A. Secara Umum
2. Sanitarian bertanggung jawab atas terlaksananya kebersihan dan sanitasi rumah sakit
B. Secara Khusus
Fungsi :
Uraian Tugas :
Fungsi :
Uraian Tugas :
Fungsi :
Uraian Tugas :
1. Dasar Kebijakan
a. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.907/Menkes/SK/VII/2002, tentang Syarat-
syarat dan pengawasan Kualitas Air Minum
b. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1204/Menkes/SK/X/2004, tentang persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
c. Keputusan Direksi No.HK.05.09.01.5.1.1126, tanggal 7 Agustus 2007 tentang
Kebijakan dan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Inpeksi Nosokomial.
2. Sumber Air yang harus diperiksa
a. Sumur bor I belakang kantor
b. Sumur bor II samping ruang perawatan brotowali
c. Sumur bor III belakang ruang perawatan brotowali
d. Sumur bor IV antara ruang ICU dan Ruang Sambiloto
e. Sumur bor V dekat instalasi rawat darurat
f. Sumur bor VI samping ruang perawatan mengkudu
g. PDAM
3. Tempat pemeriksaan kualitas air
b.1. Kran dibuka penuh dan air dibiarkan mengalir selama 2-3 menit, atau dalam
waktu yang dianggap cukup untuk membersihkan pipa persil, kemudian tutup.
b.3. Kran dibuka, kemudian botol diisi, sampai kurang lebih 2/3 volume botol (Lebih
besar dari 100 ml).
a. Air harus jelas berasal dari pipa persil yang dihubungkan langsung dengan pipa
induk
b. Sampel air sebaiknya diambil dari kran yang sering dipakai.
c. Dihindarkan pengambilan sampel air dari alat-alat tambahan yang dipasang pada
kran atau kran yang bocor
d. Apabila kran kotor, harus dibersihkan lebih dahulu sebelum dilakukan
pengambilan sampel air
c. Cara pengambilan sampel air dari reservoar, mata air dan sumur gali
Sampel air diambil dengan botol yang diberi pemberat dibagian bawah, dan bertali.
Sebelum disucihamakan, botol dibungkus seluruhnya dengan kertas.
a. Membuka bungkus kertas, dan botol dipegang dibagian bawah, yang masih ada
kertas bungkusnya sehingga tangan tidak bersentuhan dengan botol.
b. Tali dibuka dan botol diturunkan pelan-pelan, sampai mulut botol masuk minimum
10 cm kedalaman air (bila tinggi air memungkinkan)
c. Setelah terisi penuh, botol diangkat dan isi dibuang sampai volume sampel air
menjadi 2/3 volume botol (lebih besar dari 100 ml)
2010
PENGELOLAAN AIR BERSIH
I. PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan untuk pelayanan umum, tempat
lingkungan, gangguan kesehatan dan atau dapat menjadi tempat penyebab penularan
penyakit.
Rumah Sakit Nene Mallomo Kabupaten Sidrap adalah Rumah Sakit Tipe C. Pada
saat ini telah memilki 116 (seratus enam belas) buah tempat tidur.Dengan jumlah
tempat tidur tersebut tentu membutuhkan air bersih yang tidak sedikit pula jumlahnya.
kebutuhan air bersih Rumah Sakit adalah minimal 500 (lima ratus) liter/hari/tempat
Air sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan, baik itu kehidupan manusia
perlu disiapkan sarana maupun prasarana yang memadai khususnya penyedia air bersih
yang memenuhi standar yang sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Air bersih di Rumah Sakit merupakan salah satu kebutuhan yang vital untuk
berbagai keperluan, misalnya untuk kebutuhan air minum, memasak, mencuci dan
penggunaan air secara khusus yaitu proses dialisis darah bagi pasien gagal ginjal serta
penggunaan lain yang berhubungan dengan peralatan non medik seperti penggunaan air
untuk Boiler. Mengingat bahwa air bersih di Rumah Sakit sangat penting, maka perlu
Manusia setiap hari membutuhkan air untuk kebutuhan minum, mencuci, mandi,
memasak dan keperluan lain. Untuk minum dibutuhkan air sebanyak 3 % dari berat
Sumber air bersih RS Nene Mallomo Kabupaten Sidrap adalah 6 Sumur bor dan
PDAM.
Sumber air atau asal air dapat digolongkan menjadi sebagai berikut :
- Air angkasa (Atmospheric Water) : air hujan, salju dan hujan es.
- Air permukaan (Surface Water) : air sungai, air telaga, waduk, danau dan air laut.
- Air tanah (Ground Water) : air rembesan, air sumur gali, air sumur pompa dangkal,
air tanah dalam(air sumur pompa dalam), air artetis dan mata air.
Rumah Sakit Nene Mallomo Kabupaten Sidrap di semua unit memerlukan air
bersih antara lain : Unit perawatan, poliklinik, ICU, gizi, farmasi, loundry,
laboratorium, kantin.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengatasi masalah kekurangan dan menyediakan air bersih dalam jumlah
yang cukup dengan kualitas yang sesuai dengan yang ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menyediakan air bersih dalam jumlah yang cukup dengan kualitas
Adapun sasaran adalah semua sumber air bersih yang ada di Rumah Sakit Nene
b. Pengumpulan data sarana air bersih (kran, reservoir, bak kamar mandi)
d. Pelaksanaan program
e. Evaluasi
V. PEMBIAYAAN
Dinkes Sidrap
Dinkes Sidrap
Adapun tenaga pelaksana adalah 1 orang Sanitarian Ahli dan 1 orang Sanitarian
Terampil
2010
PROGRAM PENGELOLAAN LIMBAH / SAMPAH
I. PENDAHULUAN
Rumah Sakit adalah sarana pelayanan kesehatan untuk pelayanan umum, sehingga
dalam aktivitasnya merawat berbagai penyakit infeksi dan pada umumnya pasien yang
dirawat adalah pasien yang kurang mampu dan mempunyai tingkat pengetahuan
tentang kesehatan lingkungan sangat rendah serta tingkat kesadaran akan pentingnya
rasa memiliki terhadap fasilitas yang tersedia di rumah sakit juga sangat rendah. Pasien
dan keluarganya sering kali membuang sampah disembarang tempat atau di dalam
perpipaan air limbah sehingga akan menimbulkan rembesan terutama pada gedung
yang bertingkat dan akan menimbulkan genangan air kotor pada lingkungan rumah
sakit yang dapat menimbulkan bau dan dapat berfungsi sebagai sumber penyakit baru.
Masalah yang dihadapi rumah sakit pada saat ini adalah penanganan sampah
Sebagai pedoman dalam upaya pengelolaan limbah rumah sakit pemerintah telah
Sedangkan untuk pemantauan kualitas limbah cair, secara nasional mengacu pada Kep.
SK Gubernur No.14 tahun 2003 tentang Baku Mutu Limbah Cair Untuk Kegiatan
Rumah Sakit
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
tidak benar.
B. Tujuan Khusus
standar
cair
III. SASARAN
1. Jangka Panjang
2. Jangka Pendek
disetiap ruangan
sampah tajam
d. Adanya troli/grobak untuk mengangkut sampah ke TPS di setiap gedung
1. Persiapan
2. Pelaksanaan Kegiatan
g. Penyediaan Insinerator
V. PEMBIAYAAN
Sesuai dengan hasil pemantauan dan monitoring IPAL di lapangan maka lokasi
kegiatan berada di dalam lingkungan rumah sakit dan waktu pelaksanaan akan
I Persiapan
1. Penyediaan kebijakan dan protap Mei Th.2010 RSNM Sanitarian
Ahli
2. Sosialisasi/koordinasi Juni Th.2010 Perawatan Sanitasi
3. Pelatihan dasar pengelolaan ..
. sampah / limbah
II Sampah
1. Pengadaan kantong sampah RSNM RSNM
2. Pemisahan sampah Jan-Des RSNM C.Service
3. Pengumpulan sampah sesuai jenis Jan-Des ,, ,,
4. Pengangkutan ke TPS Jan-Des ,, ,,
5. Pemusnahan sampah infeksius Jan-Des ,, Sanitasi
6. Pengadaan Insinerator - ,, RSNM
pelaksanaan perbaikan kearah yang lebih baik. Evaluasi yang dilakukan mencakup
evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan sejak penyusunan pelaksanaan dan realisasi
program, hal ini dilakukan untuk mencari dan menemukan masalah serta kendala yang
A. Pencatatan
1. Terlaksananya pemisahan sampah medis dan benda tajam pada setiap bagian
2. Tersedianya kantong plastik sesuai dengan kriteria yang ditentukan
B. Pelaporan