Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT

PENGUNGKAPAN INFORMASI INTELLECTUAL CAPITAL DI DALAM LAPORAN


TAHUNAN (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009)

The Effect of Firm Characteristics to The Disclosure Level of Intellectual Capital


Information in Annual Report (Study in Manufacturing Industries Listed in Indonesia Stock
Exchange Period 2009)

Felicia Dwiputri Sutanto


Supatmi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga
(patmie@staff.uksw.edu)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bukti empiris tentang pengaruh karakteristik
perusahaan terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital yang diungkapkan di
dalam laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009. Karakteristik perusahaan
akan dilihat dari ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, basis perusahaan, profitabilitas,
leverage, dan umur perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 46
laporan tahunan dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Variabel dependen
penelitian ini adalah tingkat pengungkapan informasi intellectual capital yang diukur dengan
jumlah item yang diungkapkan dibandingkan dengan jumlah indikator yang ada. Sedangkan
variabel independen dalam penelitian ini berupa ukuran perusahaan yang diukur dengan
logaritma natural kapitalisasi pasar saham yang dimiliki oleh perusahaan, struktur kepemilikan
yang diukur dengan besarnya proporsi kepemilikan publik terhadap total saham yang beredar di
akhir tahun, basis perusahaan, profitabilitas yang diukur berdasarkan ROA perusahaan,
leverage yang diukur berdasarkan rasio liabilitas terhadap total aset, dan umur perusahaan yang
diukur dari lamanya perusahaan listing di BEI hingga tahun 2009. Analisis regresi berganda
digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian ini menemukan rata-rata tingkat
pengungkapan informasi intellectual capital pleh industri manufaktur pada periode penelitian
sebesar 40,87%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital.
Sedangkan struktur kepemilikan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan umur
perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan informasi
intellectual capital.
Kata Kunci: Tingkat pengungkapan, intellectual capital, karakteristik perusahaan

ABSTRACT
1
The objective of this research is to examine the empirical evidence on the influence of firm
characteristics on the level of disclosure of intellectual capital information disclosed in the
annual reports of listed companies on the Indonesian Stock Exchange 2009. Characteristics of
the company will be seen from the company's size, ownership structure, corporate base,
profitability, leverage, and firm age. The sample used in this study was 46 annual reports of
listed manufacturing companies on the Stock Exchange in 2009. Sampling techniques
performed by the method of purposive sampling. Dependent variable of this study is the level of
intellectual capital disclosure measured by the number of items disclosed in comparison with
the existing number of indicators. While the independent variables in this study a company's
size as measured by the natural logarithm of market capitalization of shares held by the
company, the ownership structure as measured by the large proportion of public ownership to
total shares outstanding at the end of the year, the company base, profitability as measured by
ROA firms, leverage as measured by the ratio of liabilities to total assets, and firm age as
measured by the length of firms listing on the Indonesian Stock Exchange until 2009. Multiple
regression analysis is used to test the hypothesis. The results of this study found the average of
intellectual capital disclosure level is 40.87%. This research also found that company size has
a positive significant influence on the level of intellectual capital disclosure. While the
ownership structure, corporate base, profitability, leverage, and firm age has no significant
effect on the level of intellectual capital disclosure.
Key Words: Disclosure level, intellectual capital, company characteristics

PENDAHULUAN berkepentingan dengan perusahaan, maka


Pengungkapan laporan keuangan laporan keuangan harus dapat membantu
investor dan kreditur untuk menginterpretasikan
merupakan faktor yang signifikan dalam
pencapaian efisien pasar modal dan merupakan keadaan perusahaan. Tetapi menurut Oliveira, et
al (2005), laporan keuangan tradisional telah
sarana akuntabilitas publik. Setiap perusahaan
publik diwajibkan untuk membuat laporan kehilangan relevansinya sebagai instrumen
pengambil keputusan. Buktinya, Mouritsen et al,
keuangan tahunan yang diaudit oleh kantor
2004 (dalam Suhardjanto dan Wardhani, 2009)
akuntan publik independen sebagai sarana
pertanggungjawaban terutama kepada pemilik menemukan adanya gap yang besar antara nilai
pasar dengan nilai buku yang diungkapkan
modal. Laporan tahunan pada dasarnya
merupakan sumber informasi bagi investor karena perusahaan telah gagal mengungkapkan
hidden value dalam laporan tahunannya.
sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi di pasar modal Canibano, et al (2000) menyatakan bahwa
kualitas laporan keuangan dapat ditingkatkan
dan juga sebagai sarana pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan dengan meningkatkan informasi intellectual
capital. Oleh karena itu, pengungkapan
kepadanya. Tujuan utama pelaporan adalah
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk informasi intellectual capital di dalam laporan
pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang tahunan perusahaan telah menjadi tema yang
menarik, karena intellectual capital diyakini
berkepentingan.
sebagai faktor penggerak dan pencipta nilai
FASB No.1 menyatakan bahwa laporan perusahaan (Ulum, 2011).
keuangan harus berguna bagi pihak yang
2
Menurut Farneti dan Guthrie (2008), perusahaan terhadap tingkat pengungkapan
intellectual capital yang dimiliki oleh organisasi intellectual capital.
(seperti budaya, proses manajemen, kompetensi Ada beberapa alasan yang mendukung
karyawan, standar kualitas, dll)
penelitian ini menarik untuk dilakukan, di
merepresentasikan faktor kunci dalam antaranya adalah karena adanya program
pembentukan nilai perusahaan yang sekaligus
pemerintah tentang pemberian pemotongan pajak
merupakan sumber daya kunci untuk diatur dan dan tambahan kompensasi waktu bagi
dilaporkan. Informasi intellectual capital
perusahaan yang melakukan riset dan
menjelaskan tentang proses organisasi pengembangan, yang tercantum dalam revisi PP
perusahaan, teknologi, paten, kemampuan
No 1/ 2007 tentang Fasilitas PPh untuk
karyawan, dan informasi mengenai pelanggan, Penanaman Modal di Bidang Usaha Tertentu
pemasok, dan pemangku kepentingan dan/ Atau di Daerah Tertentu (Kurniawan, 2008;
perusahaan (Steward, 1997). Dalam penelitian
Suhardjanto dan Wardhani, 2009), di mana
yang telah dilakukan oleh Cuganesan, et al pengungkapan research & development adalah
(2005), 91% responden menyatakan akan
indikator dari intellectual capital. Alasan yang
mempertimbangkan informasi intellectual lain adalah hasil dari survey yang dilakukan oleh
capital untuk mengambil keputusan investasi
Price Waterhouse Coopers (Bozzolan, et al,
mengenai perusahaan. Sedangkan penelitian 2006) menunjukkan bahwa dalam sepuluh tipe
yang dilakukan oleh Guthrie and Petty (2000),
informasi yang dipertimbangkan sebagai
menyatakan terdapat kelemahan yang terjadi informasi yang paling penting bagi investor, lima
dalam pengukuran, penilaian, dan pelaporan
di antaranya adalah intangible (market
informasi intellectual capital. Adanya hasil
growth, quality/experience of the management
penelitian yang masih simpang siur mengenai team, speed to market, market size, and market
intellectual capital ini menyebabkan tingkat
share). Disamping itu karena sebagian besar
pengungkapan intellectual capital perusahaan mandatory disclosure yang disyaratkan oleh
bervariasi, apalagi belum ada aturan yang tegas
profesi akuntansi hanya terkait dengan physical
mengenai pengungkapan intellectual capital. capital (Suharjanto dan Wardhani, 2009),
Banyak sedikitnya jumlah informasi yang sedangkan hal yang juga mempengaruhi
diungkapkan oleh perusahaan dalam laporan pengambilan keputusan investasi oleh
keuangan bervariasi karena biaya untuk perusahaan adalah mengenai intellectual capital
mengungkapkan informasi cenderung mahal (Cuganesan, et al, 2005). Hal ini menimbulkan
(Foster dalam Meek, Roberts dan Gray, 1995). kesenjangan informasi terkait keputusan
Perusahaan akan mengungkapkan informasi pengambilan keputusan, sehingga perlu menjadi
secara sukarela apabila manfaat yang diperoleh perhatian.
dari pengungkapan informasi tersebut lebih besar Berbagai penelitian sebelumnya telah
dari biayanya (Choi dan Levich dalam Meek,
dilakukan untuk meneliti pengaruh karakteristik
Roberts dan Gray, 1995). Biaya yang perusahaan terhadap pengungkapan intellectual
dikeluarkan tergantung juga dari banyak
capital ataupun informasi pengungkapan
sedikitnya informasi yang diungkapkan. Menurut sukarela lainnya oleh perusahaan dalam laporan
Sveiby (dalam Purnomosidhi, 2006) ada 25
tahunan. Suhardjanto dan Wardhani (2009)
indikator intellectual capital yang tergolong menemukan bahwa ukuran perusahaan dan
dalam voluntary disclosure. Hal ini juga profitabilitas berpengaruh terhadap
menyebabkan jenis dan tingkat pengungkapan
pengungkapan intellectual capital. Begitu juga
intellectual capital dari perusahaan masih dengan penelitian dari Haniffa dan Cooke (2005)
bervariasi. Selain faktor-faktor tersebut,
menyatakan hasil yang sama. Sedangkan
pengungkapan yang bervariasi tersebut juga Simanjuntak dan Widiastuti (2004) menemukan
dipengaruhi oleh karakteristik dari perusahaan
bahwa profitabilitas, leverage, dan struktur
sendiri. Oleh karena itu, penelitian ini akan kepemilikan mempengaruhi kelengkapan
meneliti tentang pengaruh karakteristik
3
pengungkapan laporan tahunan. Namun hasil selanjutnya yang terkait dengan pengungkapan
penelitian Meek, et al (1995) menemukan intellectual capital.
bahwa ukuran perusahaan, status listing, dan
country/region mempengaruhi tingkat
pengungkapan sukarela, namun tidak KERANGKA TEORITIS DAN RUMUSAN
membuktikan rasio profitabilitas perusahaan HIPOTESIS
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Intellectual Capital
sukarela. Selanjutnya Marwata (2001)
menemukan karakterisitik perusahaan yang Pengungkapan informasi intellectual
mempengaruhi kualitas ungkapan sukarela capital di dalam laporan tahunan perusahaan
perusahaan adalah ukuran perusahaan dan telah menjadi tema yang menarik, karena
penerbitan sekuritas, sedangkan basis intellectual capital diyakini sebagai faktor
perusahaan, leverage, rasio likuiditas, umur penggerak dan pencipta nilai perusahaan (Ulum,
perusahaan, dan struktur kepemilikan tidak 2011). Pernyataan ini juga didukung dengan
terbukti. Namun penelitian Susanto (dalam pernyataan akademisi dan praktisi yang
Amalia, 2005) mengatakan bahwa basis menyatakan bahwa intellectual capital memiliki
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap luas kegunaan sebagai salah satu instrumen untuk
pengungkapan informasi yang dilakukan. menentukan nilai perusahaan (Steward, 1997).
Dari uraian di atas ditemukan bahwa Istilah intellectual capital pertama kali
hasil penelitian tentang faktor-faktor yang diungkapkan oleh Galbraith pada tahun 1969
mempengaruhi tingkat pengungkapan informasi (Hudson, 1993 dalam Bontis, 2000). Intellectual
oleh perusahaan masih belum konsisten. Oleh capital yang dimiliki oleh organisasi (seperti
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk budaya, proses manajemen, kompetensi
menemukan bukti empiris pengaruh karakteristik karyawan, standar kualitas, dll),
perusahaan terhadap tingkat pengungkapan merepresentasikan faktor kunci dalam
intellectual capital di dalam laporan tahunan. pembentukan nilai perusahaan yang sekaligus
Karakteristik perusahaan dalam penelitian ini merupakan sumber daya kunci untuk diatur dan
dilihat dari ukuran perusahaan, struktur dilaporkan (Farneti dan Guthrie, 2008).
kepemilikan, basis perusahaan, profitabilitas, Sebenarnya tidak ada definisi dari
leverage, dan umur perusahaan. Dalam intellectual capital yang bisa diterima secara
penelitian ini, sampel yang digunakan adalah umum. Namun ada beberapa literatur yang
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek berusaha menjelaskan definisi dari intellectual
Indonesia tahun 2009 yang tergolong dalam capital, seperti Steward (1997), yang
industri manufaktur. menyebutkan bahwa packaged useful knowledge
Hasil penelitian ini diharapkan dapat adalah kata yang tepat untuk mendefinisikan
digunakan oleh perusahaan (emiten) untuk intellectual capital, karena di dalamnya
mengetahui tingkat pengungkapan informasi dijelaskan tentang proses organisasi perusahaan,
intellectual capital oleh perusahaan manufaktur teknologi, paten, kemampuan karyawan, dan
yang go public, dan sekaligus mengetahui bukti informasi mengenai pelanggan, pemasok, dan
empiris tentang faktor-faktor apa saja dalam pemangku kepentingan perusahaan. Pendapat
karakteristik perusahaan yang mempengaruhi lain yang dikemukakan oleh Ferreira dan
tingkat pengungkapan informasi intellectual Martinez (2011) menyatakan bahwa istilah
capital tersebut. Hasil penelitian ini juga dapat intellectual capital mempunyai arti yang sama
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi dengan aset tidak berwujud. Literatur lain
investor dalam pengambilan keputusan investasi, menjabarkan bahwa intellectual capital
serta dapat digunakan sebagai bahan menggambarkan nilai ekonomis dari dua
pertimbangan untuk penelitian-penelitian kategori aset tidak berwujud sebuah perusahaan,
yaitu organisational (structural) capital dan
human capital (OECD, 1999). Namun yang
4
paling komprehensif dalam menjelaskan intelektual yang optimal serta kinerja bisnis
intellectual capital adalah penjabaran dari Li, et secara keseluruhan. Organisational capital
al (2008), yang mengatakan bahwa intellectual termasuk dalam filosofi dan sistem yang
capital adalah pengetahuan, pengalaman, memiliki pengaruh dalam kemampuan
ketrampilan profesional, hubungan jaringan yang organisasi (Kavida dan Sivakoumar, 2008).
baik, dan kapasitas teknologi yang dimiliki
c. Relational capital
perusahaan, yang akan memberikan keunggulan
kompetitif jika digunakan oleh perusahaan. Relational capital mirip dengan konsep dari
social capital, yang mengacu kepada
Li, et al (2008) juga menyatakan bahwa
akumulasi goodwill antar ikatan hubungan
intellectual capital dibedakan menjadi 3 jaringan sosial (Granovetter, 1985). Hanya
komponen berdasarkan karakteristiknya, yaitu
saja social capital lebih mengacu kepada
human capital, organisational capital, dan
jaringan, norma dan nilai bersama, dan
relational capital, sebagai berikut: pengertian yang memudahkan kerja sama baik
a. Human capital di dalam kelompok maupun antar kelompok
(OECD, 2001). Sedangkan relational capital
Human capital mencerminkan kemampuan
kolektif perusahaan untuk menghasilkan merupakan komponen intellectual capital
yang memberikan nilai secara nyata.
solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam Relational capital merupakan hubungan yang
baik yang dimiliki oleh perusahaan dengan
perusahaan tersebut. Human capital adalah
gabungan dari kemampuan orang dalam para mitranya, baik yang berasal dari para
pemasok yang andal dan berkualitas, berasal
sebuah perusahaan untuk memecahkan
dari pelanggan yang loyal dan merasa puas
masalah bisnis. Menurut Bontis (2000), secara
sederhana human capital merepresentasikan akan pelayanan perusahaan yang
bersangkutan, dan juga berasal dari hubungan
individual knowledge stock suatu organisasi
yang direpresentasikan oleh karyawannya. perusahaan dengan pemerintah maupun
dengan masyarakat sekitar. Relational capital
Human capital menunjuk pada kompetensi
atau kemampuan, pengetahuan, training, dapat muncul dari berbagai bagian di luar
lingkungan perusahaan yang dapat menambah
pendidikan, pengalaman, dan karakteristik
nilai dari tenaga kerja sebuah perusahaan. nilai bagi perusahaan tersebut.
Human capital melekat pada diri orang Pengungkapan informasi mengenai
masing-masing sehingga tidak bisa dimiliki intellectual capital secara rinci memang belum
oleh perusahaan, dan juga mencakup seberapa banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di
efektif sebuah perusahaan menggunakan Indonesia, karena biaya yang dikeluarkan dalam
karyawannya yang diukur dengan kreativitas mengungkapkan informasi itu sendiri tidaklah
dan inovasi dari tenaga kerja tersebut (Kavida sedikit, walaupun tidak sedikit juga manfaat
dan Sivakoumar, 2008). Human capital akan yang didapatkan. Oleh karena itu tingkat
meningkat jika perusahaan mampu pengungkapan informasi intellectual capital di
menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh Indonesia pun masih sangat bervariasi.
karyawannya. Perusahaan akan mengungkapkan informasi
secara sukarela apabila manfaat yang diperoleh
b. Organisational capital
dari pengungkapan informasi tersebut lebih besar
Organisational capital merupakan komponen dari biayanya (Choi dan Levich dalam Meek,
dari structural capital (Edvinsson and Roberts dan Gray, 1995). Biaya-biaya yang
Malone, 1997). Organisational capital dikeluarkan dalam pengungkapan informasi
merupakan kemampuan organisasi atau antara lain biaya informasi, biaya litigasi, dan
perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas proprietary costs (competitive disadvantage &
perusahaan dan strukturnya yang mendukung political cost). Goh dan Lim (2004) menyatakan
usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja bahwa informasi mengenai intellectual capital
5
adalah salah satu informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan mengalami perkembangan sehingga
investor, hal ini dikarenakan informasi mengenai investor akan merespon positif dan nilai
intellectual capital menyebabkan investor dapat perusahaan akan meningkat (Sujoko dan
lebih baik dalam menilai kemampuan Soebiantoro, 2007), di samping itu juga
perusahaan dalam menciptakan kekayaan di mendapat sorotan publik yang lebih dibanding
masa datang. Di samping itu, manfaat yang perusahan kecil (Cooke, 1992), sehingga
didapatkan dalam mengungkapkan informasi perusahaan besar dimungkinkan lebih banyak
sukarela seperti intellectual capital antara lain memiliki intellectual capital dan akan lebih
mengurangi asimetri informasi, biaya modal banyak mengungkapkan informasi mengenai
rendah, meningkatkan permintaan investor, intellectual capital di dalam laporan tahunan.
meningkatkan kualitas laporan keuangan, dan Perusahaan dengan skala kecil umumnya
juga nilai perusahaan di mata masyarakat pun berada pada tingkat persaingan yang ketat.
akan meningkat (Foster dalam Meek, Roberts
Dengan mempertimbangkan competitive
dan Gray, 1995, Oliveira et al, 2005, Canibano et disadvantage, perusahaan dengan skala kecil
al, 2000).
cenderung untuk tidak melakukan pengungkapan
selengkap perusahaan besar, karena dapat
membahayakan posisinya dalam persaingan
Perumusan Hipotesis
(Singhvi dan Desai, Buzby dalam Marwata,
Dalam penelitian pengaruh karakteristik 2001). Dengan demikian, makin besar ukuran
perusahaan terhadap pengungkapan intellectual perusahaan akan makin tinggi tingkat
capital di dalam laporan tahunan, digunakan pengungkapan tentang intellectual capital di
enam variabel penelitian untuk menggambarkan dalam laporan tahunan.
karakteristik perusahaan, yaitu ukuran
perusahaan, struktur kepemilikan, basis Suhardjanto dan Wardhani (2009)
meneliti 80 perusahaan yang terdaftar dalam
perusahaan, profitabilitas, leverage, dan umur
perusahaan. Berikut ini adalah penjabaran dari Bursa Efek Indonesia tahun 2007, menemukan
bahwa ukuran perusahaan merupakan variabel
masing-masing variabel yang digunakan dalam
penelitian: yang berpengaruh terhadap pengungkapan
intellectual capital. Hal ini konsisten dengan
hasil penelitian Oliveira et al (2005) terhadap 56
1. Ukuran Perusahaan perusahaan besar yang terdaftar di Portugal pada
tahun 2003, Cooke (1992) pada laporan
Ukuran perusahaan merupakan variabel keuangan 35 perusahaan dalam Japan Company
yang banyak digunakan untuk menjelaskan Handbook 1988, dan Freedman dan Jaggi
pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan (2005). Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis
dalam laporan tahunan. Perusahaan yang lebih yang dirumuskan adalah :
besar mungkin akan memiliki lebih banyak
pemegang saham, berarti juga memerlukan lebih H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
banyak pengungkapan yang dikarenakan tingkat pengungkapan intellectual capital
tuntutan dari para pemegang saham dan para
analis pasar modal (Gunawan, 2000). Jensen dan
Meckling (1976), dalam agency theory 2. Struktur Kepemilikan
menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki Menurut Marwata (2001), struktur
biaya keagenan yang lebih besar daripada kepemilikan secara umum dapat ditinjau dari dua
perusahaan kecil, sehingga konsekuensinya, aspek. Aspek pertama adalah besarnya
perusahaan besar didorong untuk kepemilikan publik dibanding dengan
mengungkapkan lebih banyak tentang informasi kepemilikan pihak tertentu yang disebut pihak
voluntary, seperti intellectual capital, untuk insider. Aspek yang kedua adalah besarnya
mengurangi biaya keagenan yang dikeluarkan. kepemilikan asing dibanding dengan
Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan kepemilikan pihak domestik. Dalam hal ini,
6
penelitian akan difokuskan pada aspek yang Perusahaan berbasis asing merupakan pihak
pertama yakni perbandingan atas kepemilikan yang dianggap concern terhadap tanggung jawab
publik dengan insider. sosial perusahaan, termasuk pengungkapan yang
dilakukan perusahaan (Fauzi, 2006 dalam
Selanjutnya juga disampaikan bahwa
struktur kepemilikan perusahaan mempengaruhi Machmud dan Djakman, 2008). Menurut
Marwata (2001), perusahaan berbasis asing
luas pengungkapan informasi yang tercantum
dalam laporan tahunan, yaitu semakin besar dituntut oleh pelanggan, pemasok, dan
masyarakat untuk mengungkapkan informasi
kepemilikan insider maka semakin sedikit
informasi yang diungkapkan dalam laporan yang lebih banyak. Perusahaan berbasis asing
cenderung mempunyai intellectual capital yang
tahunan, karena insider memiliki akses yang luas
terhadap informasi perusahaan tanpa perlu lebih banyak, di antaranya adalah teknologi yang
melalui laporan tahunan yang dipublikasikan. lebih canggih (Harjono, 1992:130), seperti
sistem informasi, proses manajemen, paten, dll.
Berbeda halnya dengan perusahaan yang
didominasi oleh kepemilikan publik, di mana Oleh karena itu, perusahaan berbasis asing akan
cenderung melakukan pengungkapan yang lebih
berarti banyak pihak membutuhkan informasi
rinci mengenai perusahaan yang dituntut luas dibandingkan dengan perusahaan berbasis
domestik tentang kinerja perusahaan secara
dipublikasikan di dalam laporan tahunan,
termasuk informasi mengenai intellectual capital keseluruhan, termasuk intellectual capital.
disclosure. Pernyataan ini membuktikan bahwa Penelitian Susanto (dalam Amalia, 2005)
salah satu manfaat yang didapatkan dari terhadap 98 perusahaan yang terdaftar di Bursa
mengungkapkan informasi intellectual capital Efek Jakarta tahun 1990 mengatakan bahwa
adalah mengurangi asimetri informasi basis perusahaan berpengaruh signifikan
perusahaan, di mana jika asimetri informasi terhadap luas pengungkapan informasi sukarela
perusahaan semakin sedikit, maka nilai yang dilakukan. Berbeda halnya dengan
perusahaan di mata masyarakat akan semakin penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2005)
baik. yang dilakukan terhadap 50 perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2003,
Penelitian Suhardjanto dan Wardhani
(2009) menemukan struktur kepemilikan membuktikan basis perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap luas
bukanlah merupakan variabel prediktor yang
baik dalam pengungkapan intellectual capital. pengungkapan informasi sukarela. Oleh karena
itu hipotesis yang dirumuskan adalah :
Berbeda halnya dengan penelitian Simanjuntak
dan Widiastuti (2004) terhadap 34 perusahaan H3 : Basis perusahaan berpengaruh terhadap
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tingkat pengungkapan intellectual capita.
periode 2002, yang menemukan struktur
kepemilikan mempengaruhi kelengkapan
pengungkapan laporan tahunan. Begitu juga 4. Profitabilitas
dengan hasil penelitian dari Makhija dan Patton Petronila dan Mukhlasin (2003)
(1997) terhadap 43 perusahaan non-finansial di menyatakan bahwa profitabilitas merupakan
Czech. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis gambaran dari kinerja manajemen dalam
yang dirumuskan adalah : mengelola perusahaan. Rasio profitabilitas
H2 : Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
tingkat pengungkapan intellectual capital menghasilkan laba dalam hubungannya dengan
penjualan, total aset, maupun modal sendiri.
Dalam penelitian ini, profitabilitas akan diukur
3. Basis Perusahaan dengan menggunakan return on assets (ROA),
yaitu dengan membandingkan laba setelah pajak
Basis perusahaan secara umum dapat
dibagi menjadi dua, yaitu perusahaan berbasis dengan total aset.
asing dan perusahaan berbasis domestik.
7
Banyak perusahaan cenderung Pada kenyataannya, pengungkapan
mengungkapkan secara lengkap tentang hal-hal informasi yang luas akan mempermudah kreditur
yang baik mengenai perusahaan dalam laporan untuk memperoleh informasi mengenai
tahunan, dengan tujuan untuk memperoleh nama perusahaan secara detail. Hal ini juga akan
baik yang tinggi di mata publik (Amalia, 2005). berimbas pada saat perusahaan membutuhkan
Profitabilitas yang tinggi merupakan salah satu pinjaman dana tambahan, kreditur yang sudah
hal yang dianggap baik oleh perusahaan, oleh mendapatkan informasi yang lengkap mengenai
karena itu, akan cenderung diungkapkan secara perusahaan akan meminjamkan dana dengan
detail oleh perusahaan. Pengungkapan rinci ini biaya murah (Amalia, 2005). Pengungkapan
biasanya juga didukung dengan pengungkapan informasi secara rinci yang dimaksudkan juga
informasi sukarela, termasuk intellectual capital, termasuk voluntary disclosure. Oleh karena itu,
yang diharapkan akan dapat meningkatkan nama perusahaan dengan leverage yang tinggi akan
baik perusahaan. Biaya mahal dalam cenderung mengungkapkan lebih banyak tentang
pengungkapan informasi voluntary disclosure intellectual capital di dalam annual report
tidak berarti signifikan bagi perusahaan yang dibandingkan dengan perusahaan dengan
memiliki profitabilitas yang tinggi. leverage yang rendah.
Penelitian Suhardjanto dan Wardhani Penelitian Suhardjanto dan Wardhani
(2009) menemukan profitabilitas merupakan (2009) menemukan bahwa leverage bukanlah
variabel yang berpengaruh terhadap merupakan variabel prediktor yang baik dalam
pengungkapan intellectual capital. Hasil yang pengungkapan intellectual capital. Berbeda
sama ditunjukkan oleh penelitian Simanjuntak halnya dengan penelitian Simanjuntak dan
dan Widiastuti (2004), yang membuktikan Widiastuti (2004), yang konsisten dengan
profitabilitas mempengaruhi kelengkapan penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2000),
pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. yang membuktikan bahwa leverage
Hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan mempengaruhi kelengkapan pengungkapan
Meek, et al (1995) yang mengatakan bahwa sukarela dalam laporan tahunan. Berdasarkan hal
perusahaan dengan rasio profitabilitas yang tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan
rendah justru akan berusaha meningkatkan adalah:
modal sebaik mungkin, sehingga akan banyak
H5 : Leverage berpengaruh terhadap tingkat
melakukan pengungkapan. Maka hipotesis yang pengungkapan intellectual capital
dirumuskan adalah :
H4 : Profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat
pengungkapan intellectual capital 6. Umur perusahaan
Widiastuti (2002) menyatakan bahwa
umur perusahaan dapat menunjukkan bahwa
perusahaan tetap eksis dan mampu bersaing.
5. Leverage Umur perusahaan yang dimaksudkan dalam
Leverage adalah perbandingan antara penelitian ini adalah lamanya perusahaan mulai
listing (first issue) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dana-dana yang dipakai untuk membelanjai/
membiayai perusahaan atau perbandingan antara hingga tahun ini.
dana yang diperoleh dari ekstern perusahaan Menurut Marwata (2001), perusahaan
(dari kreditur-kreditur) dengan dana yang yang berumur lebih tua memiliki pengetahuan
disediakan pemilik perusahaan (Makmun, 2002). yang lebih mendalam tentang kebutuhan
Menurut Jensen dan Meckling (1976), konstituennya akan informasi mengenai
perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi perusahaan. Oleh karena itu, older firms akan
akan mengurangi pengungkapan yang dilakukan, cenderung mengungkapkan informasi yang lebih
termasuk intellectual capital disclosure, untuk lengkap, termasuk intellectual capital disclosure,
mengurangi sorotan dari bondholder. karena pengungkapan informasi yang rinci dapat
8
memberikan nilai tambah bagi perusahaan tidak menerbitkan laporan tahunan, baik di
sehingga dapat menarik perhatian masyarakat website BEI maupun website perusahaan terkait.
luas. Namun sebaliknya, menurut Barnes dan Jenis data yang digunakan dalam
Walker, 2006 (dalam Li et al, 2008) perusahaan
penelitian ini adalah data sekunder berupa
yang umur listing-nya di bursa efek lebih muda laporan tahunan tahun 2009 dari perusahaan-
akan berupaya untuk mendapatkan tambahan
perusahaan yang tergolong industri manufaktur
modal dengan semakin banyak mengungkapkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
informasi perusahaan termasuk intellectual
pada tahun 2009. Data laporan tahunan ini
capital. Pernyataan ini membuktikan bahwa diperoleh melalui website BEI, yaitu
salah satu manfaat yang didapatkan dari
www.idx.co.id dan juga website perusahaan
mengungkapkan informasi intellectual capital terkait.
adalah biaya modal yang rendah.
Penelitian ini menggunakan satu variabel
Penelitian Suhardjanto dan Wardhani dependen dan enam variabel independen.
(2009) menyatakan bahwa umur perusahaan
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
bukanlah merupakan variabel prediktor yang tingkat pengungkapan intellectual capital, di
baik dalam pengungkapan intellectual capital.
mana indikator intellectual capital yang
Begitu juga dengan penelitian Amalia (2005), digunakan terdiri dari 25 item menurut Sveiby
yang menyatakan bahwa umur perusahaan tidak
(dalam Purnomosidhi, 2006) (lihat tabel 2 di
berpengaruh signifikan terhadap luas lampiran). Variabel independen terdapat enam
pengungkapan informasi sukarela yang
variabel yaitu ukuran perusahaan, struktur
dilakukan. Namun penelitian Susanto (dalam kepemilikan, basis perusahaan, profitabilitas,
Amalia, 2005) terhadap 98 perusahaan yang leverage, dan umur perusahaan. Pengukuran
terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 1990
untuk setiap variabel yang digunakan dalam
menemukan bahwa umur perusahaan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3 di
berpengaruh signifikan terhadap luas
lampiran.
pengungkapan informasi sukarela yang
dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, maka Pengujian hipotesis dilakukan dengan
hipotesis yang dirumuskan adalah : menggunakan alat uji regresi linear berganda,
dengan persamaan sebagai berikut:
H6 : Umur perusahaan berpengaruh terhadap
tingkat pengungkapan intellectual capital ICD = 0 + 1SIZE + 2OWN + 3BASED +
4PROF + 5LEV + 6AGE +
METODE PENELITIAN Keterangan :
Populasi dari penelitian ini adalah ICD : intellectual capital disclosure
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa SIZE : ukuran perusahaan
Efek ndonesia (BEI) pada tahun 2009, yaitu
sebanyak 146. Sedangkan sampel diambil OWN : struktur kepemilikan
dengan metode purposive sampling dengan tiga BASED : basis perusahaan
kriteria, yaitu tergolong dalam industri
manufaktur, menerbitkan laporan tahunan 2009, PROF : profitabilitas
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) LEV : leverage
minimal 2 tahun. Berdasarkan kriteria tersebut,
AGE : umur perusahaan
penelitian ini menemukan ada 46 perusahaan
yang menjadi sampel penelitian (lihat tabel 1 di 0 : konstanta
lampiran). Dari tabel tersebut terdapat 4 1 : koefisien regresi
perusahaan tidak dapat menjadi sampel
penelitian karena terdaftar di BEI kurang dari 2 : error
tahun. Selain itu, terdapat 96 perusahaan yang Hipotesis statistik disusun sebagai berikut:
9
H0 : i = 0 Ha : i 0 desain industri, di mana hal-hal ini tidak
tergolong dalam industri manufaktur. Adanya
perbedaan tingkat pengungkapan informasi
HASIL DAN PEMBAHASAN intellectual capital ini dimungkinkan karena
Statistik Deskriptif adanya karakteristik negara Indonesia yang
cenderung jarang berkecimpung di bidang yang
Dari tabel statistic deskriptif (lihat tabel 4 menyangkut intellectual property.
di lampiran) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata
tingkat pengungkapan informasi hanya sebesar Dari tabel 5 juga dapat diketahui bahwa
40,87% atau 10,22 item dari 25 item intellectual organisational capital merupakan komponen
capital. Skor ini menunjukkan bahwa tingkat intellectual capital yang paling sering
pengungkapan informasi intellectual capital oleh diungkapkan. Terbukti bahwa dari 453 item yang
perusahaan publik dalam laporan tahunan masih diungkapkan, 37,97% di antaranya adalah
relatif rendah. mengenai organisational capital. Kemungkinan
hal ini disebabkan karena perusahaan publik di
Pada tabel 5 (lihat lampiran), dilihat dari Indonesia bermaksud lebih menonjolkan
skor pengungkapan untuk setiap butir informasi, keunggulan kompetitif melalui prinsip yang
tampak bahwa informasi intellectual capital dimiliki dalam menunjang kemampuan
