Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG

Nomor : 34 / SK.DIR/RSIK/II/2016

Tentang

PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA INFEKSI RUMAH SAKIT

Menimbang :

a. Bahwa dalam upaya penanganan Kejadian Luar Biasa


Kejadian Infeksi di rumah sakit harus selalu berorientasi
pada keselamatan pasien dan petugas di rumah sakit.

b. Bahwa untuk mengantisipasi dan menangani kejadian luar


biasa kejadian infeksi di rumah sakit harus tersedia sistem
pelayanan, sarana dan prasarana yang diperlukan.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf (a) dan (b) perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Karawang.

Mengingat :

1. Undang undang Republik Indonesia Nomor : 36 tahun


2009 tentang Kesehatan;
2. Undang undang Republik Indonesia Nomor : 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit;

3. Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007


tentang Pedoman Manajerial Rumah Sakit Dan Fasilitas
pelayanan Kesehatan Lainnya;

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis;
5. Kebijakan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
6. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
Memutuskan :

Pertama : Kebijakan Direktur Rumah Sakit Islam Karawang


Tentang Kebijakan Penanganan Kejadian Luar Biasa
(KLB) di Rumah Sakit Islam Karawang;

Kedua : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah


Kebijakan Penanganan Kejadian Luar Biasa Infeksi di RS
Islam Karawang yang disusun oleh Komite Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Islam Karawang
( Isi kebijakan terlampir);

Ketiga : Kebijakan ini mengatur bagaimana penanganan kejadian


luar biasa infeksi di Rumah Sakit Islam Karawang;
Keempat : Komite PPI bertanggung jawab atas pelaksanaan
sosialisasi kebijakan dan melaporkan pelaksanaan
kebijakan tersebut.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila
dikemuadian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan.

Ditetapkan di : Karawang
Pada tanggal : 02 Februari 2016
RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG
Direktur

Dr. H. Agus M. Sukandar, MM.Kes.

Tembusan :

1. Ketua Yayasan Singaperbangsa


2. Kepala Satuan Pengawas Intern
3. Kepala Bagian/Bidang
Arsip
LAMPIRAN SK NO. 34/SK.DIR/RSIK/II/2016
Tentang

PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA INFEKSI RUMAH SAKIT

1. Agar kejadian KLB dapat dikendalikan dan segera ditangani, Rumah Sakit Islam
Karawang perlu mempunyai sistem pengendalian dan penanganan KLB.
2. Untuk mendeteksi secara dini adanya KLB, dilakukan surveilans infeksi di rumah sakit.
Selain untuk deteksi dini, surveilans secara aktif juga bertujuan untuk mencegah supaya
KLB tidak terulang lagi.
3. Surveilans dilakukan oleh IPCN bekerjasama dengan IPCLN. Data yang didapat dari
surveilans diolah oleh komite PPIRS, disertai analisis, rekomendasi dan tindak lanjut,
dan digunakan sebagai bahan laporan kepada Direktur rumah sakit, dan bahan
komunikasi dengan bagian yang terkait.
4. Kejadian Luar Biasa Infeksi Rumah Sakit ditetapkan oleh Direktur berdasarkan
pertimbangan Komite PPI Rumah Sakit Islam Karawang pada hasil evaluasi
epidemiologik kecenderungan peningkatan angka IRS secara signifikan selama 3 bulan
berturut-turut. Peningkatan signifikan angka kejadian IRS pada suatu waktu pengamatan
tertentu diwaspadai sebagai KLB.
5. Penanganan KLB IRS harus dilakukan dengan segera dan secara terpadu oleh seluruh
unsur yang terkait, dikoordinasikan oleh Komite PPIRS. Selama terjadi KLB, Petugas
Ruangan/Bagian terkait, Kepala Bagian, dan IPCLN, harus berkoordinasi secara intensif
dengan Tim dan Komite PPI Rumah Sakit untuk menangani KLB tersebut.
6. Setelah menerima laporan dugaan adanya KLB, Komite PPIRS bersama IPCN/IPCO
melakukan investigasi bersama di tempat terjadinya KLB, meliputi :
a) Mencatat setiap kejadian infeksi di ruangan sesuai prosedur Surveilans Infeksi
Rumah Sakit.
b) Mencatat setiap kejadian infeksi di ruangan sesuai prosedur Surveilans Infeksi Rumah
Sakit.
c) Berkoordinasi dengan IPCLN dan Kepala ruangan serta dokter yang bertanggung
jawab menangani pasien, untuk melakukan verifikasi diagnosis infeksi rumah sakit,
penegakan diagnosis IRS dan mengkonfirmasi sebagai kasus KLB. Selain itu juga
dilakukan investigasi terhadap kemungkinan sumber penularan, cara penularan dan
kemungkinan penyebarannya, serta aspek lain yang diperlukan untuk
penanggulangan atau memutuskan rantai penularan.
d) Berkoordinasi dengan bagian laboratorium untuk melakukan
e) Swab ruang/alat yang diduga terkontaminasi bakteri.

Anda mungkin juga menyukai