Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aviv Prasetyo

NIM : F1D009034
MK. METODE PENELITIAAN POLITIK (MPP) 2

a. Pertanyaan penelitian.
1. Apakah penyebab orang-orang di Kabupten Banyumas memilih menjadi TKI?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan lebih banyak perempuan dibandingkan
dengan laki-laki yang menjadi TKI di Kabupaten Banyumas ?
Alasan pemilihan pertanyaan tersebut karena banyaknya orang di Kabupaten
Banyumas yang berangkat menjadi TKI, apakah ditak ada pekerjaan yang dapat dijalani di
Kab. Banyumas. Kesejahteraan rakyat harusnya dilindungi oleh negara dan pemerintah,
serta keamanan para rakyat harus juga dijaga oleh mereka. Kemudian pertanyaan kedua,
jumlah TKI yang berasal dari Kab. Banyumas mayoritas adalah perempuan, mengapa hal ini
bisa terjadi, lalu apa yang menyebabkan laki-laki tidak menjadi TKI, maksudnya hanya
segelintir laki-laki yang menjadi TKI dibandingkan dengan para perempuan. Jumlah laki-laki
hanya 3,51% dari keseluruhan TKI yang berasal dari Banyumas.

b. Metodologi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan ucapan, tulisan dan
perilaku yang dapat diamati dari subyek penelitian, dari situlah dihasilkan data deskriftif
berupa tulisan ataupun lisan dari subyek yang diamati (Bogdan dan Taylor 1992 : 21).
Pendekatan yang diambil dalam penelitian menggunakan pendekatan studi kasus,. Secara
umum pendekatan ini sangat cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan
dengan how atau why bila penelitian hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol
peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada
fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.
c. Sasaran penelitian dan Teknik penentuan Sasaran Penelitian.
Sasaran penelitian:
Perwakilan warga dari masing-masing Kecamatan (tokoh masyarakat bila
memungkinkan), untuk mengetahui bagaimana kehidupan ditempat asal, apakah tidak
ada lapangan pekerjaan yang memadai.
Para TKI ataupun keluarga dari TKI, mencari tahu alasan yang bersangkutan mengapa
menjadi tki.
Dinas sosial dan ketenagakerjaan Kab. Banyumas, mencari tahu jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia di, mencari tahu jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di
kab. Banyumas apakah memenuhi jumlah penduduk yang ada dan mencari tahu
kelayakan pekerjaan yang ada.
Purposive sampling, yaitu peneliti cenderung memilih informan yang
dianggap tahu dan dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan
mengetahui masalahnya secara mendalam, jadi sample yang dipilih berdasarkan
pertimbangan tertentu. Selain teknik tersebut, pemilihan informan juga dilakukan
dengan teknik snowball sampling, yaitu sasaran penelitian dimulai dari informan
kunci. Selanjutnya, atas informasi yang diberikan informan kunci, sasaran penelitian
ditambah dan diperluas, dan demikian seterusnya.

d. Teknik pengumpulan data.


1. Wawancara Mendalam : wawancara informal yang dilakukan pada saat konteks
yang dianggap tepat guna mendapatkan data yang mempunyai kedalaman dan
dapat dilakukan berkali-kali secara frekuantif sesuai dengan keperluan peneliti.
Cara pengambilan data dengan Tanya jawab dengan informan.
2. Observasi / Pengamatan Langsung : pengamatan dengan menggunakan indera
penglihatan tanpa menggunakan pertanyaan-pertanyaan
3. Dokumentasi : Metode ini dilaksanakan untuk memperoleh data yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian melalui buku-buku literatur, arsip, atau
dokumen lain yang berhubungan dengan fenomena yang terjadi.
e. Analisis Data.
Analisa yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif dengan model analisa
interaktif. Dalam model ini, digunakan tiga komponen anailsa yaitu reduksi data, sajian data
dan penarikan kesimpulan. Proses analisa ini dilakukan dalam bentuk interaktif pada tiga
komponen utama tersebut. Proses analisa interaktif (interactive model of analysis) dapat
dilihat pada gambar sebagai berikut :

Pengumpulan

Reduksi Salinan Data

Penarikan

Gambar 1. Model Analisa Interaktif (Millis dan Huberman, 1992 : 15)

Anda mungkin juga menyukai