PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kromosom merupakan suatu unit genetika atau pewaris sifat yang terdapat di
dalam inti sel makhluk hidup.kromosom berisi suatu makromulekul berupa DNA atau
gen. Informasi dan sifat sifat dari sel pembawa tersimpan di dalamnya.Kromosom
merupakan kata yang berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang
berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang
merupakan sebuah alat transportasi dalam materi genetik yang sebagian besar
makhluk hidup, karena kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen. Semakin
majunya zaman dan didukung tecnologi canggih yang menguasai dunia pengetahuan
kromosom ini dapat menjadi penelitian bagi propesor dalam memperbaiki atau
menemukan citraan perubah sifat melaui manipulasi kromosom yaitu DNA atau
gen.Kromosom memiliki bagian yaitu DNA dan RNA dimana dua unit ini menjadi
suatu yang sangat penting dalam pewarisan makhluk hidup.Penelitian para ilmuan
1
awal yang dapat dilaksanakan untuk mempelajari kromosom.Mitosis merupakan
munculnya keragaman. Oleh karena itu, sangant penting bagi mahasiswa pertanian
B. Tujuan
mitosis.
2
II. TINJAUNA PUSTAKA
Kromosom adalah unit struktur sel yang berukuran makromolekul berisi DNA
yang dapat menyimpan data pewarisan sifat makhluk hidup. Kata kromosom berasal
dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri
atas dua bagian, yaitu sentromer atau kinekthor yang merupakan pusat kromosom
informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang
berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu
sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan
kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).
materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum
beraturan yang mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap
kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lainnya oleh
beberapa kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang
disebut sentromer yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya
berbeda-beda, kehadiran dan posisi bidang (area) yang membesar yang disebut knot
3
(tombol) atau kromomer.Adanya perpanjangan arus pada terminal dan material
banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara
berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan
bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan
profase metafase, anafase, dan telofase. Terjadi pada ujung akar, yang mengalami
pembelahan awal, mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu
sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang),
mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan
merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus(Setjo,2004).
Struktur suatu materi genetika berupa rantai panjang paralel yang berpilin
searah dengan jarum jam.satu rantai ini terdiri dari dari unit nukleutida,yang diaman
tersusun dari dari basa sebagai fase pertumbuhan sel sekunder untuk pemisahan
sel.terdapat beberapa fase yaitu fase M dan fase C.fase M adalah fase terbentuk
fase C adalah sebagai fase pembagian sitoplasma dan menghasilkan dua anak
sel(Margono, 1973)
4
Pembelahan sel terbagi menjadi 2 yaitu mitosis dan miosis.pembelahan miosis
adalah pembelahan secara binner dan pembelahan sel sel somatik.dimana pembelahan
telofase(Suryo, 2008)
mitosis yang ditandai dengan memendek dan menebalnya kromosom dan meleburnya
atau hilangnya inti sel.metafase adalah tahap yang ditandai dengan terbentuknya
saat semua kromosom telah bergerak ketengah sel dan benang sindel dari tiap kutub
menarik sentromor.telofase adalah proses yang ditandai dengan penyusunan sel baru
pada kromosom dan hlangnya benang spindle(Hartl & Jones 2005: 138-140).
satu anggota dari familia Liliaceae. Tanaman ini merupakan tanaman yang termaksud
semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman memilikii akar serabut, dengan
daun berbentuk silinder berongga.Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan
membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi
berlapis.Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan
bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau
talas(Margono, 1973)
5
Bawang bombay yang disebut juga bawang timur masih berada dalam satu garis
keturunan dengan bawang merah dengan nama ilmiah Allium cepa L. Perbedaan
antara bawang merah dan bawang bombay tidak terlalu menyolok, kecuali bentuknya
dan aromanya. Bawang bombay memiliki ukuran yang lebih besar dan biasanya
berwarna putih. Selain itu, aromanya pun tidak terlalu menyengat seperti bawang
merah dan bawang putih.Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran
unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif .Komoditas
sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi
sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional.Bawang merah juga
merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan di Jawa Tengah yang mempunyai
prospek cukup baik dalam pengembangan agribisnis.Hal ini dapat dilihat pada status
usaha taninya, oleh petani khususnya di daerah sentra produksi seperti di Kabupaten
Brebes bawang merah telah lama diusahakan sebagai usaha tani yang bersifat
6
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum adalah akar bawang merah,larutan
B. Prosedur kerja
1. umbi bawang merah yang bagus dan sehat dipilih dan dikecambahkan di air
2. akar bawang merah dicuci dengan air sampai benar benar bersih
7
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Perbesaran : 40 kali
Jumlah Kromosom : 16
2 Preparat : Akar bawang
merah
3
2 Metafase 1. Benang spindel
2 3 2. Kromatid
3. Sentromer
4. Kutub
5. Garis ekuator
5 Perbesaran : 40 kali
Jumlah Kromosom : 16
Preparat : Akar bawang
1
4 merah
3 Anafase 1 1. Kutub
2. Benang spindel
3. Kromatid
4. Sentromer
4 Perbesaran : 40 kali
Jumlah Kromosom : 16
3 Preparat : Akar bawang
2 merah
8
4 Telofase 1. Sentromer
2. Kromatid
5 3. Sekat Sitokinesis
4. Membran sel anak
3 5. Membran sel anak
2
Perbesaran : 40 kali
1
4 Jumlah Kromosom : 16
Preparat : Akar
bawang merah
B. Pembahasan
informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang
berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu
sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan
kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).
berada dalam sel yang berisi tentang DNA.DNA sendiri adalah tempat tersimpanya
materi genetik dari turunan induk suatu makhluk hidup.Perana kromosom memiliki
peranan sangat penting bagi berlangsungnya suatu proses suatu makhluk hidup,karna
gen gen yang akan dipindahkan ke suatu sel dari sel induk anaknya.dari generasi ke
dilihat dalam pembelahan sel yang sering di sebut proses mitosis dan
9
miosis.Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat
banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut
dimana sel memperoduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sama dan identik
pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut,dimana peristiwa ini terjadi
bersama sama dengan proses sitoplasma dan bahan bahan di luar inti sel dan memiliki
organisme.pada mitosis setiap induk yaitu diploid(2n) akan mengahasilkan sel anakan
yang sama dan identik sama sel induknya.mitosis memiliki tahap dalam prosesnya
1. Interfase
Inti sel Nampak keruh dan tampak benang- benang kromatin yang halus.
2. Profase
menghilang
3. Metaphase
Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama
10
dibentuk oleh mikrotubula.Gelendong ini membentuk kutub-kutub pembelahan
4. Anafase
Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju
kutub dari sel yang berlawanan.Setiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat
yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi
kromosom baru.
