Anda di halaman 1dari 2

Oh..?

Natuna

Masih ingat di benak ku beberapa tahun silam dimana daerah ku masih terdengar begitu asing
bahkan terdengar sangat aneh saat ku ceritakan kepada orang yang baru ku temui di kota
orang. Ya itu lah Natuna, daerah tercinta ku dengan kekayaan alamnya dan juga dengan
keindahan alamnya yang susah kujelaskan kepada mereka. Dulu bahasa orang Natuna saja di
anggap aneh bahkan diolok-olok bahasa dari pelanet lain bukan berasal dari bumi, sedih
memang mendengar olokan seperti itu. Tak ada yang bisa kami jelaskan dengan Natuna saat
itu. Beberapa tahun kemudian Natuna ku mulai terkenal semenjak terangkatnya berita bahwa
Natuna adalah daerah kepualauan yang memiliki ribuan persediaan gas dan keindahan-
keindahan wisata alamnya orang-orang pun mulai perlahan mengenal Natuna, saat itu
persfektif tentang Natuna Ku mulai berubah, dimana orang-orang di luar sana menganggap
anak-anak Natuna yang merantau di daerah mereka adalah anak saudagar migas dari Natuna.
Betul saja karena Natuna terkenal dengan migas nya yang melimpah. Cerita kawan ku
membuatku sedikit lucu, pasalnya dia yang berasal dari keluarga yang sederhana yang
mengadu nasib di kota orang menuntut ilmu demi meraih gelar sarjananya. Suatu ketika
ditanya asal daerahnya maka tanggapan yang sangat lucu adalah ketika mereka mengatakan

wah dari Natuna ya, pasti anak pengusaha minyak?,

lucu memang yang mereka bayangkan tidak sesuai dengan kenyataannya. Meski kami anak
Natuna bukan anak dari pengusaha-pengusaha minyak tidak menjadikan kami patah hati
karena begitu banyak hal lain yang harus kami pikirkan untuk kemajuan-kemajuan untuk
Natuna kedepannya.

Hah Natuna?, dimana tu?,Disana ada signal ga ya?,Duh mau ngecharge handphone
gimana ya?,Kalo mau belanja ada supermarket atau minimarket ga ya? ya beginilah
pertanyaan yang sangat umum oleh mereka yang baru tau Natuna.

Eh hanya ingin memberi tahu loh ya, ini Natuna lo sebuah kabupaten yang berdiri pada
tahun 1999 yang sekarang sudah boleh dikatakan berumur bukan sebuah daerah yang baru
lahir, untuk sarana dan prasarana kami memang belum terlalu lengkap, tapi seperti listrik
signal, minimarket, dan fasilitas-fasilatas lainnya di tempat kami boleh di bilang bisa di
harapkan. Jangan terlalu parno ketika membayangkan Natuna dong kakak. Kabupaten yang
ibukota nya Ranai ini memang sudah mengalami kemajuan-kemajuan setiap tahunnya.
Kalau berbicara soal Natuna memang tidak ada habisnya, kabupaten yang provinsi nya
kepulauan riau ini memiliki perairan yang terbentang hingga kepulauan lingga yang lautnya
berbatasan dengan laut natuna utara di utara, barat laut dan timur. Laut Natuna juga
berbatasan dengan selat karimata di tenggara dan selat singapura di arah barat. Di tinjau dari
geografi nya laut Natuna berada di wilayah perairan samudra pasifik, banyak terdapat
beberapa gugusan pulau dan kepulauan dimana letaknya berdekatan dengan negara tetangga
yaitu Malaysia, Singapura, dan Vietnam menyebabkan kepualauan Natuna merupakan pulau
terluar di Indonesia. Bangga rasanya kami tinggal di tempat yang begitu dekat dengan negara-
negara lain. Kami hanya perlu mengurus pasport dan dengan pompong kami sudah bisa
sampai di negeri orang, hebat bukan. Dari geografi tentu sudah bisa ditebak bagaimana
kehidupan masyarakatnya, ya salah satunya adalah perikaranan yang merupakan kegiatan
terpenting dalam menunjang ekonomi kami masyarakat Natuna. Kebanyakan nelayan banyak
mengantungkan hidupnya dari laut ini. Salah satu ikan langka yang sering si temui di perairan
Natuna yaitu adalah napoleon dengan harganya yang tinggi. Tidak bisa di pungkiri letaknya
yang berada di perbatasan menyebabkan perikanan di laut Natuna melimpah. Bukan tanpa
masalah laut Natuna kami ini, sudah sering kekayaan yang seharusnya milik masyarakat
Natuna dan yang harus menikmatinya rakyat Natuna harus di curi oleh kapal-kapal asing
ilegal. Yang notaben nya kapal tersbut berasal dari negara tetangga. Usaha yang dapat
pemerintah lakukan ialah hanya bisa mengerahkan kekuatan TNI AL yang di fokuskan untuk
mengawasi perairan laut Natuna.

Tidak terasa sekarang Natuna ku sudah mulai banyak yang mengenalinya, dan turis-turis pun
mulai melirik Natuna sebagai salah satu tempat tujuan mereka. Bagai Bali jatuh dari langit,
kami baru saja tersadar banyak sekali tempat-tempat wisata yang harus kami benahi untuk
kami dipersembahkan kepada turis-turis lokal maupun internasional yang ingin singgah di
daerah kami.

Ingin rasanya mengenang masa lucu dimana saat Natuna sekali-sekali hadir dilayar kaca di
mana begitu heboh kami kala itu. Tapi sekarang kami mulai terbiasa, Natuna sudah sering di
mengisi layar-layar kaca dan bukan sesuatu hal yang wah lagi bagi kami. Kini Natuna ku sudah
dikenal, ketika mendengar kata Natuna mereka diluar sana menanggapi dengan oh...
Natuna.

Anda mungkin juga menyukai