Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TEORI AKUNTANSI

PEMAHAMAAN MENGENAI KONSEP DASAR AKUNTANSI

DISUSUN OLEH :
1. ANTON SUMBOGO (11210025)
2. ANANTIA DEWI E (11210031)
3. DEDDY WIJAYA (11210037)
4. YUWONO ANDI S (11210051)
5. MAHATMA DENI (13211039)

EKONOMI / AKUNTANSI A
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI
2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
Kasih-Nya yang selalu menyertai kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
mata Teori Akuntansi yang membahas tentang Konsep Dasar Akuntansi ini dengan
baik.

Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban kami atas pelaksanaan tugas mata
kuliah Teori Akuntansi.

Kami mengakui masih banyak kesulitan yang dihadapi, baik proses


penyusunan sampai makalah ini selesai, Untuk itu, kami mengucapkan banyak
terimakasih atas segala bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan
keterbatasan karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu,
kami sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan makalah di masa yang akan datang dengan hasil yang baik pula.

Demikian makalah ini kami susun.Akhir kata, harapan kami semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
PENDAHULUAN

Secara umum,akuntansi memiliki konsep dasar yang menjadi acuan dalam


penyusunan standar akuntansi yang digunakan yang bertujuan untuk diterapkan
dalam praktek akuntansi.Karena hal inilah yang membuat munculnya berbagai
konsep-konsep dasar akuntansi dalam penyajian dan pelaporan keuangan suatu
entitas.Sehingga membuat beberapa sumber yang mengajukan berbagai konsep-
konsep dasar akuntansi yang berbeda-beda

Di dalam pengertian konsep dasar menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)


dalam dalam Kerangka Dasar Penyajian dan Pelaporan Keuangan (KDPPLK)
menyatakan bahwa asumsi dasar akuntansi dasar akuntansi berdasarkan dasar akrual
dan kelangsungan usaha(going concern). Menurut IFRS dalam The Conceptual
Framework for Financial Reporting sebagai asumsi dasar akuntansi adalah hanya
kelangsungan usaha. Sedangkan menurut Patondan Littleton,konsep dasar akuntansi
terdiri dari konsep kesatuan usaha , kontinuitas usaha ,penghargaan sepakatan , kos
melekat, upaya dan hasil , bukti terverifikasi dan asumsi.Menurut Anthony, Hawkins
dan Merchant, konsep dasar akuntansi terdapat beberapa point seperti konsep
pengukuran dengan unit uang, konsep entitas, konsep kelangsungan usaha, konsep
kos, aspek ganda, periode akuntansi, konservatisme, realisasi, penandingan,
konsistensi dan materialitas.
Hal-hal mengenai konsep dasar akuntansi inipun dipelajari dalam mata kuliah
Teori Akuntansi yang perlu diketahui oleh mahasiswa-mahasiswa akuntansi dalam
menambah pengetahuan dan acuan dalam pengembangan pendidikan akuntansi yang
dipelajari.Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai pemahaman mengenai
konsep dasar akuntansi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian dan sejarah

Konsep dasar merupakan abstraksi atau konseptualisasi


karakteristik lingkungan atau wilayah dimana pelaporan keuangan
diterapkan. Terdapat berbagai sumber yang mengajukan seperangkat
konsep dasar akuntansi yang berbeda-beda isinya .Hal ini disebabkan
karena perbedaan persepsi terhadap arti pentingnya suatu konsep oleh
suatu sumber.

Konsep dasar secara implisit melekat pada proses penalaran


dalam merekayasa akuntansi. Konsep dasar bersifat asumsi yang
validitasnya tidak dapat selalu diuji tetapi bermanfaat sebagai basis
penalaran.

Adanya perbedaan konsep dasar antar sumber tak terlepas dari


perkembangan akuntansi di berbagai belahan dunia.Sejarah akuntansi
yang dimulai sejak 3600 SM yang mulai mengenal pembukuan yang
kemudian berkembang dalam terdapat sistem tata buku yang
ditemukan catatan pedagang di abad pertengahan di Italia pada tahun
1340.

Pada abad ke 18-19,terjadi Revolusi Industri di Inggris yang


membawa perubahan sosial dan ekonomi.Perubahan paling menonjol
adalah perubahan dalam cara memproduksi produk dari kerajinan
rumah tangga ke sistem pabrik.Penggunaan mesin-mesin yang
menghasilkan produk yang menimbulkan untuk keharusan dalam
menetapkan besarnya biaya produksi. Karena hal inilah yang membuat
tercetuslah mengenai Konsep Manajemen Ilmiah.Dengan konsep
ini muncul pula konsep-konsep dasar akuntansi yang lebih maju dan
canggih yang menyajikan suatu teknik analisis untuk mengukur
tingkat efisiensi dari operasi yang sedang berjalan dan peramalan
operasi yang akan datang.

