Aplikasi Hukum Termodinamika
Aplikasi Hukum Termodinamika
Makalah Termodinamika
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah Termodinamika
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah
batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut
lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan
dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungan:
1. Sistem Terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan.
Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem Tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup
di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan
lingkungan.
3. Sistem Terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut
permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan,
karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan
gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi
yang keluar dari sistem.
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
Makalah Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang
disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal
dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk
perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi:
Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi
panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem
terhadap lingkungannya.
Pondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule yang melalui
eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling dapat
dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh Rudolf Clausius pada 1850:
"Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut 'energi', yang diferensialnya sama dengan
jumlah kerja yang dipertukarkan dengan lingkungannya pada suatu proses adiabatik."
Hukum kekekalan energi: Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dihancurkan/dihilangkan. Tetapi dapat ditransfer dengan berbagai cara. Aplikasi: Mesin-mesin
pembangkit energi dan pengguna energi. Semuanya hanya mentransfer energi, tidak
menciptakan dan menghilangkan.
Aplikasi :
ANALISIS TERMODINAMIKA SISTEM TERBUKA
Dalam persoalan yang menyangkut adanya aliran massa ke/dari sistem maka
sistemnya adalah sistem terbuka(control volume). Contohnya : water heater, radiator mobil,
turbin, kompressor, nozle dll. Tidak ada aturan mengenai bagaimana memilih sistem, tetapi yang
penting adalah pemilihan tersebut dapat memudahkan analisis. Misalkan akan dianalisis aliran
udara melalui nozle, maka pemilihan sistemnya adalah di dalam nozle. Lapis batas dari control
volume disebut control surface, dapat riil ataupun imajiner. Dalam kasus nozle misalnya, maka
permukaan dalam dari nozle adalah lapis batas yang riil, sedangkan daerah masuk dan
keluarnya aliran adalah lapis batas imajiner karena tidak ada bentuk fisik sesungguhnya. Control
Makalah Termodinamika
volume dapat tetap (bentuk dan ukurannya) maupun dapat mengandung moving boundary.
Moving
Beberapa istilah Steady : tidak berubah terhadap waktu, lawan katanya unsteady/transient.
Uniform: tidak berubah terhadap tempat.
Flow work
Flow work adalah energi yang diperlukan untuk mendorong fluida masuk atau keluar dari control
volume,merupakan bagian dari energi yang dibawa oleh fluida.
Kita tinjau gambar di atas. Jika tekanan fluida P , luas penampang saluran A, maka gaya yang
bekerja pada elemen fluida oleh piston imajiner adalah : F = P A Untuk memasukkan seluruh
elemen fluida ke dalam control volume maka gaya akan bekerja masuk ke dalam control volume
: Wflow = F L = P A L = P V (kJ)
Makalah Termodinamika
Proses-proses yang dijumpai dalam sistem keteknikan sangat bervariasi, mulai dari
yang sangat sederhana sampai yang rumit. Dalam beberapa hal, proses yang rumit dapat
disederhanakan menjadi bagian yang sederhana(dengan pengandaian-pengandaian). Turbin,
kompresor dan nozle beroperasi untuk waktu yang lama dengan kondisi yang sama. Peralatan
seperti itu diklasifikasikan sebagai steady flow devices. Proses dari peralatan steady dapat
dianalisis dengan suatu idealisasi proses yang disebut steady flow process. Steady flow
process didefinisikan sebagai suatu proses di mana fluida mengalir dalam control volume secara
steady. Hal ini berarti bahwa property dapat berubah dari titik ke titik di dalam control volume
tetapi pada setiap titik selalu konstan selama proses.
Karakteristik steady flow process 1. Selama proses tidak ada property yang berubah
terhadap waktu. Jadi volume V, massa m dan total energi E konstan. Akibatnya boundary work
nol dan total massa dan energi yang masuk control volume sama dengan total massa dan energi
yang keluar control volume. Dengan kata lain selama proses kandungan enegi dan massa dari
kontrol volume tetap, tidak berubah terhadap waktu. 2. Selama proses sifat fluida di inlet dan
outlet tidak berubah terhadap waktu 3. Interaksi energi (berupa panas dan kerja) antara sistem
control volume dengan sekelilingnya tidak berubah terhadap waktu Proses dengan perubahan
sifat-sifat fluida secara periodik dapat dianalisis sebagai steady flow process.
Makalah Termodinamika
1. Q 0. Laju perpindahan panas antara fluida yang mengalir di dalam nozle atau difuser
dengan sekeliling biasanya sangat kecil walaupun tidak diisolasi. Hal ini karena
kecepatan fluida cukup tinggi sehingga tidak cukup waktu untuk terjadi transfer panas.
Oleh sebab itu jika tidak ada data mengenai transfer panas, prosesnya dianggap
adiabatik
2. W 0 Kerja di dalam nozle dan difuser nol karena hanya berupa bentuk penampang
saluran.
3. ke 0. Pada waktu fluida melewati nozle aatau difuser terjadi perubahan kecepatan
yang besar sehingga perubahan energi kinetik harus diperhitungkan dalam analisis.
Di dalam steam power plants peralatan yang menggerakkan generator adalah turbin.
Fluida masuk kedalam turbin dan menggerakkan sudu-sudu sehingga memutar poros. Kerja
yang dihasilkan turbin adalah positif karena dilakukan oleh fluida. Kompresor adalah alat untuk
menaikkan tekanan fluida, seperti juga pompa dan fan. Fan menaikkan tekanan untuk
menggerakkan udara sekitar. Kompresor untuk menaikkan tekanan gas menjadi tekanan yang
Makalah Termodinamika
sangat tinggi. Pompa sama seperti kompresor tetapi untuk fluida cair. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan
1. Q 0. Laju perpindahan panas kecil dibandingkan dengan kerja poros kecuali ada
pendinginan, sehingga dapat diabaikan kecuali ada pendinginan.
2. W 0. Pada persoalan ini pasti ada kerja poros. Pada turbin berupa daya output, pada
pompa dan kompresor berupa daya input.
Throttling valves
Proses throttling terjadi bila aliran fluida mengalami kehilangan tekanan sewaktu
melewati hambatan. Throttling valve menyebabkan penurunan tekanan (pressure drops) di
dalam fluida. Pressure drops biasanya diikuti penurunan temperatur yang besar. Pada throttling
valve biasanya diasumsikan adiabatik (q 0) karena tidak cukup waktu dan daerah untuk
terjadinya perpindahan panas. Faktor kerja juga tidak ada (w 0). Perubahan energi potensial
sangat kecil sehingga bisa diabaikan (pe 0). Meskipun kecepatan keluar lebih besar dari
kecepatan masuk tetapi dalam banyak kasus perubahan energi kinetik tidak signifikan (ke
0).
Makalah Termodinamika
turunnya temperatur. Jika flow work turun (P2v2 < P1v1) maka energi dalam dan temperatur
naik.
Heat exchanger
Merupakan perlatan untuk menukar kalor. Di dalam heat exchanger tidak ada interaksi
kerja (w = 0) dan perubahan energi kinetik serta energi potensial diabaikan (ke 0, pe 0).
Perpindahan panas tergantung bagaimana memilih control volumenya. Jika seluruh bagian
dipilih sebagai control volume maka tidak terjadi perpindahan panas (Q 0). Tetapi jika hanya
satu fluida yang dipilih sebagai control volume maka ada perpindahan panas dari satu fluida ke
fluida yang lain (Q 0).
http://riyanto04.wordpress.com
Makalah Termodinamika
(a) sejumlah panas mengalir reservoar ( T2) ke benda dengan suhu T1 (T2 > T1 )
(b) gas pada bagian kiri mengalami ekspansi bebas saat diafragme /penyekat dihilangkan
Proses di atas terjadi secara spontan dan irreversibel. Keadaan awal, kedua benda
mempunyai suhu yang berbeda, setelah bdisentuhkan dan mencapaui keseimbangan , maka
keadaan akhirnya benda mempunyai suhu yang sama dengan suhu reservoar. Jika sistem ingin
dikembalikan lagi ke keadan semula, dimana benda kembali mempunyai suhu T1 yang lebih
rendah, tidaklah mungkin terjadi. Andaikata proses ini dapat berlangsung maka hal ini sama
sekali tidak bertentangan dengan hukum pertama, yang tidak lain adalah hukum kekekalan
tenaga.
Tetapi ternyata sesuai dengan pengalaman proses itu tidak pernah terjadi, walaupun
jumlah tenaganya tetap saja, karena sistem itu dilingkungi dengan dinding adiabatik. Mengapa
tidak dapat tertjadi ? Pada gambar (b) dilukiskan suatu bejana yang terbagi oleh dua diafragma.
Bagian kiri berisi sejumlah gas dan bagian kanan hampa. Jika diafragma dirobek, maka
sejumlah molekul gas dari bagian kiri akan bergerak memasuki bagian kanan sampai akhirnya
dicapai keadaan seimbang dengan kedua bagian mempunyai tekanan yang sama.
Proses inipun tak dapat berlangsung ke arah sebaliknya. Dari keadaan seimbang
dengan molekul-molekul gas menempati kedua bagian dengan tekanan yang sama kemudian
sejumlah molekul bergerak ke kiri sampai akhirnya bagian kanan menjadi hampa. Andaikata hal
ini dapat terjadi maka inipun tidak bertentangan dengan hukum pertama. Peristiwa ini dikenal
dengan peristiwa ekspansi bebas, dimana dalam hal ini walaupunvolume sistem bertambah,
sistem dikatakan tidak melakukan usaha. Dari kedua peristiwa itu timbul pertanyaan mengapa
suatu peristiwa yang sebenarnya tidak bertentangan dengan sesuatu hukum tetapi tidak juga
dapat terjadi.
Makalah Termodinamika
Di alam ternyata ada peristiwa-peristiwa yang terjadi secara spontan ke satu arah saja..
Menghadapi kenyataan seperti ini maka haruslah diambil kesimpulan bahwa pastilah ada satu
hukum alam lain di luar hukum pertama termodinamika dan yang tak dapat dijabarkan dari
hukum pertama itu lagipula dapat menentukan ke arah mana proses alami itu akan terjadi.
Hukum ini selanjutnya akan disebut kedua termodinamika. Penyusunan hukum kedua ini tidak
lepas dari usaha untuk mencari sifat atau besaran sistem yang merupakan fungsi keadaan.
Ternyata orang yang menemukannya adalah Clausius dan besaran itu disebut entropi. Hukum
kedua ini dapat dirumuskan sbb.:
Proses suatu sistem terisolasi yang disertai dengan penurunan entropi tidak
mungkin terjadi. Dalam setiap proses yang terjadi pada sistem terisolasi, maka entropi
system tersebut selalu naik atau tetap tidak berubah.
Lebih lanjut, jika suatu sistem terisolasi dalam keadaan demikian rupa sehingga
entropinya maksimum, maka sistem itu dalam keadaan seimbang. Hal ini disebabkan karena
setiap proses yang akan terjadi berkaitan dengan penurunan entropi, sehingga tidak mungkin
terjadi. Dengan perkataan lain, syarat untuk keseimbangan ialah bahwa entropinya harus
maksimum. Pernyataan di atas hanya berlaku untuk sistem yang terisolasi. Jadi mungkin saja
bahwa suatu sistem yang tak terisolasi akan menjalani proses yang berkaitan dengan
penurunan entropi. Namun selalu dapat diketemukan bahwa entropi sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem itu naik paling sedikit dengan jumlah yang sama dengan penurunan
entropinya.
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa
total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring
dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang
dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu
ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi
energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Makalah Termodinamika
Aplikasi: Kulkas harus mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih tinggi
dari udara sekitar. Karena jika tidak Panas dari isi kulkas tidak bisa terbuang keluar. Formulasi
Kelvin-Planck atau hukum termodinamika kedua menyebutkan bahwa adalah tidak mungkin
untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata
mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya
menjadi usaha mekanik. Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki
arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat dibalikkan
arahnya).
Sebagai contoh jika seekor beruang kutub tertidur di atas salju, maka salju dibawah
tubuh nya akan mencair karena kalor dari tubuh beruang tersebut. Akan tetapi beruang tersebut
tidak dapat mengambil kalor dari salju tersebut untuk menghangatkan tubuhnya. Dengan
demikian, aliran energi kalor memiliki arah, yaitu dari panas ke dingin. Satu aplikasi penting dari
hukum kedua adalah studi tentang mesin kalor. Mesin kalor adalah sebutan untuk alat yang
berfungsi mengubah energi panas menjadi energi mekanik.
Dalam mesin mobil misalnya, energi panas hasil pembakaran bahan bakar diubah
menjadi energi gerak mobil. Tetapi, dalam semua mesin kalor kita ketahui bahwa pengubahan
energi panas ke energi mekanik selalu disertai pengeluaran gas buang, yang membawa
sejumlah energi panas. Dengan demikian, hanya sebagian energi panas hasil pembakaran
bahan bakar yang diubah ke energi mekanik. Contoh lain adalah dalam mesin pembangkit
tenaga listrik; batu bara atau bahan bakar lain dibakar dan energi panas yang dihasilkan
digunakan untuk mengubah wujud air ke uap. Uap ini diarahkan ke sudu-sudu sebuah turbin,
membuat sudu-sudu ini berputar. Akhirnya energi mekanik putaran ini digunakan untuk
menggerakkan generator listrik.
Makalah Termodinamika
benda yang panas disentuhkan dengan benda yang dingin maka akan terjadi aliran panas
dari benda yang panas ke benda yang dingin, tidak pernah sebaliknya secara sendirinya
tanpa memasukkan kerja dalam bentuk apapun. Hukum I Termodinamika tidak membatasi
kemanapun kita untuk mengubah kerja menjadi kalor atau sebaliknya kalor menjadi kerja
asalkan hukum kekekalan energi terpenuhi. Pada kenyataannya kerja seluruhnya dapat
diubah menjadi kalor tetapi kalor tidak seluruhnya dapat diubah menjadi kerja.
Selanjutnya, pada pembahasan sekarang akan dibahas tentang Hukum II
termodinamika. Dalam membahas tentang Hukum II Termodinamika, yang dibahas
tentang proses reversibel dan proses irreversibel, mesin kalor, siklus carnot, mesin
pendingin, hukum II termodinamika, dan entropi. Tetapi, dalam pembahasa kali ini kita tidak
akan membahas tentang entropi.
Apabila kita menekan pengisap tersebut dengan sangat cepat sampai kembali
lagi ke kesetimbangan dengan reservoir, selama proses ini gas bergolak dan tekanan serta
temperaturnya tidak dapat didefinisikan secara tepat sehingga grafik proses ini tidak dapat
digambarkan sebagai sebuah garis kontinu dalam diagram P-V karena tidak diketahui
Makalah Termodinamika
berapa nilai tekanan atau temperatur yang akan diasosiasikan dengan volume yang diberikan.
Proses inilah yang dinamakan proses irreversibel.
Apabila kita menekan pengisap dengan sangat lambat sehingga tekanan, volume,
dan temperatur gas tersebut pada setiap waktu adalah kuantitas-kuantitas yang dapat
didefinisikan secara tepat. Mula-mula sedikit butiran pasir dijatuhkan pada pengisap dimana
kemudian volume sistem akan direduksi sedikit dan T akan naik serta terjadi penyimpangan
terhadap kesetimbangan yang sangat kecil. Sejumlah kecil kalor akan dipindahkan ke
reservoir dan dalam waktu singkat sistem akan mencapai kesetimbangan baru dengan T
adalah sama dengan T reservoir. Peristiwa ini diulakukan berulang-ulang sampai akhirnya kita
mereduksi volume menjadi setengah kali volume awalnya. Selama keseluruhan proses ini,
sistem tersebut tidak pernah berada dalam sebuah keadaan yang berbeda banyak dari
sebuah keadaan kesetimbangan. Proses inilah yang dinamakan proses reversibel.
Proses reversibel adalah sebuah proses yang dengan suatu perubahan diferensial di dalam
lingkungannya dapat dibuat menelusuri kembali lintasan proses tersebut.
Pada praktiknya semua proses adalah irreversibel tetapi kita dapat mendekati
keterbalikan (reversibel) sedekat mungkin dengan membuat perbaikan- perbaikan eksperimen
yang sesuai. Proses yang betul-betul reversibel adalah suatu abstraksi sederhana yang
berguna dalam hubungannya dengan proses riel adalah serupa seperti hubungan abstraksi
gas ideal dengan gas riel. Pada proses reversibel juga terjadi proses isotermal, kerena kita
menganggap bahwa T gas berbeda pada setiap waktu hanya sebanyak diferensial dT dari
T konstan reservoir dimana silinder berdiam. Volume gas tersebuat juga dapat direduksi
secara adiabatikr dengan memindahkan silinder dari reservoir kalor dan menaruhnya pada
sebuah tempat yang tidak bersifat sebagai penghantar. Dalam proses adiabatikr tidak ada
kalor yang masuk ataupun keluar dari sistem. Proses adiabatikr dapat merupakan proses
reversibel atau irreversibel, dimana proses reversibel kita dapat menggerakkan pengisap
sangat lambat dengan cara pembebanan pasir dan proses yang irreversibel kita dapat
menyodok pengisap dengan sangat cepat ke bawah.
Makalah Termodinamika
Selama proses kompresi adiabatik temperatur gas akan naik karena dari Hukum I
Termodinamika bila Q = 0 maka besarnya usaha W untuk mendorong pengisap ke bawah
harus muncul sebagai suatu pertambahan energi dalam sebesar U. W akan bernilai
berbeda untuk kecepatan yang berbeda dari pendorongan pengisap tersebut ke bawah
yang diberikan oleh PdV yaitu luas daerah di bawah kurva pada diagram P V (hanya untuk
proses reversibel untuk P tetap). U dan T tidak akan sama baik untuk proses reversibel
ataupun irreversibel.
Mesin Kalor
Makalah Termodinamika
kalor yang diserap ini sebagian diubah menjadi kerja sebesar W dan sebagiannya lagi
dibuang sebagai kalor Q2 pada temperatur rendah (T2). Karena fluida kerja melalui suatu
proses siklus dimana dalam siklus berawal dari satu keadaan dan kembali ke keadaan
awalnya, sehingga sangat jelas bahwa U = 0. Sesuai dengan hukum pertama
termodinamika maka besarnya usaha W dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut.
U Q w (1)
0 Q1 Q2 W
W Q1 Q2 (2)
Dengan Q1 dan Q2 adalah besaran yang bernilai positif. Jika fluida kerjanya adalah
gas, maka usaha yang dilakukan fluida kerja untuk sebuah proses siklus sama dengan
luas yang dimuat siklus pada diagram P V. Efisiensi termal sebuah mesin kalor
merupakan perbandingan nilai antara usaha yang dilakukan dan kalor yang diserap dari
reservoir suhu tinggi selama satu siklus. Hubungan ini dapat dirumuskan dalam suatu
persamaan sebagai berikut.
(3)
Atau
(4)
Makalah Termodinamika
Mesin Pendingin
Mesin pendingin adalah mesin kalor yang prinsip kerjanya terbalik dengan mesin kalor.
Mesin kalor mengambil kalor dari reservoir kalor bersuhu tinggi dan mengubahnya menjadi
kerja mekanik serta membuang kelebihannya ke reservoir suhu rendah. Tetapi mesin
pendingin mengambil panas dari reservoir suhu rendah kemudian kompresornya memberikan
input usaha mekanik dan kalor dibuang pada reservoir suhu tinggi.
Sebagai contoh dari mesin pendingin adalah lemari es (kulkas) dan pendingin
ruangan atau AC. Dalam lemari es, bagian dalam peralatan bertindak sebagai reservoir
dingin, sedangkan bagian luar yang lebih hangat bertindak sebagai reservoir panas
(seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3). Kulkas mengambil kalor dari makanan yang
tersimpan dalam kulkas dan mengalirkan kalor ke udara di sekitar kulkas. Untuk dapat
mengalirkan kalor maka diperlukan energi listrik untuk melakukan usaha pada sistem
sehingga kalor dapat mengalir dari reservoir dingin ke reservoir panas. Maka dari itulah pada
saat kulkas bekerja permukaan-permukaan luar kebanyakan kulkas terasa hangat ketika
Makalah Termodinamika
Besarnya usaha W dilakukan pada mesin dan kalor Q1 dilepaskan ke reservoir suhu
tinggi T1, sehingga dapat ditulis dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
atau
( 5)
(6)
Dengan gas ideal sebagai fluida maka persamaan di atas dapat diubah menjadi
sebagai berikut.
