Anda di halaman 1dari 3

1. Dapatkah kita hidup secara skeptic induktif?

Bagaimanakah hidup orang-orang yang


tidak menerima simpulan induktif?
Jawaban : Skeptisme terhadap induksi berarti kita meragukan semua kesimpulan yang
diturunkan oleh induksi dan juga meragukan teori atau prinsip yang dilalui oleh
kesimpulan-kesimpulan yang tidak pasti tadi. Kita bisa hidup seperti ini, kehidupan
dengan sikap skeptis terhadap induksi akan membuat manusia selalu penasaran dan
mencoba mencari jawaban akan apa yang akan terjadi di masa depan, karena masa
lalu tidak mampu menjadi dasar dan kita tidak mempercayai keteraturan alam. Maka
manusia akan selalu awas dan siaga terhadap kemungkinan yang akan terjadi di masa
depan. Kehidupan seperti ini dapat saya contohkan dialami oleh para ilmuwan yang
selalu mencoba menemukan hal-hal baru atau hal-hal yang mampu mematahkan
prinsip keteraturan tadi dan menghindarkan kita hidup dalam dogma. Jika orang tidak
menerima simpulan induktif, maka menurut kami hidupnya akan terus dipenuhi oleh
prasangka-prasangka dan rasa ingin tahu tentang hal apakah yang akan terjadi besok,
dan mungkin keingintahuan ini ditindaklajuti dengan observasi, manusia akan
memiliki pikiran yang terbuka akan hal- hal yang baru.
2. Apakah saya dibenarkan untuk mempercayai bahwa semua jamrud berwarna hijau?
Jawaban : Dibenarkan menurut kesimpulan induktif, kaum Koherentis,dan Reliabilis.
3. Model hipotetis-deduktif Popper tidak hanya bisa diterapkan pada sains.
Pertimbangkan bagaimana hipotetis-deduktif model dan induktif memberikan penjelasan
berbeda tentang bagaimana kita memperoleh kepercayaan non-sains tertentu. Ambil
contoh semua atlet sepeda gayung pada Tour de France berbadan kurus. Model
manakah yang paling sesuai?
Jawaban : Hipotetis- Deduktif ala Popper.
Hipotesis: Semua atlet sepeda gayung Tour de France berbadan kurus.
Observasi: Semua atlet sepeda gayung Tour de France berbadan kurus, tidak ada yang
berbadan gemuk
Kesimpulan: Semua atlet sepeda gayung Tour de France berbadan kurus ( Dalam model
ini, jika semua premisnya benar, maka akan mengarah pada kesimpulan yang benar juga)
Kesimpulan Induktif.
Hipotesis: Semua atlet sepeda gayung berbadan kurus
Kesimpulan: Semua atlet Tour de France berbadan kurus
( Dalam model ini kita tidak menganggap bahwa kesimpulannya pasti benar, namun
karena berdasarkan bukti apriori bahwa sebagai atlet sepeda tidak mungkin badan anda
gemuk karena anda berlatih otot setiap hari, maka saya dibenarkan untuk meyakininya ).

4. Apakah Teka-Teki Baru dari Induksi benar-benar bisa dikatakan baru? Apakah berbeda
dari Skeptisme terhadap Induksi milik Hume?
Jawaban :Teka-teki baru dari induksi memperdebatkan bahwa terdapat banyak cara untuk
menggambarkan keteraturan-keteraturan yang telah terobservasi yang ada di duinia ini,
dan kita tidak dibenarkan untuk meyakini satu gambaran saja dibanding gambar yang
lain. Sedangkan Skeptisme Induksi Hume menerangkan tentang keragu-raguan dalam
menerima kesimpulan induktif atas premis-premis karena tidak adanya pembenaran.
Skeptisme terhadap induksi milik Hume menolak mengakui adanya prinsip keteraturan
sedangkan Teka- teki baru membenarkan untuk meyakini bahwa dunia ini berjalan
secara teratur namun diharapkan berpikiran terbuka untuk mempercayai deskripsi-
deskripsi akan hal-hal yang telah terobservasi. Jadi, keduanya sama-sama skeptic, namun
terhadap dua hal yang berbeda.
5. Apakah kita memiliki alasan untuk memilih sebutan green dan blue dibanding grue
dan bleen?
Jawaban : Green dan Blue memiliki arti yaitu sebuah warna yang bisa kita identifikasi
langsung ketika kita melihatnya. Sedangkan apakah artinya grue dan bleen? Manusia
cenderung membuat nama baru untuk sesuatu hal baru yang mereka temukan, seperti
misalnya jika warna suatu property terkadang hijau ( green ) terkadang biru ( blue ) maka
mereka akan menyebutnya warna turquoise, bukannya grue. Dalam hal ini teori
kesederhanaan diterapkan.
4. Apakah Teka-Teki Baru dari Induksi benar-benar bisa dikatakan baru? Apakah
berbeda dari Skeptisme terhadap Induksi milik Hume?
Jawaban :Teka-teki baru dari induksi memperdebatkan bahwa terdapat banyak cara
untuk menggambarkan keteraturan-keteraturan yang telah terobservasi yang ada di
duinia ini, dan kita tidak dibenarkan untuk meyakini satu gambaran saja dibanding
gambar yang lain. Sedangkan Skeptisme Induksi Hume menerangkan tentang keragu-
raguan dalam menerima kesimpulan induktif atas premis-premis karena tidak adanya
pembenaran. Skeptisme terhadap induksi milik Hume menolak mengakui adanya prinsip
keteraturan sedangkan Teka- teki baru membenarkan untuk meyakini bahwa dunia ini
berjalan secara teratur namun diharapkan berpikiran terbuka untuk mempercayai
deskripsi-deskripsi akan hal-hal yang telah terobservasi. Jadi, keduanya sama-sama
skeptic, namun terhadap dua hal yang berbeda.
5. Apakah kita memiliki alasan untuk memilih sebutan green dan blue dibanding
grue dan bleen ?
Jawaban : Green dan Blue memiliki arti yaitu sebuah warna yang bisa kita identifikasi
langsung ketika kita melihatnya. Sedangkan apakah artinya grue dan bleen? Manusia
cenderung membuat nama baru untuk sesuatu hal baru yang mereka temukan, seperti
misalnya jika warna suatu property terkadang hijau ( green ) terkadang biru ( blue ) maka
mereka akan menyebutnya warna turquoise, bukannya grue. Dalam hal ini teori
kesederhanaan diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai