Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI KASUS Commented [Pg1]: Dibikin PPT juga ya...

CLOSED FRAKTUR OBLIK 1/3 MEDIAL OS FEMUR SINISTRA Commented [Pg2]: Open/closed_tipe_letak_os_Dextra/Sinistra

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat


Mengikuti Kepaniteraan Klinik Bagian Orthopedi
Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Diajukan Kepada :

dr. Meiky Fredianto, Sp.OT


Disusun Oleh
DEA AMANTHA AZARIA
20154013032

BAGIAN ORTHOPEDI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

1
BAB I

LAPORAN KASUS

A. Identitas pasien

Nama: Tn. M

Umur: 44 tahun

Alamat : Gandekan Rt 02, Guwosari, Pajangan, Bantul

Pekerjaan: Wiraswasta

B. Survei primer

Pada IGD dilakukan survei primer :

- Airway : Paten, bicara lancar


- Breathing : Pernafasan 22 x/m suara normal
- Circulation : Perdarahan (-), kulit pucat (-), denyut nadi (80 x/m), tekanan darah
(110/70 mmHg) Commented [Pg3]: Angka di lembar triase?
Nyeri akut membuat peningkatan nadi dan tekanan darah (jika
- Disability : GCS : E4V5M6 tidak shock)
Perdarahan menyebabkan peningkatan tekanan darah
- Exposure : Pemeriksaan kaki kiri sulit digerakkan dan terasa nyeri

C. Anamnesis

- Keluhan Utama

Nyeri pada kaki kiri setelah tetabrak motor

- Riwayat penyakit Sekarang

- Nyeri pada kaki kiri dan sulit digerakkan.

- Nyeri muncul seketika setelah pasien tertabrak oleh motor dari arah belakang tubuh pasien

- Nyeri diperberat dengan gerakan, untuk mengurangi dilakukan imobilisasi (paha kiri di pegang)

- Lokasi nyeri pada region paha kiri atas, tidak menjalar. Skala nyeri 6-7

2
- Moi: Pasien terjatuh kesisi kiri ketika tertabrak motor dari arah belakang, lalu tubuh bertumpu
pada paha kiri.

- Riwayat Penyakit Dahulu :

- Riwayat keluhan yang sama disangkal

- Riwayat sistemik/metabolic :

- Hipertensi disangkal

- Diabetes disangkal Commented [Pg4]: Harus tahu kenapa ditanyakan

- Riwayat tindakan bedah disangkal

- Riwayat Penyakit Keluarga :


Riwayat penyakit sistemik / metabolic : DM disangkal, hipertensi disangkal
- Riwayat Personal Sosial :
Merokok disangkal, konsumsi alcohol disangkal Commented [Pg5]: Harus tau kenapa ditanyakan

C. Survei Skunder
- Keadaan Umum : Tampak kesakitan
- Kesadaran : Compos Mentis
- Vital Sign
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/m
S : 36,9 C
RR : 22 x/m Commented [Pg6]: Lagi, TTV seperti komentar sebelumnya

- Kepala dan Leher


Kepala : Normochepal
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Hidung : Discharge (-/-)
Telinga : Discharge (-/-)
Mulut : Lidah tidak kotor, faring hiperemis (-), luka (+) VE
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar lymphonodi.

3
- Thorax
Jantung : S1 S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru : Vesikuler (+/+), ronkhi (+/+), wheezing (-/-)
- Abdomen:
Inspeksi : Dalam batas normal, jejas (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : Hepar tidak teraba, lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
- Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan
- Ekstremitas bawah : Hangat (+), Edema (+), luka (+) pada paha kiri, ROM terbatas
pada kaki kiri, CTR < 2 detik

D. Status lokalis region femur dextra

- Look

- Warna kulit : normal, pucat (-)

- Bentuk : didapatkan asimetrisitas kanan-kiri berupa deformitas berupa angulasi pada regio
femur sinistra Commented [Pg7]: Deformitas berupa apa? Angulasi,
shortening atau apa? Lokasi di sebelah mana?

- Jejas : tidak didapatkan luka/jejas pada regio femur sinistra Commented [Pg8]: Copas?

- Feel

- Rabaan kulit hangat, CRT distal < 2 detik

- Tulang dan jaringan lunak : teraba deformitas femur sinistra , tenderness (+) Commented [Pg9]: Di bagian mana?

- Sensorik pada sekitar jejas normal

- Movement

Nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+), false movement (+) pada femur sinistra, ROM Commented [Pg10]: Gerakan mana yg terganggu, ROM
seberapa derajat?(jika bisa diukur) adakah associated injury?
terbatas pada ektremitas inferior sinistra

4
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Rutin
AL : 10,9 (N: 4-10 rb/uL)
HB : 14,7 (N: 12-16 g/dl)
PPT : 13,0 (N: 11-15 detik)
APTT : 23,7 (N: 25-35 detik)
GDS : 104 (N: 70-140 mg/dl)
HBsAg: Non reaktif

Radiologi

5
Keterangan :
Foto rontgen region femur sinistra, nama martoyo, usia 42 tahun, pengambilan foto
12Agustus 2016
Proyeksi AP Lateral
Hasil : Fraktur os femur 1/3 medial komplit dengan fragmen fraktur, cum. contractionem
Kesimpulan : Fraktur os femur 1/3 medial sinistra dengan fragmen fraktur, cum. contractionem

F. Diagnosis Commented [Pg11]: DD sebelum diagnosis, minimal 3

Close fraktur oblik 1/3 medial os femur sinistra Commented [Pg12]: Penyebutan diagnosis kalau dr meiky spt
komentar paling atas (atau bisa lihat di buku saku)

G. Planning Commented [Pg13]: Planning


1. Non operatif :
a.Farmakologis : Cairan, Nutrisi, Causatif, Simptomatis,
Observasi keadaan umum dan tanda vital Suportif, Lain2
b.Non farmako : misal bidai balut, traksi, etc.
2.Operatif : misal ORIF atau OREF
Non operatif

a. Farmakologi
Cairan : Infus RL 20 tpm
Causatif : Injeksi ceftriaxone 1 gram
Simptomatis : Injeksi ketorolac 1 Amp

b. Non farmakologi
Pasang spalk, dressing
Operatif
Open Reduction Internal Fixation

Masalah yang dikaji

Apakah indikasi dilakukannya ORIF communitive fraktur femur 1/3 medial sinistra pada pasien
tersebut?

6
Pembahasan

Open Reduction Internal Fixation (ORIF) merupakan prosedur bedah terbuka untuk
memperbaiki severe bone fracture. Open reduction adalah pembedahan yang bertujuan untuk
mereposisi fraktur tulang ke posisi normal. Internal fixation merupakan fiksasi tulang yang sudah
direposisi agar stabil dan tulang tetap menyatu.

Indikasi dilakukan ORIF menurut Apley (1995):

- Fraktur yang tidak dapat direduksi kecuali dengan operasi.


- Fraktur yang tidak stabil secara bawaan dan cenderung mengalami pergeseran kembali
setelah reduksi, selain itu juga fraktur yang cenderung ditarik terpisah oleh kerja otot.
- Fraktur yang penyatuannya kurang sempurna dan perlahan-lahan terutama fraktur pada
leher femur.
- Fraktur patologik dimana penyakit tulang dapat mencegah penyembuhan.
- Fraktur multiple, bila fiksasi dini mengurangi resiko komplikasi umum dan kegagalan
organ pada bagian system.
- Fraktur pada pasien yang sulit perawatannya.

Definisi

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang ditentukan sesuai dengan jenis dan
luasnya. Rusaknya kontinuitas tulang ini dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot,
kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi tulang / osteoporosis

Etiologi

1. cedera traumatik

- cedera langsung

- cedera tidak langsung

- fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat

7
2. fraktur patologis

Keganasan, osteomielitis, rakhitis

Derajat fraktur tertutup

0 : Fraktur sederhana tanpa/disertai dengan sedikit kerusakan jaringan lunak

1: Fraktur disertai dengan abrasi superfisial atau luka memar pada kulit dan jaringan subkutan

2 :Fraktur yang lebih berat dibanding derajat 1 yang disertai dengan kontusio dan pembengkakan
jaringan lunak

3 : Fraktur berat yang disertai dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata dan terdapat ancaman
terjadinya sindrom kompartemen. Commented [Pg14]: Pahami sindrom kompartmen, termasuk
tanda dan gejala

Prinsip penangan fraktur Commented [Pg15]: Pahami 4 R, bisa jadi disuruh menjelaskan

Recognize (mengenali) : Anamnesa, pemeriksaan umum, pemeriksaan status lokalis,


penunjang.

Reduction (mengembalikan) : Reduksi tertutup dan reduksi terbuka

Retaining (mempertahankan) : Continuous traction, cast splintage, functional bracing,


fiksasi internal, fiksasi eksternal

8
Rehabilitation (rehabilitasi) : Mengembalikan kemampuan anggota tubuh yang sakit agar
dapat berfungsi kembali

Komplikasi

Dini

1. masalah sirkulasi

2. kerusakan saraf

3. reflek simpatetik distrofi

Lanjut

1. malunion Commented [Pg16]: Pelajari tentang bone healing process.


Ada di apley, koval, swartz (kalo ga salah). Ada rumus tentang
durasi sampai bisa sembuh
2. union dan non union yang tertunda

3. ruptur tendon

9
10

Anda mungkin juga menyukai