Abstrak
Jerawat atau acne vulgaris sampai saat ini selalu menjadi hal yang selalu mendapat perhatian, baik pada remaja atau
dewasa muda. Acne vulgaris merupakan suatu kondisi inflamasi umum pada unit pilosebasea dengan gambaran klinis
polimorfik berupa: komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan parut. Acne vulgaris merupakan penyakit yang dapat sembuh
sendiri (self limiting disease). Pengobatan acne vulgaris dapat berupa terapi farmakologi dan nonfarmakologi.Terapi
farmakologi salah satunya yaitu terapi antibiotik yang diberikan setiap hari dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga
dapat menimbulkan masalah dikarenakan membutuhkan kepatuhan yang tinggi dalam penggunaannya. Salah satu terapi
nonfarmakologi dalam penyembuhan acne vulgaris yaitu dengan menggunakan ekstrak belimbing wuluh. Penelitian
menunjukkan ekstrak belimbing wuluh yang terdiri dari tanin, saponin, triterpenoid dan flavonoid memiliki kemampuan
menghambat pertumbuhan bakteri dengan mekanisme yang berbeda-beda. Simpulan: belimbing wuluh merupakan salah
satu alternatif dalam penyembuhan penyakit acne vulgaris dikarenakan ekstrak belimbing wuluh memiliki kemampuan
sebagai antimikrobial yang dapat menyebabkan sel bakteri menjadi lisis.
The Wuluh Starfruit (Averrhoa bilimbi L.) Effect in The Treatment of Acne
Vulgaris
Abstract
Acne vulgaris is still become a common of problem in the teenagers or young adult. Acnevulgaris is acommon inflammatory
condition of the unit pilosebasea with polymorphic clinical sign such as: blackheads, papules, pustules, nodule sand scar
tissue. Acne vulgaris is a self-limiting disease. The treatment of acne vulgaris consists of pharmacological and non-
pharmacological therapy. The pharmacological treatment is antibiotic therapy which are given everyday in quite long period
so that cause compliance problem. One of non-pharmacological therapy in the treatment of acne vulgaris is an extract from
a wuluh starfruit. The research shows that wuluh starfruit extract consist of tannins, saponins, triterpenoids and flavonoids
has ability to inhibit the growth of bacteriaby the different mechanisms. Conclusion: wuluh starfruitis one of alternative in
the treatment of acne vulgaris because wuluh starfruit extract has ability as antimicrobial which cause lysis in the bacterial
cells.
Korespondensi:iNur Anggraini, alamat Jl. Way Mesuji Bawah No.57 Pahoman, Bandar Lampung, HP 085766645802
e-mail: nuranggraini9567@gmail.com
Faktor lain yaitu usia, ras, familial, makanan, Penderita acne vulgaris memiliki kadar
dan cuaca. 3,4 androgen serum dan kadar sebum lebih tinggi
P.acnes merupakan bakteri gram positif dibandingkan dengan orang normal, meskipun
dan anaerob yang merupakan flora normal kadar androgen serum penderita acne masih
kelenjar pilosebasea. Peranan P.acnes pada dalam batas normal. Androgen akan
patogenesis acne vulgaris adalah memecah meningkatkan ukuran kelenjar sebasea dan
trigliserida, salah satu komponen sebum, merangsang produksi sebum, selain itu juga
menjadi asam lemak bebas sehingga terjadi merangsang proliferasi keratinosit pada duktus
kolonisasi P. acnes yang memicu inflamasi. seboglandularis dan akro infundibulum.
Selain itu, antibodi terhadap antigen dinding Hiperproliferasi epidermis folikular juga diduga
sel P. acnes meningkatkan respons inflamasi akibat penurunan asam linoleat kulit dan
melalui aktivasi komplemen. Enzim 5-alfa peningkatan aktivitas interleukin 1 alfa. Epitel
reduktase, enzim yang mengubah testosteron folikel rambut bagian atas, yaitu infundibulum,
menjadi dihidrotestosteron (DHT), memiliki menjadi hiperkeratotik dan kohesi keratinosit
aktivitas tinggi pada kulit yang mudah bertambah, sehingga terjadi sumbatan pada
berjerawat, misalnya pada wajah, dada, dan muara folikel rambut. Selanjutnya di dalam
punggung.2 folikel rambut tersebut terjadi akumulasi
Mekanisme pembentukan acne vulgaris keratin, sebum, dan bakteri yang
dimulai dari stimulasi produksi kelenjar akanmenyebabkan dilatasi folikel rambut
sebaseus yang menyebabkan hiperseborrea bagian atas, membentuk mikrokomedo.
biasanya dimulai pada pubertas. Selanjutnya Mikrokomedo yang berisi keratin, sebum, dan
terjadi pembentukkan komedo yang bakteri, akan membesar dan ruptur.
berhubungan dengan anomali proliferasi Selanjutnya, isi mikrokomedo yang keluar akan
keratinosit, adhesi dan diferensiasi pada menimbulkan respon inflamasi. Akan tetapi,
infrainfudibulum folikel pilosebaseus sehingga terdapat bukti bahwa inflamasi dermis telah
terjadi pembentukkan lesi inflamasi dimana terjadi mendahului pembentukan komedo.2
yang berperan adalah bakteri anaerob yaitu Terapi yang digunakan untuk mengatasi
P.acne.2 acne vulgaris terdiri dari terapi farmakologi
Pada hiperproliferasi folikular epidermal dan nonfarmakologi. Salah satu terapi
salah satu yang berperan yaitu interleukin 1 (IL- farmakologi yaitu berupa bahan topikal seperti
1). Penelitian pada keratinosit folikular sulfur, sodium sulfasetamid, resolsinol, asam
manusia akan memperlihatkan hiperproliferasi salisilat, retinoid topikal dan antibiotik
dan pembentukkan mikrokomedo setelah IL- 1 spektrum luas. Terapi nonfarmakologi yang
ditambahkan. Reseptor antagonis IL-1 dapat digunakan dalam penyembuhan acne
menghambat terjadinya pembentukkan vulgaris salah satunya dengan memanfaatkan
mikrokomedo. Beberapa sitokin terlibat dalam ekstrak belimbung wuluh dimana sebagian
proses inflamasi tetapi hanya empat yang organnya mempunyai nilai medis yang tinggi,
berperan pada acne vulgaris yaitu IL-1, mulai dari akar, batang, daun sampai buahnya.
interferon-gamma (IFN-), transforming Ektrak belimbing wuluh diduga dapat
growth factor alpha (TGF- ) dan IL-4. IL-1 berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri
berperan penting menyebabkan penyebab infeksi.5,6
pembentukkan komedo dan menstimulasi
imunitas spesifik. Interleukin-1 mempunyai Isi
konsentrasi tinggi 1000 kali lebih tinggi di Ekstrak daun belimbing wuluh
keratinosit interfolikular, komedo terbuka dan mengandung flavonoid, saponin, triterpenoid
kelenjar sebaseus. Penelitian terbaru secara in dan tanin. Flavanoid merupakan senyawa yang
vitro pada folikel acne tampak sitokin seperti mudah larut dalam pelarut polar seperti
IL- 1 memodulasi kornifikasi epidermis dan etanol, butanol, dan aseton. Flavanoid
terlibat dalam menginduksi inflamasi komedo.2 golongan terbesar dari senyawa fenol, senyawa
Androgen berperan penting pada fenol mempunyai sifat efektif menghambat
patogenesis acne vulgaris tersebut. Acne pertumbuhan virus, bakteri dan jamur.7,8,9
vulgaris mulai terjadi saat adrenarke, yaitu saat Flavonoid bekerja dengan cara
kelenjar adrenal aktif menghasilkan dehidroepi denaturasi protein. Proses ini juga
androsteron sulfat, prekursor testosteron. menyebabkan gangguan dalam pembentukan
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |77
Nur Anggraini dan Oktadoni Saputra |Khasiat Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi .L) terhadap Penyembuhan Acne Vulgaris
sel sehingga merubah komposisi komponen juga dapat menyebabkan kerusakan dinding
protein. Fungsi membran sel yang terganggu sel.10,11,15
dapat menyebabkan peningkatan Dalam penelitian menunjukkan bahwa
permeabilitas sel, diikuti dengan terjadinya ekstrak daun belimbing wuluh, konsentrasi
kerusakan sel bakteri. Kerusakan tersebut 10,5%, 11%, 12% adalah steril 0 CFU/ml,
menyebabkan kematian sel bakteri. Flavonoid dimana tidak dijumpai pertumbuhan bakteri
berfungsi untuk menjaga pertumbuhan dalam media blood agar atau bakteri yang
normal, pertahanan terhadap pengaruh infeksi berkontak dengan bahan coba 100%
dan kerusakan.7,10,11 mengalami kematian. Setiap konsentrasi hasil
Senyawa tanin merupakan senyawa dari jumlah koloni dibandingkan dengan jumlah
metabolit sekunder yang berasal dari koloni yang terdapat pada kontrol positif.14
tumbuhan yang terpisah dari protein dan Saat terjadinya kerusakan membran
enzim sitoplasma. Senyawa ini tidak larut sitoplasma, ion H+ dari senyawa fenol dan
dalam pelarut non polar, seperti eter, turunannya (flavonoid) akan menyerang gugus
kloroform dan benzena tetapi mudah larut polar (gugus fosfat) sehingga molekul
dalam air, dioksan, aseton dan alkohol serta fosfolipida akan terurai menjadi gliserol, asam
sedikit larut dalam etil asetat.Tanin merupakan karboksilat dan asam fosfat. Hal ini
himpunan polihidroksi fenol yang dapat mengakibatkan membran sitoplasma akan
dibedakan dari fenol-fenol lain karena bocor dan pertumbuhan bakteri akan
kemampuannya mengendapkan protein. terhambat bahkan sampai kematian bakteri.
Senyawa ini mempunyai aktivitas antioksidan Kerusakan pada membran sitoplasma
menghambat pertumbuhan tumor. Tumbuhan mencegah masuknya bahan-bahan makanan
yang mengandung tanin antara lain daun teh, atau nutrisi yang diperlukan untuk
daun jambu biji dan daun belimbing wuluh menghasilkan energi.10,16
(Averrhoa bilimbi Linn). 7,12,13 Senyawa tanin merupakan senyawa
Tanaman memproduksi tanin sebagai turunan fenol yang secara umum mekanisme
upaya pertahanan melawan jamur dan bakteri antimikrobanya dari senyawa fenol. Tanin
patogenik serta melawan pemakannya seperti merupakan growth inhibitor, sehingga banyak
serangga dan herbivora.5,14 Triterpenoid mikroorganisme yang dapat dihambat
merupakan komponen tumbuhan yang pertumbuhannya oleh tanin. Tanin mempunyai
mempunyai bau dan dapat diisolasi dari bahan target pada polipeptida dinding sel. Senyawa
nabati dengan penyulingan sebagai minyak ini merupakan zat kimia yang terdapat dalam
atsiri. Senyawa ini memiliki kerangka karbon tanaman yang memiliki kemampuan
berasal dari 6 satuan isoprena dan secara menghambat sintesis dinding sel bakteri dan
biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C sintesis protein sel kuman gram positif maupun
asiklik yaitu 30 skualena. Senyawa ini gram negatif. Aktivitas tanin sebagai
berstruktur siklik yang kebanyakan berupa antimikroba dapat terjadi melalui beberapa
alkohol, aldehida, atau asam karboksilat. mekanisme yaitu menghambat enzim
Senyawa ini masuk dalam deret triterpena antimikroba dan menghambat pertumbuhan
pentasiklik.9,10 bakteri dengan cara bereaksi dengan membran
Daun belimbing wuluh sebagai sel dan menginaktivasi enzim-enzim esensial
penghambat pertumbuhan bakteri.Senyawa atau materi genetik. Selanjutnya, senyawa
aktif flavonoid di dalam daun belimbing wuluh tanin dapat membentuk komplek dengan
memiliki kemampuan membentuk kompleks protein melalui interaksi hidrofobik sehingga
dengan protein bakteri melalui ikatan dengan adanya ikatan hidrofobik akan tejadi
hidrogen. Keadaan ini menyebabkan struktur denaturasi dan akhinya metabolisme sel
dinding sel dan membran sitoplasma bakteri terganggu.10,12,14
yang mengandung protein menjadi tidak stabil Mekanisme aktivitas anti-mikroba dari
sehingga sel bakteri menjadi kehilangan triterpenoid dengan merusak fraksi lipid
aktivitas biologinya. Selanjutnya, fungsi membran sitoplasma, sehingga akan
permeabilitas sel bakteri akan terganggu dan mengganggu proses terbentuknya membran
sel bakteri akan mengalami lisis yang berakibat atau dinding sel. Sebagai akibatnya membran
pada kematian sel bakteri. Komponen fenol atau dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk
tidak sempurna. Mekanisme kerja
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |78
Nur Anggraini dan Oktadoni Saputra |Khasiat Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi .L) terhadap Penyembuhan Acne Vulgaris
14. Savitri NPI. Efektivitas Antibakteri Ekstrak Ilmiah Perikanan dan Kelautan.
Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi 2011;3(2):165-8.
Linn) terhadap Bakteri Mix Saluran Akar 16. Dewi IK, Joharman, Budiarti LY.
Gigi.[skripsi]. Denpasar (Indonesia): Perbandingan Daya Hambat Ekstrak Etanol
Universitas Mahasaraswati; 2014. dengan Sediaan Sirup Herbal Buah
15. Prayogo, Rahardja BS, Putri RW. Uji Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn)
Potensi Sari Buah Belimbing Wuluh terhadap Pertumbuhan Shigella
(Averrhoa Bilimbi L.) dalam Menghambat Dysenteriae In Vitro. Jurnal Berkala
Pertumbuhan Bakteri Aeromonas Kedokteran. 2013;9(2):191-8.
Salmonicida Smithia secara In Vitro.Jurnal