Makalah PBL 2
Makalah PBL 2
Abstract
In the relationship between doctor and patient, it is important to be able to carry out
communication and empathy skills is good and right. This communication also consist of
verbal communication and non-verbal communication, communication unidirectional and
bidirectional communication. Empathy meaninglessness which we are able to accept others
as they are, without the mix-blend or be emotional to the values of the people in empathy.
Abstrak
Dalam hubungan dokter dan pasien, sangatlah penting untuk dapat melakukan komunikasi
dan keterampilan berempati yang baik dan benar. Komunikasi ini pun terdiri atas komunikasi
verbal dan komunikasi non verbal, komunikasi searah serta komunikasi dua arah. Empati
berartian dimana kita mampu menerima orang lain sebagaimana adanya, tanpa mencampur-
baurkan atau bersikap emosional terhadap nilai-nilai dari orang yang diempati.
Kata kunci: Komunikasi, empati, komunikasi verbal, komunikasi non verbal, komunikasi
searah, komunikasi dua arah.
Untuk menjadi seorang dokter perlu mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dan
bagaimaimana cara berempati yang baik dan benar. karena komunikasi dan keterampilan
berempati inilah yang akan membuat proses diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan
dokter dapat berjalan dengan baik. Komunikasi adalah adalah suatu proses penyampaian
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain, Komunikasi juga
merupakan bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau
tidak disengaja dan tidak terbatas pada komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi
muka, lukisan, seni dan teknologi. Sedangkan empati adalah kemampuan (seolah-olah)
menjadi diri orang lain. Kita mampu menyelaraskan diri dengan orang lain. Berempati berarti
kita berusaha melakukan adaptasi dengan orang lain. Empati berarti munculnya kesadaran
untuk selalu menghargai orang lain.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mengenal dan memahami
kondisi orang lain bisa dilakukan melalui komunikasi. Dengan komunikasi yang baik,
ditambah rasa peka akan sesuatu yang dialami atau dirasakan oleh orang lain, tanpa larut
didalamnya, dapat menciptakan sebuah empati yang baik pula.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah salah satu syarat mengikuti Problem Based
Learning yang ditujukan untuk memperlancar proses perkuliahan, untuk memahami
dan mengetahui tentang komunikasi dan empati yang dihubungkan dengan contoh
kasus yang diberikan serta penerapannya dalam praktek kedokteran.
Identifikasi Istilah
Tidak ada
Rumusan Masalah
Komunikasi dan empati antara mahasiswa dan anak jalanan yang berusia 10 tahun.
Hipotesis
Pengertian Komunikasi
Sifat-sifat komunikasi
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan
maupun tertulis. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar
manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran,
gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi, serta
menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat dan
bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting.
Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang
berbagi makna. Dalam komunikasi verbal lambang bahasa yang dipergunakan
adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik4.
Komunikasi verbal juga merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan
komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral).
Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide,
pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non
verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih
mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan5. Adapaun bebrapa contoh dari
komunikasi verbal misalnya seperti:
1. surat-menyurat
2. bercakap-cakap di menelepon
Atau definisi komunikasi non verbal yang lainnya yaitu satu cara penyampaian
pesan atau informasi kepada orang lain tanpa menggunakan ucapan atau kata-kata,
akan tetapi caranya menggunakan gerakan atau isyarat.
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan
mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang
tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk
memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga
memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat
dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan
merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai
desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan
isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau
Melengkapi komunikasi verbal, seperti memberi salam dengan jabat tangan dan
tepukan punggung, sehingga dapat melengkapi komunikasi verbal kita yang mungkin
hanya dengan berkata selamat siang.
Menekankan komunkasi verbal, ketika kita menekankan sesuatu dengan gerakan
tubuh kita entah ketika kita setuju atau tidak, seperti mendorong meja dan juga
merobek kertas sambil berkata-kata.
Membesar-besarkan komunikasi verbal, seperti ketika kita membesar-besarkan
sesuatu dari kenyataan yang kita lihat dengan menggerakan tubuh kita juga untuk
mendukung ucapan yang kita besar-besarkan tadi.
Melawan komunikasi verbal, seperti pada saat kita marah kepada seseorang tetapi
ketika ditanya kita menjawab tidak sedang marah tetapi dengan wajah dan telinga
yang merah membara
Meniadakan komunikasi verbal, tanpa menggunakan komunikasi verbal, kita
langsung menggunakan gerak tubuh. Contohnya seperti kita dipaksa memberikan
uang. Kita mengeluarkan uang dari saku sambil berkata ini uangnya sambil
memasukan uang tersebut kembali kedalam saku.4
Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat
menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. suatu system
komunikasi yang hanya dapat memberikan (mengirim) pesan saja, tapi tidak dapat menerima
pesan dari tempat lain dan tidak dapat membalas pesan tersebut10.
Dalam komunikasi dua arah (Full Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin
komunikasi yang berkesinambungan melalui mediayang sama. Suatu system komunikasi
yang dapat digunakan untuk memberikan (mengirim) pesan,membalas pesan dan juga dapat
digunakan untuk menerima pesan dari tempat lain. System ini, dipergunakan untuk keperluan
percakapan sacara langsung10.
Ada beberapa sikap yang perlu dicermati oleh seseorang dalam berkomunikasi,
khususnya komunikasi verbal, yaitu antara lain:
Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak seperti yang
diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya :
Latar Belakang Budaya, Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang
melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator
dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
Ikatan Kelompok atau Group, Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat
mempengaruhi cara mengamati pesan.
