Anda di halaman 1dari 28

BAB III

FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN


PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

A. Pengertian anggaran

Anggaran merupakan pengembangan dari suatu rencana jangka pendek

yang mencakup perbandingan kinerja aktual untuk melakukan tindakan

korektif guna mencapai sasaran rencana. Dengan demikian dari gambaran

tersebut dapat diketahui betapa pentingnya peranan anggaran dalam

melaksanakan fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Aspek

perencanaan dan pengendalian merupakan dua fungsi utama manajerial di

dalam dunia bisnis. Perencanaan mencakup kegiatan menetapkan tujuan,

menyusun kerangka dasar pikiran, memilih kegiatan untuk mencapai tujuan,

dan menciptakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menerjemahkan

rencana menjadi tindakan-tindakan sedangkan pengendalian menyajikan

penetapan sasaran-sasaran dan standar sebagai pembanding antara prestasi

yang telah dicapai dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan

selanjutnya dilakukan perbaikan untuk itu sebelum menjalankan aktivitas

operasinya, Fakultas Ekonomi USU terlebih dahulu menyusun suatu anggaran

yang diproyeksikan ke dalam laporan anggaran yang dibuat per tahun.

Sebagai suatu rencana, anggaran tersusun dari program kerja yang

dipadukan dengan asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu serta

hal-hal relevan lainnya sehingga berguna dalam tahap penilaian sebagai tolok

ukur pelaksanaan rencana perusahaan/organisasi. Anggaran juga didefinisikan

Universitas Sumatera Utara


sebagai suatu rencana tindakan yang disusun sistematis dan dinyatakan secara

kuantitatif mengenai apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi /perusahaan

pada masa mendatang. Menurut Munandar, (2001 : 1), pengertian anggaran

yaitu: Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis

yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. yang dinyatakan dalam unit

(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang

akan datang.

Dari definisi tersebut, ada empat unsur yang sangat penting dalam suatu

anggaran yaitu rencana, meliputi seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan

dalam unit moneter, dan jangka waktu tertentu yang akan datang.

1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau

kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup seluruh kegiatan

yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan

yaitu kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi (producing),

kegiatan pembelanjaan (financing), kegiatan administrasi (administrating)

serta kegiatn-kegiatan yang berhubungan dengan masalah-masalah

personalia (personnel). Anggaran nantinya akan dijadikan sebagai

pedoman kerja, maka anggaran harus mencakup seluruh kegiatan

perusahaan.

3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat

diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.

Universitas Sumatera Utara


4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa

anggaran perusahaan disusun untuk dipergunakan dalam jangka waktu

tertentu. Hal Ini berarti bahwa apa yang dimuat didalam anggaran adalah

taksiran-taksiran (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang

akan dilakukan diwaktu yang akan datang.

B. Karakteristik Anggaran

Menurut Robert Anthony (2002;16) Karakteristik anggaran adalah :

Anggaran merupakan alat yang utama dalam perencanaan jangka pendek yang

efektif dan pengendalian dalam organisasi dan anggaran mempunyai

karakteristik sebagai berikut :

1. anggaran memperkirakan keuntungan yang potensial dari unit perusahaan,

2. anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, walaupun satuan keuangan

tersebut dibantu dengan data non keuangan (misalnya jumlah unit yang

dijual atau diproduksi),

3. anggaran meliputi periode selama satu tahun,

4. anggaran merupakan komitmen manajemen,

5. usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari

pembuat anggaran,

6. anggaran yang telah disusun hanya dapat diubah jika terjadi kondisi khusus,

7. secara periodik dilakukan analisis selisih antara anggaran dengan

sesungguhnya

dan dijelaskan.

Universitas Sumatera Utara


C. Tujuan Anggaran

Menurut Ellen, dkk (2001;4) Tujuan penyusunan anggaran adalah :

1. Untuk menyatakan harapan sasaran perusahaan secara jelas dan formal,

sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa

yang hendak di capai manajemen,

2. Untuk menkomunikasikan harapan menajemen kepada pihak-pihak terkait

sehingga anggaran dimengerti,didukung dan dilaksansakan,

3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud

mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi

individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan,

4. Untuk mengkoordinasikan cara yang akan ditempuh dalam rangka

memaksimalkan sumber daya,

5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan

kelompok, serta menyediakan informasi yang menyadari perlu tidaknya

tindakan koreksi.

D. Manfaat Anggaran

Anggaran banyak manfaatnya sebagai alat pelaksanaan pekerjaan, apabila

direvisi sesuai dengan perubahan asumsi. Adapun manfaat anggaran sebagai

perencanaan terpadu, pedoman pelaksanaan kerja, alat pengkoordinasian

kerja, alat pengendalian kerja, dan alat evaluasi perusahaan / organisasi.

1. Perencanaan terpadu

Anggaran perusahaan digunakan sebagai alat untuk merumuskan rencana

perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai

Universitas Sumatera Utara


kegiatan perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, anggaran

merupakan suatu alat manajemen yang dapat digunakan baik untuk

keperluan perencanaan maupun pengendalian.

2. Pedoman pelaksanaan kerja

Anggaran dapat memberikan pedoman yang baik bagi manajemen puncak

maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan

membuat karyawan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman

yang baik tentang operasi perusahaan dan karyawan akan mendapatkan

pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya.

3. Alat pengkoordinasian kerja

Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua

bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang,

dan saling bekerja sama dengan baik untuk menuju kesasaran yang telah

ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih

terjamin dalam pencapaian sasaran, kebijakan, dan standar yang ditetapkan.

4. Alat pengendalian kerja

Anggaran merupakan serangkaian standar prestasi yang dibandingkan

dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai

kinerjanya. Dalam menentukan standar diperlukan pemahaman yang

realistis dan analisis yang seksama terhadap kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan. Penentuan standar yang sembarang tanpa didasari oleh

pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah dari pada manfaat.

Hal ini mengingat standar dalam anggaran yang ditetapkan secara

Universitas Sumatera Utara


sembarang tersebut mungkin merupakan target yang mustahil untuk dicapai

karena terlalu tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan terlalu

tinggi akan menimbulkan frustasi atau ketidakpuasan. Sebaliknya

penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi tidak

terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja.

5. Alat evaluasi perusahaan / organisasi

Anggaran yang disusun dengan baik dan menerapkan standar yang relevan

akan menjadi pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam

menentukan langkah yang ditempuh agar pekerjaan diselesaikan dengan

baik, artinya menggunakan sumber daya perusahaan yang dianggap paling

menguntungkan. Penyimpangan yang mungkin terjadi dalam kegiatan

operasional perlu dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga

bagi penyusunan anggaran selanjutnya.

E. Hubungan anggaran dengan perencanaan

Setiap perusahaan/organisasi harus membuat suatu perencanaan yang

merupakan proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai

dalam jangka pendek ataupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar

dalam mengendalikan aktivitas operasinya. Fakultas Ekonomi USU membuat

suatu perencanaan yang dilakukan terus - menerus karena dengan berlalunya

waktu perlu dilaksanakan perencanaan kembali dan membuat rencana -

rencana baru. Menurut Welsch (2000:3), Perencanaan yaitu suatu proses

mengembangkan tujuan perusahaan dan memilih kegiatan kegiatan yang

akan dilakukan dimasa mendatang untuk mencapai tujuan yang telah

Universitas Sumatera Utara


ditetapkan sebelumnya. Proses perencanaan, baik perencanaan jangka

pendek maupun jangka panjang, adalah komponen yang paling penting dari

keseluruhan sistem.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sebelum perusahaan

melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu

merumuskan kegiatan - kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang

dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan - kegiatan tersebut, serta bagaimana

melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat

terlaksana dengan baik. Sehubungan dengan itu, perencanaan yang disusun

oleh Fakultas Ekonomi USU meliputi kegiatan - kegiatan operasional, tujuan

dari kegiatan tersebut, dan berapa jumlah anggaran yang disediakan. Adapun

kegiatan - kegiatan operasional yang dilakukan Fakultas adalah kegiatan

dalam belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan, belanja

perjalanan, honorarium, dan kegiatan kegiatan lain.

F. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan

Penyusunan anggaran merupakan siklus penting bagi perusahaan (dalam

hal ini termasuk Perguruan Tinggi) yaitu untuk membantu pelaksana dalam

merencanakan kegiatan dan memberikan gambaran awal seberapa besar dana

yang akan dikeluarkan untuk mewujudkan kegiatan tersebut yang dimonitori

oleh pusat pertanggungjawaban sehingga penyimpangan-penyimpangan dapat

diminimalisasi.

Pada Fakultas Ekonomi USU Anggaran berfungsi sebagai alat

perencanaan pada waktu menyusun program kerja yang disusun berdasarkan

Universitas Sumatera Utara


asumsi perencanaan. Anggaran yang telah disusun menjadi pedoman kerja

atau standar bagi FE USU. Apabila terjadi penyimpangan haruslah diselidiki

penyebab penyimpangan tersebut dan segera dilakukan tindakan koreksi atas

penyimpangan tersebut.

Adapun fungsi anggaran sebagai alat perencanaan antara lain

mendasarkan kegiatan pada penyelidikan studi dan penelitian, mengerahkan

seluruh kegiatan tenaga dalam perusahaan, membantu atau menunjang

kegiatan perusahaan, menentukan tujuan-tujuan perusahaan, membantu

menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia, dan membantu pemakaian alat-

alat fisik secara efektif.

1. Mendasarkan kegiatan pada penyelidikan studi dan penelitian

Mungkin penganggaran bermanfaat untuk membantu manajemen meneliti

dan mempelajari masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan

dilakukan. Dengan kata lain sebelum merencanakan kegiatan manajer

mengadakan kegiatan dan pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan

membuat rencana akan menguntungkan semua kegiatan.

2. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan

Anggaran yang disusun untuk waktu panjang dan jadwal yang teratur, akan

sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala

bagian dan semua tenaga operasional untuk menentukan arah atau kegiatan

yang paling menguntungkan.

3. Membantu atau menunjang kebijakan perusahaan

Universitas Sumatera Utara


Pengambilan keputusan merupakan bagian dari perencanaan yang berarti

menentukan atau memilih alternatif pencapaian tujuan dari beberapa

alternatif yang ada. Manajer perlu mengambil kebijakan yang tepat untuk

mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan

Manajemen yang dapat menentukan tujuannya secara jelas dan logis (dapat

dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil. Anggaran dapat

membantu manajemen dalam memilih: mana tujuan yang dapat

dilaksanakan dan mana yang tidak.

5. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia

Seorang pemimpin yang baik tidak akan pernah mengabaikan atau tidak

memperdulikan kesejahteraan pegawainya. Perencanaan kebutuhan tenaga

kerja yang baik akan menghindari terjadinya kelebihan dan kekurangan

tenaga kerja.

6. Membantu pemakaian alat-alat fisik secara efektif

Dengan disusunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindari timbulnya

biaya-biaya karena kapasitas yang berlebih.

Komponen utama perencanaan adalah anggaran, yang merupakan rencana

keuangan untuk masa yang akan datang. Rencana tersebut mengidentifikasi

tujuan atau tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Sebelum anggaran

disiapkan, pihak manajemen terlebih dahulu harus membangun suatu rencana

strategi. Rencana strategi mengidentifikasi strategi - strategi untuk aktivitas

Universitas Sumatera Utara


dan operasi di masa depan. Rencana strategi ini akan menjadi dasar pembuatan

anggaran perusahaan atau organisasi.

Adapun proses perencanaan yang dilaksanakan Fakultas Ekonomi USU

adalah sebagai berikut:

1. mengadakan evaluasi terhadap variable-variabel eksternal dan internal

seperti kondisi Fakultas Ekonomi USU selama beberapa periode agar dapat

menetapkan tujuan yang realistis,

2. menetapkan tujuan yang bersifat umum dan jangka panjang,

3. menjabarkan tujuan umum ke dalam sasaran khusus,

4. menetapkan strategi untuk mencapai tujuan,

5. menetapkan financial plan sebagai penjabaran operasional dari tujuan dan

strategi tersebut dimana Fakultas ekonomi USU telah membuat laporan

perkiraan anggaran pendapatan dan belanja sesuai penerimaan dana yang

diperoleh.

G. Hubungan anggaran dengan pengendalian

Menetapkan anggaran merupakan salah satu cara mengadakan

pengendalian dalam perusahaan/organisasi. Untuk mengetahui apakah rencana

yang telah ditetapkan dijalankan dengan semestinya, maka diperlukan suatu

pengendalian. Pengendalian didefinisikan sebagai proses menilai dan

mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi suatu perusahaan,

kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Hal ini

dilakukan untuk menjamin bahwa Fakultas Ekonomi USU dapat mencapai

Universitas Sumatera Utara


sasaran, tujuan, target, kebijakan, serta standar yang telah ditetapkan dan

dirancangkan secara efektif dan efisien.

Dengan adanya pengendalian dapat dilihat seberapa jauh perencanaan yang

telah dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan

yang terjadi akan dianalisis guna mengetahui tindakan apa saja yang harus

dilakukan untuk memperbaikinya yaitu dengan mengukur seberapa besar

ketidaksesuaian dari tujuan ataupun target yang ingin dicapai. Menurut Welsch

(2000:14) pengendalian terbagi atas tiga macam yaitu pengendalian awal,

pengendalian berjalan, dan pengendalian umpan balik.

1. Pengendalian awal (preliminary control)

Pengendalian yang dipergunakan sebelum kegiatan atau tindakan

dilaksanakan untuk menjamin bahwa perusahaan telah siap untuk

melaksanakan kegiatan.

2. Pengendalian berjalan (concurrent control)

Pengendalian terhadap aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin

bahwa tujuan dapat dicapai, dan kebijakan serta prosedur telah diterapkan

dengan benar selama operasi perusahaan berlangsung.

