Anda di halaman 1dari 9

Tersedia Online di SAINS TANAH Website: http://jurnal.fp.uns.ac.id/index.

php/tanah/
SAINS TANAH - Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 12 (1) 2015, 1-9

ARTIKEL PENELITIAN

EVALUASI TERHADAP KEBERLANJUTAN DIMENSI TEKNOLOGI BIOPORE


PENGELOLAAN LISTRIK ABSORPSI UNTUK KONSERVASI AIR TANAH
DI KOTA SEMARANG
Elesvera Destry 1,3 * ) , Hartuti Purnaweni 1) , Syafrudin Syafrudin 2)
1) Departemen Ilmu Lingkungan, Program Pasca Sarjana,
Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
2) Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
3) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu
Dikirim: 2015-06-05 Diterima: 2016-02-19

ABSTRAK

Biopori teknologi Inovasi adalah teknologi yang mudah dan murah yang dapat diterapkan di
setiap kelas masyarakat. Biopori Penyerapan Hole (BAH) adalah lubang vertikal cylincric dengan
diameter relatif kecil. Walaupun diameter tidak begitu besar, masih efektif untuk menyerap air tanah.
Dimensi teknologi tercermin bagaimana tecnology BAH ini diterapkan kepada Manajemen BAH dalam
masyarakat Kota Semarang. Untuk mencapai hasil yang maksimal, evaluasi terhadap keberlanjutan
dimensi teknologi BAH Manajemen di Kota Semarang perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk: 1) mempelajari status dimensi teknologi dalam menjaga BAH, 2) mempelajari atribut sensitif
memiliki pengaruh terhadap nilai indeks dan status keberlanjutan dimensi teknologi dalam menjaga
BAH, serta 3) merumuskan prioritas untuk kebijakan yang berlaku untuk teknologi dalam menjaga BAH
di Semarang. Penelitian ini berlangsung di tiga desa administratif (Srondol Wetan, Jatingaleh, dan
Bendan Ngisor) di Kota Semarang. Ketiga lokasi yang dipilih untuk mewakili atas, tengah, dan daerah
yang lebih rendah dari Semarang analisis penyerapan air daerah.Ruangan status menentukan data dan
faktor memanfaatkan dilakukan dengan menggunakan RAP - metode biopori, sedangkan pembuatan
prioritas kebijakan dilakukan dengan menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP) .Results
menunjukkan bahwa status keberlanjutan dimensi teknologi Manajemen BAH Semarang adalah pada
status kurang berkelanjutan (25,01 - 50,00). Strategi meningkatkan atribut sensitif berpengaruh
untuk meningkatkan status keberlanjutan adalah sukses besar dalam mempengaruhi nilai-nilai dan
status keberlanjutan.

Kata kunci:Biopori, RAP-Ikan Modifikasi, Atribut Sensitif, AHP, BAH Manajemen.

Permalink / DOI:http://dx.doi.org/10.15608/stjssa.v12i1.249
Destry et al. / SAINS TANAH - Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 12 (1), 2015, 2

PENDAHULUAN Berdasarkan KehutananMenteri


Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa PeraturanNomor 70/2008 tentang Pedoman
Tengah. Ini adalah kota terbesar kelima dengan Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Biopori
populasi tertinggi di antara daerah lain di Jawa Penyerapan Hole (BAH) merupakan tecnology
Tengah. Seiring dengan populasi yang semakin efektif dan ramah lingkungan untuk mengatasi
meningkat datang yang semakin meningkat banjir dengan meningkatkan kemampuan
kebutuhandari tanah. Peningkatan tersebut penyerapan air, mengubah sampah organik
dalam kebutuhan lahan merupakan implikasi menjadi kompos, dan mengurangi emisi gas
dari berbagai peran dan fungsi dari rumah kaca (CO2 dan metan), dan
pembangunan fisik di daerah perkotaan yang memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan
terdiri dari penggunaan pertanian / akar tanaman dalam memecahkan masalah
perkebunan dan non-pertanian tanah seperti yang disebabkan oleh genangan air seperti
perumahan, pemerintah, perdagangan dan demam berdarah dan malaria.
jasa, serta industri daerah. Bersama-sama Teknologi biopori memanfaatkan lubang
dengan permintaan dan pemenuhan vertikal cylincric dengan diameter relatif kecil
kebutuhan tanah, datang pergeseran fungsi di tapi masih efektif untuk menyerap air tanah.
daerah perkotaan dan pedesaan. Tempat- Teknologi ini dianggap lebih efektif daripada
tempat yang digunakan untuk menjadi penyerapan baik dalam hal menyerap air ke
kawasan hutan, daerah resapan air, pertanian, dalam tanah. Sumur resapan terlalu besar dan
dan perkebunan, sekarang berubah menjadi bahan mengisinya tidak dapat dimanfaatkan
kawasan komersial. oleh biota tanah sebagai sumber energi dalam
Dampak potensial yang dapat terjadi penciptaan biopori. Hal-hal yang lembut
karena perubahan dalam cara menggunakan terbawa air disaring dengan mengisi bahan
tanah adalah munculnya dan dominasi aliran dapat memblokir rongga antara bahan dan
permukaan yang mengakibatkan peternakan dengan demikian mengurangi tingkat
yang rusak atau perkebunan, ladang, floodings, penyerapan. Diameter besar akan
dan genangan lokal di berbagai wilayah meningkatkan penyerapan penyumbatan dan
pemukiman. Selain itu, banjir juga dipicu oleh mengurangi tingkat penyerapan (Alimaksum,
tingkat infiltrasi yang rendah menyebabkan 2010).
ketidakmampuan tanah untuk menyerap air.
Banjir juga dapat disebabkan oleh limpasan BAHAN DAN METODE
permukaan dengan volume lebih besar dari Penelitian dilakukan di tiga Kelurahan,
kapasitas sistem drainase atau sistem aliran Srondol Wetan, Jatingaleh, dan Bendan
sungai (Haryani, et al., 2008). Ngisor, milik kota Semarang (Gambar 1).
Diharapkan keberadaan biopori dapat
membantu tanah dalam melakukan fungsinya
dalam menyerap air. Biopori berbentuk seperti
liang (terowongan kecil) ditempatkan di bawah
tanah dengan cabang-cabang yang sangat
efektif dalam menyalurkan air dan udara ke
dalam tanah. Pori-pori dapat meningkatkan
kemampuan tanah dalam yang berisi air
dengan sirkulasi air dan oksigen ke dalam
tanah. Secara otomatis, lebih biopori ada di
bawah tanah, lebih sehat tanah di daerah akan
menjadi.

STJSSA, ISSN p-ISSN 1412-3606 e-ISSN 2356-1424, orangtua DOI: 10,15608 / stjssa
Destry et al. / SAINS TANAH - Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 12 (1), 2015, 3

dengan menggabungkan analisis sensitivitas


(analisis laverage) dan Analisis Poreto
(Kusbimanto dkk., 2013).
Monte Carlo Analisis ini digunakan untuk
mempelajari pengaruh kesalahan dalam
perhitungan dan penilaian terhadap atribut.
Jika perbedaan antara Monte Carlo indeks
keberlanjutan dan indeks keberlanjutan MDS
kurang dari 1, itu berarti bahwa efek dari
kesalahan perhitungan dalam analisis tidak
signifikan (Kavanagh, 2001).
Goodness of fit perhitungan MDS adalah
tanda oleh nilai stres (Pitcher dan Preikshot,
2001) sedangkan model validitas ditunjukkan
oleh nilai koefisien determinasi (R2)(Kavanagh
dan Pitcher, 2004). Semacam analisis yang
dapat mewakili model benar ditunjukkan
dengan nilai stres di bawah 0,25 dan R 2
mendekati 1 atau 100 persen.
Gambar1.Peta Lokasi Penelitian Proses analisis RAP-Biopori dalam
penelitian ini dilakukan melalui tahapan
Penelitian ini merupakan penelitian sebagai berikut: (1) menentukan atribut
kuantitatif deskriptif menggunakan data dimensi teknologi pada Manajemen BAH di
primer dan sekunder. Data primer diperoleh Semarang, (2) melakukan penilaian atribut
melalui survei, observasi, dan wawancara dalam skala ordinal berdasarkan kriteria
dengan responden di daerah penelitian. keberlanjutan dimensi teknologi, (3 )
Responden ditentukan dengan menggunakan Menganalisis data menggunakan software
simple random sampling. Responden yang RAPFish, (4) belajar nilai indeks dan
dipilih adalah Manajemen stakeholder BAH sustanaibility Status techology dimensi ini, (5)
seperti anggota masyarakat, unsur memeriksa atribut sensitif berpengaruh
pemerintah, dan intelektual akademis. Data terhadap keberlanjutan menggunakan analisis
sekunder untuk penelitian ini dikumpulkan sensitivitas (analisis laverage) dan analisis
dari berbagai dokumen yang mendukung Pareto, dan (6) mempelajari efek dari kesalahan
tujuan dari penelitian ini. dalam perhitungan dengan menggunakan
Metode analisis data yang digunakan analisis Monte Carlo. MDS, Laverage, dan
adalah RAPBiopore teknik ordinasi melalui Monte proses analisis. Dalam penelitian ini,
Multidimensional Scaling (MDS). Rap-Biopori indeks keberlanjutan berkisar antara 0 persen
merupakan modifikasi dari RAP-ikan, metode (buruk) sampai 100 persen (baik), sedangkan
evaluasi yang diterapkan pada keberlanjutan kategori untuk keberlanjutan sistem yang
multidimensi perikanan (Pitcher & Preikshot diperiksa disebut Tabel 1 di bawah ini:
2001; Pitcher 1999; Pitcher et al 1998.). Selain
itu, dalam RAP-Biopori ada sesuatu yang Tabel 1. Penilaian Kategori
disebut analisis sensitivitas (analisis laverage), Status Keberlanjutan Kota Semarang
dan analisis yang digunakan untuk menentukan Teknologi Dimensi di Menjaga BAH
tingkat signifikansi dari setiap atribut dalam Berdasarkan Indeks Nilai Dihasilkan dari
mempengaruhi keberlanjutan. Sensitif atribut Analisis MDS Hasil
yang mempengaruhi sustanaibility ditentukan
STJSSA, ISSN p-ISSN 1412-3606 e-ISSN 2356-1424, orangtua DOI: 10,15608 / stjssa
Destry et al. / SAINS TANAH - Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 12 (1), 2015, 4

Indeks Katagori
0,00-25,00 Bad (tidak Hasil analisis RAP-Biopori menggunakan
berkelanjutan) metode MDS menunjukkan bahwa nilai indeks
25,01-50,00 Kurang (Kurang keberlanjutan teknologi dimensi ini terletak di
Berkelanjutan) antara 35,40-40,04 pada skala keberlanjutan 0-
50,01-75,00 Cukup (Enough 100. Nilai tersebut di atas termasuk dalam
Berkelanjutan) kategori 'Kurang berkelanjutan'. Gambar 3
75,01 - 100.00 Baik (sangat menunjukkan nilai keberlanjutan dimensi
berkelanjutan) teknologi Manajemen biopori.
Sumber: Thamrin et al, 2007, Nurmalina, 2008 &
Suyitman et al,

2009perumusan strategi dan kebijakan


untuk meningkatkan manajemen / perbaikan
dalam pengelolaan teknologi dimensi BAH di
kota Semarang menggunakan Process
Analitycal Hierarchy ( Saaty, 1993). Selain itu,
metode ini digunakan untuk menggambarkan
upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
manajemen sistem yang dipelajari dalam
rangka untuk membuat perhitungan yang
benar dalam merumuskan model yang
Manajemen masa depan (Susilowati, 2012).

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis


manajemen Keberlanjutan Biopori Resapan
Hole (BIH)
Analisis dimensi keberlanjutan teknologi Gambar2.Teknologi Dimensi ini
dalam pengelolaan BIH di Semarang dilakukan Indeks Keberlanjutan
melalui penilaian dari sembilan atribut dimensi
keberlanjutan teknologi.
Meja.2.Atribut Teknologi Dimensi
Attribute
1. Sinkronisasi jumlah BAH di lapangan
dengan jumlah ideal BAH
2. teknologiBAHdalam kaitannya dengan Gambar3.Atribut sensitif dari dimensi teknologi
banjir, genangan, dan kekeringan
Gambar 3 menunjukkan besarnya
3. Access dari BAH dalam masyarakat
pengaruh yang diberikan oleh masing-masing
4. BAH dalam kaitannya
atribut nilai keberlanjutan. Atribut yang
dengan pengelolaan sampah
memiliki RMS terbesar berarti bahwa atribut
5. Frekuensi banjir, genangan , dan
kata memiliki pengaruh besar pada
kekeringan kejadian
keberlanjutan dan sebaliknya. Hasil analisis
6. BAH dalam kaitannya dengan kesuburan
Pareto menunjukkan lima atribut sensitif
tanah
berpengaruh terhadap nilai keberlanjutan
7. ketersediaan teknologi BAH
dimensi teknologi. Lima atribut adalah sebagai
8. teknologi ini tingkat efektifitas
berikut: (1) Sinkronisasi jumlah BAH di
9. penerapan teknologi BAH
STJSSA, ISSN p-ISSN 1412-3606 e-ISSN 2356-1424, orangtua DOI: 10,15608 / stjssa
Destry et al. / SAINS TANAH - Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 12 (1), 2015, 5

lapangan dengan jumlah ideal BAH (2) 2010), jumlah tertinggi BAH di Kelurahan
teknologi BAH dalam kaitannya dengan banjir, Srondol adalah 2.384.623 lubang dan terendah
genangan, dan kekeringan, (3) Akses dari BAH 16,687 lubang. Saat ini, jumlah BAH di lapangan
dalam masyarakat , (4) BAH dalam kaitannya adalah 603 lubang (Badan Lingkungan Hidup
dengan pengelolaan sampah (5) frekuensi Kota Semarang, 2014). Oleh karena itu,
kejadian banjir, genangan, dan kekeringan. sinkronisasi akan memerlukan tambahan
Sinkronisasi dari jumlah BAH di lapangan 2.384.020 BAH di lokasi penelitian. Di
dan jumlah ideal BAH dilakukan untuk Kelurahan Jatingaleh, menurut rumus, jumlah
mencapai jumlah ideal yang dibutuhkan di tertinggi BAH adalah 1.470.724 dan terendah
setiap lokasi penelitian. Masyarakat 10.291 lubang. Jumlah BAH ada di lapangan
sejak 2012 adalah
500 lubang (Badan
menganggap atribut ini sebagai atribut dengan
efek terbesar pada perubahan nilai indeks
dalam hal keberlanjutan dimensi teknologi. Lingkungan Hidup Kota Semarang, 2014),
Berdasarkan analisis Pareto, atribut yang sehingga sinkronisasi diperlukan untuk
menjadi faktor utama peningkatan nilai serta mencapai jumlah yang ideal akan
status keberlanjutan dimensi teknologi. membutuhkan tambahan 1.470.224 BAH di
Menurut Brata dan Nelistya rumus (2008), lokasi penelitian. Di Kelurahan Bendan Ngisor,
persamaan (1): berdasarkan rumus, jumlah tertinggi BAH di
Kelurahan Bendan Ngisor adalah 741.819 dan
Dengan memperhitungkan intensitas
terendah 5,191 lubang. Jumlah BAH hadir di
maksimum hujan, intensitas hujan minimum,
bidang sejak 2011-2014 adalah 295 lubang,
area lapangan kedap air dan tingkat
(Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang,
penyerapan air di setiap lubang di tanah
2014). Oleh karena itu, sinkronisasi akan
Inceptisol adalah 104,56 liter / jam (Rasmita,

STJSSA, ISSN p-ISSN 1412-3606 e-ISSN 2356-1424, orangtua DOI: 10,15608 / stjssa
Destry et al. / SAINS TANAH - Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 12 (1), 2015, 6

menuntut 741.524 lebih BAH di lokasi manfaat yang optimal dari BAH, perlu untuk
penelitian. meningkatkan jumlah BAH atau struktur air
Teknologi BAH dalam kaitannya dengan hujan harnessing lain seperti sumur resapan air
banjir, genangan, dan atribut kekeringan hujan dan pemanen.
menjadi atribut yang paling penting kedua Akses mudah ke teknologi BAH tidak
dengan nilai RMS 3,35. Atribut ini tak lepas terlepas dari ketersediaan teknologi BAH. Akses
dari debit limpasan di tingkat penyerapan air mudah ke teknologi yang dipilih oleh
lokasi penelitian dan BAH. Di Kelurahan masyarakat sebagai atribut penting karena
Srondol Wetan, sebelum menerapkan biopori masyarakat masih merasa bahwa itu tidak
(Qtb), debit limpasan, dihitung dengan mudah untuk mendapatkan alat BAH bor tanah
menggunakan tersebut. Bor tanah dapat langsung diakses
dengan menghubungi dari kepala lingkungan
(ketua RT) di setiap daerah atau kantor desa
administratif. Sayangnya, karena keterbatasan
(1) alat, itu tidak dapat dengan mudah diakses
oleh anggota masyarakat. Badan Lingkungan
metode rasional, adalah 2,35 m / detik.
berharap masyarakat bisa membuat replika
Setelah menggunakan BAH, debit air limpasan
alat-alat yang telah diberikan kepada kepala
(Qdb) adalah 2,33 m / detik, dengan
lingkungan.
koefisien C dilakukan setelah pelaksanaan
BAH dalam kaitannya dengan sampah
BAH di lokasi penelitian berada di 0,65. Di
managementis atribut sensitif. Ini berarti
Kelurahan Jatingaleh limpasan debit sebelum
bahwa BAH sebagai salah satu ofmany cara
pelaksanaan biopori (Qtb) was1.67 m / detik.
pengolahan garbagehas organik tidak
Setelah menerapkan BAH (Qdb), debit
reachedits fungsi optimal belum di lokasi
limpasan adalah 1,655 m / detik, dengan
penelitian. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa
koefisien C berada di 0,65. Di Kelurahan
banyak orang tidak memasukkan dan
Bendan Ngisor, limpasan debit sebelum
memanen sampah organik secara berkala. Jika
menerapkan biopori (Qtb) was1.48 m / detik.
dihitung, volume sampah organik yang dapat
dimasukkan dalam BAH adalah 7.85 liter per
lubang. Jumlah sampah yang dihasilkan oleh
Kota Semarang masuk TPA sebanyak 3750 m3 /
Setelah menerapkan BAH (Qdb), debit itu hari atau 750-800 ton / hari
1.47m / detik, dengan koefisien C berada di (http://dkp.semarangkota.go.id) dengan
0,65. populasi 1.644.800 atau 416.572 keluarga (BPS
Berdasarkan perhitungan di atas, jelas Tengah Java 2015). Dengan demikian, rata-rata,
bahwa nilai koefisien limpasan C menurun setiap keluarga menghasilkan 2.437 liter per
sebanyak 0,01, 0,66-0,65, setelah pelaksanaan hari (dengan asumsi bahwa 65% dari total
BAH. Penurunan kecil nilai koefisien harus sampah organik). Ini berarti bahwa satu BAH
mendapatkan perhatian khusus untuk akan sepenuhnya diisi oleh sampah organik dari
meningkatkan dampaknya dalam menangani keluarga selama dua hari.
masalah banjir, terutama di daerah hilir, Frekuensi banjir atau kejadian
genangan air, dan kekeringan, yang dapat genangan terletak di nol. Alasannya adalah
dilihat dari debit limpasan menurun. karena lokasi penelitian terletak di daerah
Mempertahankan BAH secara yang relatif tinggi. BAH Manajemen di lokasi
berkelanjutan dapat menurunkan nilai C, penelitian, mudah-mudahan, bisa mencegah
meskipun total luas dan fungsi tanah tidak
berubah. Dalam rangka untuk mendapatkan
STJSSA, ISSN p-ISSN 1412-3606 e-ISSN 2356-1424, orangtua DOI: 10,15608 / stjssa
Destry et al. / SAINS TANAH - Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 12 (1), 2015, 7

bencana banjir di daerah rendah atau di hilir nilai stres mencapai 0,15 dan R2 sebanyak 0,94.
dengan menerapkan BAH di hulu. Ini berarti bahwa hasilnya adalah layak. Hal ini
sesuai dengan argumentasi Kavanagh dan
B. PENGUJIAN analiysis KELAYAKAN Pitcher 2004, bahwa jika nilai stres kurang dari
Dalam rangka untuk mengenali apakah 0,25 atau 25% dan nilai koefisien determinasi
hasil analisis dengan menggunakan RAP- (R2)dekat dengan 1,0 atau 100%, itu
Biopori baik dari perspektif masing-masing menunjukkan bahwa keakuratan analisis
dimensi keberlanjutan dan perspectiveare hasilnya layak.
multi-dimensi layak dan mampu mewakili
kondisi aktual BAH Manajemen dimensi / C. Keberlanjutan Strategi Manajemen BAH
aspek di Kota Semarang atau tidak, beberapa dalamSemarang
statistik parameter yang tercantum dalam Strategiatau upaya dalam mengelola /
Tabel 3 meningkatkan atribut dimensi ekologi dalam
Tabel3.Nilai Indeks dari Keberlanjutan dari rangka meningkatkan status keberlanjutan
MDS dan Monte Carlo'sTechnology Dimensi disusun berdasarkan hasil wawancara dengan
orang kunci serta hasil analisis AHP. Hasil yang
diperoleh dari menggunakan Analytical
Hierarchy Process (AHP) yang digunakan versi
Expert Choice 11 software dalam menganalisis
pemangku kepentingan pendapat menunjukkan
memprioritaskan kebijakan untuk
meningkatkan atribut sensitif dapat
mempengaruhi nilai indeks dan status
keberlanjutan pada BAH Manajemen dimensi
teknologi di Kota Semarang seperti yang
tercantum pada Gambar 4.
tujuan memprioritaskan kebijakan
mengenai dimensi teknologi adalah untuk
meningkatkan atribut yang masih kurang
memadai untuk mendukung
keberlanjutanBAH.
Manajemen Prioritas pertama ditujukan
Menurut Tabel 3, hasil dari analisis untuk memperoleh manfaat dari teknologi
Monte Carlo, dengan interval kepercayaan 95 BAH dalam mengatasi banjir dan genangan.
%, perbedaan antara MDS dan Monte Carlo Hasil analisis pendapat responden
Analisis tidak besar (kurang dari 1). Perbedaan menunjukkan bahwa atribut manfaat BAH
rendah antara hasil keberlanjutan memiliki nilai 50%. Salah satu strategi yang
indexcalculated menggunakan kedua metode layak adalah dengan menambahkan lebih BAH
membuktikan bahwa efek kesalahan dapat dan menentukan lokasi yang tepat untuk BAH,
dihindari. Dalam rangka untuk mengetahui seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya
apakah atribut dimensi keberlanjutan dipelajari dalam analisis indeks keberlanjutan teknologi
dalam analisis MDS akurat (dekat dengan dimensi ini. Prioritas kedua adalah
kondisi aktual) atau tidak, melihat dari dekat sinkronisasi antara jumlah BAH di lapangan
nilai stres dan nilai Koefisien Determinasi (R2) dan jumlah ideal dengan nilai 30%.
perlu dilakukan. Hasil analisis menggunakan
alat analisis RAP-Biopori menunjukkan bahwa

STJSSA, ISSN p-ISSN 1412-3606 e-ISSN 2356-1424, orangtua DOI: 10,15608 / stjssa
Destry et al. / SAINS TANAH - Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 12 (1), 2015, 8

Gambar4.Hasil analisis AHP terhadap Kebijakan Alternatif Manajemen BAH Berkelanjutan

Sejalan dengan prioritas pertama, memadai untuk mendukung


sinkronisasi jumlah BAH dapat mengurangi keberlanjutanBAH.
debit limpasan. Dengan demikian, fungsi BAH Manajemen Prioritas pertama ditujukan
dalam mengatasi banjir dan genangan dapat untuk memanfaatkan teknologi BAH untuk
dioptimalkan. Prioritas ketiga adalah teknologi mengatasi banjir dan genangan.
BAH dalam mengelola sampah, yang bernilai Berdasarkan perhitungan di atas, jelas
18%. Ini berarti bahwa strategi menggunakan bahwa nilai koefisien limpasan C menurun
BAH untuk mengelola sampah harus sebanyak 0,01, 0,66-0,65, setelah
ditingkatkan untuk menjaga fungsi BAH pelaksanaan BAH. Penurunan kecil nilai
dengan panen kompos secara berkala. Oleh koefisien harus mendapatkan perhatian
karena itu, peran bank Kompos dalam khusus untuk meningkatkan dampaknya
masyarakat perlu ditingkatkan. Nilai rasio dalam menangani masalah banjir, terutama
inkonsistensi dari hasil analisis adalah 0,04. di daerah hilir, genangan air, dan
Nilai tersebut menunjukkan bahwa hasil kekeringan, yang dapat dilihat dari debit
analisis masih dapat diterima. limpasan menurun. Upaya yang dilakukan
adalah penambahan LRB dan pengelolaan
KESIMPULAN yang berkelanjutan dalam masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang
dapat dirumuskan sebagai berikut: REFERENSI
1. Status keberlanjutan dimensi teknologi Alimaksum, NM 2010. Evaluasi hantaran
pada Manajemen BAH di Kota Semarang Hidrolik Tanah Lubang Resapan Biopori
dikategorikan sebagai kurang PADA Latosol Coklat Darmaga Dan
berkelanjutan dengan interval nilai indeks Latosol Merah Jakarta. Skripsi. Program
berkisar antara 35,40-40,04 di 0-100 skala Studi Ilmu Tanah Departemen Ilmu
keberlanjutan. Tanah Dan Sumberdaya Lahan Fakultas
2. Ada lima atribut sensitif berpengaruh Pertanian. Bogor
terhadap keberlanjutan dimensi teknologi Brata, R., & Nelistya, A. 2008. Lubang Resapan
dalam menjaga BAH di Kota Semarang: (1) Biopori. Jakarta. Penebar Swadaya.
sinkronisasi jumlah BAH dengan jumlah
Budi, BS Model Peresapan Air Hujan DENGAN
ideal BAH di lapangan (2) teknologi BAH
MENGGUNAKAN Metode Lubang
dalam kaitannya banjir, genangan dan
Resapan Biopori (BIH) hearts Upaya
kekeringan, (3) Akses ke teknologi, (4) BAH
Pencegahan Banjir. Wahana Teknik Sipil.
dalam kaitannya dengan pengelolaan
Vol. 16 No
sampah.
1. 2013.
3. Tujuan memprioritaskan kebijakan
mengenai dimensi teknologi adalah untuk Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti
meningkatkan atribut yang masih kurang Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia

STJSSA, ISSN p-ISSN 1412-3606 e-ISSN 2356-1424, orangtua DOI: 10,15608 / stjssa
Destry et al. / SAINS TANAH - Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 12 (1), 2015, 9

Fauzi, A. & Anna, S. 2005. permodelan Checklists Memverifikasi Teknologi


Sumber Daya Perikanan Dan Kelautan Biopori Di Kecamatan Medan Amplas.
(p 339.). Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Universitas Sumatera Utara. Medan.
Utama. Susilowati, I.2012.MenujuPengelolaan
Fort, HD 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah (p. 782). Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan
Yogyakarta. Gadjah Mada Yang Berbasis PADA Ekosistem: Studi
University Press. Empiris di Karimunjawa, Jawa Tengah.
Ginting, R.Br. Laju Resapan Air PADA BERBAGAI Laporan Penelitian Hibah Kompetisi
Beroperasi Tanah Dan Berat Jerami Tahun Anggaran2012. LPPM.Undip.
DENGAN Checklists Memverifikasi Semarang.
Teknologi Biopori Di Thamrin, S. H, Sutjahjo, C. Herison, Dan
Kecamatan Medan Amplas. Tesis.
Biham, S.2007. Analisis Keberlanjutan
Universitas Sumatera Utara. Medan. Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat -
Hanafiah, KA 2004. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Malaysia
(hal.360). Jakarta. Untuk Pengembangan Kawasan
PT.Rajawaligrafindo Persada. Agropolitan: Studi KASUS Kecamatan
Haryani, Suryo., Fajar Yulianto Dan Anneke. Bengkayang Dekat Perbatasan
(2008). Analisis Tingkat Rawan Banjir di Kabupaten Bengkayang). Jurnal Agro
Propinsi Jawa Timur Dari data Ekonomi. Vol. 25 (2): 103-124.
Penginderaan Jauh Dan SIG. Bidang
Pemantauan Sumber Daya Alam Dan
Lingkungan Lembaga Penerbangan Dan
Antariksa Nasional. PIT Mapin XVII,
Bandung
Kavanagh. 2001. Kajian Cepat Perikanan
(Rapfish) Project. Rapfish Software
Keterangan (untuk Microsoft Excel)
University of British Coloumbia. Pusat
perikanan. Vancouver. Kanada
Mulyaningsih, T. 2014. Status Keberlanjutan
Ekologi PADA Pengelolaan Lubang
Resapan Biopori di Kelurahan Langkapura
Kecamatan Langkapura Kota Bandar
Lampung. Jurnal Sains Tanah Volume 11
No 2 Tahun 2014.
Pitcher, TJ 1999. Rapfish, Kajian Cepat Teknik
Untuk Perikanan, Dan Aplikasinya Untuk
The Code Of Conduct Untuk Perikanan
Bertanggung Jawab. FAO Fisheries
Circular No 947: 47pp.
Rasmita, G. 2010. Laju Resapan Air PADA
BERBAGAI Beroperasi Tanah Dan Berat
Jerami Mencari Google Artikel

STJSSA, ISSN p-ISSN 1412-3606 e-ISSN 2356-1424, orangtua DOI: 10,15608 / stjssa

Anda mungkin juga menyukai