Nifas
Nifas
Pada masa nifas, terjadi proses keluarnya darah dari vagina yang disebut lochia
atau lokia. Segera setelah proses kelahiran selesai, cairan berwarna merah gelap
dan mayoritas terdiri dari darah akan keluar dari vagina. Cairan ini disebut lochia
rubra, dan berlangsung selama 1-3 hari. Setelah itu, cairan tersebut akan menjadi
lebih encer dan berwarna merah muda disebut lochia serosa yang terjadi selama 3-10
hari sesudah proses kelahiran. Pada hari ke 10-14, cairan yang keluar menjadi
berwarna kekuningan hingga cokelat, disebut lochia alba.
Volume cairan yang keluar biasanya tidak terlalu banyak dan wajar-wajar saja, tidak
memiliki bau menyengat, dan keluar nyaris setiap hari selama 2-3 minggu pertama.
Urutannya juga biasanya dari cairan berwarna merah tua, merah muda, lalu
kecokelatan. Sebanyak 15% wanita bisa mengeluarkan lokia hingga 6 minggu setelah
melahirkan, bisa juga terjadi peningkatan volume lokia di hari ke 7 hingga hari ke
14.
Sebenarnya tidak ada perbedaan khusus antara perawatan masa nifas pada ibu yang
melahirkan normal dan yang melahirkan lewat operasi Caesar. Yang membedakan
hanyalah, pada ibu yang melahirkan Caesar, diperlukan perhatian khusus pada luka
yang dihasilkan setelah operasi. Setelah melahirkan Caesar, ibu akan merasakan
sakit bahkan gatal-gatal pada bagian yang dioperasi. Menjaga luka tersebut agar
tidak infeksi merupakan salah satu tindakan perawatan yang harus dilakukan selama
masa nifas. Selebihnya, perubahan organ-organ ke bentuk semula hingga keluarnya
lokia kurang lebih sama.
Beberapa hari setelah melahirkan dan selama masa nifas, payudara ibu mungkin terasa
kencang dan bengkak. Ibu bisa menyusui bayi atau menggunakan pompa ASI untuk
menghilangkan rasa tidak nyaman pada payudara. Gunakan kompres hangat saat hendak
menyusui, dan ketika tidak menyusui, kompres payudara dengan lap dingin. Jika rasa
sakit tidak tertahankan, ibu bisa meminta saran dokter terkait obat penghilang rasa
sakit yang boleh dikonsumsi ibu menyusui.
Terutama pada ibu yang melahirkan normal, bisa terjadi robeknya bagian di sekitar
vagina karena bukaan vagina yang tidak cukup untuk mengeluarkan bayi. Tergantung
pada tingkat keparahannya, luka ini dapat sembuh dalam beberapa minggu atau bahkan
beberapa bulan. Jika vagina masih terasa sakit dan mengurangi kenyamanan saat
duduk, ibu dapat menggunakan bantal yang bagian tengahnya berlubang.
Kontraksi
Selama beberapa hari setelah melahirkan, ibu mungkin mengalami kontraksi. Ini
berfungsi untuk mencegah perdarahan berlebih dengan cara menekan pembuluh-pembuluh
darah yang terdapat di rahim. Kontraksi ini mirip dengan kontraksi yang terjadi
pada nyeri perut menstruasi.
Pembengkakan dan luka pada jaringan yang terdapat di sekitar kandung kemih dan
uretra akan membuat ibu kesulitan untuk buang air kecil. Kerusakan pada saraf dan
otot yang terhubung pada kandung kemih atau uretra juga dapat menyebabkan ibu
mengeluarkan urin tanpa sadar, seperti ketika sedang tertawa, batuk, atau bersin.
Kesulitan buang air kecil ini biasanya akan hilang dengan sendirinya, ibu bisa
berlatih senam kegel untuk membantu menguatkan otot-otot pelvis dan membantu
mengontrol refleks buang air kecil.
Selain rambut, kulit juga dipengaruhi oleh masa kehamilan. Stretch mark yang muncul
saat masa kehamilan tidak akan sepenuhnya hilang ketika masa nifas, tetapi warnanya
akan semakin memudar dari merah keunguan hingga akhirnya menjadi putih.
Perubahan emosi
Perubahan mood yang tiba-tiba, perasaan sedih, gugup, dan mudah marah mungkin
terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Tidak sedikit ibu baru yang mengalami
depresi mulai dari depresi ringan hingga parah. Ini biasa disebut baby blues yang
muncul pada minggu pertama hingga minggu kedua. Jika lebih lama dari itu, tidak
menutup kemungkinan ibu mengalami postpartum depression. Baik pada tahap baby blues
ataupun postpartum depression, keduanya membutuhkan penanganan baik dari orang
terdekat maupun tenaga kesehatan.
Pada proses melahirkan, biasanya ibu akan kehilangan berat badan hingga 5 kg, ini
termasuk berat badan bayi, air ketuban, dan plasenta. Selama masa nifas, ibu bisa
kehilangan beberapa kilogram lagi yang terdiri dari cairan-cairan atau jaringan
lain yang ikut keluar bersama lokia. Tetapi ibu mungkin masih tetap merasa gemuk,
hal ini sangatlah wajar. Untuk mengembalikan berat badan seperti sebelum hamil, ibu
disarankan untuk menjaga pola makan yang sehat dan berolahraga rutin.
Ibu yang baru melahirkan biasanya akan disibukkan dengan mengurus bayi, tetapi
jangan lupa untuk senantiasa menjaga kesehatan diri Anda sendiri. Jam tidur bayi
yang tidak teratur akan menyebabkan jam tidur ibu juga menjadi tidak teratur.
Cobalah untuk tidur ketika bayi Anda sedang tidur agar Anda tidak lemas karena
kekurangan istirahat.
Mintalah bantuan untuk mengurus bayi di beberapa minggu pertama setelah melahirkan
karena pada saat ini kesehatan ibu belum pulih sepenuhnya.
Makan makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan juga gizi bayi.
Penuhi kebutuhan cairan terutama jika ibu harus menyusui bayi.
Mintalah nasihat dokter terkait obat-obatan yang boleh dan tidak boleh diminum.
Tidak sedikit obat-obatan tradisional yang dipercaya dapat membantu ibu selama masa
nifas. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat tertentu.
Jika ada kelainan yang terjadi (seperti misalnya ibu tiba-tiba demam, atau
perdarahan tidak berhenti, rasa sakit pada perut, dan sulit mengontrol pergerakan
otot untuk buang air) ibu harus segera memeriksakan diri ke dokter. Komplikasi
masih mungkin terjadi selama masa nifas sehingga penanganan dan perawatan yang
segera dapat membantu menyelamatkan nyawa ibu jika terjadi sesuatu.
BACA JUGA: