Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengertian Sosiologi & Antropologi

a. Sosiologi

Istilah sosiologi pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf asal Perancis

bernama Auguste Comte dalam bukunya Cours de la Philosovie Positive. Orang

yang dikenal dengan bapak sosiologi tersebut menyebut sosiolog adalah ilmu

pengetahuan tentang masyarakat. Kata sosiologi sebenarnya berasal dari bahasa

Latin yaitu socius yang berarti teman atau kawan dan logos yang berarti ilmu

pengetahuan.

Disebutkan oleh Auguste Comte di atas yang menyatakan sosiologi

merupakan ilmu pengetahuan. Sebuah pengetahuan dikatakan sebagai ilmu apabila

mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang

didasarkan pada penelitian yang ilmiah. Sosiologi dapat dikatakan sebagai ilmu

sejauh sosiologi mendasarkan penelaahannya pada bukti-bukti ilmiah dan metode-

metode ilmiah.

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari jaringan hubungan

antara manusia dalam bermasyarakat. Sedangkan secara luas sosiologi merupakan

ilmu pengetahuan tentang masyarakat dimana sosiologi mempelajari masyarakat

sebagai kompleks kekuatan, hubungan, jaringan interaksi, serta sebagai kompleks

lembaga / penata.

b. Antropologi

Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan kini, yang

menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu hayati (alam),

dan juga humaniora. Antropologi berasal dari kata Yunani antrophos yang

berarti manusia atau orang, dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Secara

etimologis antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia.


Dari definisi secar harfiah inilah kita bisa menyimpulkan bahwa antropologi

adalah studi ilmu yang membahas tentang manusia dari segi keanekaragaman

fisik, serta kebudayaan baik itu tradisi, cara berperilaku, dan nilai moral.

Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat

tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang

sama. Antropologi sendiri sangat erat kaitannya dengan sosiologi, karena

sosiologi sendiri juga membahas tentang manusia sebagai mahluk sosial serta

interaksinya dengan yang lain.

2. Perbedaan & Persamaan

a. Perbedaan

No. Sosiologi Antropologi

1 Obyek kajian studi lebih Obyek kajian terhadap budaya yang

dipusatkan pada masyarakat ada pada manusia

2 Metode penelitian lebih Metode penelitian menggunakan

dipusatkan pada kuatitatif deskriptif, kualitatif, holistik dan

daripada kualitatif karena komparatif

sosiologi mempelajari kehidupan

masyarakat dan harus

menggunakan data statistik untuk

mendapatkan data yang otentik

dan valid.

3 Ranah keilmuan banyak Antropologi mempelajari tentang

mempelajari segala hal tentang budaya yang ada pada kalangan

masyarakat hingga solusi-solusi masyarakat dalam suatu etnis

tertentu. Tentunya antropologi lebih


yang menciptakan integrasi juga menitikberatkan pada personal

masyarakat. dan penduduk yang merupakan

masyarakat tunggal

b. Persamaan

Baik sosiologi dan antropologi adalah dua ilmu yang masing-masing dapat

diterapkan pada masa lalu ataupun masa kini. Bertujuan untuk mencapai

pengertian tentang azas-azas hidup masyarakat dan manusai pada umumnya.

3. Ruang Lingkup

a. Ruang Lingkup Sosiologi

Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu social lainnya. Hal ini

dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi social yang

berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok,serta

kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat.

Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal,

antara lain :

1. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan

produksi distribusi dan sumber-sumber kekayaan alam.

2. Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian berkaitan dengan

apa yang dialami warganya.

3. Persoalan sejarah, yaitu berhubungan dengan catatan kronologis misalnya

usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat dan sebagainya.


Sosiologi mempersatukan data yang beragam dari beberapa ilmu pengetahuan

lain sebagai dasar pengetahuan.

Dengan demikian, sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian-kejadian

sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta urutan tentang

proses kelangsungan hidup kelompok-kelompok manusia. Sebagai contoh,

riwayat suatu kelembagaan dapat dipelajari sehubungan dengan penyingkapan

factor-faktor, prinsip-prinsip, dan keanekaragaman hubungan yang meliputi

kejadian dan riwayat lembaga tersebut.

b. Ruang Lingkup Antropologi

Antropologi sebagai salah satu cabang ilmu social mempunyai bidang kajian

sendiri yang dapat dibedakan dengan ilmu social lainnya. Antropologi juga dapat

dikelompokkan ka dalam cabang ilmu humaniora karena kajiannya yang terfokus

kapada manusia dan kebudayaannya.

Ruang lingkup dan kajian antropologi memfokuskan kepada lima masalah

dibawah ini, yaitu :

1. Masalah sejarah asal dan perkembangan manusia dilihat dari ciri-ciri tubuhnya

secara evolusi yang dipandang dari segi biologi:

2. Masalah sejarah terjadinya berbagai ragam manusia dari segi ciri-ciri fisiknya.

3. Masalah sejarah asal, perkembangan, serta penyebaran berbagai macam

bahasa di seluruh dunia:

4. Masalah perkembangan, penyebaran dan terjadinya beragam kebudayaan di

dunia:

5. Masalah mengenai asas-asas kebudayaan manusia dalam kehidupan

masyarakat-masyarakat suku bangsa di dunia.


