Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Transisi Epidemiologi ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah wawasan
khususnya mengenai islam, ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun metode yang kami ambil
dalam penyusunan makalah ini adalah berdasarkan pengumpulan sumber informasi dari berbagai
karya tulis yang bersumber dari orang-orang yang berkompeten dalam tema makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca. Kami menyadari
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
Daftar Isi
BAB II
PEMBAHASAN
Transisi Epidemiologi
1. Teori Transisi Epidemiologi
a. Masa wabah sampar dan kelaparan (the age of pestilence and famine),
yang ditandai dengan:
Angka harapan hidup meningkat dan stabil pada usia 30-50 tahun
c. Masa penyakit degeneratif dan penyakit akibat ulah manusia (the age of
degenerative and man-made disease), yang ditandai dengan:
5. Variasi yang khas pada pola, kecepatan, dan determinan penyakit, serta
perubahan populasi, menghasilkan tiga model dasar transisi epidemiologi yaitu
model klasik, model akselerasi, dan model kontemporer.
a. Model klasik (transisi klasik)
berikut:
b. Masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi yang berkaitan dengan penyakit
infeksi dan kemiskinan, serta masalah gizi lebih (over nutrition).
disembuhkan.
Di Indonesia, transisi epidemiologi mengakibatkan berbagai kejadian
yang tidak terpikirkan sebelumnya, antara lain:
Keadaan ini ditandai dengan munculnya empat besar penyakit tidak menular
penyebab kematian yakni cardiovascular, cancer, diabetes, dan penyakit paru
obstruksi kronis. Di era JKN, dana BPJS Kesehatan mengalami defisit
disebabkan prevalensi penyakit tidak menular antara lain stroke, jantung,
kanker, dan gagal ginjal.
- Angka kematian mulai turun dan diikuti penurunan fertilitas, yang pada
akhir transisi keduanya akan menjadi stabil. Keadaan ini menghasilkan
Net Reproductive Rate (NRR) = 1.
Transisi epidemiologis
Transisi Perilaku
PM PTM
Penyakit Menular
1.4 Kelompokutamapenyakitmenular
1.6 Sumberpenularan:
1. Penderita, penderita dapat menularkan penyakit yang sedang dideritanya
kepada oranglain yang sehat, misalnya melaui udara ketika bersin,
pemakaian bersama jarum suntik, dll.
2. Binatangsakit, binatang yang sakit juga dapat menularkan penyakit kepada
manusia, melalui gigitan, air liur, maupun kotorannya.
3. Benda, seseorang dapat tertular suatu penyakit apabila seseorang
menggunakan benda secara bersama dengan orang yang terkena penyakit
tersebut. Contohnya pada pemakaian bersama jarum suntik olaeh seseorang
yang sehat dengan orang yang terinfeksi HIV, kemungkinan tertular
penyakit HIV bagi orang tersebut sangat besar.
1.7 Cara penularan:
1. Kontaklangsung(Direct contact), yaitu cara penularan penyakit karena
kontak antara badan dengan badan, antara penderita dengan orang yang
ditulari, misalnya : penyakit kelamin dan lain-lain.
2. Kontak tidak langsung (indirect contact), yaitu cara penularan dengan
perantara benda-benda kontaminasi karena telah berhubungan dengan
penderita. misalnya : pakaian dan lain-lain.
3. Melaluimakanan / minuman(Food borne infection) yaitu cara penularan suatu
penyakit melalui perantara makanan dan minuman yang telah
terkontaminasi. Penyakit yang menular dengan cara ini biasanya penyakit
saluran pencernaan, misalnya : cacingan, demam tifoid dan lain-lainnya.
Cara penularan ini juga disebut sebagai "water borne diseases" dimana
kebanyakan masyarakat menggunakan air yang tidak memenuhi syarat
kesehatan untuk keperluan rumah tangga.
4. Melalui udara (air borne infections), yaitu cara penularan penyakit melalui
udara terutama pada penyakit saluran pernafasan. Seperti melalui debu
diudara yang sangat banyak mengandung bibit penyakit, seperti pada
penularan penyakit Tuberculosa. Dan melaui tetes ludah halus (Droplet
infections), penularan penykit dengan percikan ludah seperti pada pederita
yang sakit batuk atau sedang berbicara misalnya pada penyakit Diphtheri.
