Tugas Kimdas Tahun Baru

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

5.3 Definisikan tekanan dan berikan beberapa satuan yang umum untuk tekanan.

Tekanan (p) didefinisikan sebagai satuan fisika yang digunakan untuk menyatakan gaya dorong
(Force) per satuan luasan permukaan (Area) tempat benda tersebut bekerja. Satuan untuk tekanan Pa,
dengan konversi kebeberapa satuan lain yaitu sebagai berikut,

1 Pa = 1 N/m2

= 1,45 x 10-5 lbf/in2 (psi) = 1 x 10-5 bar = 7,55 x 10-3 mmHg = 0,99 x 10-5 atm

1 atm = 101, 32 kN/m2 = 1,01 bar = 101, 32 kPa = 760 torr

5.4 Terangkan bagaimana suatu barometer dan manometer digunakan untuk mengukur tekanan.

1. BAROMETER

a. Barometer air raksa, barometer ini terbuat dari tabung kaca lurus yang disegel pada salah satu
ujungnya. Ujung tabung yang terbuka diletakkan tegak dalam semacam piring (dikenal pula sebagai
reservoir) yang diisi dengan air raksa. Barometer air raksa mengukur tekanan atmosfer dengan
menyeimbangkan berat merkuri dengan berat udara disekitarnya. Bagian kosong ditabung bagian atas
menciptakan efek vakum. Level air raksa dalam tabung akan naik saat berat merkuri lebih kecil
dibandingkan dengan tekanan atmosfer disekitarnya. Sebaliknya, ketika air raksa memiliki besar dari
tekanan atmosfer, level air raksa dalam tabung akan turun.

b. Barometer aneroid, merupakan instrument digital yang mengukur tekanan atmosfer dengan
muatan listrik. Barometer aneroid terdiri atas cakram atau kapsul yang terbuat dari lembaran tipis
logam. Logam tersebut memiliki dua strip logam kecil pada kedua sisi interiornya. Strip logam ini
dihubungkan dengan arus listrik. Saat tekanan udara naik atau turun, logam akan ikut memuai atau
menciut. Ketika logm memuai atau menciut, jarak antara dua strip logam dan waktu kontak dengan arus
listrik juga akan bervariasi. Barometer lantas mengukur panjang muatan listrik dan mengkonversi
menjadi pembacaan tekanan udara.

2. MANOMETER

a. Manometer zat cair

manometer zat cair biasanya merupakan pipa kaca berbentuk U yang berisi raksa. Manometer
jenis ini dibedakan menjadi manometer raksa yang terbuka dan manometer raksa yang tertutup.

a. Manometer raksa ujung terbuka


Manometer raksa ujung terbuka digunakan untuk mengukur tekanan gas dalam ruang tertutup
bila tekanannya sekitar 1 atmosfer. Pada pipa U berisi raksa, pada salah satu ujungnya
dihubungkan dengan ruangan yang akan diukur tekanannya, sedangkan ujung yang lan
beerhubungan dengan udara luar (atmosfer). Sebelum digunakan, permukaan raksa pada kedua
pipa U adalah sama tinggi. Setelah dihubugkan dengan ruang yang akan diukur tekanannya,
maka permukaan raksa pada kedua pipa menjadi tidak sama tingginya. Jika tekanan gas dalam
ruangan tertutup lebih besar dari pada tekanan udara luar, maka akan mendorong raksa pada
pipa terbuka lebih tinggi daripada permukaan raksa pada pipa yang berhubungan dengan ruang
tertutup. Misalkan selisih tinggi raksa adalah deltaH, maka tekanan ruangan sebesar
P = Po + delta H
Jika tekanan dalam gas dalam ruangan tertutup lebih rendah daripada teanan udara luar, maka
permukaan raksa pada pipa terbuka akan lebih rendah daripada permukaan raksa pada pipa
yang berhubungan dengan ruang tertutup. Misalkan selisih tinggi raksa adalah deltaH, maka
tekanan gas dalam ruangan sebesar
P = Po.deltaH
b. Manometer raksa ujung tertutup
Manometer ini pada prinsipnya sma dengan manometer ujung terbuka, tetapi digunakan untuk
mengukur tekanan ruangan lebih dari 1 atmosfer. Sebelum digunakan, tinggi permukaan raksa
sama dengan tekanan didalam pipa tertutup 1 atmosfer. Jika selisih tinggi permukaan raksa
pada kedua pipa adalah deltaH cm, maka tekanan ruang tersebut sebesar ;
P2 = (P1 + deltaH) cmHg
Screen grab

5.5 Karena merkuri (raksa) merupakan unsure logam yang sangat berat, atau dengan kata lain, karena
merkuri (raksa) memiliki massa jenis yang besar.

5.6

5.9 suatu benda disebut gas jika pada temperatur kamar dan tekanan atmosfer
(keadaan normal) sudah berwujud gas. Jadi, zat tersebut memang berwujud
gas pada temperatur kamar. Contohnya adalah gas oksigen dan
karbondioksida yang berperan dalam respirasi. Kita tidak bisa melihat wujud
keduanya pada keadaan normal. contohnya oksigen dan karbondioksida, dua
zat tersebut sudah berwujud gas pada keadaan normal. Amonia yang menjadi
juga bisa disebut gas karena pada keadaan normal telah berwujud gas.
Sebagai informasi, titik didih amonia adalah -33,34C (239,81 K). Artinya, di
atas temperatur tersebut (termasuk temperatur kamar), amonia berwujud gas.

Uap merupakan bentuk gas dari suatu materi yang berwujud padat/cair saat
keadaan normal. Artinya, pada keadaan normal, dia akan berwujud
padat/cair, namun jika temperatur dan tekanannya dinaikkan, dia akan
berubah menjadi gas. titik didihnya berada di atas temperatur kamar.
Contohnya adalah uap air, uap etanol, uap raksa, dan sebagainya. Gas
nitrogen dan uap raksa.

1. Molekul gasnya semua identik


2. Tumbukan-tumbukan partikel gas terhadap dinding wadah terjadi
secara lenting sempurna
3. Selalu bergerak acak (sembarang) secara konstan
4. Molekulnya tidak berinteraksi, hanya bertumbukan saja
5. Berlaku hokum newton tentang gerak
6. Tersebar merata dalam ruang/wadaah
7. Gaya tarik menarik antar partikel dapat diabaikan
8. Gasnya terdiri dari partikel-prtikel sangat kecil, dengan massa tidak nol
9. Bergerak sangat cepat dan secara konstan bertumbukan dengan
dinding-dinding wadah
10. Keseluruhan volume molekul-molekul gas individual dapat
diabaikan bila dibandingkan dengan volume wadah. Ini setara dengan
menyatakan bahwa jarak rata-rata antar partikel gas cukuplah besar
bila dibandingkan dengan ukuran mereka
11. Molekul-molekul berbentuk bola (bulat) sempurna, dan bersifat
lentur (elastic)
12. Energy kinetic rata-rata partikel-partikel gas hanya bergantug
kepada suhu system

Anda mungkin juga menyukai