Anda di halaman 1dari 17

KONSEP PSIKOLOGI FAAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan psikologi

Dosen Yudha Laga Hadi Kusuma, S. Psi., M. Kes

Disusun oleh :

Venny Riska Wulan Cahyani

PRODI D3 KEPERAWATAN
POLTEKKES MAJAPAHIT MOJOKERTO

TAHUN AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada allah swt atas anugrah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah tentang Konsep psikologi faal. Adapun maksud dan
tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi
penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun
penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami. Terlepas dari
semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Mojokerto, Maret 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan makalah ...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat makalah ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

2.1 Pengertian psikologi faal .......................................................................................... 3

2.1.1 Perkembangan sistem saraf pusat................................................................ 4

2.1.2 Jaringan pelindung sistem saraf pusat......................................................... 4

2.2 Teori psikologi sensori persepsi ......................................................................... 6

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................13

3.2 Saran ............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu sistem
organ terdiri dari berbagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan kegiatan
fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerja sama antara alat-alat tubuh yang satu
dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu
berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya sistem pengendalian atau
pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sistem koordinasi.

Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf,sistem indera, dan sistem temendokrin.
Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan
lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur
oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan
saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan rangsang
atau impuls saraf kepusat susunan saraf, dan selanjutnya memberikan tangapan atau reaksi
terhadap rangsang tersabut. Impuls saraf tersabut dibawah oleh serabut-serabut saraf.(kus
Irianto. 2004)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa kaitannya kondisi psikologis dengan proses didalam tubuh ?

2. Bagaimana teori tentang psikologi sensori persepsi?

1
1.3 Tujuan Makalah

Memahami kondisi psikologi yang terjadi dalam tubuh dan mengerti tentang teori
sensori dan persepsi.

1.4 Manfaat Makalah

Dengan adanya makalah ini membuat penulis tahu dan para pembaca faham mengenai
konsep psikologi faal dan dapat membuat kita mengetahui isi dan apa-apa saja dalam Ilmu
psikologi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Faal

Psikologi faal adalah psikologi yang mempelajari perilaku manusia berkaitan dengan
fungsi dan kerja alat-alat tubuh. Hal ini artinya kondisi tubuh dan kerja alat-alat tubuh
mempengaruhi perilaku manusia yang meliputi kemampuan kognisi, kemampuan afeksi dan
kemampuan konasi.

Dalam perkembangan ilmu psikologi faal di dunia barat bernama Biopsikologi, dalam
kajiannya biospikologi memiliki lima bagian utama yaitu :

a) Physiological psychology yaitu manipulasi sistem saraf dengan menggunakan operasi,


terapi elektrik dan kimiawi.
b) Psychoparmacology yaitu bagian dari biopsikologi yang melakukan manipulasi sistem
saraf dengan penggunaan media kimia atau dengan obat-obatan.
c) Neuropsychology adalah bagian dari biospikologi yang mempelajari kemuduran
perilaku akibat kerusakan dari otak manusia.
d) Psychophisiology adalah bagian dari biopsikologi yang mempelajari bagaimana
perubahan kondisi fisiologis dan pengaruhnya terhadap perilaku manusia.
e) Comparative Psychology adalah bagian dari bipsikologi yang lebih cenderung
menggunakan pendekatan biologis daripada mengguankan pendekatan mekanisme
sistem saraf.

Menurut pendekatan biopsikolgi perilaku adalah hasil interaksi antara tiga faktor yaitu :
1. kapasitas genetik individu yang merupakan hasil dari evolusi
2. pengalaman
3. persepsi individu

3
2.1.1 Perkembangan Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan sistem yang dibentuk oleh jutaan sel saraf dan sel glia
beserta pembuluh darah dan sedikit jaringan ikat. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon)
dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat
lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Sistem saraf pusat
berfungsi untuk mengatur pengendalian tertinggi dari kegiatan mental dan perilaku khas pada
manusia yang dilakukan oleh belahan otak, khususnya korteks serebri.

Perkembangan sistem saraf sudah berkembang sejak kehidupan awal embrio pada manusia.
Pada awalnya, dalam embrio terdapat suatu jaringan yang berkembnag menjadi sistem saraf
pusat yang bentuknya seperti tube (pembuluh) berisi cairan. Indikasi pertama dari otak yang
sedang berkembang adalah tiga benjolan yang terjadi di ujung anterior pembuluh tersebut.
Ketiga benjolan tersebut akan berkembang menjadi ferobrain (otak depan), midbrain (otak
tengah), dan hindbrain (otak belakang). (pinel,2009).

Sebelum lahir, ketiga benjolan awal di dalam pembuluh neural terbelah menjadi lima bagian.
Hal ini terjadi karena benjolam otak depan dan benjolan otak belakang terbelah menjadi dua
bagian lagi. Dari bagian antarior ke posterior, kelima benjolan yang merupakan bagian otak
yang sedang berkembang saat bayi dilahirkan adalah telensefalon,diensefalon,mesensefalon,
(otak tengah), metensefalon dan mielensefalon. Kelima benjolan inilah yang akan
berkembang terus menjadi lima bagian otak dewasa.

Pada manusia seperti halnya vertebrata lainnya, telensefalon akan mengalami pertumbuhan
paling besar selama perkembangannya. Telensefalon berkembang menjadi dua bagian
hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri, sedangkan keempat bagian otak lainnya
akan berkembang sebagai brain stem (batang otak), yaitu batang yang menjadi tumpuan
kedua hemisfer pada telensefalon. Mielensefalon bagian otak paling bawah sering disebut
sebagai medulla.

2.1.2 Jaringan Pelindung Sistem Saraf Pusat


Otak dan sumsum tulang belakang adalah organ tubuh yang paling terlindungi,
mereka terbungkus dalam tulang tengkorakdan diselubungi oleh tiga selaput pelindung yang
disebut meninges, cerebrospinal fluids (cairan cerebrospinal)dan ventrikel.
4
A. Meninges
Meninges merupakan bentuk jamak dari meninx. Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
1. Duta mater merupakan lapisan paling luar yang tebal, keras dan fleksibel, tetapi tidak
dapat direnggangkan (unstrechable).
2. Arachnoid Membrane merupakan jaringan bagian tengah yang bentuknya seperti
jaring laba-laba. Sifatnya halus, berongga-rongga dan terletak di bawah lapisan
durameter.
3. Pia Meter merupakan jaringan pelindung yang terletak pada lapisan paling bawah
dibawah ruang subaraknoid yang menempel dengan sistem saraf pusat (otak, sumsum
tulang belakang) dan melindungi jaringan-jaringan saraf yang lain. Lapisan ini
mengandung pembuluh darah yang mengalir di otak dan sumsum tulang belakang.

B. Cairan Cerebrospinal dan Sistem Ventrikel


Otak sifatnya sangat lembut dan kenyal sehingga perlu dilindungi, karena bila
terjadi kerusakan pada otak maka akan sulit untuk membuat otak kembali sempurna seperti
sebelumnya. Otak manusia dilindungi juga oleh cairan cerebrospinal yang terdapat di dalam
subarachnoid space. Cairan ini membantu otak untuk dapat mengapung sehingga bisa
mengurangi berat otak dari 1400 gram menjadi 80 gram. Dengan kondisi tersebut, tekanan
pada bagian dasar otak yang dipengaruhi oleh gravitasi menjadi berkurang. Selain itu,
berkurangnya berat otak dapat juga melindungi otak dan spinal cord dalam sistem saraf pusat
dari goncangan kepala yang munkin terjadi.

Cairan cerebrospinal selain terdapat dalam ruang subaraknoid, terdapat juga di


kanal sumsum tulang belakang dan ventrikel serebral otak. Central kanal adalah saluran kecil
disepanjang sumsum tulang belakang. Ventrikel serebral adalah empat ruang internal besar
yang saling berhubungan di otak, yaitu dua ventrikel yaitu dua ventrikel lateral, ventrikel
ketiga, dan ventrikel keempat. Ruang subaraknoid, kanal sentral, dan ventrikel serebral saling
dihub ungkan oleh serangkain lubang sehingga membentuk sebuah waduk tunggal. Ruang
terbesar yang berisi cairsn cerebrospinal ada pada pasangan ventrikel lateral (Pinel,2009).
Ventrikel lateral berhubungan dengan ventrikel ketiga yang terletak di otak bagian tengah .
ventrikel ketiga dihubungkan ke ventrikel keempat dan cerebral aquaduct (pipa besar).
Cerebral aquaduct menghubungkan ujung caudal ventrikel keempat dengan central canal.

5
Cairan cerebrospinal menopang dan memberikan bantalan pada otak. Hal ini
bermanfaat bagi manusia, karena tanpa cairan cerebrospinal manusia akan mengalami
gangguan pada kepalanya. Contohnya pasien-[asien yang sebagian cairan cerebrospinalnya
dikeringkan, membuat para pasien mengalami sakit kepala yang hebat dan mengalami rasa
nyeri yang menusuk setiap kali memggerakkan kepalanya.

Cairan cerebrospinal merupakan konsentrasi dari darah dan plasma darah.


Diproduksi secara terus-menerus oleh choroid plexuses (pleksus koroid) yaitu jaringan
kapiler (pembuluh darah yang halus) yang masuk kedalam ventrikel dari pia meter. Sirkulasi
cairan cerebrospinal (CSF) dimulai dari dalam ventrikel ketiga, yang kemudian mengalir ke
cerebral aquaduct selanjutnya ke ventrikel keempat. Dari ventrikel keempat mengalir ke
lubang-lubang subarahnoid yang melindungi seluruh sistem saraf pusat. Lalu cairan yang
sudah digunakan akan diabsorpsi ke superior saggital sinus lalu dialirkan ke durameter yang
kemudian akan dieringkan oleh pembuluh jagular dibagian leher.

Volume total cairan cerebrospinal sekitar 125 milimeter dan waktu yang dibutuhkan
oleh sebagian cairan cerebrospinal berada pada sistem ventrikel untuk diganti dengan cairan
yang baru sekitar 3 jam.Kelebihan cairan cerebrospinal akan diserap dari ruang subaraknoid
kedalam ruang besar yang memanjang di puncak otak yang terletak di antara kedua hemisfer
dan dipenuhi oleh darah. Ruang tersebut disebut dural sinuses (sinus dural), cairan tersebut
berjalan melalui pia meter kemudian dialirkan masuk ke dalam pembuluh darah vena ( yang
mengalirkan darah dari kepala kembali ke jantung) leher.

2.2 Teori Psikologi Sensori - Persepsi

Pengertian Proses Sensori Sel saraf atau neuron berfungsi mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem
saraf. Struktur Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma
dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang.
Sebaliknya, dendrit pendek. Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu
dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel.

6
Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan
kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang
membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann
disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian
dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat
penghantaran impuls. Kelompok Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet
(asosiasi). 1. Sel saraf sensorik Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet). 2. Sel saraf
motorik Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor
berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf
asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang. 3. Sel saraf intermediet Sel saraf
intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf
pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau
berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf
intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-
kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk
urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.

Pengertian Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan


menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan
mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan,
bukan pada kenyataan itu sendiri. Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi faktor-faktor
yang memengaruhi persepsi bisa terletak dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri objek
atau target yang diartikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi tersebut dibuat.

a. Asumsi Yang Didasarkan Pada Pengalaman Masa Lalu dan Persepsi Persepsi yang
dipengaruhi oleh asumsi asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu dikemukakan
oleh sekelompok peneliti yang berasal dari Universitas Princenton seperti Adelbert Ames, Jr,
Hadley Cantril, Edward Engels, William H. Ittelson dan Adelbert Amer, Jr. Mereka
mengemukakan konsep yang disebut dengan pandangan transaksional (transactional view).

7
Konsep ini pada dasarnya menjelaskan bahwa pengamat dan dunia sekitar merupakan
partisipan aktif dalam tindakan persepsi. Para pemikir transaksional telah mengembangkan
sejumlah bukti yang meyakinkan bahwa persepsi didasarkan pada asumsi. Salah satu yang
paling menonjol, yang ditemukan oleh Adelbert Amer, Jr., disebut monocular distorted room.
Ruangan dibangun sedemikian rupa sehingga dinding belakang berbentuk trapesium,
dimana jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kiri dinding lebih panjang daripada jarak
vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kanan dinding. Dinding belakang terletak pada suatu
sudut, sehingga sisi kiri terlihat lebih jauh ke belakang dari pada sisi kanan. Jika seorang
pengamat berdiri di depan ruangan dan mengamati melalui sebuah lubang kecil, maka
ruangan akan terlihat seperti sebuah ruangan yang benar benar membentuk empat persegi
panjang. Jika dua orang berjalan melalui ruangan dan berdiri pada sudut belakang, maka
sesuatu yang menarik akan terjadi. Bagi si pengamat yang melihat melalui sebuah lubang,
salah satu orang yang berada di sisi kanan akan terlihat sangat besar karena orang ini berada
lebih dekat dengan si pengamat dan memenuhi keseluruhan ruangan antara lantai dan langit
langit. Sedangkan orang yang berada di sisi kiri akan terlihat sangat kecil karena berada jauh
dari si pengamat. Ilusi ini terjadi karena pikiran si pengamat mengasumsikan bahwa dinding
belakang parallel dengan dinding depan ruangan. Asumsi ini berdasarkan pengalaman
terdahulu yang menggunakan ruangan ruangan lain yang mirip. Ilusi ini akan semakin kuat
apabila dua orang yang berada di sudut yang berbeda tersebut saling bertukar tempat, maka
salah satu akan terlihat lebih besar dan yang satunya lagi terlihat lebih kecil tepat di depan
mata si pengamat. Teori persepsi hubungan adalah usaha ketika individu-individu mengamati
perilaku untuk menentukan apakah hal ini disebabkan secara internal atau eksternal. Jalan
pintas dalam menilai Persepsi selektif persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara
selektif apa yang dilihat seseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap
seseorang.

Ketika sifat-sifat itu digunakan, individu tersebut dinilai bijaksana, humoris, populer,
dan imajinatif. Ketika daftar yang sama dimodifikasi diperoleh serangkaian persepsi yang
sama sekali berbeda. Pembedaan dengan sensasi Istilah persepsi sering dikacaukan dengan
sensasi. Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum
diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan
stimulus tersebut. Misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan
terhadap meja. Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak dipakai menulis,

8
saat otak mendapat stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas meja yang
banyak coretan, dan kenangan di masa lalu saat memakai meja yang mirip lalu tulisan
menjadi jelek. Jenis-jenis persepsi Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang
diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis,yaitu:

a) Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi
yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita
untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari
bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering
dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
b) Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
c) Persepsi perabaan
Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
d) Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu
hidung.
e) Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.

Definisi Persepsi Banyak ahli yang mencoba membuat definisi dari persepsi. Beberapa di
antaranya adalah:

1. Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan
diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga
individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya (Bimo Walgito).

2. Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus


oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas
yang terintegrasi dalam diri individu (Davidoff).

3. Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu (Bower).
4. Persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap
lingkungan oleh individu (Gibson).

9
5. Persepsi juga mencakup konteks kehidupan sosial, sehingga dikenallah persepsi sosial.
Persepsi social merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan
untuk mengetahui, menginterpretasi, dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, baik
mengenai sifatnya, kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam diri orang yang
dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain sebagai objek persepsi tersebut
(Lindzey & Aronson).

6. Persepsi merupakan proses pemberian arti terhadaplingkungan oleh seorang individu


(Krech).

7. Persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk
tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam
lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya. Manusia sebagai makhluk sosial yang
sekaligus juga makhluk individual, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu
dengan yang lainnya (Wolberg, 1967).

Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang


menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek
tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan
persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian
ditentukan oleh persepsinya. Persepsi pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian
seseorang terhadap obyek tertentu. Menurut Young (1956) persepsi merupakan aktivitas
mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun
obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial
yang ada di lingkungannya. Sensasi-sensasi dari lingkungan akan diolah bersama-sama
dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal itu berupa harapan-harapan,nilai-
nilai, sikap, ingatan dan lain-lain. Branca (1965) mengemukakan: Perceptions are orientative
reactions to stimuli. They have in past been determined by the past history and the present
attitude of the perceiver. Sedangkan menurut Wagito (1981) menyatakan bahwa persepsi
merupakan proses psikologis dan hasil dari penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran,
sehingga membentuk proses berpikir. Di dalam proses persepsi individu dituntut untuk
memberikan penilaian terhadap suatu obyek yang dapat bersifat positif/negatif, senang atau
tidak senang dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap, yaitu suatu
kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau bertindak secara tertentu di dalam situasi yang
tertentu pula (Polak, 1976). 10
Dalam hal ini Crow (1972) menyatakan persepsi sebagai berikut: A percept is an
organized totality rather than the sum total of individual sensory experinces. In perception, an
individual first gains a general impression of the outline of on ogject or situation, (which is)
the percepts quality of organized totality. Sementara itu Branca (1965) mengemukakan
persepsi sebagai berikut: Perceptions are sensations with the adition of same sort of
interpretation or indication of the sensation or the stimulus source of the sensation. The
interpretation of the identification is the product past learning. Dengan demikian persepsi
merupakan suatu fungsi biologis (melalui organ-organ sensoris) yang memungkinkan
individu menerima dan mengolah informasi dari lingkungan dan mengadakan perubahan-
perubahan di lingkungannya. (Eytonck, 1972). Istilah persepsi adalah suatu proses aktivitas
seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan
sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi). Melalui
persepsi kita dapat mengenali dunia sekitar kita, yaitu seluruh dunia yang terdiri dari benda
serta manusia dengan segala kejadian-kejadiannya. (Meider, 1958).