2. Parainfluenza
Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting karena penularannya
yang sangat cepat seperti halnya penyakit menular lewat pernapasan
lainnya. Pada umumnya penyakit ini terjadi oleh infeksi virus parainfluenza
saja gejalanya hanya ringan atau subklinis. Terdapat empat virus yang
terdapat dalam keluarga parainfluenza, yang ditandai dengan tipe 1-4 yaitu
virus mempunyai genom RNA helai-tunggal, tidak bersegmen dengan
pembungkus mengandung lipid yang berasal dari pertunasan melalui
membran sel. Bagian antigenik utama adalah tonjolan tonjolan protein
pembungkus yang menunjukkan sifat sifat hemaglutinasi (protein HN) dan
fusi sel ( protein F).
Virus parainfluenza menyebar dari saluran pernapasan oleh sekresi
yang teraerosol atau kontak tangan langsung denga sekresi. Pada umur 3th
anak anak biasanya mengalami infeksi tipe 1-3, tipe 3 bersifat endemik
dan dapat menyebabkan penyakit pada bayi sebelum umur 6 bulan, dan
dapat mengganggu sistem imun. Sedangkan pada tipe 1&2 lebih musiman
dan terjadi pada musim panas dan musim gugur, tipe 4 lebih sukar tumbuh.
Virus parainfluenza bereplikasi dalm epitel pernapasan tanpa bukti adanya
penyebaran sistemik, kecenderungan menimbulkan penyakit pada jalan
napas lebih besar pada laring, trakhea, bronkus, . Penghancuran sel pada
jalan napas atas dapat menyebbakan invasi bakteri dan menimbulkan
trakeitis bakteri. Obstruksi tuba eustachii dapat menyebabkan invasi bakteri
sekunder ruang telinga tengah dan otitis media akut.
3. Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk Aighes
Aygepti yang menghisap darah organ.
4. Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering
berganti pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat
kelamin saja tetapi dapat menjalar ke organ lain.
5. HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas,
tetapi virus ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai
penyakit lain seperti menyerang organ vital bias menimbulkan kematian.
Apabila sistem imun pada tubuh telah rusak resiko berbagai virus akan
masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh akan rentan terhadap penyakit.
6 . TBC
Tuberculosis (TBC, MTB, TB) adalah penyakit yang disebabkan
oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Yang menyerang pada organ
paru paru, dan juga dapat menyerang pada organ lain. Bakteri yang
sekeluarga dengan bakteri mycobacterium tuberculosis ini juga dapat
menimbulkan infeksi dan memunculkan gejala yang mirip.
Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika penderita bersin
atau batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat. Biasanya
penderita TBC akan diisolasi dikarenakan mudahnya penyebatran penyakit
TBC.
Selain cara di atas, gaya hidup sehat merupakan cara yang terpenting untuk
mencegah penyakit.
Untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik agar terhindar dari
penyakit ada beberapa cara, antara lain :
2) Diabetus Melitus
Penyakit ini juga merupakan salah satu macam penyakit tidak menular adalah
penyakit yang berkaitan dengan kadar gula dalam darah yang tinggi, Sebagai
gambaran yang nyata dari seorang penderita diabetes yang tidak terawat, adalah
orang tersebut mengeluarkan sejumlah besar urine yang mengandung kadar gula
tinggi.
3) Penyakit Jantung
Macam-macam penyakit tidak menular lainnya adalah penyakit jantung.
Kebanyakan orang yang karena perasaanya sendiri mengira bahwa dia menderita
penyakit jantung adalah berjantung sehat. Jika orang tersebut diperiksa, mungkin
dapat ditemukan jantungnya berdenyut terlalu cepat, terlalu lambat atau kurang
teratur.
Sebagian besar penyakit tidak menular dapat dicegah bila kita menghindari 4 faktor
risiko (perilaku) yang utama yaitu:
Faktor Resiko :
Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak menular yang bersifat kronis belum
ditemukan secara keseluruhan,
Untuk setiap penyakit, faktor resiko dapat berbeda-beda (merokok, hipertensi,
hiperkolesterolemia)
Satu faktor resiko dapat menyebabkan penyakit yang berbeda-beda, misalnya
merokok, dapat menimbulkan kanker paru, penyakit jantung koroner, kanker larynx.
Untuk kebanyakan penyakit, faktor-faktor resiko yang telah diketahui hanya dapat
menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi etiologinya secara pasti belum
diketahui
Faktor-faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit tidak
menular yang bersifat kronis antara lain :
Tembakau Aktivitas
Alkohol Stress
Kolesterol Pekerjaan
Hipertensi Lingkungan masyarakat
Diet sekitar
Obesitas life style
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka