Disusun oleh:
Kelas TPKP A
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan
berkat rahmat dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan laporan resmi yang
berjudul Gliptal Resin dengan lancar.
Laporan ini disusun agar dapat memperluas ilmu tentang kimia polimer,
yang kami sajikan berdasarkan praktikum yang kami lakukan.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Kami sampaikan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
DASAR TEORI
ikatan-ikatan silang (crosslink) serta gugus yang mengandung ion-ion yang dapat
kekuatan tinggi, sifat dielektrik yang sangat baik, ketahanan us baik, dan tahan
terhadap bahan kimia. Akan tetapi resin poliester memiliki kelemahan yaitu mudah
gliserol, memiliki struktutr yang rumit dan sangat terikat silang. Polimerisasinya
dengan cara dibawa pada titik yang yang akan membentuk cairan kental yang
selanjutnya dapat dikeraskan menjadi produk yang lebih terikat silang, misal
gliserol dan asam ftalat, yang menghasilkan produk bersifat termoset. Polimerisasi
kondensasi terjadi karena reaksi bertahap yang mempunyai ciri bahwa jumlah pada
polimer yang terbentuk lebih sedikti daripada penjumlahan atom monomernya. Hal
itu berarti bahwa terdapat atom-atom yang terlepas dari monomer yang kemudian
menjadi hasil samping dalam bentuk molekul sederhana seperti H2O, NH3, atau
HCl (Rochmadi,2015).
Berikut adalah persamaan reaksi pada pembuatan glyptal resin :
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. PERALATAN
b. Gelas arloji
c. Pengaduk
d. Kompor listrik
2. BAHAN
a. Gliserol
c. Pelarut organic
d. Natrium asetat
C. PROSEDUR KERJA
Diambil 2 gram gliserol dan 3 gram asam ftalat anhidrida serta natrium asetat 0,25
gram dimasukkan ke dalam gelas beker 100 ml. kemudian diaduk hingga tercampur
sempurna. Setelah itu ditutup dengan gelas arloji, dipanaskan diatas kompor listrik
beberapa bagian resin dengan pelarut organic (jangan dipanaskan diatas nyala api).
BAB IV
ISI
A. HASIL PENGAMATAN
dimasukkan ke dalam gelas beker 100 ml. Setelah itu natrium asetat
asam ftalat anhidrida dan natrium asetat lalu diaduk hingga bercampur
sempurna dengan bentuk gel berwarna putih susu. Lalu dipanaskan diatas
didinginkan lalu resin yang terbentuk berupa cairan kental berwarna bening
organik yang digunakan : alkohol, MEK, asam cuka, dan asam sulfat. Yang
senyawa alkohol 70%,MEK,asam cuka tapi tidak larut terhadap asam sulfat.
Data perhitungan
Berat gelas arloji kosong Berat gelas arloji kosong Berat natrium asetat
+ natrium asetat
Berat gelas beker kosong Berat gelas beker kosong Berat polimer
+ polimer
PERHITUNGAN
Diketahui :
Mr C3H8O3 = 92 gr/mol
Jawab
mol C8H6O4 =
3,0475
= = 0,018
166
mol C3H8O3 =
2
= 92 = 0,022
R : 0,018 0,004
S:- 0.004
Diketahui :
Mr = 238 gr/mol
Gram = Mr x mol
= 238 x 0,018
= 4,284
( )
% kesalahan = 100%
4,2843,7041
= 100 %
3,7041
= 15,66 %
B. PEMBAHASAN
a. Gliserol
Dalam bentuk murni adalah bening, tidak berwarna, tidak berbau, cairan
kental, larutan atau larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam
banyak pelarut umum seperti eter dan dioksan, dan tidak larut dalam
cenderung melelh pada 17,9 oc. Gliserol cair mendidih pada 290oc
dibawah tekanan atmosfer normal. Berat jenis 1,26 gr/mm3, dan berat
asam ftalat padatan berwarna dan merupakan bahan kimia industri yang
gr/mol, titik didih 284,5oc, titik lebur 130,8 oc, larut dalam air dan
alkohol.
Gliptal resin terbentuk dari monomer asam talat anhidrida dan gliserol. Pada
monomer-monomer bergabung untuk membentuk molekul yang lebih besar dan karena
peningkata gaya tarik antar molekul sehingga bercampur menjadi satu. Jika pemanasan
dilakukan hingga titik didih gliserol (280C) dan asam ftalat anhidrida (284C) maka yang
bila kesetimbangan bergesr ke kanan maka akan memperbesar hasil polimer yang
terbentuk. Karakteristik dari hasil percobaan adalah bersifat termoseting, kaku dan kuat,
hal ini disebabkan oleh ikatan crosslinking yang membentuk ikatan kovalen yang
Campuran asam ftalat anhidrida dan natrium asetat dipanaskan diatas kompor
listrik secara perlahan agar hasil resin tidak hangus atau gosong. Pemanasan ini juga
bertujuan unutk menghilangkan molekul air yang terbentuk dari polimerisasi kondensasi.
Pada saat pemanasan, gelas beker di tutup dengan gelas arloji dangan tujuan menjebak
suhu yang ada pada gelas beker secara maksimal sehingga proses ini dapat berlangsung
lebih cepat. Selanjutnya juga dilakukan pengujian kelarutan, resin dapat larut terhadap
alkohol 70%, asam cuka dan MEK. Resin dapat larut dikarenakan pelarut merupakan
senyawa organik dan juga sifatnya yang hampir sama dengan air, sedangkan poliester
merupakan polimer yang dapat larut dalam air dan senyawa organik. Tetapi resin tidak
dapat larut terhadap asam sulfat (HSO) ini dikarenakan asam sulfat merupakan senyawa
nonorganik. Kegunaan gliptal resin antara lain untuk vernis, cat, pembuatan cap mobil dan
sebagainya. Dari hasil perhitungan diperoleh % kesalahan sebesar 29,69%, % kesalahan ini
di akibatkan oleh hasil polimer yang seharusnya berwujud keras namun pada hasil
praktikum diperoleh polimer gliptal resin dengan wujud yang masih cair atau kental yang
diakibatkan oleh waktu dan suhu pemanasan yang masih kurang, sehingga reaksi antar
bahan belum sepenuhnya terjadi secara sempurna. Memiliki perbandingan hasil teoritis
sebesar 4,284 sedangkan hasil aktual nya hanya 3,704 gram sehingga persentase
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gliptal resin terbentuk dari monomer asam talat anhidrida dan gliserol, dengan
hasil samping berupa air. Hasil yang diperoleh sebanyak 3,7401 gram, gliptal resin
pengujian kelarutan didapat bahwa gliptal resin larut terhadap senyawa organik (
alkohol 70%,asam cuka, dan MEK) dan tidak larut terhadap senyawa nonorganik
(HSO). Gliptal resin sering digunakan sebagai vernis, cat , cap mobil dan
sebagainya.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Lestari,D.E dan Utomo, S.B. 2007. Karakteristik Kinerja Resin Penukar Ion pada Sistem
Air Bebas Mineral (G(A01) RSG-GAS. Pusat Reaktor Serbaguna-BATAN. Banten
Stevens,M.P. 2007. Polymer Chemistry : An Introduction. Jakarta: Pradnya Paramita
Rochmadi dan Permono,ajar.2015.Mengenal Polimer dan Polimerisasi.Yogyakarta:Gadjah
Mada University Press