Harapan, Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai
dengan yang diharapkan.
Pendidikan, Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
Situasi, Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor situasi ini adalah:
1. Faktor ekologis (iklim atau kondisi alam).
2. Faktor rancangan dan arsitektural (penaataan ruang).
3. Faktor temporal, misal keadaan emosi.
4. Suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara.
5. Teknologi.
6. Faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu.
7. Lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya7.
Empati
Empati adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan pada saat berkomunikasi.
Empati merupakan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan merespon
dengan emosi yang sesuai. Empati berarti turut merasakan apa yang dirasakan orang
lain. Empati sangat berguna untuk membersarkan hati seseorang, menyenangkan dan
meredam perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan. Dalam melakukan empati
dibutuhkan kemampuan kognitif, kemampuan untuk mengerti akan kebutuhan pasien,
kemampuan afektif merupakan kemampuan untuk peka terhadap perasaan pasien, dan
Pembahasan Kasus
Dalam skenario D, anak usia 10 tahun tersebut tidak mau diwawancarai oleh
mahasiswa yang sedang berupaya melakukan komunikasi dan empati kepada anak jalanan,
dalam skenario ini anak jalanan usia 10 tahun tersebut telah melakukan komunikasi non
verbal dengan gerakan tubuh, yang dalam hal ini anak tersebut telat mengisyaratkan kepada
mahasisiwa tersebut bahwa ia tidak ingin dirinya diwawancarai karena takut diserahkan
kepada pihak berwajib entah itu dinas sosial maupun polisi. Dalam hal ini mahasiswa tersebut
belum sempat untuk melaksanakan komunikasi yang efektif hal ini disebabkan karena
mahasisiwa tersebut belum melakukan pendekatan akan kondisi biopsikososial dari anak
jalanan tersebut
1. Biologis anak tersebut sebagai anak jalanan yang kondisi fisiknya tentu kurang sehat,
selain itu sesuai dengan skenario D anak tersebut berusia 10 tahun, dia masih lemah
belum sekuat orang dewasa
2. Pkisisnya yang sudah tentu tertekan secara mental dengan keadaan hidupnya yang hanya
sebagai anak jalanan dan mencari makan dengan cara mengemis
3. Ekonominya juga kurang dari hasil kerjanya yang hanya sebagai seorang pengemis,
sehingga kebutuhannya tidak terpenuhi
4. Sosialnya, dengan keadaannya sebagai seorang anak jalanan pergaulannya juga dengan
anak-anak lain yang dalam tanda kutip bisa dikatakan nakal dan kurang terpelajar,
sehingga tidak mendapat empati atau bahkan simpati dari banyak orang sehingga
Kesimpulan
Dalam skenario D mahasiswa dan anak usia 10 tahun tersebut telah melakukan komunikasi
non verbal, karena telah dijelaskan dalam skenario bahwa anak dan mahasiswa tersebut tidak
ada dalam wawancara atau tidak melaksanakan komunikasi verbal, anak tesebut tidak mau
diwawancarai karena takut akan diserahkan kepada pihak berwajib (polisi dan dinas sosial),
mahasiswa yang sedang melakukan penelitian ini tahu bahwa anak jalanan tesebut tidak mau
diwawancarai bukan karena diungkapkan lewat kata-kata melainkan gerak tubunya.
Daftar pustaka
10 | P e n e r a p a n K o m u n i k a s i d a n E m p a t i
6. Cahyono, B Suharjo J.B.2008. Membangun Budaya Keselamatan Pasien Dalam Praktik
Kedokteran. Jakarta: Kanasius
https://books.google.co.id/books?id=3iuR1yK48IQC&pg=PP9&dq=Membangun+Buday
a+Keselamatan+Pasien+Dalam+Praktik+Kedokteran&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwipiJi
z-
PPPAhXBOI8KHejeDKoQ6AEIHDAA#v=onepage&q=Membangun%20Budaya%20K
eselamatan%20Pasien%20Dalam%20Praktik%20Kedokteran&f=false
7. Lusa. 2009. Faktor yang mempengaruhi komunikasi. http://www.lusa.web.id/faktor-
yang-mempengaruhi-komunikasi/
8. Arianto.2013.Komunikasi kesehatan:komunikasi dokter-pasien
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0ahUK
Ewjhx4SKxvPPAhWHsI8KHaxOAloQFggjMAE&url=http%3A%2F%2Fjurnalilkom.ui
nsby.ac.id%2Findex.php%2Fjurnalilkom%2Farticle%2Fview%2F42%2F36&usg=AFQj
CNHwnHJWCFqPf8CE_5wtvUspwAoRrw&sig2=jy4rc8M91si9fXK4-FR3fA
9. Anggota IKAPI.2006. Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak. Jakarta:
Kanasius.
https://books.google.co.id/books/about/Seri_Pustaka_Familia_KONSEP_DIRI_POSITIF
.html?id=uhhnF76ZGbwC&redir_esc=y
10. Abdul Aziz.2012. Sistem Komunikasi Satu Arah Dan Dua Arah
https://id.scribd.com/doc/112836018/Sistem-Komunikasi-Satu-Arah-Dan-Dua-Arah
(diakses pada 23 oktober 2016)
11 | P e n e r a p a n K o m u n i k a s i d a n E m p a t i