Anda di halaman 1dari 2

Praktikum Operasi Teknik Kimia, 7 November 2017, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

SIZE REDUCTION
Mira Melina, Desi Puryani, Shakin Ervita Oktavia
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang

1. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum Size Reduction ini yaitu Efisiensi = x 100%

mampu melakukan pengukuran partikel dengan menggunakan Efisiensi yang diperoleh tidak mencapai 100%
metode sieving, mengukur daya (energy) yang terpakai pada karena adanya massa yang hilang (mass loss). Hal tersebut
size reduction dengan kapasitas yang berbeda-beda, disebabkan oleh, adanya produk hasil grinding yang
menghitung reduction ratio untuk bahan yang berbeda-beda, terbawa udara sehingga banyak massa output berkurang
menerapkan Hukum Kick, Rittinger dan menghitung indeks serta dengan kondisi mesin yang tidak terisolasi secara
kerja, menghitung power transmission factor (energy sempurna.
penggerusan), serta mampu membuat laporan praktikum Tabel 2.Data Efisiensi Proses Sieving
secarat tertulis. Sieving Input Output Tray Efisiensi
Tray 1 Tray 2
ke- (g) (g) 3 (%)
2. VARIABEL PRAKTIKUM 1 239.45 238.95 206.23 16.17 16.55 99.79
Pada praktikum ini menggunakan dua variabel yang 2 228.95 228.64 179.25 25.25 24.14 99.86
mencakup variabel bebas dan variabel tetap. Variabel bebas 3 213.51 212.84 132.28 44 36.56 99.69
4 207.95 207.58 44.42 138.59 24.57 99.82
pada proses grinding adalah waktu, jumlah feed, dan diameter
feed, sedangkan untuk variabel tetapnya adalah kecepatan
grinder dan energi penggerusan. Sementara itu, variabel bebas Berdasarkan Tabel 2. dapat diamati bahwa
pada proses sieving adalah jumlah feed dan diameter feed, efisiensi proses sieving dari keempat percobaaan tidak
sedangkan variabel tetapnya adalah power dan waktu. Bahan bernilai 100%. Hal ini disebabkan oleh, adanya mass loss
baku yang digunakan dalam percobaan ini adalah biji kacang dari proses sieving karena adanya massa yang tertinggal di
tolo dengan berat 250 g dan memiliki diameter 4 mm. alat sieve tray sehingga jumlah produk yang keluar (output)
tidak sama dengan jumlah feed yang masuk (input).
3. HASIL DANPEMBAHASAN
Size reduction adalah salah satu operasi untuk 3.2 Hubungan antara Reduction Ratio dengan Energi
memperkecil ukuran dari suatu padatan dengan cara memecah, Penggerusan.
memotong, atau menggiling bahan tersebut sampai didapat Reduction Ratio adalah perbandingan antara lubang
ukuran yang diinginkan. Menurut ukuran produk yang ayakan/diameter umpan dengan lubang ayakan/diameter
dihasilkan alat size reduction dibedakan menjadi crusher, produk. Reduction ratio dipengaruhi oleh energi penggerusan
energi penggerusan adalah energi yang dibutuhkan untuk
grinder, ultrafine grinder, dan cutter. Pada percobaan size membentuk patahan yang tersebar ke seluruh partikel yang
reduction dan screening dilakukan dengan menggunakan alat digerus pada bahan/memperkecil ukuran partikel feed. Berikut
hammer mill dan sieve tray. Hammer mill digunakan untuk grafik hubungan Reduction Ratio dengan energi penggerusan[4].
mengecilkan ukuran dari ukuran feed menjadi ukuran yang
diinginkan. Sieve digunakan untuk mengayak dengan ukuran
50.00
ayakan 1,18 mm dan 500 m. Ada tiga hukum yang
Energi Penggerusan

mendasari size reduction yaitu hukum Kick, hukum Rittinger 40.00


dan hukum Bond. Sedangkan diameter dapat diartikan 30.00
menjadi TAAD, mean surface diameter dan mean volume
(J)

20.00
diameter[1].
10.00
3.1 Pengukuran partikel menggunakan metode sieving 0.00
Tabel 1. Hubungan antara massa dan ukuran umpan 13.80 1.03 1.02 0.84
masuk terhadap waktu grinding serta efisiensi grinding. Reduction Ratio
Gambar 1. Hubungan antara Reduction Ratio dengan
Grinding Input Output Efisiensi Energi Penggerusan
ke- (g) (g) (%) t (s)
1 250 239.45 95.8 36.54 Pada gambar 1 terlihat bahwa semakin besar
2 238.95 228.95 95.8 34.03 reduction ratio maka energi penggerusan akan semakin besar
3 228.64 213.51 93.4 26.95 pula. Selain itu semakin besar diameter umpan untuk masing-
masing kapasitas feed akan berpengaruh pada nilai reduction
4 212.84 207.79 97.6 21.19
Dalam proses grinding, diperlukan waktu untuk ratio yaitu semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamaan
memecah umpan menjadi ukuran lebih kecil. Kecepatan bahwa:
hammer mills untuk menghaluskan bahan konstan, sedangkan
Reduction ratio =
massa yang dimasukkan bervariasi, sehingga semakin banyak
massa yang dimasukkan maka waktu yang dibutuhkan untuk
Sedangkan besarnya energi penggerusan dipengaruhi
menghaluskannya semakin lama[2].
oleh waktu penggerusan Hammer Mill untuk mereduksi ukuran
Berdasarkan Tabel 1. dapat diamati sebuah
feed sesuai dengan persamaan:
fenomena bahwa semakin banyak massa partikel yang
E=VxIxt
dimasukkan maka waktu yang dibutuhkan semakin lama serta
Keterangan :
fenomena efisiensi proses grinding pada mesin Hammer Mill
E : Energi Penggerusan (Joule)
dihitung dari perbandingan jumlah produk yang dihasilkan
V : Tegangan Listrik (Volt)
(output) dengan jumlah feed yang masuk (input). Semakin
I : Arus (Ampere)
sedikit perbedaan massa produk dan feed, maka efisiensi
t : Waktu operasi (s)
semakin meningkat . Hal ini sesuai dengan persamaan sebagai
[3]
berikut :
[3]
Hubungan antara Energi Penggerusan vs (1/di 1/Di) dapat
dilihat pada gambar grafik berikut ini :
Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk 50.00 y = 6.4771x + 35.777
mereduksi ukuran feed maka semakin besar pula energi 45.00 R = 0.4544

E penggerusan (J)
penggerusan. Hal ini dikarenakan waktu yang dibutuhkan
40.00
semakin meningkat seiring dengan diameter umpan yang
semakin besar dan juga kapasitas yang semakin bertambah. 35.00
Sedangkan diameter umpaan berbanding lurus dengan 30.00
besarnya nilai reduction ratio. Sehingga untuk menggerus 25.00
dengan diameter semakin besar dan kapasitas semakin besar 20.00
dibutuhkan energi yang besar juga [2]. -0.5 0 0.5 1 1.5
Adapun, reduction ratio dan energi penggerusan 1/di-1/Di)
rata-rata dari percobaan masing-masing sebesar 4.1078 dan
37.788 J. Grafik 3. Hubungan Antara Energi Penggerusan Dengan
Konstanta Bond
3.3 Hubungan antara Konstanta Kick, Rittinger, dan Bond
dengan Energi Penggerusan Berdasarkan Grafik 1 didapatkan Konstanta Kick
yaitu 7.4603. Semantara itu, dari Grafik 2 didapatkan
Menurut Hukum Kick, beranggapan bahwa energi Konstanta Rittinger sebesar 2.8305. Adapun pada Grafik 3
yang dibutuhkan untuk pemecahan partikel zat padat adalah didapatkan Konstanta Bond sebesar 6.4771.
berbanding lurus dengan rasio umpan dengan produk. Secara Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa nilai
matematis dinyatakan dengan : konstanta berbanding lurus dengan energi penggerusan.
Sedangkan energi penggerusan dipengaruhi oleh waktu dimana
= log
semakin besar diameter feed maka waktu yang dibutuhkan
Keterangan untuk penggerusan semakin lama, sehingga energi penggerusan
E : Energi penggerusan semakin besar.
K : Kontanta Kick
di : diameter rata-rata produk 3.4 Hubungan antara Indeks Kerja dengan Energi
Di : diameter rata-rata feed Penggerusan
[3] Berdasarkan Grafik 3 dapat dilihat bahwa besarnya
Hubungan antara energi penggerusan vs log Di/di dapat dilihat Konstanta Bond sebesar 6.4771. Dari konstanta Bond (Kb)
pada grafik di bawah ini: dapat dicari nilai indeks kerja (Wi), berdasarkan persamaan
50.00
E penggerusan

y = 7.4603x + 35.766 sebagai berikut:


45.00 R = 0.4109
40.00 Kb = 100 103 . Wi
(J)

6.4771
35.00 Wi =
100 103
30.00 = 17.928
25.00 Dari persamaan tersebut diketahui bahwa nilai
20.00 Konstanta Bond berbanding lurus dengan nilai Work Indeks
-0.5000 0.0000 0.5000 1.0000 1.5000 (Wi). Apabila dilihat dari persamaan energi penggerusan
Log Di/di
terhadap Konstanta Bond, diperoleh bahwa indeks kerja
berbanding lurus dengan energi penggerusan, maka semakin
Grafik 1. Hubungan Antara Energi Penggerusan Dengan besar nilai energi penggerusan, indeks kerja yang dihasilkan
Konstanta Kick juga semakin besar.
Rittinger beranggapan bahwa besarnya energi yang
diperlukan untuk size reduction berbanding lurus dengan
4. SIMPULAN
luasan baru partikel. Luas permukaan spesifik yang dihasilkan
Dari percobaan size reduction menggunakan biji
akan sebanding dengan ukuran partikel, sehingga dirumuskan
kacang tolo dengan berat 250 gram dan diameter feed 4
persamaan dalam bentuk:
1 1 mm dapat disimpulkan bahwa pengukuran partikel dapat
= ( ) dilakukan menggunakan metode sieving dan daya yang

[3] terpakai pada size reduction sebesar 1100 watt. Adapun
Hubungan antara Energi Penggerusan vs (1/di 1/Di) dapat reduction ratio dan energi penggerusan rata-rata, masing-
dilihat pada gambar grafik berikut ini : masing sebesar 4.17089 dan 37.788 J. Selain itu, dari
percobaan didapatkan nilai Konstanta Kick sebesar
50.0000
7.4603, Konstanta Rittinger sebesar 2.8305, Konstanta
E penggerusan

40.0000 Bond sebesar 6.4771, dan indeks kerja sebesar 17.928.


(J)

y = 2.8305x + 35.818
30.0000 REFERENSI
R = 0.5069
[1] Agrawal, S.S. 2007. Agrawal Principal Delhi Institute of
20.0000 Pharmaceutical Science andResearch Sector 3.
-2.0000 0.0000 2.0000 4.0000 Pushp Vihar New Delhi. India.
1/di-1/Di [2] Elisa, 2014., Grinding and Sizing, diakses dari

Grafik 2. Hubungan Antara Energi Penggerusan Dengan etd.repository.ugm.ac.id pada 7 November2017.


Konstanta Rittinger [3] Mc. Cabe, W.L. 1993. Unit Operation of [4] Chemical
Sementara itu, Bond beranggapan bahwa energi Engineering 5thedition. Tioon Well Finishing Co.
yang dibutuhkan untuk membuat partikel dengan ukuran Dp Ltd. Singapura.
dari feed dengan ukuran yang sangat besar adalah berbanding [4] Zulkarnain, Rifki. dkk., 2004, Perancangan Mesin
lurus dengan volume produk. Hubungan Konstanta Bond Hammer Mill Penghancur Bongkol Jagung Dengan
dengan energi penggerusan ditulis dalam persamaan sebagai Kapasitas 100kg/Jam Sebagai Pakan Ternak,
berikut : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
1 1 Universitas Muria Kudus, Kudus.
Epenggerusan = Kb ( )

Kb = 0,3162 Wi = = 100 103 . Wi

Anda mungkin juga menyukai