Anda di halaman 1dari 3

Rabu, 14/03/2012 15:28 WIB

8 Cara untuk Redakan Sakit Kepala yang


Bandel
Adelia Ratnadita - detikHealth

Browser anda tidak mendukung iFrame

(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Banyak sekali orang yang sering mengeluhkan sakit kepala dan migrain yang tidak
tertahankan atau bandel. Sakit kepala dan migrain yang tidak tertahankan seringkali
mengganggu aktivitas sehari-hari pada sebagian orang.

Migrain bukan hanya sakit kepala, adalah penyakit kompleks yang menyebabkan sakit kepala
berat dan sering melumpuhkan, biasanya terletak pada satu sisi kepala, sering disertai dengan
mual, dan sensitivitas cahaya kebisingan, dan gejala lainnya.

Kurang dari sepertiga orang yang mengalami migrain disertai dengan fenomena pra sakit
kepala yang disebut aura, di mana memiliki kesemutan dan mati rasa pada wajah atau lengan,
dan mungkin dengan fenomena seperti melihat lampu berkedip, bintik-bintik buta, atau garis
zigzag.

Gejala migrain dapat begitu melemahkan, dan rasa sakit begitu tidak tertahankan.
Berdasarkan hasil survei tahun 1999 menemukan bahwa, seperempat dari orang yang
mengalami migrain mengunjungi ruang darurat untuk mencari bantuan. Namun lebih dari
setengah dari orang yang mengalami migrain tidak pernah mengunjungi dokter untuk
didiagnosa.

Mungkin tidak ada obat untuk migrain, tapi setidaknya ada cara untuk dapat mengelola gejala
migrain. Berikut 8 cara medis yang terbukti dapat meredakan gejala migrain dan sakit kepala
yang tidak tertahankan seperti dikutip dari MSNHealth, Rabu (14/3/2012) antara lain:
1. Mengunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosa

"Dengan mengunjungi dokter, maka dapat dilakukan diagnosa dengan jelas, mendapatkan
pengobatan yang memadai untuk mengelola gejala migrain atau sakit kepala yang tidak
tertahankan," kata Richard B. Lipton, MD, profesor neurologi, epidemiologi, dan ilmu
perilaku dari Albert Einstein College of Medicinedi New York City.

2. Berkonsultasi dengan dokter spesialis

Jika, masih merasakan rasa sakit dan ketidaknyaman setelah berkonsultasi dengan dokter
umum, mungkin sudah saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Jika sakit kepala
tidak dapat dikendalikan setelah beberapa bulan, atau dokter tidak yakin mengenai diagnosa,
maka mintalah rujukan ke dokter ahli saraf atau spesialis sakit kepala.

3. Memperhatikan tanda dan gejala awal

"Jangan pernah mengabaikan tanda-tanda awal migrain. Penghilang rasa sakit yang dapat
menjadi kurang efektif dengan perkembangan sakit kepala lebih lanjut. Obat anti
inflammatory drugs (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen sodium dapat menyebabkan
rasa sakit di bawah kendali bila digunakan pada sakit kepala pertama. Tapi begitu sakit
kepala migrain mencapai tahap yang lebih intens, di mana ada rasa sakit, mual ringan dan
sensitivitas suara, dan gejala yang berhubungan lainnya, NSAID dan penghilang rasa sakit
sederhana biasanya kurang efektif. Penghilang rasa sakit sederhana, termasuk aspirin,
asetaminofen, atau dengan kombinasi kafein," kata seorang spesialis neurologi David M.
Biondi, DO.

4. Olahraga

"Berjalan, jogging, berenang, atau bentuk latihan aerobik dapat membantu mencegah sakit
kepala oleh karena migrain. Olahraga dapat merangsang tubuh melepaskan endorfin, yang
merupakan bahan kimia otak yang meningkatkan suasana hati. Olahraga juga membantu
menghilangkan stress, salah satu pemicu sakit kepala yang telah diketahui," kata Dr
Mauskop.

5. Menetapkan kegiatan sehari-hari sebagai rutinitas

"Menetapkan rutinitas memang terdengar membosankan, namun hal tersebut dapat


membantu mencegah migrain. Karena perubahan dalam jadwal harian, tidur larut malam di
akhir pekan, melewatkan sarapan, atau kebiasaan yang berubah-ubah setiap hari dapat
memicu migrain," kata Dr Biondi.

6. Belajarlah untuk lebih rileks

"Stres adalah salah satu pemicu migrain yang paling umum, jadi belajar untuk mengatasi
stres dapat membantu mengurangi keparahan dan frekuensi serangan migrain. Maka sangat
perlu untuk mengetahui hal-hal yang apat dilakukan untuk mengatasi stres, seperti jalan-
jalan, olah raga, atau melakukan kegiatan yang menyenangkan," kata Dr Mauskop.

7. Mengetahui makanan yang dapat menjadi pemicu

Makanan tertentu dan aditif makanan dapat memicu sakit kepala. Misalnya, coklat yang
mengandung amina vasoaktif, yang dapat memprovokasi sakit kepala dengan dilatasi
pembuluh darah. Sakit kepala juga dapat berhubungan dengan makanan seperti daging olahan
yang mengandung aditif yang disebut nitrit.

Seperti amina, daging dapat menyebabkan pembuluh darah membengkak, dan memprovokasi
sakit kepala pada orang-orang yang rentan terhadap migrain. Makanan lain yang dapat
memicu timbulnya migrain, antara lain alkohol, monosodium glutamat (MSG), bhan
pengawet makanan, dan aspartam.

8. Mencatat karakter sakit kepala yang pernah dialami

Mengingat-ingat karakter sakit kepala yang pernah dialami adalah salah satu cara terbaik
untuk mengidentifikasi pemicu dan mencegah terjadinya serangan lagi. Hal tersebut juga
dapat membantu dokter untuk menemukan sebuah rencana pencegahan dan pengobatan yang
dapat efektif.

Anda mungkin juga menyukai