3. Pengendalian umpan balik (feedback control)

Pengendalian pasca operasi, memfokuskan pada hasil periode sebelumnya

untuk mengendalikan aktivitas dimasa datang.

Adapun pengendalian yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara dalam menjalankan kegiatan operasinya dengan

cara:

Universitas Sumatera Utara


1. mengontrol pendapatan yang diterima dan belanja yang dikeluarkan secara

bulanan yang selanjutnya diakumulasikan per tahun,

2. disesuaikan dengan keadaan baik dengan memperhatikan situasi politik dan

ekonomi agar tidak melebihi anggaran yang telah disusun,

3. membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggarannya

untuk mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan atau tidak yang

selanjutnya dicari faktor-faktor penyebab timbulnya perbedaan tersebut

kemudian dilakukan tindakan koreksi untuk penyimpangan yang tidak

menguntungkan,

4. membentuk suatu bagian yang bertugas mengawasi seluruh kegiatan yang

dilakukan Fakultas Ekonomi USU sebelum menganalisis perbandingan

antara realisasi dan anggaran yaitu pada bagian keuangan.

H. Fungsi Anggaran sebagai Alat Pengendalian

Anggaran dapat dijadikan sebagai alat untuk melaksanakan fungsi

pengendalian. Dengan adanya anggaran maka standar kerja sudah ada,

kemudian sistem akuntansi akan menjadi angka realisasi yang dapat

dibandingkan dengan standar atau sasaran, yaitu anggaran. Pengendalian

harus dilakukan secara kontinue sepanjang periode dan bukan hanya akhir

periode saja. Penilaian pada akhir periode saja akan menyebabkan

keterlambatan untuk melakukan perbaikan maka sebaliknya laporan kinerja

dibuat setiap bulan.

Proses pengendalian dirancang untuk membantu memantau aktivitas yang

sedang berjalan dari suatu unit usaha, biasanya terdiri dari beberapa tahap:

Universitas Sumatera Utara


1. membandingkan kinerja aktual untuk periode yang bersangkutan dengan

tujuan dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,

2. menyiapkan laporan kinerja yang berisi hasil aktual beserta hasil yang

direncanakan dan selisih dari kedua angka tersebut,

3. menganalisis penyimpangan antara hasil aktual dan hasil yang

direncanakan dan mencari sebab-sebab penyimpangan tersebut,

4. mencari dan mengembangkan tindakan alternatif untuk mengatasi masalah

dan belajar dari pengalaman pihak lain yang telah sukses di suatu bidang

tertentu,

5. memilih (tindakan korektif) dari kumpulan alternatif yang ada dan

menerapkan tindakan tersebut.

Tindak lanjut atas pengendalian untuk menilai efektivitas dari tindakan

diterapkan dengan adanya umpan maju untuk membuat perencanaan periode

berikutnya. Perbandingan antara hasil aktual dengan tujuan yang

direncanakan merupakan pengukuran efektivitas pengendalian selama periode

tertentu di masa lalu. Hal ini memberikan dasar untuk memberikan umpan

balik yang efektif.

Adapun fungsi anggaran sebagai alat pengendalian pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara, yaitu:

a. memberikan standar yang memadai untuk mengukur prestasi,

b. pembanding seberapa jauh pelaksanaan rencana kerja yang telah dicapai

fakultas,

c. mengendalikan operasional dan belanja serta pengeluaran fakultas,

Universitas Sumatera Utara


d. mencegah terjadinya pengeluaran yang berlebihan.

I. Analisis Anggaran pada Fakultas Ekonomi USU

Penganggaran merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yang

digunakan secara luas untuk menjalankan tanggung jawab manajerial. Dengan

adanya anggaran maka standar kerja pada Fakultas Ekonomi USU sudah ada,

kemudian sistem akuntansi atau sistem informasi lainnya akan menjadi angka

realisasi yang dapat dibandingkan dengan standar atau sasaran, yaitu anggaran.

Perbedaan antara anggaran dan realisasi disebut penyimpangan / variance.

Penyimpangan terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu :

1. penyimpangan yang menguntungkan,

2. penyimpangan yang tidak menguntungkan.

Penyimpangan-penyimpangan tersebut baik yang menguntungkan

maupun yang tidak menguntungkan akan dievaluasi, dan hasil evaluasinya

akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran periode

berikutnya yang disusun berdasarkan pengalaman dan data aktual dari tahun-

tahun sebelumnya. Akan tetapi, karena Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara bukan perusahaan yang berorientasi pada laba, maka tidak ada

istilah laba rugi walaupun ada mata anggaran yang realisasinya lebih besar

dari yang dianggarkan semula, maka akan ditutupi dari mata anggaran

lain.Untuk melihat bagaimana fungsi perencanaan dan pengendalian anggaran

sudah berlangsung secara efektif dan efisien serta penyimpangan -

penyimpangan yang terjaadi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara dapat dilihat dari hasil yang dicapai, yaitu laporan anggaran realisasi

Universitas Sumatera Utara


berupa SPJ (Surat Pertanggungjawaban) tahun 2012 yang disajikan dalam

tabel 1.2 tentang laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran dana.

Tabel 1.2 Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja (Aktual-Realisasi )

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anggaran Pendapatan dan Belanja

Tahun Anggaran 2012

Dana yang
Penerimaan Dana Surplus / Defisit
No Mata Anggaran Dianggarkan
(1) ( 2-3 )
(2)

Belanja Honorarium

a.Belanja uang honor tetap 337.679.896 Rp. 263.000.000 - 74.679.896

b.Belanja uang honor tidak


1 128.976.201 Rp. 125.688.000 -3.288.201
tetap

c.Belanja
763.698.562 Rp. 624.342.800 -139.355.762
Vakasi

2. Belanja Barang

a.Belanja keperluan
169.027.900 Rp. 80.000.000 -83.898.400
perkantoran

b.Belanja pengiriman surat


1.689.000 Rp. 10.000.000 8.479.000
dinas pos pusat

c.Belanja barang
-- Rp. 35.000.000 35.000.000
operasional lainnya

d.Belanja bahan 17.759.900 Rp. 5.000.000 -12.365.900

e.Belanja sewa -- Rp. 72.500.000 72.500.000

f.Belanja jasa profesi -- Rp. 50.000.000 50.000.000

g.Belanja biaya 300.580.000 Rp. 119.183.316 -181.396.684

Universitas Sumatera Utara


pemeliharaan gedung

&bangunan

h.Belanja biaya

pemeliharaan peralatan 41.375.000 Rp. 25.000.000 -16.375.000

& mesin

i.Belanja perjalanan biasa


-- Rp. 97.500.000 97.500.000
(dlm negeri)

Belanja
3.
Modal

a.Belanja Modal peralatan


197.931.000 Rp. 66.000.000 -131.931.000
& mesin

+263.479.000
Jumlah 1.966.717.459 Rp. 1.573.214.116
-651.290.843

Sumber : Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi USU

1. Belanja Honorarium

a. Belanja uang honor tetap

Untuk realisasi Honor Tetap Program Diploma III adalah sebesar Rp

337.679.896,- sedangkan yang dianggarkan oleh Fakultas Ekonomi USU

adalah sebesar Rp 263.000.000-, terjadi selisih Rp 74.679.896,- yang

artinya realisasinya lebih tinggi daripada yang dianggarkan.Terjadi

penyimpanagan yang merugikan bagi Fakultas Ekonomi USU karena

dana yang dianggarkan untuk gaji honor berkurang.

b. Belanja uang honor tidak tetap

Anggaran yang direncanakan Program Diploma III untuk belanja uang

honor tidak tetap sebesar Rp125.788.000,- dan hasil yang dicapai adalah

Universitas Sumatera Utara


sebesar Rp 128.976.201,- yang artinya terjadi ketidaksesuaian yang

tidak menguntungkan bagi fakultas sebesar Rp 3.288.201,- karena

realisasi lebih besar daripada anggarannya.

c. Belanja vakansi

Pada Program Diploma III bagian belanja vakansi terdapat belanja

sebesar Rp 763.698.562,-, sedangkan yang dianggarkan sebesar Rp

624.342.800,-. Terjadi ketidaksesuaian yang merugikan sebesar Rp

139.355.762,-.

2. Belanja Barang

a. Belanja keperluan perkantoran

Untuk realisasi atas bagian belanja keperluan perkantoran program

Diploma III sebesar Rp.163.898.400,-.,sedangkan anggaran yang

direncanakan sebesar Rp.80.000.000,- ,terjadi ketidaksesuaian yang

merugikan bagi fakultas sebesar Rp.83.898.400,-.

b. Belanja pengiriman surat dinas pos surat

Dana yang dianggarakan yang untuk belanja pengiriman surat dinas

pos surat adalah Rp 10.000.000,- sedangkan hasil yang dicapai adalah

sebesar Rp1.521.000,-, yang artinya terjadi ketidaksesuaian yang

menguntungkan sebesar Rp 8.479.000,- karena realisasinya lebih

rendah dari anggarannya.

Biasanya surat surat dinas ini dibuat untuk penyelenggaraan

operasional, pendidikan, dan kemahasiswaan.

c. Belanja barang operasional lainnya

Universitas Sumatera Utara


Anggaran yang direncanakan untuk belanja barang operasional lainnya

sebesar Rp 80.100.000,- ternyata realisasinya tidak ada, berarti terjadi

ketidaksesuaian yang menguntungkan sebesar anggaran yang

direncanakan yaitu Rp.80.1000.000.

Contoh belanja operasional lainnya seperti penggantian biaya

mengikuti seminar dan mengikuti kegiatan akademik.

d. Belanja bahan

Anggaran untuk belanja bahan sebesar Rp 5.000.000,- dan hasil yang

dicapai sebesar Rp.17.365.900,-. artinya terjadi ketidaksesuaian yang

merugikan sebesar Rp 12.365.900,-belanja bahan tersebut meliputi :

konsumsi makanan,bahan cetakan,spanduk,dokumentasi untuk

keperluan penyelenggaraan kegiatan fakultas.

e. Belanja sewa

Dana anggaran untuk keperluan ini sebesar Rp 72.500.000,- sedangkan

realisasinya tidak ada, berarti terjadi ketidaksesuaian yang

menguntungkan bagi fakultas.

f. Belanja jasa profesi

Anggaran yang direncanakan Diploma III pada untuk jasa profesi

adalah Rp.50.000.000,- dan hasil yang dicapai tidak ada, berarti terjadi

ketidaksesuaian yang menguntungkan, karena realisasinya tidak ada.

Hal ini terjadi karena tidak ada penggunaan jasa profesi. Misalnya, jasa

profesi tenaga ahli sebagai narasumber atau pakar yang berasal dari

instansi lain untuk kegiatan kemahasiswaan .

Universitas Sumatera Utara


g. Belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan

Anggaran untuk biaya pemeliharaan gedung dan bangunan Fakultas

Ekonomi sebesar Rp 119.183.316,- dan realisasinya sebesar Rp

300.580.000,-, ini berarti terjadi ketidaksesuaian yang merugikan

sebesar Rp. 181.396.684. Hal ini terjadi karena melihat kondisi gedung

dan bangunan yang dibutuhkan instansi ini selama satu tahun berjalan

masih memerlukan perawatan.

h. Belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin

Dana yang dianggarkan untuk biaya pemeliharaan peralatan dan mesin,

sebesar Rp.25.000.000,- dan realisasinya sebesar Rp 41.375.000,-, ini

berarti terjadi ketidaksesuaian yang merugikan sebesar Rp 16.375.000,.

Hal ini dikarenakan inventaris dan peralatan penunjang aktivitas

fakultas memerlukan pemeliharaan dengan dana yang tidak sedikit dan

agar fasilitas yang dibutuhkan oleh para mahasiswa dapat terpenuhi.

i. Belanja perjalanan dinas (Dalam Negeri)

Anggaran yang direncanakan untuk biaya perjalanan dinas (dalam

negeri) sebesar Rp.97.500.000,- dan realisasinya tidak ada, berarti

terjadi ketidaksesuaian yang menguntungkan bagi fakultas.

3. Belanja Modal

a. Belanja modal peralatan dan mesin

Untuk realisasi belanja modal program Diploma III sebesar Rp

197.931.000,- sedangkan anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp

Universitas Sumatera Utara


66.000.000,- terjadi selisih sebesar Rp.43.931.000,- maka terjadi

penyimpangan yang merugikan.

Terjadinya surplus dalam perhitungan anggaran di FE USU karena

banyaknya penerimaan SPP dari mahasiswa S1 reguler, ekstensi,

Diploma III, mandiri, dan internasional sedangkan apabila terjadi

defisit dalam pembuatan anggaran adalah karena banyaknya biaya

belanja yang tak terduga dalam satu periode tersebut. Apabila realisasi

kegiatan Fakultas Ekonomi ternyata membutuhkan dana yang lebih

sedikit dari anggaran yang telah ditetapkan, maka dana tersebut

dikembalikan ke Biro Pusat Administrasi USU, sebaliknya bila

penggunaan dana atau realisasinya ternyata lebih besar dari dana yang

dianggarkan maka akan diserahkan ke Biro Pusat Administrasi USU

untuk ditelaah. Berikut ini tabel 1.3 tentang laporan realisasi

penerimaan dan pengeluaran dana.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.3 Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja (Aktual-Realisasi )

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anggaran Pendapatan dan BelanjaTahun Anggaran 2011

Penggunaan
Dana yang Surplus/
dana
No Perkiraan Dianggarkan Defisit
(realisasi)
(1) (1-2)
( 2)

1. Belanja Pegawai :

a. Pendidikan kuliah di kelas 345.744.000 337.775.000 + 7.969.000

b. Dosen pembimbing tugas akhir 4.248.000 4.790.000 - 542.000

c. Pengawas ujian/ koreksi/ panitia 88.608.000 4.790.000 + 83.818.000

d. Tim pengembangan program pendidikan 16.000.000 10.952.311 + 5.047.689

e. Insentif unsur akademika D III 36.450.000 27.306.053 + 9.143.947

2. Belanja Barang :

a. Bahan pendidikan percetakan 22.500.000 19.451.591 + 3.048.409

b. Pengembangan pendidikan komputer 36.450.000 19.451.591 + 16.998.409

c. Kegiatan mahasiswa 22.500.000 19.365.250 + 3.134.750

3. Belanja Pemeliharaan :

a. Pemeliharaan kendaraan operasi 4.992.000 2.364.000 + 2.628.000

b. Pemeliharaan inventaris dan peralatan 32.000.000 26.532.562 + 5.467.438

c. Pemeliharaan gedung, instalasi, air & listrik 44.624.098 38.201.329 + 6.422.769

4. Belanja Perjalanan :

a. Perjalanan tugas dinas dosen 14.763.125 12.273.600 + 4.090.000

b. Perjalanan dinas rapat 22.500.000 18.410.000 + 4.090.000

+151.858.411
Jumlah 691.379.223 541.663.287
- 542.000

Sumber : Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi USU

Universitas Sumatera Utara


1. Belanja Pegawai

a. Pendidikan kuliah di kelas

Untuk realisasi pendidikan kuliah di kelas adalah Rp 337.775.000

sedangkan yang dianggarkan oleh Fakultas Ekonomi USU sebesar Rp

345.744.000-, terjadi selisih Rp 7.969.000,- yang artinya terjadi

penyimpangan yang menguntungkan karena anggarannya lebih besar

daripada realisasinya.

b. Dosen Pembimbing Skripsi

Anggaran yang direncanakan untuk bagian dosen pembimbing adalah

Rp.4.248.000 dan hasil yang dicapai adalah sebesar Rp 4.790.000, yang

artinya terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan sebesar Rp

542.400 karena anggarannya lebih kecil daripada realisasinya.

c. Pengawas Ujian / Koreksi / Panitia

Pada bagian pengawas ujian terdapat belanja sebesar Rp 82.687.180,-,

sedangkan yang dianggarkan sebesar Rp 88.608.000,-. Terjadi

penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 5.920.820,-.

d. Tim Pengembangan Program Pendidikan

Anggaran yang direncanakan pada bagian tim pengembangan program

pendidikan adalah Rp 16.000.000,- dan hasil yang dicapai adalah

sebesar Rp 10.952.311,- yang artinya terjadi penyimpangan yang

menguntungkan sebesar Rp 5.047.689,-.

e. Insentif Unsur Akademi D3

Universitas Sumatera Utara


Realisasi pada bagian insentif unsur akademia D3 adalah sebesar

Rp.27.306.050,- yang dianggarkan oleh Fakultas Ekonomi USU adalah

sebesar Rp 36.450.000,-. Terjadi penyimpangan yang menguntungkan

sebesar Rp 9.143.947,00.

2. Belanja Barang

a. Bahan Pendidikan Percetakan

Anggaran untuk bahan pendidikan percetakan adalah Rp.22.500.000,-

sedangkan realisasinya sebesar Rp.19.451.591,-, yang artinya terjadi

penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 3.048.409,00 karena

realisasi lebih rendah daripada anggarannya.

b. Pengembangan Pendidikan Komputer

Anggaran yang direncanakan untuk pengembangan pendidikan

komputer adalah Rp.36.450.000,- sedangkan realisasinya sebesar

Rp.22.351.000,-, yang artinya terjadi penyimpangan yang

menguntungkan sebesar Rp 14.099.900,00.

c. Kegiatan Kemahasiswaan

Anggaran untuk kegiatan mahasiswa adalah Rp.22.500.000,- sedangkan

realisasinya sebesar Rp.19.365.000,-, yang artinya terjadi

penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 3.135.000,00.

3. Belanja Pemeliharaan

a. Pemeliharaan Kendaraan Operasi

Universitas Sumatera Utara


Dana yang dianggarkan untuk pemeliharaan kendaraan operasi sebesar

Rp.4.992.000,00 dan realisasi dana sebesar Rp.2.364.000,00 Telah

terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 2.628.000,00.

b. Pemeliharaan Inventaris dan Peralatan

Dana yang dianggarkan untuk pemeliharaan kendaraan operasi sebesar

Rp.32.000.000,00 dan realisasi dana sebesar Rp.26.532.562,00 Telah

terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 5.467.438,00.

c. Pemeliharaan Gedung, Instalasi, dan Listrik

Dana yang dianggarkan untuk pemeliharaan kendaraan operasi sebesar

Rp.44.624.098,00 dan realisasi dana sebesar Rp. 38.201.329,00 Telah

terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 6.422.769,00.

4. Belanja Perjalanan

a. Perjalanan Tugas Dinas Dosen

Anggaran untuk perjalanan tugas dinas dosen adalah Rp.14.763.125,-

sedangkan realisasinya sebesar Rp.12.273.600,- yang artinya terjadi

penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 2.489.525,-

b. Perjalanan Dinas (rapat)

Anggaran untuk perjalanan tugas dinas (rapat) adalah Rp. 22.500.000,-

sedangkan realisasinya sebesar 18.410.000,- yang artinya terjadi

penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 4.090.000,-.

Anggaran pada Fakultas Ekonomi telah berfungsi sebagai alat

perencanaan karena dari segi perencanaan angka standar yang tersaji pada

laporan anggaran tahun 2008 dan 2009 berfungsi sebagai multiplier yang

Universitas Sumatera Utara


akurat, oleh karena itu anggaran dapat dengan mudah disesuaikan dengan

tingkat kegiatan yang sebenarnya tanpa perlu khawatir bahwa

pengubahannya akan bersifat berlebihan ataupun terlalu minim. Rata-rata

anggaran pendapatan dan belanja pada tahun 2009 hanya terjadi sedikit

selisih dengan realisasinya baik itu dalam penyimpangan menguntungkan

maupun tidak menguntungkan dengan adanya perencanaan yang disusun

berdasarkan data, informasi, serta pengalaman yang lengkap. Kesesuaian

antara aktivitas yang dilakukan dengan perencanaan yang dibuat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja pada Fakultas Ekonomi.

Dari segi pengendalian, anggaran pada Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara juga telah berfungsi sebagai alat pengendalian karena

jumlah anggaran didasarkan atas angka standar yang sudah diperhitungkan

secara cermat dan juga berfungsi sebagai alat penilai efisiensi dimana

angka standar yang dipakai memang efektif sehingga realisasi biaya yang

melebihi atau kurang dari jumlah uang dianggarkan dianggap merupakan

pemborosan/penghematan yang sebenarnya. Dengan demikian selisih

biaya (analisis variance) benar benar dapat dinilai penyimpangan dari yang

seharusnya untuk kemudian dilakukan tindakan perbaikan sebelum akhir

periode yaitu setiap tiga bulan.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari

pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis

juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan

dan kemajuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang

telah dilakukan.

1. Anggaran yang terdapat di fakultas ekonomi merupakan anggaran yang

berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian,

2. Dalam penyusunan anggaran, Fakultas Ekonomi USU menggunakan data

dan informasi yang bersumber dari pengalaman dan juga data aktual tahun-

tahun sebelumnya.

3. Walaupun fungsi anggaran telah dilaksanakan dengan baik, namun masih

terdapat penyimpangan yang tidak menguntungkan yang dapat dilihat dari

laporan realisasi anggaran Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

yang mana terdapat beberapa anggaran belanja yang lebih besar

dibandingkan realisasinya yang disebabkan oleh uncontrollable variable.

4. Peran utama anggaran sebagai alat pengendalian dan perencanaan adalah

untuk mengatur seluruh aktivitas perusahaan/organisasi sehingga apa yang

Universitas Sumatera Utara


telah ditargetkan dapat tercapai dan mengetahui seberapa banyak

penyimpangan yang terjadi yang selanjutnya langsung di analisis guna

mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk

memperbaikinya.

B. Saran

Berikut ini terdapat empat saran yang dapat penulis diberikan untuk

kebaikan dan kemajuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian pada Fakultas

Ekonomi USU sebaiknya tetap dipertahankan dan lebih cermat dalam

menyusun anggaran agar asumsi-asumsi yang tidak sesuai yang

menyebabkan beberapa anggaran melebihi realisasinya dapat

diminimalisasi.

2. Dalam penyusunan anggaran sebaiknya Fakultas Ekonomi USU tidak

hanya menggunakan data dan informasi dari data aktual tahun-tahun

sebelumnya tetapi juga harus melihat keadaan atau kondisi ke depan.

3. Fakultas Ekonomi harus dapat mengendalikan variable-variable yang dapat

dikontrol (controllable variable) dan merencanakan variable-variable yang

tidak dapat dikendalikan (uncontrollable variable).

4. Analisis yang digunakan dalam memperoleh input untuk penyusunan

anggaran Fakultas sebaiknya diperluas tidak hanya dari data dan informasi

aktual tahun-tahun sebelumnya tetapi juga berdasarkan pengalaman

terdahulu serta terus memperhatikan perkembangan lingkungan internal

Universitas Sumatera Utara


dan eksternal sehingga perubahan yang terjadi dapat ditangani dengan cepat

dan tepat.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai