Anda di halaman 1dari 11

Penerapan komunikasi dan empati

Goza Ralinsa Nahan


102016035
D6
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
2016
Jalan Arjuna Utara No. 6
Jakarta 11510
Goza.2016fk035@civitas.ukrida.ac.id

Abstract

In the relationship between doctor and patient, it is important to be able to carry out
communication and empathy skills is good and right. This communication also consist of
verbal communication and non-verbal communication, communication unidirectional and
bidirectional communication. Empathy meaninglessness which we are able to accept others
as they are, without the mix-blend or be emotional to the values of the people in empathy.

Keywords: communication, empathy, verbal communication, non-verbal communication

Abstrak

Dalam hubungan dokter dan pasien, sangatlah penting untuk dapat melakukan komunikasi
dan keterampilan berempati yang baik dan benar. Komunikasi ini pun terdiri atas komunikasi
verbal dan komunikasi non verbal, komunikasi searah serta komunikasi dua arah. Empati
berartian dimana kita mampu menerima orang lain sebagaimana adanya, tanpa mencampur-
baurkan atau bersikap emosional terhadap nilai-nilai dari orang yang diempati.

Kata kunci: Komunikasi, empati, komunikasi verbal, komunikasi non verbal, komunikasi
searah, komunikasi dua arah.

1|Penerapan Komunikasi dan Empati


Pendahuluan

Untuk menjadi seorang dokter perlu mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dan
bagaimaimana cara berempati yang baik dan benar. karena komunikasi dan keterampilan
berempati inilah yang akan membuat proses diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan
dokter dapat berjalan dengan baik. Komunikasi adalah adalah suatu proses penyampaian
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain, Komunikasi juga
merupakan bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau
tidak disengaja dan tidak terbatas pada komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi
muka, lukisan, seni dan teknologi. Sedangkan empati adalah kemampuan (seolah-olah)
menjadi diri orang lain. Kita mampu menyelaraskan diri dengan orang lain. Berempati berarti
kita berusaha melakukan adaptasi dengan orang lain. Empati berarti munculnya kesadaran
untuk selalu menghargai orang lain.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mengenal dan memahami
kondisi orang lain bisa dilakukan melalui komunikasi. Dengan komunikasi yang baik,
ditambah rasa peka akan sesuatu yang dialami atau dirasakan oleh orang lain, tanpa larut
didalamnya, dapat menciptakan sebuah empati yang baik pula.

Tujuan pembuatan makalah ini adalah salah satu syarat mengikuti Problem Based
Learning yang ditujukan untuk memperlancar proses perkuliahan, untuk memahami
dan mengetahui tentang komunikasi dan empati yang dihubungkan dengan contoh
kasus yang diberikan serta penerapannya dalam praktek kedokteran.

Identifikasi Istilah

Tidak ada

Rumusan Masalah

Komunikasi dan empati antara mahasiswa dan anak jalanan yang berusia 10 tahun.

Hipotesis

Dalam memwawancarai anak jalanan berusia 10 tahun perlu memperhatikan


komunikasi dan empati yang baik.

2|Penerapan Komunikasi dan Empati


Pembahasan

Pengertian Komunikasi

Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi berasal dari


bahasa Latin yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya
communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Seorang ahli yang bernama Shannon
dan Weaver (1949) mengungkapkan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia
yang sallig mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas
pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan
teknologi1. Komunikasi juga merupakan proses dimana makna dipertukarkan sehingga terjadi
pemahaman. Komunikasi berguna untuk kebersamaan interpersonal, kebersamaan dalam
kelompok, dan menyampaikan informasi, ide, sikap, dan pesan2.

Sifat-sifat komunikasi

1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan
maupun tertulis. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar
manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran,
gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi, serta
menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat dan
bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting.
Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang
berbagi makna. Dalam komunikasi verbal lambang bahasa yang dipergunakan
adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik4.
Komunikasi verbal juga merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan
komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral).
Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide,
pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non
verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih
mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan5. Adapaun bebrapa contoh dari
komunikasi verbal misalnya seperti:
1. surat-menyurat
2. bercakap-cakap di menelepon

3|Penerapan Komunikasi dan Empati


3. presentasi tugas di depan kelas kepada teman
4. koran
5. majalah
6. televisi
7. siaran radio dan lain sebagainya.

Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;


a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan
efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena
itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses
bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu
lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik
sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi
suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan
hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan
(1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu
menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan
psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya
selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan
secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga
lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu
diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk
berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau
memperhatikan apa yang disampaikan.

