KESIMPULAN
1. Penyediaan dan penggunaan bahan tanam (benih) jagung sangat penting diperhatikan
karena akan berpengaruh pada saat tanaman jagung dibudidayakan, penggunaan bahan
tanam yang kualitasnya baik dari segi genetis dan fisiologis akan menghasilkan
produktivitas yang optimum.
2. Permasalahan dari bahan tanam benih jagung salah satunya adalah ketidak serempakan
pertumbuhan tanaman dilapang serta adanya gangguan hama, dan penyakit tanaman
yang solusinya dapat diatasi dengan upaya-upaya seperti pengeringan benih, pemipilan
biji jagung, pembersihan, pengujian, tretment, pengemasan, dan penyimpanan.
3. Bahan tanam benih jagung sering rentan serangan OPT saat di lahan serta adanya
penyakit tular benih, solusinya yaitu menguji vigor dan viabilitas benih sebelum ditanam
serta menyimpan benih menggunakan desikan untuk menjaga vigor benih serta benih
terhindar dari serangan mikroorganisme dan penyakit terbawa benih.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M dan M. Subri. 2016. Penggunaan Alat Pengering Untuk Mensuplay Bahan Baku
Produksi Kripik Jagung Di Grobogan. Serealia, 1(1): 1-7.
Hoerussalam., A. Purwantoro dan A. Khaeruni. 2013. Induksi Ketahanan Tanaman Jagung
(Zea Mays L.) Terhadap Penyakit Bulai Melalui Seed Treatment Serta Pewarisannya
Pada Generasi S1. Ilmu Pertanian, 16(2): 42-59.
Koes, F dan R. Arief. 2010. Deteksi Dini Mutu dan Ketahanan Simpan Benih Jagung Hibrida
F1 Bima 5 Melalui Uji Pengusangan Cepat (AAT). Pekan Serealia Nasional, 1(2): 455-
463.
Lesilolo, M. K., J. Patty, dan N. Tetty. 2012. Penggunaan Desikan Abu dan Lama Simpan
terhadap Kualitas Benih Jagung (Zea mays L.) pada Penyimpanan Ruang Terbuka.
Agrologia, 1(1) : 51-59.
Rahayu, E. S., S. Raharjo dan A. A. Rahmianna. 2013. Cemaran aflatoksin pada produksi
jagung di daerah Jawa Timur.Teknologi dan industri pangan, 1(1): 1-16.
Rofiq, M., M. R. Suhartanto, T. K. Suharsi, dan A. Qadir. 2013. Optimasi Pengeringan Benih
Jagung dengan Perlakuan Prapengeringan dan Suhu Udara Pengeringan. Agron
Indonesia, 41 (3) : 196 - 201