5. Telofase
Setiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti
lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua
Makhluk hidup pada dasarnya akan melakukan pembelahan sel secara vegetatif
dan generatif.Pembelahan sel tumbuhan merupakan prilaku yang sangat penting bagi
tanaman untuk memepertahankan kepunahan tiap tiap spesies dan pembelahan sel
Pada paktikum acara 1 kita telah melakukan perlakuan 1). Pilih umbi bawang
merah yang sudah muncul akar dan cuci yang bersih agar nanti pengamartan tidak
terdapat kotoran.2) potong ujung akar bawang merah.ujung akar dipotong karna di
11
ujung akarlah pembelahan sel masih berlangsung,dan masukan pada larutan 0,002 M
hidroxichinolin adalah larutan pada ujung akar bawang berfunsi mempertebak dan
HCL dan CH3COOH yang dicampurkan oleh maserasi berfungsi untuk melunakan
preparat atau pun pelunakanya.4). Ambil 1 mm bagian ujung akar dan letakan pada
pewarna aseto orscein merupakan larutan pewarna pada akar kromosom dimana aseto
orcein juga mudah diserap oleh kromosom bawang merah dan memberikan pigmen
pada sel sel akar.6).Dihancurkan ujung akar bawang.7). perlakuan melewatkan di atas
api bunsen merupakan perlakuan untuk memberikan pencerahan pada pembelahan sel
atau kromosom agar nanti mudah di amati saat di mikroskop.8) Amati dan catat pada
kertas pengamatan.
Perlakuan pemotongan akar bawang merah dilakukan saat sel aktif membelah
pada rentangan 5 menit sebelum atau sesudah jam 24.00. Akar bawang merah aktif
mebelah terletak pada ujung akar sehingga pengamatan dilakukan pada ujung akar
bawang merah,dan bawang merah banyak melakukan atau aktif dalam pembelahan
sel.
Hasil pada praktikum acara 1 yaitu pengamatan Praktikum kali ini, tidak semua
dapat disebabkan karena praktikum dilakukan bukan pada rentang waktu pembelahan
12
mitosis.Rentang waktu pembelahan mitosis berdasarkan pada suatu hasil penelitian
mitosis.Hanya beberapa bahkan hanya satu dua tahap di temukan setiap kelompok,
dan itu disebabkan rentang waktu pengamatan dan kesalahan dalam metode
kegagalan terletak saat penghancuran akar bawang merah sehingga saat di amati
beberapa kali untuk menemukan nya. Sesuai dengan literatur bahwa Selama
metafase, sentromer dari setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel
benang spindel yang terpisah, dimana setiap kromatid dilekatkan pada kutub-kutub
dengan kromosom dan merentang secara langsung dari satu kutub ke kutub yang lain.
menyebar dengan baik, sehingga jumlah kromosom tidak dapat dihitung dengan
tepat.kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap
dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua
13
bagian,proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis
14
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun prilaku kromosom pada pembelahan sel mitosis melalui beberapa tahap
yaitu;
1. Interfase: Pada fase ini saat dimana sel mempersiapkan diri untuk melakukan
pembelahan.
2. Profase: Pada fase ini kromosom memendek dan menebal. Sentriol membelah dan
bergerak kekutub dan terbentuk benang-benang spindel yang terhubung dari kutub ke
kutub
3. Metafase: Pada tahap ini kromosom bergerak kebidang ekuator Benang spindel.
berlawanan.
ekuator terjadi lekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi
menjadi dua .
B. saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Stack S. M., and D. E. Comings. 1979. The cromosomes and DNA of Allium cepa.
CHROMOSOMA. 70:161 181
16
LAMPIRAN
17
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu individu yang terbentuk dari hasil pekawinan 2 individu yang dapat dilihat
terjadi dari pertemuan gamet janatan dan betina.Peluang yang ada merupakan
Suatu uji diharapkan mampu mengubah deviasi deviasi dan nilai yang diharapkan
dinyatakan dengan nilai antara 0-1,kejadian yang mustahil terjadi adalah nilai 0/0%
dan kejadian pasti adalah nilai 1/100%.Dalam hal itu perlu memperhatikan besarnya
sampel dan jumlah peubah (derajat bebas).atau sering disebut dengan uji X2 (Chi
Square Test).
18
proporsi yang diuji.Metode khi-kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai untuk
merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe persilangan
menggunakan mata dadu yang nantinya akan dilempar dan dihitung peluang
munculnya beberapa angka di sisi mata dadu tersebut. Pengujian khi kuadrat
merupakan pengujian yang berbeda dengan beberapa pengujian lain. Karena pada
pengujian khi kuadrat pengujian mutu penjajagan, yaitu menguji apakah variablel
acak x mempunyai distribusi F(x) yang tertentu atau tidak.Ditribusi sampel yang
dilukiskan adalah suatu bayangan statistik dari 4 distribusi Xi, jadi dapat
dibandingkan dengan fungsi padat distribusi F(x).Dengan jalan ini kita dapat
itu. Tetapi untuk dapat mengetahuidetajat perseesuaian itu kita memerlukan ukuran
19
B. Tujuan
Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan berlatih menggunakan uji x2
20
II. TINJAUAN PUSTAKA
kemungkinan sesuatu yang tejadi terdapat suatu kejadian atau objek.Seperti contoh
yaitu perlakuan atau peristiwa kejadian pelemparan mata dadu dimana kemungkinan
yang akan terjadi:uang dengan muncul huruf dan gambar uang.Jika uang dilemparkan
beberapa kali maka akan terjadi suatu kemungkinan hasil lemparan yaitu huruf dan
dengan pembastaraan atau sifat tanda beda.Jika XY akan menghasilkann nya akan
seluruhnya(Suryo,1984).
2. Terjadinya kemungkinan dua peristiwa atau lebih,yang masing masing bediri sendri
(Yatim, W. 1991)
21
Kehidupan sehari-hari kita jumpai banyak peristiwa dimana kemungkinan/
Beberapa contoh:
1. Sebelum kita hendak berpergian, kita menengok dahulu ke udara, apakah kiranya
akan turun hujan atau tidak, sehingga kita perlu membawa payung atau tidak. 2.
kemungkinan apakah akan mendapat seorang anak laki-laki atau perempuan. Masih
banyak contoh lainnya semacam itu.Dalam ilmu genetika memisahnya gen-gen dari
induk/ orang tua ke gamet-gamet pun tidak luput dari kemungkinan. Demikian pula
(Suryo,1990).
22
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini ialah mata uang logam dan lembar
alat tulis.
B. Prosedur Kerja
2. Lakukan hal yang sama pada kasus 2 dan 3 dengan perlakuan lembar
sekaligus.
23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
E 1 2 1 50
50 50 50
4 4 4
= 12,5 = 25 = 12,5
(O-E)2 (|16-12,5|)2 = (|24-25|)2 = 1 (|10-12,5|)2 = 6,25 19,5
12,25
X2 hitung : 1,49
X2 tabel : 5,99
24
Tabel : Uji X2 menggunakan 2 keping uang logam 100x
E 1 2 1 100
100 100 100
4 4 4
= 25 = 50 = 25
( )2 9 1 8 0,7
25 50 25
= 0,36 = 0,02 = 0,32
X2 0,36 0,02 0,32 0,7
X2 hitung : 0,7
X2 tabel : 5,99
25
B. Pembahasan
Ilmu genetika tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang
kemungkianan yang akan muncul suatu hal atau kejadian pada kondisi
tertentu.Dimana dapat dikaitkan bahwa peluang merupakan bagian atau sub ilmu dari
genetika tumbuhan.Ketika suatu varietas diuji sebuah 2 logam uang koin yang
diibaratkan sifat gen suatu tumbuhan dan akan dilemparkan dimana hasilnya
terbukti bahwa teori peluang yang berlaku merupakan bagian dari ilmu genetika
tumbuahan. Satu hal penting dalam perbandingan teori peluang dan ilmu genetika
tumbuhan yaitu bahwa sangat diperlukan beberapa hukum teori peluang yang
terdapat di dalam ilmu genetika tumbuahan,yang berarti kedua hal tersebut saling
Dari hasil pengamatan telah didapat data pada pelemparan satu uang logam
sebanyak 50x pelemparan,diperoleh data yang signifikan karena didapat hasil x2 tabel
> x2 hitung. Artinya hasil sesuai dengan teori yang diberikan.Begitu pula pada
pelemparan mata uang logam 100x didapat hasil yang signifikan yang memperoleh
data x2 tabel > x2 hitung.Jadi data percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini
datanya diterima atau signifikan karna semua pelemparan yang dilakukan sesuai
dengan perbandingan.