Dengan persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita, khususnya antar
manusia. Dalam kehidupan sosial di kelas tidak lepas dari interaksi antara mahasiswa dengan
mahasiswa, antara mahasiswa dengan dosen. Adanya interaksi antar komponen yang ada di
dalam kelas menjadikan masing-masing komponen (mahasiswa dan dosen) akan saling
memberikan tanggapan, penilaian dan persepsinya. Adanya persepsi ini adalah penting agar
dapat menumbuhkan komunikasi aktif, sehingga dapat meningkatkan kapasitas belajar di
kelas. Persepsi adalah suatu proses yang kompleks dimana kita menerima dan menyadap
informasi dari lingkungan (Fleming & Levie, 1978).

Persepsi juga merupakan proses psikologis sebagai hasil penginderaan serta proses
terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses berpikir. Persepsi seseorang akan
mempengaruhi proses belajar (minat) dan mendorong mahasiswa untuk melaksanakan
sesuatu (motivasi) belajar. Oleh karena itu menurut Walgito (1981), persepsi merupakan
kesan yang pertama untuk mencapai suatu keberhasilan. Persepsi seseorang dalam
menangkap informasi dan peristiwa-peristiwa menurut Muhyadi (1989) dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu:

1) Orang yang membentuk persepsi itu sendiri, khususnya kondisi intern (kebutuhan,
kelelahan, sikap, minat, motivasi, harapan, pengalaman masa lalu dan kepribadian)
11
2) Stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu (benda, orang, proses dan
lain-lain)
3) Stimulus dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat, waktu, suasana (sedih,
gembira dan lain-lain).

Persepsi [perception] merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, kalau
bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya.
Apakah dunia terlihat berwarna cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi
manusia yang bersangkutan. Persepsi harus dibedakan dengan sensasi. Yang terakhir ini
merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya
organ-organ sensoris. Sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta
perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera.
Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima informasi
sensoris [energi fisik dari lingkungan] melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi
tersebut menjadi sinyal-sinyalneuralyang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat
(menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah, maka ada
gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan
ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai
warna merah. Berbeda dengan sensasi, persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari
manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang
diterimanya.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem saraf adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling beraturan antara satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan, dan
mengontrol interaksi antara individu dan lingkungan sekitarnya. Untuk menanggapi
rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu Reseptor,
Penghantar impuls,Efektor.

Proses Sensori Sel saraf atau neuron berfungsi mengirimkan pesan (impuls) yang
berupa rangsang atau tanggapan.Persepsi juga merupakan proses psikologis sebagai hasil
penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses berpikir.

3.2 Saran

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang sangat saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Liana,Anna. Proses sensori dan persepsi.


http://akhwat-lempeur.blogspot.co.id/2011/02/proses-sensori-dan-persepsi-pengertian.html
(Diakses tanggal 20 Maret 2017)

Aris,dwi.Materi Psikologi Faal.


http://dwiaris.web.id/psikologi/materi-psikologi-faal.html (Diakses tanggal 20 Maret 2017)

Putra,Adam tirta.Psikologi Faal.


http://adamtirtaputra.blogspot.co.id/2013/05/materi-psikologi-faal.html (Diakses tanggal 20
Maret 2017)

Anda mungkin juga menyukai