlation between daily test scores and students e-diagnostic test scores. The
profile of students concept understanding used analysis students answer combination of the e-diagnostic
test. Study result showed that the e-diagnostic test that was developed had high proper percentage ( >80%)
and high scores correlation (0,86). Analyze result of students concept understanding profile showed that
students understanding was varied consisted of whole relational understanding, instrumental
understanding, and misunderstanding. Based on the research result above, it was concluded that the
developed e-diagnostic test was proper, effective, and can describe the profile of students concept
understanding.
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
19
V. M. Salma et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
Tahun 2007. Uji kelayakan media e-diagnostic mengkorelasikan nilai ulangan harian siswa
test didasarkan pada pedoman penilaian dengan nilai siswa yang diperoleh pada e-
kelayakan oleh Badan Nasional Pendidikan diagnostic test. Profil kelemahan pemahaman
(BSNP) yang telah dimodifikasi. Uji keefektifan e- konsep siswa diperoleh dengan menganalisis
diagnostic test dilakukan dengan pola jawaban siswa pada e-diagnostic test.
Hasil penelitian ini meliputi karakteristik (isi), konstruk, dan bahasa oleh pakar evaluasi;
produk, kelayakan produk, keefektifan produk, (2) aspek kelayakan rekayasa perangkat lunak
dan profil pemahaman konsep siswa. dan komunikasi visual (grafis) oleh pakar media;
Karakteristik e-diagnostic test dapat ditinjau dari (3) aspek tampilan, bahasa, isi, pengoperasian,
kewenangan masing-masing pengguna sistem, dan fungsi oleh siswa selaku responden. Aspek-
yakni admin dan siswa. Kewenangan siswa aspek yang dinilai dalam menentukan kelayakan
adalah dapat mengikuti ujian, meninjau hasil produk didasarkan pada Permendiknas Nomor
tesnya, dan mendapatkan feedback yang sesuai 20 Tahun 2007 dan standar penilaian oleh BSNP
dengan kelemahan pemahaman konsep yang yang dimodifikasi. Persentase tiap-tiap aspek
dimilikinya. Sementara kewenangan admin kelayakan e-diagnostic test oleh pakar evaluasi,
adalah dapat mengelola data siswa, data soal, pakar media, dan respon siswa secara berturut-
data feedback, data indikator, dan meninjau turut dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, dan
statistik nilai tiap kelas. Tabel 3.
Ukuran kelayakan produk e-diagnostic
test dinilai dari: (1) aspek kelayakan substansi
20
V. M. Salma et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
Berdasarkan hasil uji kelayakan oleh yang diperoleh siswa pada saat menjawab soal
pakar evaluasi, pakar media, dan respon siswa pada e-diagnostic test (nilai EDT). Hasil uji
diperoleh rata-rata persentase skor > 80% yang korelasi nilai UH dan nilai EDT siswa diperoleh
artinya e-diagnostic test tergolong sangat layak koefisien korelasi sebesar 0,864 dengan kategori
untuk digunakan sebagai media diagnostik sangat kuat, sehingga dapat diinterpretasikan
pembelajaran pada pokok bahasan fluida statis bahwa nilai EDT siswa mampu menggambarkan
yang telah memenuhi aspek kelayakan isi, keadaan pemahaman konsep siswa yang
konstruk, bahasa, rekayasa perangkat, sebenarnya dan efektif digunakan untuk
komunikasi visual oleh pakar evaluasi dan pakar keperluan diagnosis dalam pembelajaran fluida
media, serta memenuhi aspek kelayakan statis.
tampilan, bahasa, isi, pengoperasian, dan fungsi Profil pemahaman konsep siswa dalam
oleh siswa selaku responden. penelitian ini diketahui dari kombinasi jawaban
Ukuran keefektifan produk e-diagnostic dan alasan yang siswa pilih ketika mengerjakan
test dinilai dari kemampuan e-diagnostic test soal e-diagnostic test. Kriteria penilaian
dalam menggambarkan profil (keadaan) siswa pemahaman konsep siswa diadaptasi dari dua
yang sebenarnya. Pengujian keefektifan produk sumber yakni Skemp (1977) dan Hestenes,
dilakukan dengan meninjau hubungan antara sebagaimana dikutip oleh Pesman (2010),
nilai ulangan harian siswa (nilai UH) dan nilai seperti diperlihatkan pada Tabel 4.