26
Sifat dari kejadian pada logam merupakan prilaku lemparan, peristiwanya yaitu saat
pratikam melakukan lemparan yang mana nantinya akan muncul hasil gambar atau
atau nilai kemungkinan pada perlakuan peluang adalah 0,5. Namun apabila
diperlakukan hasil perbandingan 1; 1 tetapi hasil tidak mutlak bahwa 1; 1 atau 50%,
akan tetapi seperti dari hasil praktikum yaitu 16 : 24: 10 untuk pelemparan 50 kali
pada 2 keping uang. Dari keseluruhan percobaan yang telah dilakukan menunjukkan
dengan menggunakan rumus Chi Square atau uji X2 . Dalam hal ini uji X2 memiliki
peran atau fungsi untuk untuk mengetes apakah rasio fenotipe praktis dapat
masing sisi baik angka maupun gambar dalam masing-masing karakteristik yang
diamati.
dan menolah hipotesis. Apabila nilai kemungkinan lebih besar dari 5%,
penyimpangan dari nisbah harapan tidak nyata. Jika data X2 hitung lebih kecil dari
X2 tabel (X2 hitung < X2 Tabel) maka data diterima dan data pengamatan sesuai
dengan model atau teori. Sedangkan kalau X2 hitung lebih besar dari X2 tabel (X2
hitung > X2 Tabel) maka data di tolak dan data pengamatan tidak sesuai dengan
model atau teori (Suryati, Dotti. 2007).Pengujian Chi Square pada praktikum ini
27
menggunakan batas signifikan. Uji 5% yang artinya bahwa uji penggunaan 5%
sebagai galat atau pengujian eror yang kemungkinan terjadi dalam pengamatn dari
sesungguhnya.
Beberapa jenis uji selain uji chi square yang digunakan dalam praktikum ini
yaitu 1. Uji tanda ( binominal ) yaitu variabel acak X yang menyatakan banyaknya
tanda positif atau negatif yang paling sedikit. Bila hipotesis nol = o benar, maka
peluang bahwa suatu nilai sampel menghasilkan tanda positif atau negatif sama
parameter p= . uji yang digunakan pengganti tanda posotif atau negatif baagi nilai
nilai pengamatan. 2. Runtun (run) adalah barisan huruf ( lambang atau tanda-tanda)
yang identik yang didahului atau diikuti sebuah huruf (lambang atau tanda) yang
berbeda. Pengujian terhadap keacakan sampel yang dimaksud digunakan Uji Runtun
(Run).Uji Runtun (run) membagi data menjadi dua penggolongan yang tidak
berpotongan (laki-laki atau perempuan, cacat atau utuh, diatas atau dibawah median,
Godness of Fit) dan pada tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang
28
Sedangkan uji chi aquare adalah uji yang digunakan untuk membandikan
berdasarkan hipotesis secara sitematis dan teoritis. Pada praktikum kali ini teori
peluang yaitu sebuah kemungkinan kemunkinan yang akan terjadi dengan galat 5%
pada kegagalan dari 100% kemungkina kemungkian. Maka uji yang sesuai adalah uji
chi square dimana digunakan untuk mentaksir diterima tidaknya suatu observasi.
ata harapan harus dapat dilambangkan dengan variabilitas secara sampling pada
Teori kemungkinan dengan berbagai uji yang telah dicoba memiliki peran serta
fungsi untuk mengkaji apakah rasio fenotipe praktis dapat dipertanggung jawabkan
dan sesuai dengan ratio fenotip teoritis. Salah satunya adalah uji yang dapat
mengubah deviasi deviasi dan nilai nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari
ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang yang diperlukan adanya evaluasi
hipotesis genetik.
Pada praktikum ini telah dihasilkan data terhadap pelemparan satu mata dadu
sebanyak 50x pelemparan diperoleh bahwa nilai x2 hitung sebesar 1,49 dan x2 tabel
5,99 sehingga hipotesis yang dapat ditarik adalah pengujian signifikan atau sesuai
dengan literatur,begitu pula pada pelemparan 1 keping mata uang logam pada
pelemparan 100x yaitu menhasilkan data x2 tabel sebesar 5,99 dan x2 adalah 0,72
yang berarti x2 tabel lebih besar dari pada hitung sehingga dapat disimpulkan
percobaan pada pelemparan 100x signifikan artinya percobaan sesuai dengan teori
29
dan literatur.Suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak tergantung pada
akan diterima apabila nilai X2 hitungnya lebih besar dibandingkan dengan nilai X2
30
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
dipastikan.
2. Dalam praktikum ini menggunakan suatu uji yang dikenal dengan uji X2 dan
3. Uji Chi Square Test (X2) bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat
dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga dapat
Dari data percobaan di atas disimpulkan semua data sesuai atau sama dengan model
atau teori, karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (X2 hitung > X2 tabel).
B. Saran
tergesa gesa supaya hasil yang diperoleh dapat memiliki tingkat keberhasilan yang
31
DAFTAR PUSTAKA
Suryati, Dotti. 2012. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi
Universitas Bengkulu.
32
LAMPIRAN
33
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkembang biak salah satunya dengan cara pembelahan sel yang dimana makhluk
hidup berkembang biak akan menghasilkan keturunan yang tak jauh dari
kesamaan pada setiap makhluk hidup.Gen ialah pewarisan sifat atau pembawa
sifat.Dimana gen dimiliki oleh semua makluk hidup yang akan dibawa dan diteruskan
persilangan dengan persilangan tanaman dua sifat berbeda. Persilangan ini sangat
berkaitan dengan hukum Mendel 1 atau yang kenal istilah the law of segregation
yaitu proses pembentukan gamet yang membawa karakter dan sifat secara
mendel 1.Sifat dominan dapat dilihat secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak
34
B.Tujuan
35
II. TINJAUAN PUSTAKA
bunga sempurna,yang berarti pada bungan ercis terdapat benang sari dan putik,dan
kegenerasi secara terus menerus dan menghasilkan galur murni yaitu keturunan yang
Seiring jaman modern karna ke akuratan hukum mandel maka sampai saat ini hukum
mandel masih digunakan dalam perkawianan silang antara dua individu.Pada masa
diketahui sifat kromosom,apalagi asam nukleat dan istilh modern yang digunakan
ilmuan saat ini.Mandel hanya menganggap bahwa dalam penemuanya itu hanya
faktor penentu atau dikenal nama faktor.Hukum Mandel 1 berlaku pada gametosis
dalam lokus yang yang sama,pada waktu genetik gametogenesis gen sealel akan
36
Persilangan monohibrid adalah persilangan antara duar individu dengan prilaku dan
organisme jantan dan betina homozigot dengan pasangan yang kontraks,yang dimana
hanya muncul dari sifat tetuanya pada keturunan sifat F1,sifat demikianlah yang
37
III. METODE PRAKTIKUM
dan lembar pengamatan.Alat yang digunakan yaitu seendbox dan alat tulis.
B. Prosedur Kerja
Biji populasi P1, P2, F1 dan F2 pada seedbox berisi tanah di tanam.
38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Grobogan X Muria
HH Hh
F1 = Hh
Hipokotil Ungu
P2 F1 X F1
Hh X Hh
F2
H H
H HH Hh
H Hh Hh
Perbandingan Genotip:
1 HH = Hipokotil Ungu
2 Hh = Hipokotil Ungu
39
1 hh = Hipokotil Hijau
Perbandingan Fenotip:
3 Hipokotil Ungu = 12
1 Hipokotil Hijau = 5
Tabel 1.2 Uji X2 pada Persilangan Kedelai varietas Grobogan x varietas Muria
Ungu Hijau
O 12 5 17
E 3 1
x 17 = 12,75 x 17 = 4,25 17
4 4
X2 tabel : 3,84
X2 hitung : 0,018
Kesimpulan: X2 hitung < X2 tabel maka pengamatan signifikan atau sesuai dengan
40
B. Pembahasan
memperhatikan satu sifat atau tanda beda.Dimana dalam praktikum ini drosophilla
ini bersifat resiprokal, artinya penggunaan individu jantan dan betina dengan satu
tanda beda tertentu dapat sesuka hati tanpa ada pengaruhnya dalam rasio fenotip
sifat beda, dengan tujuan mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi
bahwa pasangan alel pada proses pembentukkan sel gamet dapat memisah secara
bebas. Hukum Mendel I disebut juga dengan hukum segregasi. Dari uraian di atas
perbandingan F2, yaitu 1:2:1 merupakan bukti perlakuannya hukum mandel 1 yang
dikenal juga Hukum Pemisahan Gen yang sealel (The Law of Segregation of Allelic
Genes) .
Kedelai varietas lokal grobongan telah sejak lama menjadi pilihan petani jawa
41
umunya lebih pendek, polongan besar, dan tidak kematangan polong dan daun
bersamaan, jadi pada saat dipanen daun kedelai sudah rontok.Potensi hasil 3,40 t/ha
dengan rata rata hasil 2,77 t/ha. Dekripsi kedelai varietas Grobongan yaitu
SK mentan: 238/kpts/SR.120/3/2008
42
Kandungan lemak: 18,4%
beririgasi baik.
Tahun : 1987
Tetua : Seleksi pedigree dari Orba yang diradiasi dengan sinar Gamma dosis 0.4
43
Asal : Seleksi pedigree dari Orba yang diradiasi dengan sinar Gamma dosis 0.4
44
Keterangan : Polong tidak mudah pecah, fiksasi N simbiotik dengan legin
efektif
DNA merupakan singkatan dari Deoxyribose Nucleic Acid adalah asam nukleotida,
biasanya dalam bentuk heliks ganda yang mengandung instruksi genetik yang
genetika.gen itu sendiri adalah subtansi dari hereditas yang mentimpan imformasi
sifat dari keturunan. Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom, lokasi
khusus yang ditempati gen dalam kromosom disebut lokus gen. Sifat yang tampak
dari luar atau sifat keturunan dapat yang dapat kita amati disebut fenotipe.Genotip
adalah sifat yang tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen atau susunan gen
agar kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah dan nyaman. Ilmu pewarisan sifat
atau dalam biologi dinamakan Genetika, dimanfaatkan khususnya dalam usaha untuk
manfaat dalam ilmu pertanian itu sendiri persilangan monohibrid yaitu Misalnya di
bidang pertanian, para ilmuwan berhasil menyilangkan berbagai jenis padi sehingga
akhirnya ditemukan bibit padi yang memiliki sifat unggul berdaya hasil tinggi, umur
pendek, dan rasanya enak. Ditemukan pula bibit kelapa hibrida dan jagung hibrida
yang berdaya hasil tinggi. jadi manfaat adanya persilangan monobrid bagi pertanian
45
yaitu mampu melahirkan rekayasa gentika yang nantinya akan menghasilkan varietas
hpmplog juga terdapat lokus gen gen yang bersesuaian. Gen gen yang bersesuaian
pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog disebut alel (pasangan gen). B
(huruf kapital) dengan b (huruf kecil) atau R dengan r merupakan pasangan gen yang
disebut alel. Menurut letaknya, alel adalah gen gen yang terletak pada lokus yang
bersesuaian dari kromosom homolog. Sedangkan jika dilihat dari pengaruh gen pada
fenotipe, alel ialah anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh berlawanan.
dari uraian di atas telah dapat di tarik kesimpulan bahwa DNA, gen, lokus,alel ,sifat
genotip dan fenotip itu semua merupakan satu kesatuan yang berada dalam satu
Data X2 Hitung < X2tabel =0,018 <3,84. Sehingga dapat disimpulkan data
46
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
perbandingan hasil pada praktikum F2 1:2:1 mebuktikan sama dengan perlakuan atau
hukum mandel 1 yang dikenal dengan Hukum Pemisahan Gen yang sealel.
B. Saran
47
DAFTAR PUSTAKA
Welsh, James R and Johanis P. Mogea. 1991. Dasar Dasar Genetika dan
48
LAMPIRAN
49
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek penting dalam makhluk hidup adalah kemampuan untuk melakukan
informasi dari induk yaitu genetika yang dimana disumbangkan oleh 2 gamet yang
Dalam hukum mandel ll atau dikenal dengan the law of independnt assortmen of
genes atau hukum pengelompokan gen secara bebas dari gen gen yang terdapat pada
atau perbedaan sifat dari suatu individutergantung dari susunan genetikanya yang
susunan atau konstitusi genetika dari suatu indivu yang ada hubunganya dengan
lalat(drosophilla melanogaster) karna waktu yang sangat minim drosophilla ini sangat
50
cocok untuk perlakuan dalam acara 4 yaitu persilangan dihibrid.dimana lalat atau
15 hari.Oleh karna itu dalam praktikum ini menggunakan lalat buat atau dengan nama
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah membuktikan hukum mandel ll pada persilangan
dihibrida.
51
II. TINJAUAN PUSTAKA
Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis yang dimana
melibatkan dua sifat beda,misalnya persilangan antara tanaman ercis berbiji bulat dan
berwarna hijau dengan tanaman ercis berbiji kisut dan berwarna cokelat atau padi
yang berumur pendek dan berbulis sedikit dengan padi berumur panjang dan berbulir
banyak(corebina,1997).
pembuatan gamet yang dimana gen terletak pada kromosom yang berlainan.Dimana
gen sealel secara bebas pergi ke masing masing kutub meosis.pembuktian hukum
mendel ll ini dioakai pada persilangan dihibrid atau polihibrid,yaitu persilangan dari
dua individu yang memiliki atau lebih karakter yang berbeda.Hukum ini juga disebut
hukum asoetasi.Hibrid adalah persilangan antara dua individu yang berkaitan erat
pengelompokan gen sevara bebas.Arti hibrid semacam itu juga dikemukan oleh
9:3:3:1,ratio ini diperoleh dari alel alel pada kedua lokus memperlihatkan hubungan
dominan dan resesif.Ratio ini dapat dimodifikasi jika atau kedua lokus mempunyai
ercis untuk dihibrid, yang pada bijinya terdapat dua sifat beda, yaitu soal bentuk dan
warna biji. Persilangan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda sangat
52
berhubungan dengan hukum Mendel II yang berbunyi independent assortment of
genes. Atau pengelompokan gen secara bebas. Hukum ini berlaku ketika
pembentukan gamet, dimana gen sealel secara bebas pergi ke masing-masing kutub
ketika meiosis.B untuk biji bulat, b untuk biji kisut, K untuk warna kuning dan k
untuk warna hijau.Jika tanaman ercis biji bulat kuning homozygote (BBKK)
disilangkan dengan biji kisut hijau (bbkk), maka semua tanaman F1 berbiji bulat
kuning. Apabila tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk kembali, maka tanaman ini
akan membentuk empat macam gamet baik jantan ataupun betina masing-masing
kombinasi,yang terdiri dari empat macam fenotip, yaitu 9/16 bulat kuning, 3/16 bulat
hijau, 3/16 kisut kuning dan 1/16 kisut hijau. Dua diantara fenotip itu serupa dengan
53
III. METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol bening,cawan peptridi dan
alat tulis.bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu lalat buah atau drosiphilla
B. Prosedur Kerja
1. 10-20 lalat drosophilla melanogaster dipilih dengan dua tanda beda tertentu untuk
dikawinkan,
3. Pengamatan dilakukan pada keturunan F1.apabila terdapat lebih dari satu macam
54
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Lalat dari
Kelabu
3. Panjang sayap :
Lurus panjang
4. Segmen : Bergaris
hitam diatasnya
Kelabu
3. Panjang sayap :
Lurus panjang
4. Segmen : Bergaris
hitam pekat
55
(jantan) hitam
2. AP : Tumpul
(betina) kelabu
2. AP : Lancip
Lalat dari
Kelabu
3. Panjang sayap :
dengan badan
4. Segmen : Bergaris
hitam tebal
56
2 Ebony Atas 1. Warna mata : Merah
Kelabu
3. Panjang sayap :
4. Segmen : Bergaris
hitam tipis
4. AP : Tumpul
6. AP : Lancip
Lalat dari
57
1 Dumpy Atas 1. Warna mata : Merah
Coklat
3. Panjang sayap :
Tidak melebihi
tubuh
4. Segmen : Bergaris
hitam tebal
Coklat
3. Panjang sayap :
Tidak melebihi
tubuh
4. Segmen : Bergaris
hitam tipis
(jantan) hitam
2. AP : Tumpul
58
(betina) kelabu
2. AP : Lancip
B. Pembahasan
Percobaan yang telah dilakukan george mandel tidak hanya berhenti pada
penemuan dua sifat yang berbeda yaitu dihibrid.dihibrid adalah persilangan antara
dua individu dengan sifat yang berbeda,yang masing masing sifat dispesifikan oleh
sepasang gen autosom berbeda yang berpasangan secara bebas (dengan kata kata lain,
gen gen pada kromosom kromosom berbeda yang bukan kromosom seks).
Persilangan yang melibatkan analisis dua sifat yang saling bebas disebut persilangan
dihibrid. Persilangan ini merupakan tipe dari hukum Mendel II yang disebut juga
hukum berpasangan bebas. Bunyi dari hukum Mendel II yaitu bila dua individu
berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya
sifat yang sepasang tidak tergantung dari pasangan sifat yang lain.Persilangan
dengan dua sifat beda yang lain juga memiliki perbandingan fenotip F2 sama, yaitu 9
: 3 : 3 : 1.
59
Berdasarkan penjelasan pada persilangan dihibrid tampak adanya hubungan antara
perbandingan yang Mendel lakukan ini sesuai dengan hukum probabilitas yang
berbunyi kesempatan munculnya dua peristiwa atau lebih secara bersama sama
adalah hasil dari kesempatan untuk terjadinya pemisahan secara bebas. Selain dari
perbandingan yang sama, Hukum probabilitas juga memiliki kesimpulan yang sama
pula dengan hukum Mendel II. Ratio fenotipe dihibrid yang di dadapat ini
sesungguhnya baru ratio teoritis yang di dapat dari perhitungan di atas kertas, dan
rasio yang didapatkan tidak akan sesuai atau sama persis denngan teori tersebut hanya
keterkaitan dimana hukum mandel adalah persilangan dua individu atau lebih dan
merupakan satu hal kesatuan dan dihibrida mrupakan bagian dari aplikasi hukum
mandel.
mempengaruhi transkripsi dan translasi dari gen untuk ekspresi protein. Bahkan
60
walaupun mutasi hanya mengubah satu basa nitrogen secara berurutan akan
menyebabkan sifat yang muncul menjadi sangat berbeda karena perubahan basa
1. Dumpy : Sayap lebih pendek hingga dua pertiga panjang normal dengan ujung sayap
tampak seperti terpotong. Bulu pada dada tampak tidak sama rata. Sayap pada sudut
90o dari tubuh dalam posisi normal mereka (Borror et al, 1998)
2. Sepia : Mata berwarna coklat sampai hitam akibat adanya kerusakan gen pada
3. Clot : Mata berwarna maroon yang semakin gelap menjadi coklat seiring dengan
4. Ebony : Lalat ini berwarna gelap , hampir hitam dibadannya. Adanya suatu mutasi
pada gen yang terletak pada kromosom ketiga. Secara normal fungsi gen tersebut
berfungsi untuk membangun pigmen yang memberi warna pada lalat buah normal.
5. Curly : Sayap pada lalat berbentuk keriting. Terjadi mutasi gen pada kromosom
kedua. Sayap-sayap ini menjadi keriting karena adanya suatu mutasi dominan, yang
berarti bahwa satu salinan gen diubah dan menghasilkan adanya kelainan tersebut
61
6. White : Matanya berwarna putih yang terjadi akibat adanya kerusakan pada gen
white yang terletak pada kromosom pertama lokus 1,5 dan benar-benar tidak
7. Eyemissing : Mata berupa titik, mengalami mutasi pada kromosom ketiga di dalam
tubuhnya, sehingga yang harusnya diintruksi sel di dalam larva untuk menjadi mata
8. Claret : Claret (ca) merupakan mutan dengan mata berwarna merah anggur atau
merah delima (ruby). Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 100,7 (Russell,
1994: 113)
9. Taxi : Taxi merupakan mutan dengan sayap yang terentang, baik ketika terbang
mahupun hinggap. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 91,0 (Russell,
1994: 113)
10. Black : Seluruh tubuhnya berwarna hitam akibat adanya kerusakan pada gen black
Beberapa contoh tanaman dihibrid yaitu kacang ercis untuk dihibrid, yang pada
bijinya terdapat dua sifat beda, yaitu soal bentuk dan warna biji. B untuk biji bulat, b
untuk biji kisut, K untuk warna kuning dan k untuk warna hijau. Jika tanaman ercis
biji bulat kuning homozygote (BBKK) disilangkan dengan biji kisut hijau (bbkk),
maka semua tanaman F1 berbiji bulat kuning. Apabila tanaman F1 ini dibiarkan
menyerbuk kembali, maka tanaman ini akan membentuk empat macam gamet baik
jantan ataupun betina masing-masing dengan kombinasi BK, Bk,Bk, bk. Akibatnya
62
9/16 bulat kuning, 3/16 bulat hijau, 3/16 kisut kuning dan 1/16 kisut hijau. Dua
diantara fenotip itu serupa dengan induknya semula dan dua lainnya merupakan
putih = 9, kecambah yang berwaran ungu = 64. Contoh selanjutnya yaitu lalat buah
dan sayap 2/3 panjang lalat, warna coklat tubuh putih sehingga dihasilkan sayap
panjang warna tubuh coklat (244), sayap 2/3 panjang lalat warna tubuh coklat (78),
sayap panjang warna tubuh putih (83), sayap 2/3 panjang lalat warna tubuh putih(27).
Tanaman semangka warna buah merah dengan buah tanpa biji disilangkan semangka
warna buah kuning dengan buah dengan biji. Hasilnya buah semangka warna merah
Pada praktikum ini telah dilakukan persilangan dihibrida pada lalat buah atau
drosophilla melanogaster dengan hasil x2 tabel > x2 hitung yang artinya hasil
63
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Persilangan dihibrid merupakan pewarisan atau persilangan dua sifat dengan tanda
yang berbeda.dan merupakan dari hukum mandel dua atau pemilihan secara
pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi
C. Saran
Praktikan harus lebih bersabar, tenang dang teliti dalam pratikum persilangan
64
DAFTAR PUSTAKA
Welsh, James R and Johanis P. Mogea. 1991. Dasar Dasar Genetika dan
Pemuliaan Tanaman. Jakarta : Erlangga.
65
LAMPIRAN
66
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori pewarisan sifat dalam suatu populasi yang dapat diterima kebenaranya
Dalam percobaannya Mendel memilih tanaman yang memiliki sifat biologi yang
mudah diamati. Berbagai alasan dan keuntungan menggunakan tanaman kapri yaitu,
(a) Tanaman kapri tidak hanya memiliki bunga yang menarik, tetapi juga memiliki
mahkota yang tersusun sehingga melindungi bunga kapri terhadap fertilisasi oleh
serbuk sari dari bunga yang lain. Hasilnya, tiap bunga menyerbuk sendiri secara
alami; (b) Penyerbukan silang dapat dilakukan secara akurat dan bebas, dapat dipilih
mana tetua jantan dan betina yang diinginkan; (c) Mendel dapat mengumpulkan benih
suatu sifat keturunan yang nampak pada suatu individu itu ditentukan oleh sebuah
gen tunggal, misalnya gen R, bunga putih oeh gen r, buah bulat batang pendek oleh
gen B, buah oval (lonjong) oleh gen b,batang tinggi oleh gen T,batang pendek oleh
gen t. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mengetahui bahwa cara
67
diwariskanya sifat keturunan tidak mungkin diterangkan dengan pedoman-pedoman
diatas, karena sulit sekali disesuaikan dengan hokum-hukum mendel, itu terbukti
suatu populasi yang menghasilkan suatu sifat yang sama persis pada hukum mandel.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu agar praktikum depat mengetahui penyimpangan
hukum mandel.
68
II. TINJAUAN PUSTAKA
pembentukan gamet, gen-gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok
dengan gen lain yang bukan alelnya. Pembuktian hukum ini dipakai pada dihibrid
atau polihibrid, yaitu persilangan dari 2 individu yang memiliki satu ataulebih
karakter yang berbeda. Monohibrid adalah hibrid dengan 1 sifat beda, dan dihibrid
adalah hibrid dengan 2 sifat beda, akan menghasilakn perbandingan 9:3:3:1. Fenotif
adalah penampakan/ perbedaan sifat dari suatu individu tergantung dari susunan
bentuk, rasa, dsb). Genotif adalah susunan genetik dari suatu inidividu yang ada
Pada beberapa gen yang berinteraksi atau dipengaruhi oleh gen lain,digunakan untuk
penemuan Mendel dan penelitian awal tentang pewarisan sifat secara bebas,diketahui
menjadi kelas-kelas yang jelas dengan nisbah yang sederhana. Keragaman nisbah
genetika Mendel ini dapat dijelaskan berdasarkan adanya interaksi gen, yaitu
pengaruh satu alel terhadap alel lain pada lokus yang sama dan juga pengaruh satu
69
gen pada satu lokus terhadap gen pada lokus lain (Crowder, 1993).
Hukum-hukum mendel merupakan prinsip dasar genetika. hukum Mendel terdiri atas
2 hukum, yaitu:
gen sealel )
bebas)
b. Berlaku untuk pembastaran dengan dua sifat beda (dihibridisasi) atau lebih, baik
70
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan adalah mata uang logam dan lembar pengamatan.Alat
B. Prosedur Kerja
homogen,
3. Kancing diambil sebanyak 90x dan 160x, kemudian cata pada lembar pengamatan,
71
IV. HASIL PEMBAHASAN
A. Hasil
PERCOBAAN 90X
Hitam Kuning
O 79 11 90
E 13 3
x 90 = 73,125 x 90 = 16,875 90
16 16
X2 hitung = 2,107
X2 tabel = 3,84
Kesimpulan: X2 hitung < X2 tabel maka pengamatan signifikan atau sesuai dengan
perbandingan.
72
Percobaan 160 x
Hitam Kuning
O 120 40 160
E 13 3
x 160 = 130 x 160 = 30 160
16 16
|O-E|2 (|120-130|)-0,5)2 =
(|40-30|)-0,5)2 = 90,25 180,5
90,25
|O-E|2 90,25 90,25
= 0,694 = 3,008 3,702
130 30
E
X2 0,694 3,008 3,702
Kesimpulan: X2 hitung < X2 tabel maka pengamatan signifikan atau sesuai dengan
perbandingan.
X2 hitung = 3,702
X2 tabel = 3,84
73
B. Pembahasan
Seorang jenius tahun 1910 T.H. Morgan, seorang sarjana Amerika yang dapat
menemukan sebuah teori dimana teori ini akan menimbulkan penyimpangan hukum
mandel. Penyimpangan ini terjadi pada lalat buah, sampai saat telah diketahui 5.000
gen , sedangkan lalat buah hanya memiliki 4 pasang kromosom.Hal itu membuktikan
bahwa pada sebuah kromosom didalam gamet tidak terdapat sebuah gen.Tetapi
puluhan bahkan ratusan yang dimana gen itu sendiri memiliki pekrjaan atau aktivitas
menyipang dari hukum mandel. Jika pada persilangan dihibrid menurut mandel
Mendel adalah perbandingan fenotip dari persilangan monohibrid dan dihibrid yang
gen komplementer.
74
Penyimpangan hukum mandel memiliki beberapa bentuk yaitu :
Avatisme atau interaksi dalam bentuk pada pial ayam ditemukan oleh W.
Bateson dan R.C. punnet. Pada jengger ayam tidak satu gen saja yang mengatu sifat
akan tetapi terdapat dua sifat yang saling berinteraksi.Berbeda dilakukan oleh Mendel
pada kacang ercisnya maka sifat dua buah bentuk jengger dalam satu ayam sangatlah
ganjil. Dengan adanya interaksi antara dua gen dominan dan gen resesif seluruhnya
akan menghasilkan variasi fenotipe baru, yakni ros dan pea. Gen dominan R yang
berinteraksi dengan gen resesif P akan menghasil- kan bentuk jengger ros dan gen
B. Kriptometri
Kriptometri merupakan salah satu penyimpangan hukum mandel yaitu gen yang
bersifat yang akan hanya muncul jika hadi bersama dengan gen domina yang
lain.Peristiwa ini terjadi pada persilangan bunga linaria maroccana dari galur
alaminya yaitu warna merah dan putih yang ternyata hasil f1 nya yaitu berwarna ungu
seluruhnya. Itu disebabkan karna adanya suatu pigmen yang berada dalam
bunga(abtosianin).
C. Polimeri
Persilangan yang dilakukan oleh Nelason Ehle pada gandum dengan warna biji
merah dan putih.peristiwa ini mirip dengan persilangan dihibrid yang tidak dominan
persilangan ini tidak hanya dikontrol oleh satu gen sifat saja akan tetapi oleh dua gen
75
yang berbeda lokus, namun masih mempengruhi sifat. peritiwa ini dinamakan dengan
polimeri.
Interaksi ini yaitu dimana salah satu gen bersifat menutupi baik terhadap alelnya
dan alel lainya.epistasis adalah sifat yang menutupi, sedangkan hipostasis adalah sifat
yang ditutupi.
E. Komplementer
Salah satu tipe interaksi gen-gen pada organisme adalah saling men- dukung
persilangan menghasilkan data atau sifat yang tak sesuai dengan hukum
penyilangan hukum mandel akan menemukan sebuah interaksi gen yang akan
Hasil yang diperoleh dalam praktikum ini yaitu pengambilan kancing warna
pada kantong plastik dengan epistasis dominan Resesif yaitu bahwa semua data
menunjukan hasil signifikan yaitu pengambilan 90x yaitu x2 tabel > x2 hitung dengan
hasil perbandingan 13 :3. Dan pada pengambilan 160x hasil data yaitu x2 tabel > x2
Untuk hasil dari pengamatan dan percobaan lain dapat dilihat pada lampiran.
76
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
monohibrid dan dihibrid yang seolah-olah tidak mengikuti pola 3 : 1 ataupun pola 9 :
yang ditolak dan dierima. Ditolak karena X2hitung> X2tabel. Diterima karena
B. Saran
77
DAFTAR PUSTAKA
Halang, Bund dan Muhammad Zaini. 2012. Penuntun Praktikum Genetika. Jurusan
78
LAMPIRAN
79
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pola pewarisan sifat tidak hanya dapat dipelajai melalui sebuah uji percobaan
panjang seperti halnya gajah, misalnya, suatu persilangan baru akan memberikan
hasil yang dapat dianalisis setelah kurun waktu yang sangat lama. Demikian pula,
untuk mempelajari pola pewarisan sifat tertentu pada manusia jelas tidak mungkin
semacam itu harus dianalisis menggunakan data hasil pengamatan langsung pada
Keanekaragaman adalah sifat beda dari suatu organisasi spesies. Dengan adanya
sifat beda akan terjadi variasi, maka dari itu perlu bagi mahasiswa mengadakan
percobaan dan pengamatan ini untuk mengetahui faktor faktor serta sifat secara
hidup , tetapi tidak ada manusia yang tepat sama sekalipun kembar identik , Setiap
manusia memiliki keunikan masing-masing , individu yang satu dengan yang lainnya
mempunyai persamaan dan perbedaan sifat yang menurun , baik sifat kualitatif
maupun kuantitatif .
80
Keanekaragaman yang tampak secara fenotip pada tumbuhan dan hewan juga
mempunyai variasi antara lain : bentuk, warna, dan ukuran, sedangkan pada manusia
kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda. Adanya pewarisan sifat, dalam
populasi dapat dilihat adanya sifat yang sangat bervariasi sehingga kecil
kemungkinan persamaannya
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menghitung frekuensi alel dan frekuensi genotip;
kuantitatif.
81
II. TINJAUAN PUSTAKA
Genetika populasi ialah cabang ilmu yang mempelajari gen gen dalam
dari tingkat suatu populasi.Populasi adalah suatu kelompok organisasi dari suatu
keturunan spesies. Dan dari situ dapat dapat diambil semple.Semua makhluk hidup
perkawinan antar spesies dan memiliki lengkang gen yang sama.Lengkang gen (gen
pool) yaitujumlah dari semua alel yang berlainan atau keterangan genetik dalam
Dalam tahun 1908 G.H. Hardy ( seorang ahli matematik bangsa inggris ) dan W.
Weinberg ( seorang dokter bangsa jerman ) secara terarah menemukan dasar dasar
frekuensi genotip akan tetap dari satu generasi ke generasi seterusnya.Hal ini
random) dan tidak ada pilihan/ pengaturan atau faktor lain yang dapat merubah
Genetika ( ilmu keturunan ) tegolong dalam ilmu hayat yang mempelajari turun
temurunnya sifat sifat induk atau orang tua kepada keturunannya). Terbentuknya
individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud fenotip, pada dasarnya
82
hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet jantan dan gamet
melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan dengan itu,
Suryo, 2008).
Sifat kualitatif adalah sifat yang secara kualitatif berbeda sehingga mudah
dikelompokkan dan biasanya dinyatakan dalam kategori, Sifat ini yang menjadi
obyek penelitian Mendel sehingga tercipta hukumnya yang yang terkenal dengan
Genetika Mendel menyangkut segregasi, rekombinasi, linkage, interaksi non alel dan
seperti produksi, kadar protein dan kualitas dikendalikan oleh kegiatan banyak gen
yang masing-masing mempunyai pengaruh kecil pada sifat itu. Dengan adanya
tersebut(Stanfield, 1991)
Teori Mendel tidak dapat diterapkan untuk mempelajari proses menurunnya sifat
ini, tetapi digunakan teori lain yakni genetika kuantitatif. Untuk sifat kualitatif
pekerjaan seleksi akan lebih efisien bila didasarkan atas variasi genetik. Akan tetapi
untuk menyeleksi sifat kuantitatif tidak lagi mendasarkan pada variasi genetik, tetapi
83
yang selanjutnya digunakan pendekatan analisis sejumlah ukuran sifat itu (Crowder,
L.V. 1986).
84
III. METODE PRAKTIKUM
bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kantong pelastik berisi biji
kedelai, kantong pelastik yang berisi kancing berwarna, kantong plastik yang berisi
kacang tanah dan lembar pengamatan.Alat yang diguanakan dalam praktikum ini
B. Prosedur Kerja
Pecobaan 1.
individu dengan warna merah (GG), putih(gg), dan merah muda (Gg).
85
Percobaan 2.
1. Setiap kantong dengan 2 macam warna kancing baju diisi dengan perbandingan
2. Secara acak kancing diambil dari setiap kantong dan catat warna keduanya
6. X2 sebagai analisis.
Percobaan 3.
1. Individu secara acak diambil dan timbang dari populasi kacang tanah yang tersedia
86
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Percobaan 1
Misal
GG = 39 X
Gg = 50 Y
Gg = 111 Z
Z 111
= = 0,555
populasi 200
p+ q = 1
( p + q ) = 1
p +2pq + q = 1
q = 0,555 = 0,745
Jika p + q = 1
Maka p=1q
P = 1 0,745
P = 0,255
87
gg(putih) = q = (0,745) x 100% = 55,502
p : 2pq : q = GG + Gg + gg
1 : 5,843 : 8,53
jumlah
GG(merah) Gg(putih) Gg(merah muda)
200
Observasi (O) 39 50 111
1 2 1 200
Harapan (E) 200 = 50 200 = 100 20 = 50
4 4 4
6342
(|39 50|) 2 (|50 100|) 2 (|111 50|)2
(|O E|)2
= 121 = 2500 = 3721
X table = 5,99
X hitung = 107,84
X table < X hitung jadi bersifat tidak signifikan atau tidak sesuai dengan teori.