yang paling sering diungkapkan adalah financial perusahaan, dibandingkan dengan kompetensi
contracts, dengan 46 perusahaan yang sumber daya manusia dan jaringan yang dimiliki
mengungkapkannya. Artinya semua sampel dengan pihak di luar perusahaan.
penelitian menyertakan item financial contracts
di dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini Mengenai basis perusahaan, dari tabel 4
mungkin dikarenakan menurut pandangan terlihat bahwa sebagian besar perusahaan publik
perusahaan, kontrak keuangan merupakan hal berstatus PMDN (Penanaman Modal Dalam
yang penting untuk diungkapkan sebagai Negeri) daripada PMA (Penanaman Modal
pertanggungjawaban kepada investor dan Asing), terbukti dengan proporsi BASED sebesar
masyarakat umum untuk menjelaskan mengenai 0,63. Ini berarti secara umum perusahaan publik
kondisi perusahaan. Sebenarnya, item financial masih lebih condong menggunakan penanaman
contract memenuhi syarat-syarat kontinjensi modal yang berasal dari dalam negeri.
seperti yang tertulis di dalam PSAK 57, sehingga Sedangkan untuk struktur kepemilikan memiliki
item ini termasuk dalam kategori mandatory rata-rata 27,48%, artinya secara umum
disclosure, namun di dalam penelitian ini sesuai perusahaan lebih mempercayakan sahamnya
dengan acuan Sveiby (dalam Purnomosidhi, kepada insider dan perusahaan lain dibanding
2006), item ini tergolong dalam intellectual kepada publik.
capital. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang Profitabilitas rata-rata sampel
menjadi sampel mengungkapkan secara rinci menunjukkan nilai positif, artinya menunjukkan
mengenai kondisi keuangan perusahaan, baik adanya laba bersih sebesar 10,52%. Namun
yang sudah diaudit maupun belum, melalui demikian, dari 46 sampel yang digunakan,
laporan laba rugi, neraca, laporan ekuitas terdapat satu perusahaan yang memiliki
pemilik, laporan arus kas, dan catatan atas profitabilitas negatif (rugi bersih), yaitu PT.
laporan keuangan. Hal ini bertolak belakang Myoh Technology Tbk. Variabel leverage
dengan item copyright, di mana tidak ada satu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
pun perusahaan yang mengungkapkannya di memenuhi total liabilitas dengan menggunakan
dalam laporan tahunan. Hal ini diduga karena total aset. Dilihat dari tabel 4, rata-rata leverage
hak cipta biasanya digunakan untuk membatasi menunjukkan nilai 48,98%, artinya total aset
penggandaan karya seni dan karya cipta yang yang dimiliki perusahaan lebih besar dari
mencakup karya tulis, film, karya koreografis, liabilitas perusahaan, sehingga dapat dikatakan
komposisi musik, lukisan, perangkat lunak bahwa perusahaan tersebut cukup baik. Rata-rata
komputer, siaran radio, siaran televisi, dan umur perusahaan listing di BEI adalah 17 tahun,
10
berarti perusahaan sampel sudah memiliki pengungkapan intellectual capital pada = 5%.
pengalaman yang cukup banyak di dalam bursa Ini berarti bahwa semakin besar ukuran
efek. perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat
pengungkapan intellectual capital perusahaan.
Ini berarti bahwa hipotesis pertama diterima. Hal
Pengujian Data ini dimungkinkan karena perusahaan memiliki
Hasil uji asumsi klasik yang terdiri dari kerangka berpikir bahwa perusahaan besar
uji normalitas, multikolinieritas, dan memiliki biaya keagenan yang lebih besar
heteroskedastisitas, menunjukkan bahwa model daripada perusahaan kecil, sehingga
regresi dalam penelitian ini telah lolos uji. Hasil konsekuensinya, perusahaan besar didorong
uji normalitas data dengan uji Skewness dan untuk mengungkapkan lebih banyak tentang
Kurtosis menunjukkan tidak ada masalah informasi voluntary, seperti intellectual capital
normalitas data. Hasil uji multikolinieritas untuk mengurangi biaya keagenan yang
menunjukkan tidak ada nilai tolerance yang dikeluarkan (Jensen dan Meckling, 1976).
kurang dari 0,10 dan tidak ada nilai variance Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan
inflation factor (VIF) yang lebih dari 10, perusahaan mengalami perkembangan sehingga
sehingga dapat dikatakan tidak ada masalah investor akan merespon positif (Sujoko dan
multikolinieritas. Hasil uji heteroskedastisitas Soebiantoro, 2007) dan lebih mendapat sorotan
dengan grafik scatterplot menunjukkan tidak dari publik (Cooke, 1992). Oleh karena itu ada
adanya pola yang jelas dalam gambar tersebut, tuntutan bagi perusahaan untuk lebih banyak
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah mengungkapkan informasi secara rinci, termasuk
angka 0 pada sumbu Y, sehingga tidak ada intellectual capital. Dimungkinkan juga bahwa
masalah heteroskedastisitas. Dengan demikian perusahaan dengan ukuran yang besar memiliki
model regresi dalam penelitian telah memenuhi intellectual capital lebih banyak dibandingkan
uji asumsi klasik. dengan perusahaan dengan skala yang lebih
kecil. Hasil temuan penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Suhardjanto dan
Pengujian Hipotesis Wardhani (2009), Oliveira et al (2005), Cooke
(1992), dan Freedman & Jaggi (2005), yang juga
Hasil uji regresi berganda yang dilakukan sama-sama membuktikan bahwa ukuran
seperti disajikan dalam tabel 6 (lihat lampiran) perusahaan mempengaruhi tingkat
menunjukkan bahwa secara simultan ukuran pengungkapan informasi yang dilakukan oleh
perusahaan, struktur kepemilikan, basis perusahaan.
perusahaan, profitabilitas, leverage, dan umur
perusahaan tidak mempengaruhi tingkat Tingkat pengungkapan informasi
pengungkapan intellectual capital. Berdasarkan intellectual capital perusahaan dalam penelitian
uji t, terlihat bahwa hanya terdapat satu variabel ini tidak dipengaruhi oleh struktur kepemilikan.
independen yang berpengaruh pada variabel Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
dependen, yaitu ukuran perusahaan. Suhardjanto dan Wardhani (2009). Hal ini
dimungkinkan karena dalam mengungkapkan
Hasil regresi memiliki nilai Adjusted R2 informasi, tujuan perusahaan adalah memberikan
yang rendah, yaitu 0,060. Variabel-variabel semua informasi yang dibutuhkan semua
independen di sini hanya mampu mempengaruhi pengguna laporan tahunan perusahaan, sehingga
tingkat pengungkapan informasi intellectual dapat memperoleh nama baik yang tinggi di
capital sebesar 6%. Ini berarti masih banyak mata publik (Amalia, 2005). Oleh karena itu,
variabel lain yang ikut mempengaruhi tingkat perusahaan tidak terlalu mempertimbangkan
pengungkapan informasi intellectual capital proporsi kepemilikan saham baik yang dimiliki
(sebesar 94%). publik, insider, maupun perusahaan lain. Di
Hasil uji t menunjukkan adanya pengaruh samping itu, rata-rata tingkat kepemilikan publik
positif dari ukuran perusahaan terhadap tingkat perusahaan sampel yang rendah (27,48%),
11
menjadikan tekanan publik atas pengungkapan ini dimungkinkan karena perusahaan memiliki
informasi oleh perusahaan juga kecil, sehingga strategi tersendiri dalam hal pemenuhan hak
struktur kepemilikan publik tidak berpengaruh kreditur terutama dalam hal perolehan dana
terhadap tingkat pengungkapan informasi tambahan selain mengungkapkan informasi
intellectual capital. intellectual capital perusahaan. Di samping itu,
perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi
Variabel basis perusahaan terbukti tidak
memiliki pengaruh terhadap tingkat sepertinya mengurangi tingkat pengungkapan
agar tidak menjadi sorotan dari para bondholder
pengungkapan informasi intellectual capital
dalam penelitian ini. Hal ini mengindikasikan (Jensen dan Meckling, 1976). Hasil penelitian ini
konsisten dengan hasil penelitian terdahulu oleh
bahwa baik perusahaan berbasis asing maupun
perusahaan domestik, tingkat pengungkapan Suhardjanto dan Wardhani (2009) yang juga
informasi intellectual capital yang dilakukan menemukan leverage tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan informasi intellectual capital.
tidak jauh berbeda. Perusahaan asing diduga
akan memberikan pengungkapan informasi Dalam penelitian ini, hasil pengujian
intellectual capital yang lebih tinggi dibanding menunjukkan bahwa variabel umur perusahaan
perusahaan domestik, namun dalam penelitian tidak berpengaruh terhadap tingkat
ini tidak terbukti. Ada kemungkinan cost-benefit pengungkapan informasi intellectual capital.
menjadi dasar pertimbangan bagi perusahaan Koefisien regresi yang menunjukkan nilai
asing untuk mengungkapkan informasi tersebut, negatif mengindikasikan bahwa semakin muda
dimana dipandang biaya untuk mengurus dan umur perusahaan, maka tingkat pengungkapan
mengungkapkan informasi intelllectual capital informasi intellectual capital justru semakin
lebih mahal dibanding manfaatnya, sehingga banyak. Hal ini sejalan dengan pernyataan
perusahaan tidak mengungkapkan informasi Barnes dan Walker, 2006 (dalam Li et al, 2008),
tersebut. Selain itu, jumlah sampel perusahaan yang mengatakan bahwa perusahaan yang umur
berbasis asing yang lebih sedikit, diduga juga listing-nya di bursa efek lebih muda akan
ikut mempengaruhi tidak terbuktinya hipotesis berupaya untuk mendapatkan tambahan modal
ini. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian dengan semakin banyak mengungkapkan
sebelumnya yang dilakukan oleh Marwata informasi perusahaan termasuk intellectual
(2001). capital. Hasil temuan ini sama dengan hasil
Hasil regresi menunjukkan bahwa penelitian Suhardjanto dan Wardhani (2009) dan
Amalia (2005).
variabel profitabilitas secara statistik tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Lima variabel dari variabel independen
tingkat pengungkapan informasi intellectual dalam penelitian ini, yaitu struktur kepemilikan,
capital. Koefisien regresi menunjukkan nilai basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan
negatif yang mengindikasikan bahwa semakin umur perusahaan terbukti tidak memiliki
besar profitabilitas, maka tingkat pengungkapan pengaruh terhadap tingkat pengungkapan
informasi intellectual capital justru semakin intellectual capital. Secara keseluruhan hal ini
sedikit. Hasil penelitian ini sejalan dengan dimungkinkan bahwa pengungkapan intellectual
pernyataan Meek, et al (1995) yang mengatakan capital masih merupakan pengungkapan yang
bahwa rasio profitabilitas perusahaan yang bersifat sukarela, sehingga ada kemungkinan
rendah justru akan berusaha meningkatkan bahwa terdapat perusahaan-perusahaan yang
modal sebaik mungkin, dengan lebih banyak memiliki item-item intellectual capital namun
melakuan pengungkapan informasi dalam tidak mengungkapkannya. Biaya yang mahal pun
laporan tahunannya. juga menjadi pertimbangan perusahaan dalam
Untuk variabel leverage, hasil regresi mengungkapkan informasi mengenai perusahaan
(Foster dalam Meek, Roberts dan Gray, 1995),
menunjukkan secara statistik tidak terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat antara lain biaya informasi, biaya litigasi, dan
proprietary costs (competitive disadvantage &
pengungkapan informasi intellectual capital. Hal
12
political cost). Menurut Foster (dalam Meek, terhadap tingkat pengungkapan informasi
Roberts dan Gray, 1995), Oliveira et al (2005), intellectual capital.
dan Canibano et al (2000), manfaat yang Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai
didapatkan dalam mengungkapkan informasi
keterbatasan yang menyebabkan hasil penelitian
sukarela seperti intellectual capital antara lain tidak dapat digeneralisasi, antara lain karena
mengurangi asimetri informasi, biaya modal
adanya variasi industri dalam sampel yang
rendah, meningkatkan permintaan investor, digunakan. Dalam industri manufaktur yang
meningkatkan kualitas laporan keuangan, dan
digunakan sebagai sampel penelitian terdapat
juga nilai perusahaan di mata masyarakat pun berbagai macam industri yang berbeda dan
akan meningkat. Namun pada kenyataannya,
memiliki perbedaan data yang sangat menyolok.
perusahaan masih belum terlalu yakin akan Keterbatasan yang lain dikarenakan item
timbal balik manfaat yang didapat setelah intellectual capital yang digunakan hanya 25
melakukan pengorbanan biaya dengan
saja. Padahal, masih banyak item-item
mengungkapkan informasi sukarela secara intellectual capital lain yang belum termasuk di
lengkap. Oleh karena itu secara umum
dalamnya. Adanya subjektivitas dalam
perusahaan publik di BEI belum terlalu mengukur tingkat pengungkapan informasi
memberikan perhatian khusus pada
intellectual capital di dalam laporan tahunan
pengungkapan informasi ini. juga menjadi keterbatasan di dalam penelitian
ini, ditambah lagi item-item yang menjadi
indikator empiris intellectual capital dalam
PENUTUP
penelitian ini memiliki definisi yang hampir
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat serupa, sehingga ada kemungkinan terjadi over
diketahui bahwa nilai rata-rata tingkat lapping dalam mengukur tingkat pengungkapan
pengungkapan informasi hanya sebesar 40,87% informasi intellectual capital. Selain itu, ada atau
atau 10,22 item dari 25 item intellectual capital. tidaknya informasi intellectual capital
Skor ini menunjukkan bahwa tingkat perusahaan hanya didasarkan pada
pengungkapan informasi intellectual capital oleh pengungkapan informasi yang disampaikan
perusahaan publik dalam laporan tahunan masih perusahaan melalui laporan tahunan. Ada
relatif rendah. Hal ini mungkin disebabkan oleh kemungkinan perusahaan yang tidak
rendahnya kesadaran perusahaan Indonesia mengungkapkan informasi intellectual capital
terhadap pentingnya pengungkapan informasi karena perusahaan benar-benar tidak memiliki
tentang intellectual capital dalam menciptakan intellectual capital, atau karena perusahaan tidak
dan mempertahankan keunggulan kompetitif. mengungkapkan informasi tersebut meskipun
Karakteristik perusahaan yang digunakan sebenarnya perusahaan memiliki intellectual
dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, capital.
struktur kepemilikan, basis perusahaan, Penelitian tentang pengaruh karakteristik
profitabilitas, leverage, dan umur perusahaan. perusahaan terhadap tingkat pengungkapan
Prediktor yang mempengaruhi tingkat informasi intellectual capital masih
pengungkapan informasi intellectual capital menghasilkan kesimpulan yang tidak konsisten,
adalah ukuran perusahaan yang diukur dengan sehingga masih terbuka bagi para peneliti untuk
menggunakan logaritma natural kapitalisasi diuji lebih lanjut. Berdasarkan keterbatasan yang
pasar saham. Hasil penelitian menemukan bahwa ada di dalam penelitian ini, saran yang dapat
makin besar ukuran perusahaan, maka makin diberikan agar penelitian berikutnya dapat lebih
tinggi tingkat pengungkapan informasi baik, antara lain dengan melakukan pembatasan
intellectual capital. Variabel independen lain variasi industri sampel penelitian. Jika variasi
berupa struktur kepemilikan, basis perusahaan, industri dipersempit, diharapkan dapat memiliki
profitabilitas, leverage, dan umur perusahaan data yang tidak terlalu menyebar sehingga hasil
terbukti secara statistik tidak berpengaruh penelitian bisa lebih reliabel. Selain itu,

13
penelitian selanjutnya juga bisa menggunakan http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abs
item intellectual capital lain dan dimungkinkan tract_id=902204. Diunduh 25 Januari 2011
juga untuk menggunakan item yang lebih banyak Edvinsson, L. and Michael S. Malone. 1997.
dari 25 item. Rendahnya nilai R2 ataupun
Intellectual Capital: Realizing Your
Adjusted R2 dalam penelitian ini menunjukkan Companys True Value by Finding Its
masih banyak variabel lain yang ikut
Hidden Brainpower. New York : Harper
mempengaruhi tingkat pengungkapan informasi Business.
intellectual capital. Oleh karena itu, disarankan
untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan Farneti, Federica and James Guthrie. 2008.
variabel karakteristik perusahaan yang lain, Sustainability Reporting by Australian
misalnya tipe industri, rasio likuiditas dan Public Sector Organisations: Why they
ukuran dewan komisaris, dan lain-lain. Report.
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abs
tract_id=1358720. Diunduh 25 Januari
DAFTAR PUSTAKA 2011
Amalia, Dessy. 2005. Faktor-Faktor yang FASB No. 1. 1978. Statement of Financial
Mempengaruhi Luas Pengungkapan Accounting Concepts No. 1 Objectives of
Sukarela (Voluntary Disclosure) pada Financial Reporting by Business
Laporan Tahunan Perusahaan. Jurnal Enterprises.
Akuntansi Pemerintah, Vol 1, No 2 http://www.fasb.org/cs/BlobServer?blobco
l=urldata&blobtable=MungoBlobs&blobke
Bontis, N. 2000. Assessing Knowledge Assets:
A Review of the Models Used to Measure y=id&blobwhere=1175820899258&blobhe
Intellectual Capital. International Journal ader=application%2Fpdf. Diunduh 28 Juli
2011
of Management Reviews, 3 (1), pp. 41-60.
Ferreira, A. Isidoro, and L.F. Martinez. 2011.
Bozzolan, Saverio, P. ORegan, and F. Ricceri.
2006. Intellectual Capital Disclosure (ICD) Intellectual Capital: Perceptions of
Productivity and Investment.
: A Comparison of Italy and the UK.
Journal of Human Resource Costing & http://content.ebscohost.com/pdf25_26/pdf
/2011/3FWJ/01Apr11/58841537.pdf?T=P
Accounting, Vol. 10, No 2, pp.92 113.
&P=AN&K=58841537&S=R&D=s8h&Eb
Canibano, Leandro, M.G. Ayuso, and P. scoContent=dGJyMNXb4kSeprQ4v%2Bb
Sanchez. 2000. Accounting for Intangibles: wOLCmr0m. Diunduh 30 Maret 2011
A Literature Review. Journal of
Freedman, Martin and Bikki Jaggi. 2005. Global
Accounting Literature, Vol 19, pp 102-
130. Warming, Commitment to the Kyoto
Protocol, and Accounting Disclosures by
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abs
tract_id=479701. Diunduh 11 Agustus the Largest Global Public Firms from
Polluting Industries. The International
2011
Journal of Accounting,
Cooke, T. E. 1992. The Impact of Size, Stock Vol 40, No 3, pp 215-232
Market Listing and Industry Type on
Goh, P.C. and Lim, K.P. 2004. Disclosing
Disclosure in the Annual Reports of
Japanese Listed Corporations. Accounting Intellectual Capital in company annual
reports; Evidence from Malaysia. Journal
and Business Research, Vol 22, No 87, pp
of Intellectual Capital Vol. 5 No. 3. pp.
229-237
500-510
Cuganesan, Suresh, R. Petty, and N. Finch. 2005.
Intellectual Capital Reporting : A User Granovetter, Mark. 1985. Economic action and
social structure : The Problem of
Perspective.

14
Embeddedness. American Journal of Machmud, Novita dan Chaerul D. Djakman.
Sociology, Vol. 91, Issue 3. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan
Gunawan, Yuniati. 2000. Analisis Pengungkapan terhadap Luas Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada
Informasi Laporan Tahunan pada
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Laporan Tahunan Perusahaan : Study
Empiris pada Perusahaan Publik yang
Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi III
Tercatat di Bursa Efek Indonesia 2006.
Guthrie, James and R.Petty. 2000. Intellectual Simposium Nasional Akuntansi 11
Capital: Australian Annual Reporting
Makhija, Anil K, and James M. Patton. 1997.
Practices. Journal of Intellectual Capital,
Vol. 1 No. 3. The Impact of Firm Ownership Structure
on Voluntary Disclosure : Empirical
Haniffa, R.M., and T.E. Cooke. 2005. Culture Evidence from Czech Annual Reports. The
Corporate Governance Disclosure Journal of Business, Vol 77, No 3, pp 457-
Malaysian Corporations. Journal of 492.
Accounting and Public Policy, Vol 24, pp http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abs
391-430. tract_id=2943. Diunduh 20 Juni 2011
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abs
Makmun. 2002. Efisiensi Kinerja Asuransi
tract_id=336822. Diunduh 13 Agustus
2011 Pemerintah. Kajian Ekonomi dan
Keuangan, Vol 6, No 1
Harjono, S. Prawiro. 1992. Kapita Selekta
Marwata. 2001. Hubungan Antara Karakteristik
Ekonomi Indonesia. Penerbit Andi.
Yogyakarta Perusahaan dan Kualitas Ungkapan
Sukarela dalam Laporan Tahunan
Jensen, Michael C. and William H. Meckling. Perusahaan Publik di Indonesia.
1976. Theory of the Firm: Managerial Simposium Nasional Akuntansi IV, pp
Behavior, Agency Costs, and Ownership 155-172
Structure. Journal of Financial Economics
Meek, Gary K., Clare B. Roberts, and Sidney J.
Vol 3, No. 4.
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abs Gray. 1995. Factors Influencing Voluntary
Annual Report Disclosures by US, UK,
tract_id=94043. Diunduh 6 Februari 2011
and Continental European Multinational
Kavida, V. and N. Sivakoumar. 2008. Corporate Corporations. Journal of International
Governance in Knowledge Economy-The Business Studies, Vol. 26, Iss. 3, 555-573
relevance of Intellectual Capital.
Oliveira, Lidia, L.L. Rodrigues, and R. Craig.
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abs
tract_id=1152892. Diunduh 25 Januari 2005. Applying Voluntary Disclosure
Theories to Intangibles Reporting :
2011
Evidence from the Portuguese Stock
Kurniawan, Agung. 2008. Pajak Riset Market.
Dibebaskan. Harian Seputar Indonesia, http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abs
Rabu 30 April 2008. tract_id=825764. Diunduh 20 Februari
http://www.pajakonline.com/engine/artikel 2011
/art.php?artid=2074. Diunduh 12 Agustus
2011 Organisation for Economic Cooperation and
Development (OECD). 1999. OECD
Li, Jing, R. Pike, and R.M. Haniffa. 2008. Symposium on Measuring and Reporting
Intellectual Capital Disclosure and of Intellectual Capital. Amsterdam.
Corporate Governance Structure in UK http://www.oecd.org/dataoecd/51/58/3384
Firms. Accounting and Business Research, 8005.pdf. Diunduh 31 Januari 2011
Vol. 38, No. 2.

15
Organisation for Economic Cooperation and Steward, Thomas A. 1997. Intellectual Capital,
Development (OECD). 2001 Policies to the New Wealth of Organizations. New
Enhance Sustainable Development York: Doubleday / Currency.
Meeting of the OECD Council at
Suhardjanto, Djoko, dan M. Wardhani. 2009.
Ministerial Level. Praktik Intellectual Capital Disclosure
https://www.oecd.org/dataoecd/47/22/1869
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
800.pdf. Diunduh 31 Januari 2011 Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing
Petronila, T. Anastasia, dan Mukhlasin. 2003. Indonesia, Vol 14, No 1, pp 67-80
Pengaruh Profitabilitas Perusahaan
Sujoko, U. Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur
terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor
Laporan Keuangan dengan Opini Audit
Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai
sebagai Moderating Variabel. Jurnal
Perusahaan (Studi empirik pada
Ekonomi dan Bisnis No. 1 (Februari): 17- perusahaan manufaktur dan non
25
manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Jurnal
Purnomosidhi, Bambang. 2006. Praktik Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 9, No
Pengungkapan Modal Intelektual pada 1, pp 41-48
Perusahaan Publik di BEJ. Jurnal Riset
Ulum, Ihyaul. 2011. Analisis Praktek
Akuntansi Indonesia, Vol 9, No 1, pp 1-20 Pengungkapan Informasi Intellectual
Simanjuntak, Binsar H., dan L. Widiastuti. 2004. Capital dalam Laporan Tahunan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia.
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Jurnal Review Akuntansi dan Keuangan,
Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Vol.1 No. 1, Pp 49-56.
yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Widiastuti, Harjanti. 2002. Pengaruh Luas
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 7, Ungkapan Sukarela dalam Laporan
No 3, pp 351-366
Tahunan terhadap Earning Response
Coefficient (ERC). Simposium Nasional
Akuntansi V, Semarang 5-6.

16
LAMPIRAN

Tabel 1. Penentuan Sampel Penelitian

No. Kriteria Jumlah


1. Industri manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 146
2. Perusahaan yang tidak menerbitkan annual report 2009 (96)
3. Perusahaan yang listing di BEI kurang dari 2 tahun (4)
Total 46

Tabel 2. Indikator Empiris Intellectual Capital

Kategori Indikator
HUMAN CAPITAL 1. Know- how
2. Education
3. Vocational qualification
4. Work- related knowledge
5. Work- related competence
6. Entrepreneurial spirit
ORGANISATIONAL CAPITAL 7. Patents
8. Copyrights
9. Trademarks
10. Management phylosophy
11. Corporate culture
12. Information system
13. Management process
14. Networking system
15. Research projects
RELATIONAL CAPITAL 16. Brands
17. Customers
18. Customers loyalty
19. Company names
20. Distribution channels
21. Business collaboration
22. Favourable contracts
23. Financial contracts
24. Licensing agreements
25. Franchising agreements
Sumber : Sveiby (dalam Purnomosidhi, 2006)

17
Tabel 3. Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel Penelitian Pengukuran


Variabel Dependen
Tingkat pengungkapan Skor (1) diberikan untuk item intellectual capital yang
intellectual capital. diungkapkan oleh perusahaan dalam annual report, sedangkan
yang tidak diungkapkan diberi skor (0).
Tingkat pengungkapan intellectual capital
= jumlah item yang diungkapkan
jumlah indikator
Variabel Independen
1. Ukuran Perusahaan Diukur dengan logaritma natural kapitalisasi pasar saham yang
dimiliki oleh perusahaan, dengan mengalikan antara jumlah
saham perusahaan yang beredar pada akhir tahun dengan harga
saham penutupan akhir tahun
2. Struktur Kepemilikan Diukur dengan besarnya proporsi kepemilikan publik terhadap
3. total saham yang beredar di akhir tahun.
4. Basis Perusahaan Perusahaan berbasis asing (PMA) diberi skor (1), sedangkan
perusahaan berbasis domestik (PMDN) diberi skor (0).
Profitabilitas Diukur berdasarkan ROA perusahaan, dengan membagi laba
setelah pajak dengan total aset.
5. Leverage Diukur berdasarkan rasio liabilitas terhadap total aset.
Umur Perusahaan Diukur dari lamanya perusahaan listing di BEI hingga tahun 2009
dengan mengurangkan tahun 2009 dengan tahun first issue di
BEI.

Tabel 4. Statistik Deskriptif

Variabel Penelitian N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


SIZE 46 20.19 32.58 28.0054 2.38766
OWN 46 .01 .77 .2748 .19039
PROF 46 -.07 .41 .1052 .09870
LEV 46 .11 .89 .4898 .19350
AGE 46 2.00 32.00 17.1717 5.31506
ICD 46 .12 .72 .4087 .13358

Variabel Penelitian N PMDN Proporsi PMA Proporsi


BASED 46 29 63,04% 17 36,96%
Sumber: Data diolah, 2011

18
Tabel 5. Frekuensi Pengungkapan Item Intellectual Capital

HUMAN ORGANISATIONAL RELATIONAL


ICD % ICD % ICD %
CAPITAL CAPITAL CAPITAL
Know how 17 3,75 Patents 3 0,66 Brands 14 3,09
Education 18 3,98 Copyrights 0 0 Customers 2 0,44
Vocational 39 8,61 Trademarks 3 0,66 Customers 1 0,22
qualification loyalty
Work-related 5 1,1 Management 34 7,51 Company 28 6,18
knowledge phylosophy names
Work-related 24 5,3 Corporate culture 38 8,39 Distribution 28 6,18
competence channels
Entrepreneurial 11 2,43 Information system 12 2,65 Bussiness 26 5,74
spirit collaboration
Management process 43 9,49 Favourable 18 3,98
contracts
Networking system 11 2,43 Financial 46 10,15
contracts
Research projects 28 6,18 Licensing 3 0,66
agreements
Franchising 1 0,22
agreements
Total 114 25,17 Total 172 37,97 Total 167 36,86
Sumber: Data diolah, 2011

Tabel 6. Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda

Variabel Penelitian Koefisien Regresi T Sig.


Konstanta -0.275 -0.989 0.329
SIZE 0.027 2.715 0.010
OWN 0.071 0.695 0.491
BASED 0.002 0.037 0.971
PROF -0.257 -0.945 0.350
LEV 0.064 0.597 0.554
AGE -0.005 -1.186 0.243
Adjusted R2=0,060 ; F=1,481 ; Sig. = 0,210
Sumber : Data diolah, 2011

19

Anda mungkin juga menyukai