Revolusi Industri pun tak hanya terjadi di Inggris tetapi juga


berkembang pesat dan meluas sampai ke seluruh belahan dunia
lainnya.Dengan adanya keadaan ekonomi yang semakin hari semakin
berkembang juga membuat dari masa ke masa membuat fungsi
akuntansi makin lus dari yang melayani kebutuhan dari pemilik suatu
entitas hinggan memenuhi kepentingan berbagai pihak.
Perkembangan akuntansi di Indonesia tak terlepas pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang.Pada masa penjajahan Belanda yang
mendirikan VOC ( Vereenidge Oost Indische Campaigne) yang
memperoleh hak monopoli perdagangan rempah-rempah dan transaksi
perdagangan di Indonesia. Belanda juga menerapkan system
continental / tata buku yang diajarkan oleh Pacioli yang menjadi salah
satu tonggak awal dari perkembangan akuntansi di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik dan keterbatasan Akuntansi dan Laporan Keuangan

Konsep dasar merupakan konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam
penelaran dan perekayasaan. Disebut konsep dasar karena kalau konsep
tersebut dianut akan

mempunyai implikasi akuntansi tertentu. Konsep dasar dapat disebut dengan


berbagai nama yaitu:

1. Postulat
2. asumsi dasar
3. prinsip mendasar / umum
4. aksioma
5. doktrin
6. konvensi
7. fundamental
8. premis dasar
9. kendala

B. Sumber Konsep Dasar

Dalam pengajuan konsep dasar akuntansi,terdapat berbagai sumber yang


mengajukan persepsinya dalam konsep dasar akuntansi. Berbagai persepsi
tersebut,akan kami jabarkan di bawah ini.

1. IAI dan IFRS


Ada dua konsep dasar yang disebut secara spesifikasi
dalam rerangka konseptual IASC, antara lain :

a. Basis Akrual (accrual basis)


Konsep ini menyatakan bahwa dalam menentukan laba
periodic dan posisi keuangan suatu unit usaha ,
akuntansi mendasarkan diri pada pengukuran dan
penandingan secara ekonomik pendapatan dan biaya
bukannya perbandingan biaya atas dasar kas masuk
dan kas keluar (asas tunai) konsep ini dapat dikatan
sebagai konsekuensi konsep kontinuitas usaha dan
konsep periodic usaha.
b. Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Dalam konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan akan
terus berlanjut samapai waktu yang tidak ditentukan.
Implikasi dari asumsi ini pada keadaan luar biasa, nilai
laporan likuidasi untuk asset dan ekuitas adalah
pelanggaran atas konsep ini. Hal ini disebabkan
konsep kelangsungan usaha mengasumsikan bahwa
perusahaan akan mampu mempertahnkan kegiatan
usahanya dalam jangka panjang dan tidak untuk
dilikuidasi dalam jangka pendek. Belkaoui juga
menambahkan pendapatnya bahwa dalam konsep ini
entitas juga akan melanjutkan operasi perusahaan cuku
lama untuk mewujudkan proyek-proyek,komitmen dan
kegiatan yang sedang berlanjut.

2. Patton dan Littleton


Konsep dasar yang dikemukan Patton dan Littleton diterbitkan
dalam
Konsep-konsep dasar yang dikemukan Patton dan Littleton:

a. Entitas bisnis atau kesatuan usaha


Dalam konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu
organisasi bisnis diperlakukan berbeda atau secara hokum
terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Hali ini
termasuk bahwa transaksi-transaksi dalam bisnis tersebut
harus dijaga secara keseluruhannya agar terpisah dari
urusan pribadi seorang pemiliknya
b. Kontinuitas kegiatan atau usaha
Bahwa kalau tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala, atau
rencana pasti di masa datang bahwa kesatuan usaha akan
dibubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap
bahwa kesatuan usaha tersebut akan berlangsung terus
sampai waktu tak terbatas.Dalam menghadapi
ketidakpastian kelangsungan usaha, akuntansi menganut
konsep ini atas dasar penalaran bahwa harapan normal
atau umum (normal expectation) pendirian perusahaan
adalah untuk berlangsung terus dan berkembang bukan
untuk mati atau likuidasi.
c. Penghargaan sepakatan
Bahwa jumlah rupiah/agregat-harga (price-aggregate)
atau penghargaan sepakatan (measured consideration)
yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran
(exchange activities) merupakan bahan olah dasar
akuntansi (the basic subject matter of accounting) yang
paling objektif terutama dalam mengukur sumber
ekonomik yang masuk (pendapatan) dan sumber
ekonomik yang keluar (biaya). Sebagai konsekuensi,
elemen-elemen atau pos-pos pelaporan keuangan diatur
atas dasar penghargaan sepakatan tersebut.
d. Kos melekat
Bahwa kos melekat pada objek yang dipresentasinya
hingga kos bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-
pecah atau digabung-gabungkan kembali mengikuti objek
yang didekati. Berbagai kos mempunyai daya saling
mengikat antara yang satu dan yang lainnya ikatan objek-
objek yang disimbolkannya. Bila berbagai komponen
digabungkan menjadi suatu objek atau barang baru,
gabungan kos yang baru semata-mata merupakan
penggabungan berbagai kos yang melekat pada tiap
komponen tanpa memperhatikan nilai ekonomik baru
yang melekat pada barang baru

e. Upaya dan capaian atau hasil


Bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh
hasil berupa pendapatan. Dengan kata lain, tidak ada hasil
(pendapatan) tanpa upaya (biaya). Secara konseptual,
pendapatan timbul karena biaya bukan sebaliknya
pendapatan menanggung biaya.

f. Bukti Terverifikasi Dan Objektif

Bahwa informasi keuangan akan mempunyai tingkat


kebermanfaatan dan tingkat keterandalan yang cukup
tinggi apabila terjadinya data keuangan didukung oleh
bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya
(keabsahannya /keautetikannya). Objektivitas bukti harus
dievaluasi atas dasar kondisi yang melingkupi penciptaan,
pengukuran, dan penangkapan atau pengakuan data
akuntansi.Jadi, akuntansi tidak mendasarkan diri pada
objektivitas mutlak melainkan pada objektivitas relatif
yaitu objektivitas yang paling tinggi pada waktu transaksi
terjadi dengan mempertimbangkan keadaan dan
tersedianya informasi pada waktu tersebut.

g. Asumsi

Bahwa asumsi di sini merupakan penjelasan bahwa


keenam dasar sebelumnya merupakan asumsi atau
didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala
keterbatasannya.

Asumsi asumsi tersebut adalah :

a) Kesatuan usaha : terbatas penggunaannya jika


diterapkan pada kegiatan departemen, operasi unit
pemerintahan, keiatan usaha perseorangan atau firma
dan kegiatan usaha perusahaan afiliasi (anak)
b) Kontinuitas usaha : asumsinya didasarkan atas
pengalaman perusahaan pada umumnya
c) Periode satu tahun : satu tahun adalah waktu yang
tepat untuk pelapran , karena tidak terlalu pendek,
juga tidak terlalu panjang.
d) Harga Pokok sebagai bahan olah akuntansi : harga
pokok faktor produksi tersebut adalah HP pada saat
terjadinya.
e) Daya beli uang stabil
f) Tujuannya adalah mencari laba : perusahaan
dipandang sebagai suatu organisasi yang dibentuk
untuk menghasilkan pendapatan.

C. Manfaat Konsep Dasar


Bahwa konsep dasar berfungsi melandasi penalaran pada tingkat
perekayasaan akuntansi,konsep dasar lebih banyak manfaatnya bagi
penyusunan staandar dalam berargumen untuk menentukan konsep, prinsip,
metoda, atau teknik yang akan dijadikan standar.
Dalam tiap standar yang diterbitkan, misalnya, FASB menyertakan bagian
yang disebut Basis Penyimpulan yang didalamnya terrefleksi konsep dasar
yang dianut baik secara eksplisit maupun implicit. Patton &Littleton
menegaskan bahwa penyusunan standar harus dilandasi oleh pemikiran atau
penalaran yang jelas dan jernih.
BAB III
Penutup

Kesimpulan
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa untuk menyediakan data kuantitatif,
terutama yang mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yag sesuai dengan prnsio
akuntansi dalam memilih alternatif dari suatu keadaan. Di dalam menyusun prinsip
akuntansi, digunakan asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar tertentu. Asumsi dasar
ini merupakan aspek dari lingkungan di mana akuntansi itu dilaksanakan. Sedangkan
konsep-konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun prinsip akuntansi.
Konsep dasar diperlukan untuk membuat kesatuan fikir dalam pembuatan laporan
keuangan, agar tidak terjadi perbedaan antara pembuat laporan keuangan yang satu
dan yang lain.
Daftar Pustaka

Suwardjono.2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan.


Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta
Jaka Isgrayanta, 2009, Perumusan Konsep Entitas Akuntansi Islam,
JAAI Volume 13 No. 1, Juni 2009: 7786
Iwan triyuwono,2003, Konsekuensi Penggunaan Enthity Teori Sebagai
Konsep Dasar Standart Akuntansi Perbankan Syariah, JAAI Volume 7
No. 1, Juni 2003

Anda mungkin juga menyukai