Berdasarkan penggolongan masalah tersebut, ilmu antropologi terbagi

kedalam 5 cabang ilmu, yaitu :

1. Paleoantropologi

2. Antropologi fisik

Keduanaya lebih dikenal sebagai Antropologi Fisik dalam arti luas

3. Prasejarah

4. Etnolinguistik

5. Etnologi

Ketiga terakhir secara luas dikenal dengan sebutan Antropologi Budaya

atau Antropologi Sosial.

Seperti yang pernah diungkapkan Koentjaraningrat bahwa ruang lingkup dan

dasar antropologi belum mencapai kemantapan dan bentuk umum yang seragam

di semua pusat ilmiah di dunia. Menurutnya, cara terbaik untuk mencapai

pengertian akan hal itu adalah dengan mempelajari ilmu-ilmu yang menjadi

pangkal dari antropologi, dan bagaimana garis besar proses perkembangannya

yang mengintegrasikan ilmu-ilmu pangkal tadi, serta mempelajari bagaimana

penerapannya di beberapa Negara yang berbeda.

4. Kegunaan

a. Kegunaan Sosiologi

Pengetahuan sosiologi telah diterapkan secara umum. Banyak sosiolog yang

dipekerjakan dalam instansi-instansi Negara maupun menjadi konsultan berbagai

perencanaan pembangunan. Dalam hal ini tentunya peran sosiolog sangat

dibutuhkan terutama yang berkaitan dengan penelitian, pengolahan data dan

perencanaan kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat. Kegunaan

sosiologi bagi masyarakat, yaitu :


1. Untuk pembangunan

Sosiologi berguna untuk memberikan data social yang diperlukan pada tahap

perencanaan pelaksanaan maupun penilaian pembangunan.

2. Untuk penelitian

Tanpa penelitian dan penyelidikan sosiologis tidak akan diperoleh

perencanaan social yang efektif atau pemecahan masalah-masalah social

dengan baik.

b. Kegunaan Antropolgi

a) Mengetahui pola perilaku tiap-tipa masyarakat dari berbagai suku bangsa.

b) Mengetahui peran yang harus kita lakukan sesuai dengan harapan warga

masyarakat dari kedudukan yang kita sandang.

c) Menimbulkan toleransi tinggi yang disebabkan pengetahuan terhadap tata

pergaulan masyarakat diseluruh dunia yang mempunyai kekhususan

sesuai karakteristik daerah masing-masing.

d) Memperluas wawasan terhadap karakteristik suku bangsa yang berbeda-

beda.

e) Mengetahui berbagai macam permasalahan dalam masyarakat sehingga

mampu memberi suatu gagasan untuk memecahkan permasalahan yang

muncul dalam lingkungan masyarakat tersebut.

5. Peran Sosiologi & Antropologi Dalam Bidang Gizi

Sebuah bidang dalam lapangan antropologi yang menggabungkan antara ilmu

gizi dengan antropologi. Fokus perhatiannya adalah gejala-gejala antropologi yang

menggangnggu status gizi manusia. Aspek penting dalam kajian antrop gizi adalah :

Sifat social, budaya & psikologis dari makanan (yaitu peranan social-budaya dari

makanan yang berbeda dengan peranan gizinya. Cara-cara dimensi psikososio


budaya dari makanan berkaitan dengan masalah gizi yang cukup terutama

masyarakat tradisional.

Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan manusia dan budayanya, dan di dalam antropologi juga diterangkan

tentang antropologi kesehatan yang menerangkan hubungan manusia, budaya dan

kesehatan. Di dalam antropologi kesehatan ini diterangkan dengan lebih jelas tentang

tingkah laku manusia yang mempengaruhi kesehatannya dikarenakan budayanya.

Gizi merupakan zat yang terdapat didalam makanan yang sangat penting bagi

kelangsungan hidup. Dengan mengkonsumsi gizi seseorang dapat tumbuh dengan

baik karena zat gizi ini dapat memberikan zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh

sehingga tubuh dapat terpelihara dengan baik.

Hubungan antropolgi dengan gizi ini sangat kuat atau sangat erat. Seseorang

atau suatu kelompok masyarakat mengalami gizi buruk atau kekurangan gizi bukan

hanya karena masalah ekonomi, akan tetapi bisa juga diakibatkan oleh kepercayaan

atau budaya seseorang. Mereka mengalami gizi buruk karena mereka tidak mau

memakan makanan yang seharusnya meraka makan yang jelas mengandung banyak

gizi dikarenakan mereka mempercayai bahwa kebudayaannya melarang mereka

untuk mengkonsumsi makanan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai