Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizka Rohmatin Nisak

NIM : 17/417043/PBI/01480

Nukleus
1. Struktur Nukleus dan Selubung Nukleus
Sel eukariotik dicirikan memiliki nucleus di dalam selnya. Nukleus merupakan
kompartemen seluler pada sel yang mengandung sebagian besar dari materi gentik di dalam sel
(mitokondria dan kloroplas mengandung DNA denga jumlah yang sangat kecil). Di dalam sel,
nucleus berada di dalam membrane nucleus yang disebut dengan selubung nukleus (nuclear).
Selubung nucleus merupakan suatu struktur double membrane, dengan membran bagian luar
berhimpit dengan retikulum endoplasma kasar.
Komponen dari selubung luar dan dalam dari nucleus adalah lapisan lipid bilayer yang
mengandung beberapa protein spesifik di dalamnya. Hampir semua permukaan dari selubung
nucleus antara membrane dalam dan membrane luar dipisahkan dengan ruang yang terisi dengan
cairan dengan jarak sekitar 50 nm. Beberapa bagian pada selubung nukelus, membrane dalam dan
luarnya berfusi menjadi satu, struktur inilah yang disebut dengan pori-pori selubung nukelus. Pori-
pori selubung nucleus merupakan tempat untuk transportasi material yang harus masuk dan keluar
ke nucleus. Membran dalam selubung nucleus berasosiasi dengan lamina perifer. Lamina perifer
tersusun atas filament intermediet dengan tipe A dan tipe B lamin protein. Struktur ini berfugsi
dalam meregulasi struktur selubung nucleus dan bentuk dari nucleus. Proterin yang berikatan
dengan lamina selubung nucleus juga berinteraksi langsung dengan kromatin, sehingga melalui
protein adaptor, lamina juga memiliki fungsi dalam pengaturan organisasi dan regulasi kromatin.

Gambar 1. Pada sel eukariotik nukleus mengandung sebagian besar dari DNA. (A) Gambar A
adalah gambar skematik dari sel hewan yang menunjukkan bahwa nucleus diselubungi pleh
selubung nucleus (nuclear envelope). (B) Penampakan nucleus dari sel mamalia.
2. Struktur bahan genetik
Materi genetic utama pada makhluk hidup berupa DNA. DNA membawa informasi genetic
herediter dari sel dan berasosiasi sengan protein pada kromosom yang sebagian besar fungsunya
adalah untuk pengemasan. Molekul DNA terdiri atas dua rantai nukleotida yang komplementer.
Subunit pada nukleotida adalah gugus fosfat, gula pentose dan basa nitrogen.

Gambar 2. DNA terdiri atas empat molekul penyusun utama. (A) masing-masing nukleotida
terdiri atas gula, fosfat dan basa.(B) setiap nukleotida akan berikatan kovalen dengan nukleotida
lain membentuk polinukleotida. (C) sebuah rantai DNA terdiri dari dua rantai polinukleotida
melalui ikatan hydrogen yang terjadi diantara dua pasangan basa nitrogen. (D) Rantai double
helix DNA

Rantai DNA dikemas dengan protein histon, yaitu protein dengan ukuran kecil (ca. 10kDa)
dan tersusun atas banyak asam amino lisin dan arginine. Terdapat dua tipe protein yang terkait
dengan DNA di dalam kromatin, yaitu histone dan nonhiston. Histon dan nonhiston sangat vital
peranannya dalam menentukan struktur fisik kromosom. DNA membungkus molekul histone yang
berfungsi sebagai pusat (core) struktur, sedang nonhiston berasosiasi dengan berbagai cara dengan
kompleks tersebut. Beberapa nonhiston memiliki fungsi struktural dalam kromosom. Sebagai
contoh apabila protein histon diambil dari struktur kromosom, maka DNA akan terurai tetapi
protein nonhiston tetap pada strukturnya.
3. Replikasi dan Transkripsi bahan genetic
Replikasi DNA pada sel hidup adalah proses sintesa DNA baru dengan menggunakan DNA
benang ganda yang ada sebagai template, proses ini berlangsung sangat akurat dan pada waktu
yang tepat pada sel, yaitu sebelum sel membelah diri (pada prokariot) atau pada fase S siklus sel
sebelum mitosis atau meiosis (pada eukariot). Replikasi berlangsung secara semi-konservatif,
masing-masing benang berfungsi sebagai template untuk benang baru anak. Peristiwa ini
berlangsung melalui tiga fase: inisiasi, elongasi, dan terminasi. Sintesa dimulai dari origin dan
pada umumnya berlangsung secara bi-directionally (dua arah). DNA disintesa dengan arah 53
oleh DNA polymerase. Pada replikasi fork, benang leading disintesa secara kontinyu dengan arah
sama dengan gerakan replikasi fork; benang lagging disintesa secara diskontinyu sebagai fragment
Okazaki, yang selanjutnya dihubungkan (ligated) oleh enzyme ligase. Fidelity dari replikasi DNA
dipertahankan melalui (1) seleksi basa oleh polimerase; (2) aktivitas proofreading eksonuklease
35, dan (3) system repair spesifik untuk pasangan basa yang salah pasang (mismatches) yang
masih ada setelah proses replikasi.
Proses transkipsi adalah proses sintesa RNA yang komplementer dengan salah satu benang
DNA, proses ini dikatalisa oleh DNA-dependent RNA polymerase, menggunakan 5-trifosfat
ribonukelosida. Proses traksripsi berlangsung melalui beberapa tahap binding polymerase RNA
ke sisi DNA yang disebut promoter, inisiasi transkripsi, elongasi dan terminasi. RNA polymerase
prokariot membutuhkan subunit khusus (sigma) untuk mengenali daerah promoter pada DNA,
yaitu signal awal untuk RNA. Transkripsi berhenti pada daerah yang disebut terminator. Sel
eukariot memiliki tiga tipe RNA polymerase. Binding polymerase RNA II pada promoter
membutuhkan sejumlah protein yang disebut factor transkripsi. Faktor elongasi terlibat pada fase
elongasi selama proses transkripsi. Subunit paling besar dari Pol II memiliki domain terminal
karbonil yang panjang, yang terfosforilasi selama fase inisiasi dan elongasi. Berbagai benang RNA
dapat ditranskripsi secara simultan dari satu gen. RNA ribosom dan RNA transfer dibuat dari
RNA precursor yang panjang yang selanjutnya dipotong potong oleh nuklease dan dimodifikasi
lebih lanjut secara enzimatis untuk menghasilkan masing-masing RNA.

Daftar Pustaka

Alberts Bruce, Dennis Bray, Karen Hopkin, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith
Roberts, and Peter Walter. 2014. Essential Cell Biology Fourth Edition. Taylor & Francis
Group : New York

Alberts Bruce, Alexander Johnson, Julian Lewis, David Morgan, Martin Raff, Keith Roberts, and
Peter Walter. 2015. Molecular Biology of the Cell Sixth Edition. Taylor & Francis Group :
New York

Campbell Neil A., Jane B. Raece et al. 2008. Biology 8th Edition. San Fransisco : Benjamin
Cummings

Anda mungkin juga menyukai