(7)
Refrigeran adalah fluida kerja yang bersirkulasi dalam siklus refrigerasi. Refrigeran
merupakan komponen terpenting siklus refrigerasi karena refrigeran yang menimbulkan efek
pendinginan dan pemanasan pada mesin refrigerasi. ASHRAE (2005) mendefinisikan
refrigeran sebagai fluida kerja di dalam mesin refrigerasi, pengkondisian udara, dan sistem
pompa kalor. Refrigeran menyerap panas dari satu lokasi dan membuangnya ke lokasi yang
lain, biasanya melalui mekanisme evaporasi dan kondensasi.
Calm (2002) membagi perkembangan refrigeran dalam 3 periode: Periode pertama, 1830-
an hingga 1930-an, dengan kriteria refrigeran "apa pun yang bekerja di dalam mesin refrigerasi".
Refrigeran yang digunakan dalam periode ini adalah ether, CO2, NH3, SO2, hidrokarbon,
H2O, CCl4, CHCs. Periode ke- dua, 1930-an hingga 1990-an menggunakan kriteria refrigeran:
aman dan tahan lama (durable). Refrigeran pada periode ini adalah CFCs (Chloro Fluoro Carbons),
Makalah Termodinamika
HCFCs (Hydro Chloro Fluoro Carbons), HFCs (Hydro Fluoro Carbons), NH3, H2O. Periode ke-tiga,
setelah 1990- an, dengan kriteria refrigeran "ramah lingkungan". Refrigeran pada periode ini adalah
HCFCs, NH3, HFCs, H2O, CO2.
R-134 R-12
Gambar refrigeran
Makalah Termodinamika
Powell (2002) menerangkan beberapa syarat yang harus dimiliki oleh refrigeran pengganti,
yakni:
1. Memiliki sifat-sifat termodinamika yang berdekatan dengan refrigeran yang hendak
digantikannya, utamanya pada tekanan maksimum operasi refrigeran baru yang
diharapkan tidak terlalu jauh berbeda dibandingkan dengan tekanan refrigeran lama
yang ber-klorin.
2. Tidak mudah terbakar.
3. Tidak beracun.
4. Bisa bercampur (miscible) dengan pelumas yang umum digunakan dalam mesin
refrigerasi.
5. Setiap refrigeran CFC hendaknya digantikan oleh satu jenis refrigeran ramah
lingkungan.
Sifat Refrigeran
1. Tekanan penguapan harus cukup tinggi
2. Sebaiknya refrigeran memiliki suhu pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat
dihindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunnya efisiensi
volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi
3. Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi, apabila tekanan
4. pengembunannya terlalu rendah, maka perbandingan kompresinya menjadi lebih
rendah, sehingga penurunan prestasi kondensor dapat dihindarkan, selain itu dengan
tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih aman karena kemungkinan
terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan dan sebagainya menjadi lebih kecil.
5. Kalor laten penguapan harus tinggi, refrigeran yang mempunyai kalor laten penguapan
yang tinggi lebih menguntungkan karena untuk kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah
refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih kecil
6. Volume spesifik ( terutama dalam fasa gas ) yang cukup kecil, Refrigeran dengan
kalor laten penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang kecil (berat jenis yang
Makalah Termodinamika
Makalah Termodinamika
Pengalaman menunjukkan bahwa tidak ada satupun dari mesin-mesin yang dibicarakan
sebelumnya (mesin kalor dan mesin pendingin) mempunyai efisiensi 100%. Hal ini menunjukkan
bahwa tidak ada satupun mesin-mesin tersebut yang mampu mengubah kalor seluruhnya
menjadi usaha. Dalam pembahasans sebelumnya mengenai hukum pertama termodinamika
ketidakmungkinan ini tidak disinggung sama sekali. Dalam membahas tentang hukum kedua
termodinamika, hal ini akan dibahas.
Mungkin dalam pikiran kita akan muncul pertanyaan, mungkinkah kalor mengalir dari
benda bersuhu rendah ke benda bersuhu dingin? Hukum kedua termodinamika mengabaikan
kemungkinan kalor dapat mengalir dari benda bertemperatur rendah ke benda bertemperatur
tinggi. Hal ini berarti bahwa, pada hukum kedua termodinamika arah proses menjadi perhatian,
dimana arah tersebut hanya dapat dibalik dengan adanya suatu usaha luar dari sistem.
http://www.scribd.com/doc/24264667/Hukum-II-Termodinamika
Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan
bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Hukum suhu 0 Kelvin (-273,15 Celcius): Teori termodinamika menyatakan bahwa panas
(dan tekanan gas) terjadi karena gerakan kinetik dalam skala molekular. Jika gerakan ini
dihentikan, maka suhu material tsb akan mencapai 0 derajat kelvin.