2. Komunikasi non verbal


Komunikasi non verbal adalah kebalikan dari komunikasi verbal yaitu suatu
proses dari komunikasi yang dimana penyampaian informasi atau pesannya tidak
memakai kata-kata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isyarat.

4|Penerapan Komunikasi dan Empati


Bentuk dari komunikasi nonverbal ini memakai gerakan seperti misalnya: bahasa
tubuh, ekspresi wajah, dengan kontak mata dan lain sebagainya.

Atau definisi komunikasi non verbal yang lainnya yaitu satu cara penyampaian
pesan atau informasi kepada orang lain tanpa menggunakan ucapan atau kata-kata,
akan tetapi caranya menggunakan gerakan atau isyarat.

Di dalam kehidupan komunikasi non verbal lebih banyak digunakan daripada


komunikasi verbal, di dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi
ini ikut di gunakan. Sebab komunikasi non verbal sifatnya tetap dan selalu ada.
Komunikasi non verbal terbilang lebih jujur dalam mengungkapkan hal-hal yang
akan di ungkapkan karena komunikasi ini spontan.

Contoh-contoh dari komunikasi non verbal adalah:

a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan
mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang
tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk
memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga
memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat
dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan
merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai
desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan
isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau

5|Penerapan Komunikasi dan Empati


mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam
keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.

Fungsi dari komunikasi non verbal:

Melengkapi komunikasi verbal, seperti memberi salam dengan jabat tangan dan
tepukan punggung, sehingga dapat melengkapi komunikasi verbal kita yang mungkin
hanya dengan berkata selamat siang.
Menekankan komunkasi verbal, ketika kita menekankan sesuatu dengan gerakan
tubuh kita entah ketika kita setuju atau tidak, seperti mendorong meja dan juga
merobek kertas sambil berkata-kata.
Membesar-besarkan komunikasi verbal, seperti ketika kita membesar-besarkan
sesuatu dari kenyataan yang kita lihat dengan menggerakan tubuh kita juga untuk
mendukung ucapan yang kita besar-besarkan tadi.
Melawan komunikasi verbal, seperti pada saat kita marah kepada seseorang tetapi
ketika ditanya kita menjawab tidak sedang marah tetapi dengan wajah dan telinga
yang merah membara
Meniadakan komunikasi verbal, tanpa menggunakan komunikasi verbal, kita
langsung menggunakan gerak tubuh. Contohnya seperti kita dipaksa memberikan
uang. Kita mengeluarkan uang dari saku sambil berkata ini uangnya sambil
memasukan uang tersebut kembali kedalam saku.4

Dalam komunikasi, khususnya komunikasi nonverbal, dokter tidak melakukan


komunikasi tersebut dengan baik, karena dokter mengekspresikan wajah yang tidak
sepantasnya dia berikan untuk pasien.
Komunikasi yang efektif sangat penting dalam komunikasi dokter-pasien yaitu
respect:saling menghargai, Empathy: ada empati, Audible :dapat didengar dengan baik dan
jelas, Clarity: jelas mudah dimengerti, Humble : Rendah hati,manusiawi. Dalam empati perlu
upaya dan kemampuan kognitif yaitu mengerti kebutuhan pasien, kemampuan afektif yaitu
peka akan perasaan pasien, dan kemampuan perilaku yaitu memperlihatkan/menyampaikan
empati kepada pasien.
Jenis-jenis komunikasi

Berdasarkan arah informasi, pada sistem komunikasi terbagi atas:

6|Penerapan Komunikasi dan Empati


1. Komunikasi Satu Arah (Simplex).

Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat
menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. suatu system
komunikasi yang hanya dapat memberikan (mengirim) pesan saja, tapi tidak dapat menerima
pesan dari tempat lain dan tidak dapat membalas pesan tersebut10.

2. Komunikasi Dua Arah (Full Duplex)

Dalam komunikasi dua arah (Full Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin
komunikasi yang berkesinambungan melalui mediayang sama. Suatu system komunikasi
yang dapat digunakan untuk memberikan (mengirim) pesan,membalas pesan dan juga dapat
digunakan untuk menerima pesan dari tempat lain. System ini, dipergunakan untuk keperluan
percakapan sacara langsung10.

Dalam Komunikasi satu arah(Simplex) pengirim dan penerimainformasi tidak


dapat menjalin komunikasi melalui media yangsama. suatu system komunikasi yang hanya
dapat memberikan(mengirim) pesan saja, tapi tidak dapat menerima pesan daritempat lain
dan tidak dapat membalas pesan tersebut, sedangkankomunikasi dua arah(Duplex) pengirim
dan penerima informasidapat menjalin komunikasi yang melalui media yang sama.
Suatusystem komunikasi yang dapat digunakan untuk memberikan(mengirim)
pesan,membalas pesan dan juga dapat digunakan untukmenerima pesan dari tempat lain10.