Percobaan 2
Misal
HH = 24 X
88
Hk = 53 Y
kk= 23 Z
Z 23
= = 0,23
populasi 100
q = z = 23
23
q =
100
= 0,23
= 0,47
Jika p + q = 1
Maka p = 1 q
P = 1 0,47
P = 0,53 g
p : 2pq : q = HH + Hk + kk
1,27 : 2,25 :1
1 :2 :1
89
Tabel 1.2 Uji X2 Percobaan 2
Karakteristik
jumlah
HH Hk kk
100
Observasi (O) 24 53 23
1 2 1 100
Harapan (E) 100 = 25 100 = 50 100 = 25
4 4 4
14
(|24 25|)2 (|53 50|)2 (|23 25|)2
(|O E|)2
=1 =9 =4
X table = 5,99
X hitung = 0,38
X table > X hitung jadi bersifat signifikan jadi percobaan sesuai dengan
Percobaan 3
Tabel 1.3 Pengamatan Kuantitatif dan Kualitatif.
Bobot 0,1 0,2 0,3
Jumlah 37 53 10
90
Uji Kuantitatif dan Kualitatif
60
50
40
Jumlah
30
Jumlah
20
10
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4
Bobot (gram)
B. Pembahasan
seksual dengan derajat hubungan keluarga yang relatif dekat yang berada di dalam
gamet yang dihasilkan oleh suatu populasi Mendel ditetapkan sebagai campuran
Jika kita memperhatikan akan sepasang alel (A dan a), kita akan menemukan bahwa
persentase gamet-gamet pada pusat gen yang mengandung A atau a akan bergantung
membentuk pusat gen ini. Misalnya, jika sebagian besar populasi itu bergenotipe
91
resesif aa, maka frekuensi alele resesif dalam pusat gen itu akan relatif tinggi, dan
rendah. Perkawinan antar anggota dalam suatu populasi yang terjadi secara acak
maka frekuensi zigotik yang diharapkan pada generasi berikutnya dapat diramalkan
dari pengetahuan tentang frekuensi gen (alelik) dalam pusat gen dari populasi
(zigotik) yang diharapkan pada generasi berikutnya dapat diringkas seperti berikut:
AA Aa aa
dominan (AA), 2pq adalah fraksi yang diharapkan heterozigot (Aa), dan q2 adalah
fraksi yang diharapkan resesif (aa). Semua fraksi genotipe ini harus menjadi satu unit
yang berkenaan dengan frekuensi-frekuensi gametik (alelik) dari pusat gen parental,
yang stabil, baik frekuensi gen maupun perbandingan genotip akan tetap (konstan)
92
Hukum hardy weinberg berfungsi sebagai parameter evolusi dalam suatu populasi.
Bila frekuensi gen dalam suatu populasi selalu kontan dari generasi,maka populasi
tersebut tidak mengalami evulasi. Jika salah satu salah satu syarat tidak terpenuhi
maka gen akan berubah,yang artinya populasi tersebut sedang atau akan mengalami
tempat mereka berada. Susunan genetik suatu populasi ditinjau dari gen-gen yang ada
dinyatakan sebagai frekuensi gen, atau disebut juga frekuensi alel, yaitu proporsi atau
persentase alel tertentu pada suatu lokus. Contoh perhitungan frekuensi genotipe dan
frekuensi alel adalah data frekuensi golongan darah sistem MN pada orang Eskimo di
perbandingan keseluruhan kopi gen yang terdiri dari suatu varian gen tertentu (alel).
Dengan kata lain, ia merupakan jumlah kopi suatu alel tertentu dibagi dengan jumlah
kopi keseluruhan alel pada suatu lokus dalam suatu populasi. Ia dapat diekspresikan
dalam bentuk persentase. Dalam genetika populasi, frekuensi alel digunakan untuk
spesies.
Apabila diketahui:
1. lokus tertentu pada suatu kromosom beserta gen yang menduduki lokus tersebut
93
2. suatu populasi berjumlah N individu yang membawa n lokus pada tiap-tiap sel
somatik mereka (contohnya dua lokus pada sel spesies diploid yang mengandung dua
set kromosom)
yang diduduki oleh satu alel tertentu dan frekeunsi satu alelnya adalah a/(n*N).
fenotipe yang jelas. Fenotipe-fenotipe yang jelas ini berada dibawah kendali genetik
dari hanya satu atau beberapa gen dengan sedikit atau tanpa modifikasi-modifikasi
albino, penggunaan tangan kanan atau kiri, dan rambut lurus (normal) atau keriting
fenotipe kontinu daripada perbedaan tingkatan fenotipe yang jelas dan tegas seperti
yang dijumpai dalam segregasi sifat Mendel. Sifat-sifat ekonomis penting seperti
hasil tanaman, produksi telur dan susu, pertambahan berat badan, tinggi tanaman,
tercampur dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sifat-sifat ini sering disebut sifat-sifat
kuantitatif yang dibedakan dari sifat kualitatif yang kategorinya berbeda jelas,
(Crowder, 1986).
94
Sifat kuantitatif adalah penyusunan genotip dari suatu kultivar agar lebih
bermanfaat. Juga dapat diartikan sebagai ilmu genetika yang mempelajari model
terpenuhi maka frekuensi alele dalam populasi akan tetap dalam keseimbangan yang
stabil, yaitu tidak berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tipe gamet yang
berbeda (gamet dengan alele berbeda) akan terbentuk sebanding dengan frekuensi
masing-masing alelenya dan frekuensi tiap tipe zigot akan sama dengan hasil kali dari
frekuensi gamet-gametnya.
2. Tidak ada seleksi. Semua gamet mempunyai kesempatan sama untuk membentuk
zigot dan semua zigot mempunyai viabilitas (daya hidup) dan fertilitas sama.
3. Tidak ada migrasi, yaitu tidak ada introduksi alele dari populasi lain.
4. Tidak ada mutasi. Mutasi adalah proses yang lambat dan perubahan frekuensi alele
biasanya minimal.
95
5. Tidak ada penghanyutan genetik rambang (random genetic drift). Penghanyutan
terjadi dalam populasi kecil karena contoh alele yang kecil bila dibandingkan suatu
populasi besar.
gametogenesis.
Dan dari hasil praktikum bahwa asumsi asumsi hukum hardy weinberg perlakuan
perkawinan secara acak,tidak ada seleksi dan hasil perbadingan sesuai dengan hukum
mandel.
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan pada percobaan kedua yaitu
Dengan x2 tabel 5,99 dan x2 hitung 0,38 sehingga x2 tabel > x2 hitung(percobaan sesuai
200 kancing diperoleh warna merah sebanyak 39, warna putih 50 dan warna merah
muda 111. Setelah dianalisis mengahsilkan data x2 tabel 5,99 < x2 hitung sehingga
96
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hukum hardy heimberg yaitu di bawah suatu kondisi yang stabil, baik
frekuensi gen maupun perbandingan genotip akan tetap (konstan) dari generasi ke
telah kami lakukan pada percobaan kedua yaitu hasil perhitungan frekuensi genotip
dengan perbandingan 1,27;2,25;1 = 1:2:1. Dengan x2 tabel 5,99 dan x2 hitung 0,38
sehingga x2 tabel
> x2 hitung
(percobaan sesuai dengan perbandingan genotip hukum
mandel).
B. Saran
97
DAFTAR PUSTAKA
98
LAMPIRAN
99
BIODATE .
Muhammad Ikhsan Dilahirkan di Kendari 4 Juli
100
101