Anda di halaman 1dari 15

RANCANG BANGUN ANTARMUKA PADA MESIN GRAFIR 2.

5D
DENGAN ANTARMUKA TOUCHSCREEN
BERBASIS RASPBERRY PI 3

Dina Nurul Aliyyah1, Ismail Rokhim, S.T., M.T.2, Nuryanti, S.T., M.Sc.3
Jurusan Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
Jl.Kanayakan 21, Bandung, Indonesia

ABSTRAK
Dalam proses manufaktur, hampir di setiap pengerjaannya membutuhkan proses penggrafiran. Proses tersebut
umumnya masih menggunakan metode manual sehingga memakan waktu yang cukup lama dan rentan akan kesalahan.
Oleh karena itu, dibuatlah mesin grafir otomatis agar didapatkan hasil yang efisien dan tingkat kepresisian yang tinggi.
Mesin grafir 2.5D merupakan mesin yang digunakan untuk pemakanan atau pembuatan pola pada permukaan benda
kerja.
Pada mesin grafir 2.5D terdapat 4 buah motor yaitu 3 buah stepper motor 2 phase untuk pergerakan pada sumbu
X,Y, dan Z serta 1 buah motor DC untuk pergerakan pada spindle. Mesin ini menggunakan mikrokontroller AVR
ATmega32A sebagai pengendali utama dengan antarmuka berupa Touchscreen 7 inch. Antarmuka ini dibuat agar
operator dapat mengendalikan sistem dan dapat memonitor pergerakan pola dan kedalaman yang dilakukan oleh mesin
grafir. Touchscreen sebagai antarmuka ini menggunakan Raspberry Pi 3, yaitu minicomputer berbasis Linux.
Touchscreen menggunakan tegangan sebesar 5V dan arus 2A yang disuplai oleh Raspberry Pi 3. Pemrograman
tampilan visual pada sistem antarmuka menggunakan aplikasi Gambas 3.5.2. Tampilan antarmuka ini akan muncul
pada layar touchscreen melalui kabel HDMI. Masukan pada antarmuka berupa G-Code. G-Code ini dapat diinputkan
pada antarmuka dalam bentuk file eksternal atau internal, yang kemudian G-Code tersebut akan diinterpretasi oleh
sistem menjadi pola pergerakan linear maupun circular.
Hasil yang didapat dari pembuatan proyek akhir ini adalah pergerakan stepper motor pada sumbu X dan Y dapat
bergerak secara simultan dengan pola linear maupun sirkular dari koordinat awal menuju koordinat selanjutnya,
sumbu Z dapat bergerak naik turun, dan spindle dapat berputar selama proses pemakanan benda kerja berlangsung.
Semua pergerakan tersebut dimonitoring oleh antarmuka dengan kesalahan ketepatan nilai koordinat kurang dari atau
sama dengan 4% dari pergerakan sesungguhnya.

Kata Kunci : Mesin Grafir 2.5 D, AVR ATmega32A, Touchscreen, Raspberry Pi 3, Gambas 3.5.2, G- Code

I. PENDAHULUAN Material rak : 6061 & 6063 Hard


1.1 Tujuan aluminum alloy
Tujuan dari proyek akhir ini adalah sebagai Area kerja : 300x200mm
berikut. Z-axis stroke : 60mm
1. Mengendalikan dan mengotomasikan sebuah Rail type : Chromeplate shaft +
mesin grafir 2.5D. Linear Bearings
2. Mengimplementasikan antarmuka touch- Tipe ballscrew : 1605
screen berbasis Raspberry Pi untuk Pitch ballscrew : 4mm
pengendalian mesin grafir 2.5D berbasiskan Motor spindle : 500W/11000r/menit
G-Code.
Stepper motor : 2 phase hybrid stepper
3. Pada Antarmuka dapat dimasukan G-Code
motor
dalam bentuk file eksternal dan internal.
Kecepatan : 4000mm/menit
4. Pada Antarmuka dapat memonitor
feedingrate, pergerakan pola dan kedalaman Berat plant : 35kg
secara grafis.
B. Antarmuka
1.2 Teknologi Yang Digunakan 1. TFT touchscreen 7 inch
Teknologi yang digunakan pada proyek akhir Resolusi layar : 800 x 480 pixel
ini adalah: Tipe display : HDMI
Tipe layar : 7 inch
capacitive touchscreen
Tegangan kerja : 5VDC
1.2.1 Spesifikasi perangkat keras Arus kerja :2A
A. Konstruksi Plant Tipe kontrol touch : USB
Dimensi : 490x420x425mm

2. Raspberry Pi 3 model B II. LANDASAN TEORI
RAM : 1GB LPDDR2 (900 2.1 Mesin Grafir 2.5D
MHz) Mesin Grafir 2.5D merupakan mesin yang dapat
Pin I/O : 40-pin header GPIO melakukan penggrafiran secara otomatis dengan 2.5
Ethernet : 1 Port Ethernet axis, ini berarti bahwa 2 sumbu pergerakan mesin
Wireless : 802.11n Wireless LAN (sumbu X dan Y) dapat bekerja secara bersamaan
Tegangan kerja : 5VDC (simultan), sedangkan 1 sumbu pergerakan lain
Arus kerja : 2A (sumbu Z) memiliki kemampuan bergerak namun
tidak dapat bergerak bersamaan (simultan) dengan
Port HDMI : 1 port
sumbu yang lain. Sumbu X dan sumbu Y keduanya
bergerak secara bersamaan dengan menggunakan
C. Pengendali
metode interpolasi. Sumbu Z bergerak sesuai dengan
Pada proyek ini digunakan mikrokontroller
ketinggian bidang kerja yang akan digrafir. Motor
AVR ATMega32A. Berikut ini merupakan
spesifikasi dari mikrokontroller tersebut: sumbu X, motor sumbu Y, dan motor sumbu Z
bergerak sesuai dengan koordinat yang ditentukan.
Keluaran port digital : 5VDC
Spindle digerakan oleh motor DC (Direct Current).
Masukan tegangan : 2.7 VDC 5.5
Spindle terus berputar selama proses pemakanan
VDC
berlangsung.
Jumlah pin : 40
Jumlah pin I/O : 32 2.2 Interpolasi dengan Metode DDA (Digital
Masukan pin analog :8 Differential Analyzers) [1]
Flash Memory : 32Kb Interpolasi yang dimaksudkan dalam Proyek
Kapasitas SRAM : 2Kb akhir kali ini adalah kemampuan suatu mesin untuk
Kapasitas EEPROM : 1Kb bergerak pada sumbu-sumbunya secara bersamaan
Kecepatan clock : 16 MHz diantara koordinat awal dan koordinat akhir yang telah
Channel USART :1 diberikan. Karena mesin yang dibuat terbatas hanya
Channel SPI :1 2,5 axis maka sumbu yang berinterpolasinya pun
Jumlah bit ADC : 10 bit terbatasi hanya 2 sumbu sja yaitu sumbu X dan sumbu
Jumlah 16 bit Timer/Counter : 1 Y. Metode yang digunakan untuk melakukan
Jumlah 8 bit Timer/Counter : 1 interpolasi ini salah satunya adalah DDA (Digital
Differential Analyzers). DDA berfungsi untuk
D. Aktuator menganalisa perbedaan nilai digital yang digunakan
1. Stepper Motor untuk menggerakan motor. Sehingga ketika kedua
Jenis : Bipolar 2 phase motor bergerak, garis interpolasi sumbu X dan sumbu
Y mesin yang dihasilkan akan mendekati garis yang
Tipe : 57BYGH56-
4011YD diinginkan dengan kesalahan seminimal mungkin.
Prinsip kerja dari metoda DDA adalah dengan
Tegangan kerja : 24VDC
menggunakan integrasi digital, dimana integrasi ini
Arus kerja : 1.8 Ampere/phase
dilakukan dengan menambahkan nilai pada suatu
Kepresisian : 1.8 / step register secara berulang (iterasi) menggunakan nilai
masukan yang diberikan sehingga nilai yang
2. Motor DC tersimpan pada register tersebut akan terus bertambah.
Tegangan kerja : 24VDC Dapat terlihat pada gambar 2.2. Bahwa hasil
Kecepatan : 11000 rpm perhitungan DDA akan menghasilkan Overflow bit,
Daya kerja : 500 Watt yaitu nilai yang dihasilkan ketika kapasitas register
terpenuhi. Ini disebabkan karena kapasitas register
E. Driver terbatas sementara register terus bertambah. Overflow
Pada proyek ini digunakan 2 jenis driver, yakni bit inilah yang nantinya akan digunakan sebagai pulsa
driver stepper motor dan driver motor DC. penggerak motor.
Pembuatan driver stepper motor menggunakan 2
rangkaian H-Bridge berbasis MOSFET, sedangkan
pembuatan driver motor DC menggunakan sebuah
rangkaian H-Bridge berbasis MOSFET.

1.2.2 Spesifikasi perangkat lunak


Berikut data spesifikasi dari perangkat lunak
yang digunakan:
A. C Compiler : CodeVision AVR v2.0.5
B. Human Machine Interface : GAMBAS 3.5.2
Gambar 2. 3 Konfigurasi pin GPIO Raspberry
Pi3[5]

Gambar 2. 1 Prinsip kerja DDA[1] 2.3.3 Gambas (Gambas Almost Means


Basic)
2.3 Antarmuka Gambas adalah sebuah bahasa
Antarmuka adalah sarana yang digunakan untuk pemrograman pada platform Linux, yang
menghubungkan antara perangkat mikroprosesor agar berorientasikan pada visual / grafis. Model
dapat berkomunikasi dengan pengguna (user). bahasa yang dimiliki oleh gambas hampir mirip
memang dengan bahasa pemrograman yang
dibuat oleh microsoft yaitu visual basic

2.3.4 Komunikasi data serial [7]


Komunikasi serial adalah sebuah
komunikasi yang terjadi dengan mengirimkan
data per-bit secara berurutan dan bergantian.
Gambar 2. 2 Ilustrasi antarmuka pada suatu mesin Komunikasi ini hanya membutuhkan satu jalur.
[2] Komunikasi serial sering digunakan untuk
2.3.1 Touchscreen [3] mengirim data melalui dua board yang berbeda
Touchscreen adalah sebuah perangkat input ataupun sama. Sebagai contohnya pengiriman
komputer yang bekerja dengan adanya sentuhan data string dari Raspberry ke AVR ATmega
tampilan layar menggunakan jari atau pena ataupun sebaliknya.
digital. Sebuah sistem layar sentuh terdiri atas Komunikasi serial ini tidak lepas dari
tiga komponen dasar, yaitu: penggunaan pin tx dan rx pada masing-masing
1.Touch sensor board tersebut. TX merupakan singkatan dari
2.Pengontrol layar sentuh / Controller Transmitter (pengirim), sedangkan RX
3.Software Driver merupakan singkatan dari Receiver
Terdapat jenis-jenis touchscreen, semua (penerima).
jenis Salah satu jenis touchscreen adalah
capacitive touchscreen. 2.3.5 Numerical control [8]
Kontrol numerik (numerical control: NC)
2.3.2 Raspberry Pi [4] adalah isitilah yang digunakan untuk
Raspberry Pi adalah modul micro menjelaskan kontrol gerakan mesin dan
computer yang juga mempunyai input output berbagai fungsi lainnya berupa program
digital port seperti pada board mikrokontroller. otomasi dimana tindakan mekanik dari suatu
Diantara kelebihan Rasberry Pi dibanding board alat-alat permesinan atau peralatan lain
mikrokontroller yang lain yaitu mempunyai dikendalikan oleh suatu program yang berisi
port/koneksi untuk display berupa TV atau data kode angka.
Monitor PC serta koneksi USB untuk Keyboard G-kode adalah fungsi kontrol numerik
serta Mouse. Raspberry Pi 3 memiliki 40 pin dalam bahasa pemrograman. G-kode adalah
GPIO. kode posisi alat dan melakukan pekerjaan yang
sebenarnya, berbeda dengan M-kode yang
mengelola mesin; T untuk alat-kode terkait, S
dan F adalah alat-Speed dan alat-Feed, dan
akhirnya D-kode untuk alat kompensasi.
2.4 Motor 2.5.2 Pulse With Modulation (PWM)
2.4.1 Motor DC Pulse Widh Modulation (PWM) merupakan
Motor DC (Direct Current) adalah jenis suatu teknik dalam mengatur kerja suatu
motor yang menggunakan tegangan searah peralatan yang memerlukan arus pull in yang
sebagai sumber tegangannya bisa berasal dari besar dan untuk menghindari disipasi daya yang
baterai atau power supply. Dengan memberikan berlebihan dari peralatan yangakan dikontrol.
tegangan yang berbeda pada kedua terminal, PWM merupakan suatu metoda untuk mengatur
motor akan mengubah energi listrik menjadi kecepatan perputaran motor dengan cara
energi mekanik yang mengakibatkan poros mengatur presentase lebar pulsa high terhadap
motor berputar. Putaran pada motor akan perioda dari suatu sinyal persegi dalam bentuk
berbalik arah putar bila polaritas dari tegangan tegangan periodik yang diberikan ke motor
tersebut dibalik. Polaritas dari tegangan yang sebagai sumber daya. Semakin besar
diberikan pada dua terminal menentukan arah perbandingan lama sinyal high dengan perioda
putaran motor [9] sinyal maka semakin cepat motor berputar.

III. PROSES PEMBUATAN PROYEK AKHIR


3.1 Gambaran Umum Sistem
Mesin Grafir 2.5D ini memiliki dimensi
490x420x425 mm dengan tiga bidang kerja, yaitu
sumbu X, sumbuY, dan sumbu Z. Pada setiap sumbu
terdapat masing masing satu buah stepper motor
untuk menggerakkan sumbunya. Stepper motor yang
terdapat pada sumbu Z digunakan untuk pengatur
Gambar 2. 4 Motor DC [9] level ketinggian posisi dari spindle. Spindle
2.4.2 Stepper motor [10] digerakan oleh motor DC (Direct Current). Spindle
Stepper motor adalah salah satu jenis motor terus berputar selama proses pemakanan
DC yang dikendalikan dengan pulsa-pulsa berlangsung.
digital. Prinsip kerja stepper motor adalah Elemen transmisi pada plant berupa poros ulir
bekerja dengan mengubah pulsa elektronis ball screw untuk axis X,Y, dan Z. Sementara Spindle
menjadi gerakan mekanis diskrit langsung terhubung dengan poros motor dan
dimana stepper motor bergerak berdasarkan berfungsi untuk memutar alat potong pada mesin
urutan pulsa yang diberikan kepada stepper grafir. Area kerja dari mesin grafir 2.5D adalah 300
motor tersebut. x 200mm.

2.5 Pengendali
2.5.1 AVR ATmega32A
Salah satu arsitektur mikrokontroler yang
terdapat di pasaran adalah jenis AVR
(Advanced Virtual RISC). Pemrograman
mikrokontroler AVR dapat menggunakan low
level language (assembly) dan high level
language (C, Basic, Pascal, JAVA, dll)
tergantung compiler yang digunakan.

Gambar 3. 1 Plant Mesin Grafir 2.5D [12]


Perangkat utama yang digunakan untuk
mengolah pergerakan pada sumbu X, sumbu Y, dan
sumbu Z adalah mikrokontroler AVR ATmega32A
melalui modul I/O dengan antarmuka berupa
Touchscreen 7 inch. Dimana pemrograman mesin
grafir 2.5D menggunakan sistem incremental dalam
melakukan pergerakan pada setiap sumbu.

3.2 Tuntutan Sistem Antarmuka


1. Membuat antarmuka touchscreen berbasis
Raspberry Pi untuk pengendalian mesin
grafir 2.5D berbasiskan G-Code.
Gambar 2. 5 Konfigurasi Pin ATMega32[11] 2. Mampu melakukan komunikasi antara
Raspberry Pi dan AVR ATmega32A.
3. Pada Antarmuka dapat dimasukan G-Code 3.6.1 Metode pembuatan antarmuka
dalam bentuk file eksternal dan internal. Metode pembuatan antarmuka yaitu
4. Pada Antarmuka dapat memonitor dengan menggunakan perangkat antarmuka
feedingrate, pergerakan pola dan berupa touchscreen dengan perangkat
kedalaman secara grafis. pendukungnya yakni mikroprosesor Raspberry
Pi. Sedangkan Pemrograman tampilan visual
3.3 Gambaran Umum Sub-sistem pada sistem antarmuka menggunakan aplikasi
Pemrograman tampilan visual pada sistem Gambas 3.5.2. Tampilan yang telah dibuat
antarmuka menggunakan aplikasi Gambas. menggunakan aplikasi Gambas 3.5.2 akan
Tampilan antarmuka ini akan muncul pada layar ditampilkan di touchscreen menggunakan
touchscreen melalui kabel HDMI. Masukan pada HDMI.
antarmuka berupa G-Code. G-Code ini dapat
diinputkan pada antarmuka dalam bentuk file 3.6.2 Perancangan antarmuka
eksternal atau internal, yang kemudian G-Code Setelah menentukan metode yang
tersebut akan diinterpretasi oleh sistem menjadi pola digunakan untuk pembuatan antarmuka, maka
pergerakan linear maupun circular. Antarmuka juga langkah selanjutnya adalah merancang design
dapat memonitoring pergerakan setiap sumbu mesin antarmuka yang akan dijadikan sebagai
grafir 2.5D. penghubung antara pengguna dan sistem.
Dengan merancang antarmuka, maka penulis
3.4 Pembuatan Antarmuka Mesin Grafir 2.5D dapat menentukan tombol dan komponen apa
Mulai saja yang digunakan pada tampilan antarmuka
yang akan dibuat.
Mencari metode Tabel 3. 1 Perencanaan tampilan antarmuka
antarmuka berbasis
touchscreen

Metode NO
memungkinkan?

YES

Perancangan antarmuka

Pembelian komponen
antarmuka

Pemasangan OS Raspbian
dan software GAMBAS 3.6.3 Komunikasi Raspberry Pi 3 dan AVR
ATMega32A
Uji coba komunikasi Antarmuka harus dapat memberikan
Raspberry dan AVR
ATMega
instruksi-instruksi kepada pengendali sistem
melalui pin GPIO Raspberry Pi dan pengendali
harus dapat menerima instruksi yang diberikan
Pembuatan design
antarmuka oleh pin GPIO Raspberry PI, berupa sinyal
high atau low pada saat mode manual.
Sedangkan pada saat mode auto antarmuka
Pembuatan program
antarmuka dapat mengirimkan G-Code pada pengendali
menggunakan komunikasi serial melalui pin
Rx dan Tx pada Raspberry Pi serta AVR
Uji coba antarmuka ATMega32A.
Untuk mengaktifkan pin GPIO Rapberry
di aplikasi Gambas 3.5.2 yaitu dengan
Ada perubahan?
NO menggunakan library pigpio. Sedangkan untuk
dapat melakukan komunikasi serial yaitu
YES dengan menggunakan komponen SerialPort
Selesai pada aplikasi Gambas.
Gambar 3. 2 Diagram langkah pembuatan
3.6.4 Pembuatan design antarmuka
antarmuka
Pembuatan design antarmuka pada
software Gambas 3.5.2 menggunakan
beberapa komponen yang telah tersedia pada 1. Program fungsi Setting
software tersebut. Program ini berfungsi untuk mengatur
mode, tool, federate, dan putaran spindle
pada mesin grafir 2.5D.
2. Program fungsi auto
Antarmuka ini akan ditampilkan ketika
mode auto diaktifkan. Pada bagian antarmuka
ini, pengguna dapat menginputkan G-code
secara manual ataupun memasukan file G-
Code pada antarmuka dengan mengunakan
tombol Browse. Pengguna juga dapat
Gambar 3. 3 Tampilan awal antarmuka mengedit G-Code yang telah dimasukan
didalam antarmuka kemudian menyimpan
(save) G-Code tersebut menjadi sebuah file
dalam bentuk .txt. Sebelum G-Code dikirim
ke pengendali dilakukan compile data G-
Code terlebih dahulu. Program compiler
berfungsi untuk memastikan data yang
terinput ke pengendali memiliki format yang
benar untuk menghindari kesalahan
pemrosesan data. Setelah itu barulah kirim G-
Code tersebut dengan mengklik tombol RUN.
3. Program fungsi Manual
Pada pengoperasian antarmuka dengan
mode operasi manual maka perpindahan
sumbu pada masing masing sumbu akan
terjadi jika kita menekan tombol X+ X- Y+
Gambar 3. 4 Design antarmuka mode auto dan
Y- Z+ atau Z- karena ketika tombol tombol
kompoen yang dipakai
tersebut ditekan maka antarmuka akan
mengirimkan sinyal high kepada pengendali
untuk menggerakan motor. Nilai-nilai
koordinat yang ditampilkan dihasilkan dari
jumlah pulse yang diterima oleh antarmuka.
Berikut merupakan tabel pembuatan fungsi
manual.
4. Program fungsi Exit dan Reset
5. Program fungsi Real time
Program fungsi Real time digunakan agar
antarmuka dapat memonitoring pergerakan
setiap sumbu secara grafis, selain itu juga
untuk menampilkan feedrate dan nilai-nilai
koordinat sumbu X, Y dan Z. Monitoring
pergerakan sumbu Z (kedalaman pemakanan)
Gambar 3. 5 Design antarmuka mode manual dan dilihat dari perubahan warna grafik.
kompoen yang dipakai Monitoring pergerakan dan nilai setiap sumbu
dipengaruhi oleh data yang dihasilkan oleh
3.6.5 Pembuatan program antarmuka pengendali. Selain mengirimkan pulse
Dalam membuat antarmuka berbasis kemotor, pengendali juga mengirimkan data
minikomputer ataupun mikrokontroller, pulse tersebut dalam bentuk string ke
dibutuhkan basis pemograman yang berfungsi antarmuka, sehingga dapat dilakukan
sebagai program utama dalam mengaktivasi monitoring pergerakan dan nilai dari setiap
fungsi fungsi dari komponen pada Gambas sumbu
3.5.2 yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan. Dengan menggunakan aplikasi 3.6.6 Perencanaan pengujian antarmuka
Gambas 3.5.2, maka bahasa pemograman yang Pengujian tersebut dilakukan untuk
digunakan adalah bahasa pemograman Basic. mengetahui apakah antarmuka yang telah
Pada pembuatan program antarmuka ini, dibuat sudah berfungsi dengan baik dan benar
dibentuk beberapa bagian program diantaranya atau tidak. Rencana pengujian yang akan
adalah : dilakukan antara lain sebagai berikut:
1. Perencanaan pengujian fungsi tombol.
2. Perencanaan pengujian pin GPIO
Raspberry Pi 3.
3. Perencanaan pengujian real time.
4.
IV. HASIL IMPLEMENTASI
4.1 Visualisasi Sistem Antarmuka Touchscreen

Gambar 4. 5 Hasil grafik realtime dengan


diameter tool 1mm

Gambar 4. 6 Setting diameter tool 6mm


Gambar 4. 1 Visualisasi sistem antarmuka

4.2 Pengujian Antarmuka


4.2.1 Pengujian fungsi setting
A. Auto Manual Mode

Gambar 4. 7 Hasil grafik realtime dengan


diameter tool 6mm

Nilai feedrate yang terdapat pada sliderbox


akan terinput secara otomatis jika pengguna
memasukan G-Code dari TextBox ke ListBox.
Gambar 4. 2 Kondisi pin GPIO 17 ketika tombol
Auto ditekan

Gambar 4. 8 Setting feedrate

Gambar 4. 3 Kondisi pin GPIO 17 ketika tombol


Manual ditekan

B. Setting Tool dan Feedrate Gambar 4. 9 Pengguna membuat G-Code di


Nilai diameter tool akan mempengaruhi lebar TextBox
garfik yang akan dibuat saat dilakukan
monitoring pergerakan setiap motor (Real Time).

Gambar 4. 4 Setting diameter tool 1mm


Gambar 4. 10 Nilai Feedrate otomatis
terinputkan pada G-Code Gambar 4. 13 Karakter G terinput pada
TextBox ketika tombol G ditekan
C. Mengatur putaran Spindle
Sesuai dengan program yang telah dibuat
ketika tombol ON ditekan maka pin GPIO 22
Raspberry Pi3 akan memberikan sinyal high dan
tombol ON akan berwarna biru. Namun jika
tombol Stop ditekan maka maka pin GPIO 22
bernilai low.

Gambar 4. 14 Karakter 1 terinput pada


TextBox ketika tombol 1 ditekan

B. Enter
Ketika tombol Enter daktifkan maka G-Code
yang terdapat pada TextBox akan akan
diinputkan pada ListBox. Namun apabila tidak
Gambar 4. 11 Kondisi pin GPIO 22 ketika terdapat G-Code pada TextBox, kemudian
tombol ON aktif pengguna menekan tombol Enter maka akan
muncul perintah Please Entry G-Code.

Gambar 4. 12 Kondisi pin GPIO 22 ketika Gambar 4. 15 Sebelum tombol Enter


tombol OFF aktif ditekan

4.2.2 Pengujian fungsi auto


A.Keypad
Setiap tombol keypad yang ditekan akan
menampilkan k arakter pada TextBox.

Gambar 4. 16 Setelah tombol Enter ditekan


Gambar 4. 17 Perintah Please Entry G-
Code Gambar 4. 21 Setelah tombol Delete ditekan

C. Clear E. Browse
Jika tombol Clear ini ditekan maka semua G- Jika tombol Browse ditekan maka akan
Code yang terdapat pada TextBox dan ListBox muncul tampilan choose a file untuk memilih file
akan terhapus semua. G-Code yang akan diinputkan pada antarmuka.

Gambar 4. 22 Tampilan Choose a file


Gambar 4. 18 Sebelum tombol Clear ditekan Setelah pengguna memilih file G-Code maka
klik Open maka otomatis G-Code pada file
tersebut akan diinputkan pada antarmuka.

Gambar 4. 19 Setelah tombol Clear ditekan


Gambar 4. 23 Klik Open
D. Delete
Tombol Delete dapat menghapus G-Code
yang terdapat pada ListBox dengan cara memilih
baris G-Code yang akan dihapus.

Gambar 4. 24 File G-Code terinput pada


antarmuka

Gambar 4. 20 Sebelum tombol Delete ditekan


F. Edit
Edit digunakan untuk mengedit G-Code
apabila G-Code tidak sesuai dengan yang
diinginkan. Pilih terlebih dahulu baris G-Code
yang akan diubah.

Gambar 4. 28 G-Code pada ListBox diubah


setelah menekan Enter

G. Insert
Jika tombol Insert ditekan maka G-Code
Gambar 4. 25 Baris G-Code yang akan diubah yang terdapat pada TextBox akan diinputkan
Jika tombol Edit ditekan maka G-Code yang akan pada ListBox dengan urutan baris setelah baris
diubah akan ditampilkan pada TextBox seperti G-Code yang terseleksi.
berikut:

Gambar 4. 29 Memilih G-Code baris ketiga


Gambar 4. 26 G-Code yang akan diubah
ditampilakan pada TextBox
Setelah pengguna mengubah G-Code sesuai
dengan yang diinginkan, maka tekan tombol Enter
untuk memasukan G-Code yang telah diubah
kedalam ListBox.

Gambar 4. 30 G-Code diinputkan pada


baris ketiga

H. Save
Jika tombol Save ditekan maka akan muncul
tampilan Save file , seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4. 27 G-Code yang telah diubah Pada tampilan ini pengguna akan memberikan
nama file G-Code yang akan disimpan. Setelah
itu klik tombol Save maka otomatis file G-Code
akan disimpan.
Tanda * digunakan untuk menandai awal G-
Code, tanda ; digunakan untuk menandai baris
G-Code , dan tanda @ digunakan untuk
menandai akhir G-Code.

Gambar 4. 31 Nama file G-Code yang akan


disimpan
Bukti bahwa file tersebut telah tersimpan
yaitu pada bagian TextBox antarmuka akan
ditampilkan lokasi pengimpanan file G-Code
tersebut.

Gambar 4. 34 G-Code yang akan dikirim ke


pengendali

Gambar 4. 32 Lokasi penyimpanan file G-Code

I. Compile
Jika format data yang diinputkan pada
antarmuka tidak sesuai maka akan muncul
massage box yang memberitahu bahwa format
G-Code yang diinputkan salah. Seperti hasil
pengujian dibawah ini G-Code yang diinputkan
terdeteksi error karena terdapat double X dalam Gambar 4. 35 G-Code yang telah diolah oleh
satu baris G-Code. antarmuka untuk dikirimkan ke pengendali

4.2.3 Pengujian fungsi manual


A. Tombol X+
Ketika tombol X+ pin GPIO 5 Raspberry Pi3
akan memberikan sinyal high sehingga
multimeter yang mengukur nilai tegangan pada
pin GPIO 5 akan mengukur tegangan kurang
lebih 3,3 Volt DC. Dan apabila tombol X+
dilepas maka pin GPIO 5 akan memberikan
sinyal low sehingga multimeter yang mengukur
nilai tegangan pin GPIO 5 akan mengukur
tegangan 0 Volt.
Gambar 4. 33 Hasil Pengujian Compiler G-
Code pada Antarmuka

J. Run
Tombol Run akan berfungsi jika G-Code
dalam ListBox tidak terdapat kesalahan setelah
dicompile. Jika G-Code tidak terdapat kesalahan
maka akan muncul massege info G-Code has
been compiled.
Format pengiriman G-Code ke pengendali
utama: Gambar 4. 36 Kondisi pin GPIO 5 ketika
tombol X+ ditekan
Gambar 4. 37 Kondisi pin GPIO 5 ketika Gambar 4. 40 Kondisi pin GPIO 19
tombol X+ dilepas ketika tombol Y- ditekan

B. Tombol X- E. Tombol Z+
Jika tombol X- ditekan maka pin GPIO 6 Jika tombol Z+ ditekan maka pin GPIO 26
Raspberry Pi3 akan memberikan sinyal high. Raspberry Pi3 akan memberikan sinyal high.

Gambar 4. 38 Kondisi pin GPIO 6 ketika Gambar 4. 41 Kondisi pin GPIO 26 ketika
tombol X- ditekan tombol Z+ ditekan

C. Tombol Y+ F. Tombol Z-
Jika tombol Y+ ditekan maka pin GPIO 13 Jika tombol Z- ditekan maka pin GPIO 21
Raspberry Pi3 akan memberikan sinyal high. Raspberry Pi3 akan memberikan sinyal high.

Gambar 4. 39 Kondisi pin GPIO 13 ketika


tombol Y+ ditekan Gambar 4. 42 Kondisi pin GPIO 21
ketika tombol Z- ditekan
D. Tombol Y-
Jika tombol Y- ditekan maka pin GPIO 19
Raspberry Pi3 akan memberikan sinyal high.
4.2.4 Pengujian real time Tabel 4. 3 Pengujian real time pada pergerakan
Pengujian real time pada setiap sumbu sumbu Z
dilakukan untuk mengetahui keakuratan dari real
time yang dihasilkan oleh antarmuka.
Tabel 4. 1 Pengujian real time pada pergerakan
sumbu X

Dilihat dari data hasil pengujian diatas bahwa


terdapat kesalahan ketepatan nilai koordinat
kurang dari atau sama dengan 4%. Hal tersebut
disebabkan karena pengendali memiliki
kesalahan ketepatan dalam mengirim jumlah
data yang akan diterima oleh antarmuka dan
Raspberry Pi3 memiliki toleransi keasalahan
Tabel 4. 2 Pengujian real time pada pergerakan dalam melakukan komunikasi serial.
sumbu Y Kedalaman pemakanan yang dilakukan oleh
mesin grafir 2.5D (Pergerakan sumbu Z) akan
mempengaruhi warna pada grafik.

Gambar 4. 43 Pengujian realtime kedalaman


Dari hasil pengujian dapat dilihat jika belum
terjadi pemakanan maka grafik akan berwarna
biru ini menandakan jika tool berada pada posisi
0 pada sumbu Z, jika pemakanan mencapai
kedalaman 1mm maka grafik berwarna kuning,
jika kedalaman pemakanan 2mm maka grafik
akan berwarna orange, begitu seterusnya.

4.2.5 Pengujian emergency


Ketika tombol emergency pada panel ditekan
maka antarmuka akan menampilkan status
bahwa mesin tersebut berstatus emergency.
Karena ketika tombol emergency ditekan maka
Raspberry Pi3 akan membaca sinyal tersebut dan
mengolahnya pada antarmuka untuk
menampilkan status emergency. Selain
menampilkan satus emergency, pin GPIO 16
akan memberikan sinyal high pada pengendali.
Gambar 4. 44 Tampilan antarmuka ketika Gambar 4. 48 Hasil pergerakan linear mesin grafir
tombol Emergency ditekan dan kondisi pin 2.5D
GPIO 16
4.3.2 Interpolasi circular

Gambar 4. 45 Tampilan antarmuka setelah Gambar 4. 57 G-Code pergerakan circular


Emergency dan kondisi pin GPIO 16

4.3 Pengujian Integrasi Sistem


4.3.1 Interpolasi linear

Gambar 4. 49 Antarmuka memonitoring pergerakan

Gambar 4. 46 G-Code pergerakan linear

Gambar 4. 50 Hasil pergerakan circular mesin


grafir 2.5D

V. PENUTUP
Gambar 4. 47 Antarmuka memonitoring pergerakan 5.1. Ketercapaian Tujuan dan Tuntutan
motor Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan
perancangan dan pembuatan antarmuka pada mesin
grafir 2.5D dengan menggunakan touchscreen
berbasis Raspberry Pi telah mencapai tujuan dan DAFTAR PUSTAKA
tuntutan. Antarmuka yang dibuat mampu melakukan [1]Koren, Yoram. 1984. Numerical Control of
komunikasi dengan pengendali sehingga antarmuka Machine Tools. Madison: Engineering
dapat memonitor feedrate , pergerakan pola dan Experiment Station, University of
kedalaman secara grafis dengan cara mengolah data Wisconsin-Madison.
yang diterima oleh antarmuka dari pengendali [2] Pengertian Interface.
dengan kesalahan ketepatan nilai koordinat kurang http://farihaalkaff.blogspot.co.id/2014/04/peng
dari atau sama dengan 4%. Selain itu G-Code dapat ertian-interface.html/ (Diakses pada 1 Juni
dimasukan pada antarmuka dalam bentuk file 2017).
eksternal dan internal yang kemudian G-Code dapat [3]Mengenal Layar Sentuh Komponen Utamanya.
terkirim 100% ke pengendali. https://intrik.wordpress.com/2007/11/14/meng
enal-layar-sentuh-komponen-utamanya-2/
5.2 . Permasalahan yang Ditemukan (Diakses pada 5 Juni 2017).
Permasalahan yang ditemukan pada saat [4] Pengetahuan Dasar dan Pemrograman
perancangan dan pembuatan antarmuka pada mesin Raspberry Pi.
grafir 2.5D adalah : https://pccontrol.wordpress.com/2014/06/17/p
1. Sulit menemukan referensi atau bahan ajar engetahuan-dasar-dan-pemrograman-
penggunaan software Gambas. raspberry-pi/ (Diakses pada 2 Juni 2017).
2. Terjadi Hold Position pada mode jog yang [5] Raspberry Pi 3 Model B GPIO 40 Pin.
menyebabkan sumbu terus bergerak ketika https://www.element14.com/community/docs/
button JOG telah dilepas dari sentuhan DOC-73950/l/raspberry-pi-3-model-b-gpio-
operator. 40-pin-block-pinout (Diakses pada 2 Juni
2017).
3. Library pigpio tidak dapat digunakan. [6] Apa Itu Gambas.
4. Jika Raspberry Pi3 dipakai secara terus http://dhitro.blogspot.co.id/2009/06/apa-itu-
menerus, terkadang antarmuka menjadi error gambas.html (Diakses pada 3 Juni 2017).
menyebabkan pin GPIO pada Raspberry Pi3 [7] Mengirim dan Menerima Data Melalui Serial
tidak mau memberi atau membaca sinyal. UART Tx Rx Raspberry.
5. Keadaan serial port tidak stabil terkadang http://blog.ulindev.com/mengirim-dan-
ketika realtime bisa mencapai nilai akhir, menerima-data-melalui-serial-uart-tx-rx-
terkadang juga terjadi error ketika menerima raspberrypi/ (Diakses pada 7 Juni 2017).
data sehingga antarmuka tidak dapat [8] Mesin CNC.http://mesin-
digunakan. cnc.blogspot.co.id/2012/03/numerical-control-
6. Touchscreen tidak sensitif terhadap sentuhan. nc-berarti-kontrol.html (Diakses pada 10 Juni
2017).
5.3 . Solusi Permasalahan [9] Motors.http://lancet.mit.edu/motors (diakses
Solusi permasalahan dari perancangan dan pada 9 Mei 2016).
pembuatan antarmuka pada mesin grafir 2.5D adalah: [10] Motor Stepper. http://zonaelektro.net/motor-
1. Karena bahasa pemrograman yang digunakan stepper/ (diakses pada 2 Juni 2017).
Gambas sama seperti bahasa pemrograman [11] Microcontroller AVR
Visual Basic, maka bahan ajar dapat ATMega32A.http://www.atmel.com/images/at
menggunakan bahan ajar tentang Visual mel-8155-8-bit-microcontroller-avr-
Basic. atmega32a_datasheet-summary.pdf. (diakses
2. Hold Position yang terjadi pada mode manual pada 1 Mei 2017).
dapat diatasi dengan menggunakan event [12] Top Seller Mini CNC Metal Engraving
Mouseup dan Mousedown pada komponen Machine.http://www.ebay.com/itm/TOP-
Button yang digunakan, jangan SELLER-MINI- CNC-METAL-
menggunakan event click. ENGRAVING-MACHINE-3020-
3. Library pigpio harus diinstal terlebih dahulu ENGRAVER-CARVING-MACHINE-e3-
sebelum digunakan di Gambas. /200864210343(diakses pada 9 Juni 2017).
4. Jika GPIO pada Raspberry Pi3 tiba-tiba tidak
bisa digunakan maka Raspberry Pi3 harus di
Reboot terlebih dahulu.
5. Serial port dapat stabil dengan dengan
merubah pemrograman menerima data.
6. Agar touchscreen sensitif terhadap sentuhan,
sumber yang diterima oleh touchscreen
tidak boleh kurang dari 2A.

Anda mungkin juga menyukai