Sikap Dalam Berkomunikasi

Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh seseorang dalam berkomunikasi,
khususnya komunikasi verbal, yaitu antara lain:

1. Berorientasi pada kebenaran (truth).


2. Tulus (sincerity).
3. Ramah (friendship).
4. Kesungguhan (Seriousness).
5. Ketenangan (poise).
6. Percaya diri (self convidence).
7. Mau mendengarkan dengan baik (good listener)
8. Sopan

7|Penerapan Komunikasi dan Empati


9. Sabar
10. Cara berbicara8

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi

Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak seperti yang
diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya :

Latar Belakang Budaya, Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang
melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator
dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
Ikatan Kelompok atau Group, Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat
mempengaruhi cara mengamati pesan.
Harapan, Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai
dengan yang diharapkan.
Pendidikan, Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
Situasi, Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor situasi ini adalah:
1. Faktor ekologis (iklim atau kondisi alam).
2. Faktor rancangan dan arsitektural (penaataan ruang).
3. Faktor temporal, misal keadaan emosi.
4. Suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara.
5. Teknologi.
6. Faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu.
7. Lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya7.

Empati

Empati adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan pada saat berkomunikasi.
Empati merupakan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan merespon
dengan emosi yang sesuai. Empati berarti turut merasakan apa yang dirasakan orang
lain. Empati sangat berguna untuk membersarkan hati seseorang, menyenangkan dan
meredam perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan. Dalam melakukan empati
dibutuhkan kemampuan kognitif, kemampuan untuk mengerti akan kebutuhan pasien,
kemampuan afektif merupakan kemampuan untuk peka terhadap perasaan pasien, dan

8|Penerapan Komunikasi dan Empati


kemampuan perilaku, merupakan kemampuan untuk memperlihatkan dan
menyampaikan rasa empati kepada seorang pasien. empati merupakan kunci
komunikasi yang baik. Ketika kita melakukan empati kepada orang lain kita harus
menunjukan kasih sayang kepada orang lain tanpa mencampurbaurkan nilai-nilai atau
selera pribadi antara orang yang berempati dengan orang yang diempati atau dengan
kata lain kita tidak bereaksi secara emosional bila nilai-nilai atau selera pribadi orang
lain berbeda dengan kita. Berempati tidak berarti kita harus bersikap menghakimi,
dalam melaksanakan empati kita harus benar-benar menerima seseoarang
sebagaimana adanya. Kemampuan empati dapat berefek melembutkan kompetisi yang
keras9.

Pembahasan Kasus

Dalam skenario D, anak usia 10 tahun tersebut tidak mau diwawancarai oleh
mahasiswa yang sedang berupaya melakukan komunikasi dan empati kepada anak jalanan,
dalam skenario ini anak jalanan usia 10 tahun tersebut telah melakukan komunikasi non
verbal dengan gerakan tubuh, yang dalam hal ini anak tersebut telat mengisyaratkan kepada
mahasisiwa tersebut bahwa ia tidak ingin dirinya diwawancarai karena takut diserahkan
kepada pihak berwajib entah itu dinas sosial maupun polisi. Dalam hal ini mahasiswa tersebut
belum sempat untuk melaksanakan komunikasi yang efektif hal ini disebabkan karena
mahasisiwa tersebut belum melakukan pendekatan akan kondisi biopsikososial dari anak
jalanan tersebut

Kondisi Biopsikososial dalam skenario D:

1. Biologis anak tersebut sebagai anak jalanan yang kondisi fisiknya tentu kurang sehat,
selain itu sesuai dengan skenario D anak tersebut berusia 10 tahun, dia masih lemah
belum sekuat orang dewasa
2. Pkisisnya yang sudah tentu tertekan secara mental dengan keadaan hidupnya yang hanya
sebagai anak jalanan dan mencari makan dengan cara mengemis
3. Ekonominya juga kurang dari hasil kerjanya yang hanya sebagai seorang pengemis,
sehingga kebutuhannya tidak terpenuhi
4. Sosialnya, dengan keadaannya sebagai seorang anak jalanan pergaulannya juga dengan
anak-anak lain yang dalam tanda kutip bisa dikatakan nakal dan kurang terpelajar,
sehingga tidak mendapat empati atau bahkan simpati dari banyak orang sehingga

9|Penerapan Komunikasi dan Empati


membuat dia menjadi tertutup untuk berinteraksi dengan orang lain yang dalam hal ini
kepada mahasisiwa tersebut karena pengalamannya yang tidak mendapat empati dari
orang lain sebelumnya.

