Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

A. Sejarah Piranti Photonik


Pada awal abad ke-19 tepatnya pada tahun 1905, Albert Einstein membuat hipotesis
yang besar yang dapat di buktikan secara eksperimen. Dalam hipotesisnya dia menyatakan
bahwa cahaya dapat berprilaku sebagaimana bila energinya dikonsentrasikan dalam bundle
deskrit yang disebutnya dengan quanta cahaya. Sekarang kita sebut bundle deskrit tersebut
sebagai photon.
B. Energi Photon dan Struktur Atom
Pada tahun 1905, Albert Einstein mengemukakan pendapatnya bahwa besarnya energi
dari suatu photon adalah
E=hv
E : Energi.
v:Frekuensi Cahaya.
h : Konstanta Planck.

1. Spektrum Elektromagnetik
Spektrum untuk daerah optis ditampilkan dengan skala yang diperbesar, dimana
daerah cahaya yang dapat dideteksi oleh mata manusia berada hanya pada daerah dengan
panjang gelombang sekitar 0,4 m hingga 0,7 m. Daerah ultraviolet berada pada panjang
gelombang 0,01 m hingga 1000 m.
Untuk menggkonversi panjang gelombang ke energi photon, dapat kita pergunakan
hubungan
= c/v = hc/h= 1,24/E (eV/)m
c = Kecepatan Hampa.
v : Frekuensi Cahaya.
2. Model Atom Hidrogen Bohr
Pada tahun 1913 Niel Bohr mengusulkan model untuk atom hidrogen. Dia
mengasumsikan bahwa atom hidrogen dapat mengemisi dan mengabsorpsi radiasi hanya ketika
atom berubah dari salah satu kondisi stasionernya kekondisi yang lain. Energi photon yang
diemisikan sama dengan perbedaan energi antara dua keadaan tersebut. Jadi, jika suatu atom
dan kemudian suatu elektron dalam suatu kondisi akhir dengan energy EF1 maka energy dari
photon yang diemisikan adalah
hvIF =EI EF
Dimana hubungan ini dikenal dengan kondisi frekuensi bohr. Postulasi ini mengikat
dua ide, yaitu ide tentang hipotesa photon dan kuantisasi energi dengan ide tentang konservasi
energi.
Bohr menemukan bahwa energi atom hidrogen ( atau elektron dalam suatu atom )
dalam keadaan stasioner adalah
E = -13,6/n2 (eV)
n = 1,2,3,,
C. Transisi Radiative
Pada dasarnya terdapat tiga proses yang berkaitan dengan interaksi antara photon dan
penyebab kejadian (matter) pengabsorpsian,emisi spontan dan emisi distimulasi.
1. Absorpsi
Suatu atom pada awalnya berada pada keadaan dengan energy yang lebih rendah E1.
Kita asumsikan juga bahwa terdapat radiasi dengan spektrum yang kontinyu. Jika sebuah
photon dengan energi
hv= E2-E1
berinteraksi dengan atom, maka photon akan habis dan atom akan berpindah kekeadaan energi
yang lebih tinggi. Proses inilah yang di sebut Absorpsi.
2. Emisi Spontan
Atom berada pada kondisi energi yang lebih tinggi dan tidak terdapat radiasi yang
mengenainya. Setelah beberapa waktu, atom berpindah dari kondisi energi sekarang ke energi
yang lebih rendah,disertai emisi photon dengan di pengaruhi oleh trigger dari luar, cahaya dari
glowing filament di dalam suatu light blub yang biasa di bangkitkan dengan cara ini. Dalam
keadaan normal mean spontan kira-kira sebesar 10-8s. walaupun demikian terdapat pada
beberapa keadaan dimana mean life time jauh lebih panjang, mungkin hingga 10-3 s. keadaan
ini disebut keadaan metastabil yang mana memainkan peran yang esensial dalam operasi laser.

3. Emisi Terstimulasi
Atom berada pada keadaan dimana memiliki energi yang lebih tinggi, terdapat radiasi
dengan spektrum kontinyu. Seperti halnya proses absorpsi, sebuah photon yang memiliki
energi berinteraksi dengan atom. Hasilnya, atom berpindah kekondisi yang lebih rendah dan
sekarang terdapat dua buah photon, dimana sebelumnya hanya terdapat sebuah photon. Photon
yang diemisikan da;am berbagai cara identik dengan pen-trigger-an atau pen-stimulasi-an
photon. Kedua photon ini memiliki energi, arah, phase dan polarisasi yang sama.
D. Absorpsi Optik
Dalam Atom-atom berpindah level energinya dalam kaitannya dengan proses
photonik. Transisi energi dapat dijelaskan dengan lebih tepat sebagai transisi energy dalam
suatu elektron di dalam atom. Bila semikonduktor mendapat cahaya, photon akan diabsorpsi
untuk membentuk pasangan elektron-hole.

http://riandielektronika.blogspot.co.id/2014/02/piranti-elektronika.html

Anda mungkin juga menyukai