Aplikasi: Kebanyakan logam bisa menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah,
karena tidak banyak keacakan gerakan kinetik dalam skala molekular yang menggangu aliran
elektron. http://ariffadholi.blogspot.com/2009/10/aplikasi-hukum-termodinamika.html
Entropi
Dalam pembicaraan tentang siklus Carnot Pasal 4.5, disebutkan bahwa Q2 adalah panas yang
masuk kedalam sistem dan Q1 panas yang keluar dari sistem. Ada faedahnya apabila masing-
masing diberi tanda yang berbeda. Panas yang masuk ke dalam sistem yaitu Q2 diberi tanda
positif dan panas Q1 yang keluar dari sistem diberi tanda negatif. Karena itu untuk siklus Carnot
Makalah Termodinamika
(8)
Jika suatu siklus kecil beroperasi antara suhu T2 dan T1 dengan arus panas yang bersangkutan
Q2 dan Q1 , maka untuk siklus itu berlaku persamaan
Q1 Q2
0 (9)
T1 T2
Jika dijumlahkan untuk semua siklus, diperoleh
Qr
T
0 (10)
dS 0 (12)
Satuan S dalam sistem SI atau MKS adalah J K-1. Entroipi adalah besaran ekstensif yang bila
dibagi dengan jumlah massa m atau jumlah mol n menjadi entropi jenis s.
S
s (13)
m
Menghitung Perubahan Entropi dalam Proses Reversibel.
Dalam proses adiabatik, dQ = 0, dan dalam proses adiabatik reversibel, ds = 0. Oleh
karena itu dalam setiap proses adiabatik reversibel, ds = 0 atau ini berarti bahwa entropi S tetap.
Proses demikian ini disebut pula sebagai proses isentropik.
Jadi dQr = 0 dan dS = 0
Dalam proses isotermal reversibel, suhu T tetap, sehingga perubahan entropi
Makalah Termodinamika
2 d ' Qr 1 2 Q
S 2 S1 d ' Qr r (14)
1 T T 1 T
Untuk melaksanakan proses semacam ini maka sistem dihubungkan dengan sebuah
reservoir yang suhunya berbeda. Jika arus panas mengalir masuk kedalam sistem, maka Qr
positif dan entropi sistem naik. Jika arus panas keluar dari sistem, Qr negatif dan entropi sistem
turun. Dalam kebanyakan proses suatu arus panas yang masuk kedalam sistem secara
reversibel umumnya disertai oleh perubahan suhu, sehingga perhitungan perubahan entropi dari
persamaan (14) suhu T tidak boleh dikeluarkan dari tanda integral. Jika proses terjadi pada
volume tetap, maka d q = cv dT, sehingga
T2 dT
S 2 S1 c v (15)
T1 T
Jika proses terjadi pada tekanan tetap, d q = cp dT, dan
T2 dT
S 2 S1 c p
T1 T
(16)
T T
S 2 S1 v cv ln 2 S 2 S1 p c p ln 2
T1 T1
Jika dalam suatu proses terdapat arus panas antara sistem dengan lingkungannya
secara reversibel, maka pada hakekatnya suhu sistem dan suhu lingkungan adalah sama. Besar
arus panas ini yang masuk ke dalam sitem atau yang masuk kedalam lingkungan di setiap titik
adalah sama, tetapi harus diberi tanda yang berlawanan. Karena itu perubahan entropi
lingkungan sama besar tetapi berlawanan tanda tanda dengan perubahan entropi sistem dan
jumlahnya menjadi nol. Karena sistem bersama dengan lingkungannya membentuk dunia, maka
boleh dikatakan bahwa entropi dunia adalah tetap. Hendaknya diingat bahwa pernyataan ini
hanya berlaku unatuk proses reversibel saja.