Kesimpulan

Dalam skenario D mahasiswa dan anak usia 10 tahun tersebut telah melakukan komunikasi
non verbal, karena telah dijelaskan dalam skenario bahwa anak dan mahasiswa tersebut tidak
ada dalam wawancara atau tidak melaksanakan komunikasi verbal, anak tesebut tidak mau
diwawancarai karena takut akan diserahkan kepada pihak berwajib (polisi dan dinas sosial),
mahasiswa yang sedang melakukan penelitian ini tahu bahwa anak jalanan tesebut tidak mau
diwawancarai bukan karena diungkapkan lewat kata-kata melainkan gerak tubunya.

Daftar pustaka

1. Wiryanto. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi, edisi 1. Jakarta: Penerbit Grasindo.


https://books.google.co.id/books?id=QkBm4nO27r0C&pg=PA6&dq=komunikasi+adala
h&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjCrejb9-
3PAhWJKo8KHasYBBcQ6AEIIDAB#v=onepage&q=komunikasi%20adalah&f=false
2. Evalina. 2016. Komunikasi dan Empati, Komunikasi verbal dan non verbal. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana.
3. Soetjiningsih. 2008. Modul komunikasi pasien dokter: suatu pendekatan holistik. Jakarta:
Buku kedokteran EGC.
https://books.google.co.id/books?id=KEaaty0BDdMC&pg=PA6&dq=komunikasi+kedo
kteran+adalah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwil7JPt0e7PAhWHOY8KHdcYAdEQ6AEI
HDAA#v=onepage&q=komunikasi%20kedokteran%20adalah&f=false
4. Mangunhardjana. 2003. Komunikasi interpersonal dan komunikasi intrapersonal.
Jakarta: Kanisius
https://books.google.co.id/books?id=sFVih7igmEEC&pg=PA22&dq=komunikasi+verba
l+dan+nonverbal&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj78MC9h-
7PAhWKu48KHRU8BFMQ6AEIJTAB#v=onepage&q=komunikasi%20verbal%20dan
%20nonverbal&f=false
5. https://wantysastro.wordpress.com/2013/06/01/pengertian-komunikasi-verbal-dan-
nonverbal-beserta-contoh-dan-slogan-produk/ (diakses pada 20 oktober 2016)

10 | P e n e r a p a n K o m u n i k a s i d a n E m p a t i
6. Cahyono, B Suharjo J.B.2008. Membangun Budaya Keselamatan Pasien Dalam Praktik
Kedokteran. Jakarta: Kanasius
https://books.google.co.id/books?id=3iuR1yK48IQC&pg=PP9&dq=Membangun+Buday
a+Keselamatan+Pasien+Dalam+Praktik+Kedokteran&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwipiJi
z-
PPPAhXBOI8KHejeDKoQ6AEIHDAA#v=onepage&q=Membangun%20Budaya%20K
eselamatan%20Pasien%20Dalam%20Praktik%20Kedokteran&f=false
7. Lusa. 2009. Faktor yang mempengaruhi komunikasi. http://www.lusa.web.id/faktor-
yang-mempengaruhi-komunikasi/
8. Arianto.2013.Komunikasi kesehatan:komunikasi dokter-pasien
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0ahUK
Ewjhx4SKxvPPAhWHsI8KHaxOAloQFggjMAE&url=http%3A%2F%2Fjurnalilkom.ui
nsby.ac.id%2Findex.php%2Fjurnalilkom%2Farticle%2Fview%2F42%2F36&usg=AFQj
CNHwnHJWCFqPf8CE_5wtvUspwAoRrw&sig2=jy4rc8M91si9fXK4-FR3fA
9. Anggota IKAPI.2006. Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak. Jakarta:
Kanasius.
https://books.google.co.id/books/about/Seri_Pustaka_Familia_KONSEP_DIRI_POSITIF
.html?id=uhhnF76ZGbwC&redir_esc=y
10. Abdul Aziz.2012. Sistem Komunikasi Satu Arah Dan Dua Arah
https://id.scribd.com/doc/112836018/Sistem-Komunikasi-Satu-Arah-Dan-Dua-Arah
(diakses pada 23 oktober 2016)

11 | P e n e r a p a n K o m u n i k a s i d a n E m p a t i

Anda mungkin juga menyukai