Anda di halaman 1dari 6

7.

Mengapa anak Y belum bisa jalan , pertumbuhannya lambat dan bagaimana pertumbuhan
normal anak yang seharusya?
Jawab:
Anak Y belum bisa jalan dan pertumbuhan lambat
Anak Y belum bisa berjalan pada umurnya yang sudah 21 bulan karena malnutri yang
dideritanya. Malnutrisi pada anak Y dikarenakan status sosial orang tuanya yang
mengakibatkan intake makanan anak Y tidak adekuat. Intake makanan yang tidak adekuat
ini akan mengakibatkan gangguan nutrisi, vitamin dan mineral termasuk karbohidrat
didalam nya. Ketika intake karbohidrat menurun, tubuh akan beradaptasi (kompensasi)
dengan menggunakan cadanagn lemak dan protein untuk memenuhi kebutuhan energi
tubuh. Apabila ini berlangsung terus menerus hal ini akan mengakibatkan habisnya
cadangan lemak dan protein, sehingga massa otot tubuh akan menyusut atau atropi. Selain
itu karena cadangan protein dipakai terus menerus sedangkan intakenya sedikit maka akan
mengakibatkan peningkatan kebutuhan protein, sehingga terjadi defisiensi protein yang
juga akan mengakibatkan kurangnya asam amino esensial untuk sintesis, sehingga tumbuh
kembang anak terganggu. Di samping hal tersebut, penurunan intake karbohidrat juga
akan mengakibatkan terjadiya hipoglikemi sehingga gula darah menurun. Ketika gula
darah menurun maka suplai ke otak dan seluruh tubuh menjadi inadekuat, sehingga
metabolisme tubuh terganggu yang akan mengakibatkan pembentukan energi berkurang.
Ketika energi berkurang di tubuh maka tubuh akan menggunakan lemak pada otot untuk
menghasilkan energi sehingga juga akan terjadi distropi otot lalu diikuti atropi yang akan
mengakibatkan anak Y susah untuk berjalan.
Selain itu ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan pertumbuhan anak terlambat:
a. Faktor heriditer/ genetic
Faktor heriditer Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu,
yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan
mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial maupun
spiritual. Merupakan faktor keturunan secara genetik dari orang tua kepada anaknya.
Faktor ini tidak dapat berubah sepanjang hidup manusia, dapat menentukan beberapa
karkteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, dan
beberapa keunikan sifat dan sikap tubuh seperti temperamen. Faktor ini dapat
ditentukan dengan adanya intensitas dan kecepatan dalam pembelahan sel telur,
tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya
pertumbuhan tulang. Potensi genetik yang berkualitas hendaknya dapat berinteraksi
dengan lingkungan yang positif agar memperoleh hasil yang optimal.
b. Faktor Lingkungan/ eksternal
Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi individu setiap hari mulai lahir
sampai akhir hayatnya, dan sangat mempengaruhi tercapinya atau tidak potensi yang
sudah ada dalam diri manusia tersebut sesuai dengan genetiknya. Faktor lingkungan
ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :
- Lingkungan pranatal (faktor lingkungan ketika masihdalam kandungan). Faktor
pranatal
yang berpengaruh antara lain gizi ibu pada waktu hamil, faktor mekanis, toksin
atau zat
kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, dan anoksia embrio.
- Lingkungan postnatal ( lingkungan setelah kelahiran ). Lingkungan postnatal dapat
di golongkan menjadi :
1. Lingkungan biologis, meliputi ras, jenis kelamin, gizi, perawatan kesehatan,
penyakit kronis, dan fungsi metabolisme.
2. Lingkungan fisik, meliputi sanitasi, cuaca, keadaan rumah, dan radiasi.
3. Lingkungan psikososial, meliputi stimulasi, motivasi belajar, teman sebaya,
stress, sekolah, cinta kasih, interaksi anak dengan orang tua.
4. Lingkungan keluarga dan adat istiadat, meliputi pekerjaan atau pendapatan
keluarga, pendidikan orang tua, stabilitas rumah tangga, kepribadian orang tua.
c. Faktor Status Sosial ekonomi
Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Anak yang
lahir dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang tinggi cenderung lebih
dapat tercukupi kebutuhan gizinya dibandingkan dengan anak yang lahir dan
dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.
d. Faktor nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang kelangsungan
proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat
membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan
air. Apabila kebutuhan tersebut tidak di penuhi maka proses tumbuh kembang
selanjutnya dapat terhambat.
e. Faktor kesehatan Status kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian tumbuh
kembang. Pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk tumbuh
kembang sangat mudah. Namun sebaliknya, apabila kondisi status kesehatan
kurang baik, akan terjadi perlambatan.9

Pertumbuhan Normal anak berdasarkan umurnya terdiri dari :


Sumber: Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. 1995. Halaman 34
a. Dari lahir sampai 3 bulan
- Belajar mengangkat kepala
- Belajar mengikuti objek dengan matanya
- Bereaksi terhadap suara/bunyi
- Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak
- Menahan barang yang dipegang
- Mengoceh spontan
b. 3 sampai 6 bulan
- Mengankat kepala 90 derajat dan mengankat dada dengan bertopang tangan
- Mulai belajar meraih benda- benda yang ada dalam jangkauan
- Menaruh benda- benda di mulutnya
- Berusaha memperluas lapangann pandang
- Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
- Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
c. 6 sampai 9 bulan
- Dapat duduk tanpa dibantu
- Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
- Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
- Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
- Bergembira dengan melempar benda-benda
- Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
- Mengenal muka anggota keluarga dan takut kepada orang asing
- Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan semubunyi-sembunyi
d. 9 sampai 12 bulan
- Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
- Dapat berjalan dengan dituntun
- Menirukan suara
- Mengulang bunyi yang didengarnya
- Menegrti oerintah sederhana atau larangan
- Memperlihatkan minat yang besarr dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin
menyentuh apa saja dan memasukan benda-benda kemulutnya
- Berpartisipasi dalam permainan
e. 12 samapai 18 bulan
- Berjalan dengan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
- Menyusun 2 atau 3 kotak
- Dapat mengatakan 5-10 kata
- Memperlihatka rasa cemburu dan rasa bersaing
f. 18 sampai 24 bulan
- Naik turu tangga
- Menyusun 6 kotak
- Menjuk mata dan hidung
- Menyusun dua kata
- Belajar makan sendiri
- Menggapmbar garis di kertas atau pasir
- Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
- Menuh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
- Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
g. 2 sampai 3 tahun
- Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
- Membuat jembatan dengan 3 kotak
- Mampu menyusun kalimat
- Mempergunkan kata-kata saya, bertanya, mengerti dengan kata-kata yang
ditujukan kepadanya
- Menggambar lingkaran
- Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar
keluargamya
h. 3 sampai 4 tahun
- Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
- Berjalan pada jari kaki
- Belajr berpakaian dan membuka pakaian sendiri
- Menggambar garis silang
- Menggambar orang hanya kepala dan badan
- Megenal 2 atau 3
- Bicara dengan baik
- Menyebutkan nama, jenis kelamin, dan umurnya
- Banyak bertanya
- Bertanya bagaiman anak dilahirkan
- Mengenal sisi atas, bawah, muka,belang
- Mendengarkan cerita-cerita
- Bermain dengan anak lai
- Menunjukkan rasa kasih sayamg kepada saudar-saudarnya
- Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
i. 4 sampai 5 tahun
- Melompat dan menari
- Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, dan badan
- Menggambar segi empat dan segi tiga
- Pandai bicara
- Dapat menghitung jari-jarinya
- Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
- Mendengarkan dan mengulang hal-hal penting dari ceritamiat kepada kata baru
dan artinya
- Memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
- Mengenal 4 warna
- Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil
- Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa

8. Apa hubungan satus sosial ekonomi dengan keluhan anak Y?


Jawab:
a. Pola makan (Makanan pendamping ASI seadanya)
Protein dan karbohidrat adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh
dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori yang cukup, tidak
semua makanan mengandung protein/ asama amino yang memadai. Bayi yang masih
menyusui umumnya mendapat protein dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi
yang tidak memperoleh ASI protein dari sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu
dan lain-lain ) sangatlah dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai
keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap terjadinya kwashiorkor,
terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti ASI
b. Faktor sosial budaya (ayah bekerja sebagai buruh)
Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan
sosial dan politik yidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk menggunakan
makanan tertentu dan sudah berlangsung turun-temurun dapat menjadi hal yang
menyebabkan terjadinya gizi buruk.
c. Faktor ekonomi (Penghasilan seadanya)
Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana
ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya.
d. Faktor pendidikan orangtua (orang tuan An. F hanya tamat SD)
Pendidikan orangtua yang rendah membuat ketidaktahuan orangtua akan
kebutuhan gizi anaknya.4
Sumber:
Marcdante, K..J.Robert, M.K. Hal B. J. Richad, Nelson. Ilmu Kesehatan Anak Esensial.
Jakarta: EGC; 2011. Hal 232.

Anda mungkin juga menyukai

  • Profil Farmakologi Vankomysin
    Profil Farmakologi Vankomysin
    Dokumen3 halaman
    Profil Farmakologi Vankomysin
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluankhu
    Pendahuluankhu
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluankhu
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Profil Farmakologi Vankomysin
    Profil Farmakologi Vankomysin
    Dokumen3 halaman
    Profil Farmakologi Vankomysin
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Algoritma
    Algoritma
    Dokumen1 halaman
    Algoritma
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Kontrasepsi Hormonal Suntikan
    Kontrasepsi Hormonal Suntikan
    Dokumen3 halaman
    Kontrasepsi Hormonal Suntikan
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Tyrosine Phosphorilasi Dan Jalur Aksi Insulin
    Tyrosine Phosphorilasi Dan Jalur Aksi Insulin
    Dokumen2 halaman
    Tyrosine Phosphorilasi Dan Jalur Aksi Insulin
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluankhu
    Pendahuluankhu
    Dokumen1 halaman
    Pendahuluankhu
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • DR Maria
    DR Maria
    Dokumen2 halaman
    DR Maria
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 12
    Scribd 12
    Dokumen2 halaman
    Scribd 12
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Jurnal DM
    Jurnal DM
    Dokumen1 halaman
    Jurnal DM
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Hormon Hipotalamus
    Hormon Hipotalamus
    Dokumen3 halaman
    Hormon Hipotalamus
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 14
    Scribd 14
    Dokumen2 halaman
    Scribd 14
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Diare UMUM
    Diare UMUM
    Dokumen3 halaman
    Diare UMUM
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 15
    Scribd 15
    Dokumen3 halaman
    Scribd 15
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 8
    Scribd 8
    Dokumen2 halaman
    Scribd 8
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 15
    Scribd 15
    Dokumen3 halaman
    Scribd 15
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 13
    Scribd 13
    Dokumen2 halaman
    Scribd 13
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 8
    Scribd 8
    Dokumen2 halaman
    Scribd 8
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 11
    Scribd 11
    Dokumen1 halaman
    Scribd 11
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 9
    Scribd 9
    Dokumen3 halaman
    Scribd 9
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 10
    Scribd 10
    Dokumen3 halaman
    Scribd 10
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 9
    Scribd 9
    Dokumen3 halaman
    Scribd 9
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 10
    Scribd 10
    Dokumen3 halaman
    Scribd 10
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scrib 6
    Scrib 6
    Dokumen2 halaman
    Scrib 6
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 7
    Scribd 7
    Dokumen2 halaman
    Scribd 7
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scrib 6
    Scrib 6
    Dokumen2 halaman
    Scrib 6
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 5
    Scribd 5
    Dokumen2 halaman
    Scribd 5
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 7
    Scribd 7
    Dokumen2 halaman
    Scribd 7
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat
  • Scribd 4
    Scribd 4
    Dokumen3 halaman
    Scribd 4
    nailatul fadhila
    Belum ada peringkat