21
V. M. Salma et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
Gambar 1 Profil Pemahaman Konsep Siswa pada Indikator Menjelaskan Konsep Tekanan Hidrostatik
Pola yang disajikan pada Gambar 1 rumus dibandingkan dengan penjelasan konsep
menunjukkan bahwa siswa lebih mampu secara kualitatif.
menjawab soal konsep dalam bentuk penerapan
Gambar 2 Profil Pemahaman Konsep Siswa pada Indikator Menganalisis Fenomena Paradoks Hidrostatik
pada Kehidupan Sehari-hari
Gambar 3 Profil Pemahaman Konsep Siswa pada Indikator Mengaplikasikan Hukum Utama Hidrostatika
pada Kehidupan Sehari-hari
22
V. M. Salma et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
Dalam penerapan konsep hukum utama konteks menyelam di dalam air maupun pada
hidrostatika pada kehidupan sehari-hari pipa Hartl memiliki pola pemahaman yang relatif
sebagaimana disajikan pada Gambar 3 sama.
menunjukkan bahwa baik penerapan dalam
Pemahaman konsep gaya apung sama, tetapi pemahaman konsep gaya apung
sebagaimana disajikan Gambar 4 melalui interpretasi grafik menunjukkan secara
memperlihatkan pola pemahaman konsep gaya lebih jelas siswa yang paham dan yang tidak
apung pada benda melayang dan terapung relatif paham.
Gambar 5 Profil Pemahaman Konsep Siswa pada Indikator Menganalisis Fenomena Mengapung, Melayang,
dan Tenggelam.
23
V. M. Salma et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
Gambar 6 Profil Pemahaman Konsep Siswa pada Indikator Menerapkan Konsep Hukum Archimedes
dalam Bidang Teknologi
Dalam penerapan konsep hukum dapat memahami prinsip dengan baik tetapi
Archimedes pada balon melayang sebagaimana banyak pula yang tidak mampu menjelaskan
Gambar 6 menunjukkan bahwa siswa umumnya alasan secara tepat.
Gambar 7 Profil Pemahaman Konsep Siswa pada Indikator Menjelaskan Konsep Hukum Pascal
Dalam kasus menjelaskan hukum Pascal paling tepat. Dalam kasus menjelaskan hukum
melalui kesebandingan sebagaimana Gambar 7 Pascal secara konseptual menunjukkan secara
memperlihatkan beberapa siswa mengalami lebih jelas perbedaaan pemahaman konsep
kesulitan dalam konsep kesebandingan yang siswa.
Gambar 8 Profil Pemahaman Konsep Siswa pada Indikator Menerapkan Konsep Hukum Pascal dalam
Keseharian dan Bidang Teknologi
24
V. M. Salma et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
Berdasarkan hasil uji kelayakan produk, pemahaman konsep siswa pada tiap-tiap
diperoleh persentase skor > 80%, sehingga e- indikator soal yang disajikan.
diagnostic test dikategorikan sangat layak. Berdasarkan keterbatasan dari penelitian
Berdasarkan hasil uji keefektifan produk, ini, hendaknya dikembangkan e-diagnostic test
diperoleh koefisien korelasi antara nilai UH dan pada pokok bahasan yang lain. Selain itu,
nilai EDT siswa sebesar 0,86, sehingga e- hendaknya dikembangkan menu untuk guru
diagnostic test dikategorikan efektif. pada e-diagnostic test dan dikembangkan pula
Berdasarkan, hasil analisis profil pemahaman sistem penyimpanan jawaban siswa pada e-
konsep siswa diperoleh keberagaman tingkat diagnostic test yang bisa mengantisipasi kondisi
khusus, seperti listrik mati
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A., A. Al-Mashari, & A. Al-Lawati. 2010. Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas
On the Development of a Computer Based Negeri Semarang.
Diagnostic Assessment Tool to Help in
Teaching and Learning Process. Skemp, R.R. 1977. Relational Understanding and
International Journal of Education and Intrumental Understanding. Mathematics
Development using Information and Teaching. 77, 20-26. [Online]. Available at
Communication Technology (IJEDICT), 6 http://math.coe.uga.edu/olive/EMAT350
(1): 76-87. 0f08/instrumental-relational.pdf
[diakses 21 Januari 2015]
Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah. 2007. Tes Diagnostik. Jakarta: Pesman, H. 2010. Development of a Three Tier
Depdiknas. Test to Assess Misconseptions about
Simple Electric Circuits. The Journal of
Kemendikbud. 2007. Lampiran Peraturan Mentri Educational Research, 103(3): 208-222.
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007.
Jakarta: Kemendikbud. Utami, R. Remediasi Miskonsepsi pada Fluida
Statis melalui Model Pembelajaran TGT
Sholfiani, Y.K. 2006. Penyusunan Tes Diagnostik berbantuan Mind Maping di SMA. Skripsi.
Fisika Pokok Bahasan Kinematika Gerak Pontianak: FKIP Universitas Tanjungpura.
Lurus untuk Siswa Kelas X SMA di Kota
25