Diagram T-S
Entropi adalah fungsi keadaan, nilainya pada suatu keadaan seimbang dapat
dinyatakan dalam variabel-variabel yang menentukan lkeadaan sistem. Dalam sistem pVT,
entropi dapat dinyatakan sebagai fungsi p dan V, atau T dan V atau p dan T. Siklus Carnot
mempunyai bentuk yang lebih sederhana bila dilukiskan dalam diagram T-S. Hal ini disebabkan
Makalah Termodinamika
karena siklus Carnot dibatasi oleh dua isoterm dan dua isentrop (adiabatik rewversibel) berupa
garis lurus pada sumbu S.
naik. Perubahan entropi reservoar dapat dihitung seperti menghitung entropi pada proses
isotermal reversibel. Jadi perubahan entropi reservoir
Makalah Termodinamika
2 d 'Q 1 2 T2 T1
S res dT C p (19)
1 T T2 1 T2
karenma arus panas tersebut keluar dari reservoar, maka sesuai dengan perjanjian tentang
tanda, harus diberi tanda negatif, artinya entropi reservoar berkurang.
T2 T1
S res C p (20)
T2
Perubahan entropi total system
T T T
S S res S benda C p ln 2 2 1 (21)
T1 T2
Makalah Termodinamika
Pernyataan clausius tentang hukum kedua adalah sbb . tidak ada proses yang mungkin terjadi
bila satu-satunya hasil adalah adanya aliran panas dari suatu sistem pada suhu tertentu dan
panas yang sama jumlahnya dialirkan pada sistem lain yang mempunyai suhu lebih tinggi .
Pernyataan Clausius ini dapat dilihat secara langsung pada prinsip kenaikan entropi.
Perubahan entropi masing-masing sistem :
Q Q
S A S B
TA TB
Q Q
S S A S B 0
T A TB
Proses dengan jumlah entropi semesta menjadi berkurang bertentangan dengan hukum
ke II sehingga tidak ungkin terjadi.
Pernyataan Kelvin-Planck tentang hukum kedua adalah : tidak ada proses yang
mungkin terjadi bila satu-satunya hasil adalah adanya aliran panas satu reservoar pada suhu
tertentu dan mengubah seluruhnya menjadi menghasilkan kerja W ( usaha mekanik). Pada
pernyataan ini hanya terjadi penurunan entropi dari suatu reservoar tanpa diikuti dengan
lkenaikan entropi pada sistem lain, sehingga perubahan entropi semestanmya negatif. Hal ini
tidak sesuai dengan hukum kedua termodinamika
Makalah Termodinamika
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Titik didih refrigeran merupakan salah satu faktor yang sangat penting:
1. Refrigeran yang memiliki titik didih rendah biasanya dipakai untuk keperluan
operasi pendinginan temperatur rendah (refrigerasi)
2. Refrigeran yang memiliki titik didih tinggi digunakan untuk keperluan pendinginan
temperatur tinggi (pendinginan udara)
3. Titik didih refrigeran merupakan indikator yang menyatakan apakah refrigeran
dapat menguap pada temperatur rendah yang diinginkan, tetapi pada tekanan yang
tidak terlalu rendah. Dari segi termodinamika R12, R22, R500, R502, ammonia
dapat dipakai untuk daerah suhu yang luas, dari keperluan pendinginan udara
sampai ke refrigerasi.
4. Hukum I Termodinamika dapat diaplikasikan pada Heat Echanger, Mixing chamber,
Turbin dan kompresor, Nozle dan diffuser.
5. Hukum II Termodinamika dapat diaplikasikan pada Mesin penndingin dan mesin kalor.
Makalah Termodinamika
DAFTAR PUSTAKA
http://multimedia.itb.ac.id/portofolio/Workshop-dan-Kuliah/Hukum-II-Termodinamika
http://sman1curug.wordpress.com/2008/08/28/hukum-ii-termodinamika/
http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Fisika/0286%20Fis-1-5c.htm
http://www.scribd.com/doc/24264667/Hukum-II-Termodinamika
http://ariffadholi.blogspot.com/2009/10/aplikasi-hukum-termodinamika.html
htt://pdelouvylux.webng.comdownloadkuliah_geofisikatermodinamika_geofisikahukum_2_term
odinamika.pdf
http://riyanto04.wordpress.com
Sudjito, Ph.D. ,Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST., MT. Diktat TERMODINAMIKA
DASAR, Program Semi Que IV, Fakultas Teknik, Jurusan Mesin, Universitas
Brawijaya, Malang.