Anda di halaman 1dari 3

JUDUL : KAJI ULANG SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

INDUSTRI HASIL PERIKANAN SECARA BIOLOGIS DENGAN LUMPUR


AKTIF (Bustami Hibrahim, 2005)

Tujuan pengolahan limbah cair ini secara biologis dimana limbah cair dapat menurunkan
komponen terlarut, khususnya senyawa organic dengan memanfaatkan lingkungan disekitar yaitu
mikroba atau tanaman. Proses biotransformasi terjadi dalam berbagai macam cara sesuai dengan
mikroorganisme yang berperan didalamnya, misalnya jenis mikroba autotrof atau heterotrof
(Loosdrecht dan Jetten dalam Bustami Ibrahim, 1998). Secara konvensional pengolahan limbah
cair mencapai sukses menurunkan BOD dan COD, meskipun penyisihan senyawa nutrien
(nitrogen dan fosfor) masih terus dicarikan model dan cara yang efisien menurut (Grady dan
Lim, 1980; Henze et al., 1987; Metcalf dan Eddy, 1991; Park et al., 2001) dalam Bustami
Ibrahim.
Berdasarkan pengamatan-pengamatan di lapangan dan laporan penelitian disebutkan
adanya proses penyisihan N yang telah terjadi secara non-konvensional, misalnya terjadinya
nitrifikasi heterotrofik dan denitrifikasi aerobik (Loosdrecht dan Jetten dalam Bustami Ibrahm,
1998). Dimana proses oksidasi amonium yang di dapatkan oleh bakteri heterotrof membutuhkan
energi, yang akan menyebabkan penurunan koefisien yield (kondisi ini bertolak belakang dengan
nitrifikasi autotrof).
Pada sistem lumpur aktif, pengadukan memegang peranan yang sangat penting dalam
menjaga keseragaman dan kestabilan kelarutan bahan organik, oksigen dan mencegah adanya
pengendapan lumpur aktif. Pada industri perikanan gangguan kestabilan terjadi pada saat puncak
konsentrasi organik dan aliran tertinggi dalam influen. Penyisihan bahan organik pada sistem ini
bisa mencapai 85-95% (Gonzales dalam Bustami Ibrahim,1996). Sementara teknologi
pengolahan dengan lumpur aktif diarahkan pada pengolahan yang dapat mengkondisikan
terjadinya reaksi anaerobik dan aerobik sekaligus.
Dalam memilih teknologi aerobik yang akan digunakan tergantung beberapa aspek, yaitu
luas lahan yang tersedia, kemampuan beroperasi berkala (intermitten) dengan pertimbangan
bahwa industri perikanan beroperasi secara musiman, kemampuan dan ketrampilan SDM, dan
biaya (termasuk biaya investasi dan biaya operasi. Beberapa pertimbangan mendasar untuk
memilih sistem aerobik menurut (Gonzales dalam Bustami Ibrahim,1996)
JUDUL : PROSES REDUKSI EKSES LUMPUR AKTIF DARI IPAL INDUSTRI
PEMBUATAN KERTAS (Maya Sarah, 2005)

Limbah cair industri pulp dan kertas pada umumnya diolah dengan memakai Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada sistem lumpur aktif yang terdiri dari bak aerasi dan bak
sedimentasi untuk memisahkan biomassa dengan limbah hasil olahan sebelum limbah tersebut
dibuang ke badan air. Limbah industri kertas merupakan limbah yang kaya akan kandungan
bahan organik sehingga pengolahan limbah industri ini dengan bioreaktor lumpur aktif
diperkirakan menghasilkan biomassa yang cukup banyak sehingga perlu adanya penanganan.
Limbah cair industri kertas dimasukkan kedalam tangki aerasi yang telah berisi
mikroorganisme aerobik. Didalam tangki aerasi adanya proses perombakan bahan organik
kompleks menjadi CO2 dan H2O secara aerobik. Selama pengolahan tersebut dapat dilakukan
pengamatan terhadap COD, pH dan MLSS system, dimana limbah hasil olahan tersebut akan
keluar dari tangki aerasi secara overflow ke dalam tangki sidimentasi, yang akan memisahkan
mikroorganisme hasil olahan limbah yang telah diolah. Mikroorganisme tersebut akan
membentuk flok mikroorganisme yang akan berakibat gayanya menyebabkan turun secara
gravitasi kebagian tangki sidimentasi sebagai lumpur biomassa.
Lumpur biomassa ini akan dikeluarkan dari tangki sedimentasi dan sebagian kecil (20%)
dikembalikan ke tangki aerasi. Sisanya dialirkan ke bioreaktor anaerobik. Ketika volume
Lumpur aktif didalam bioreactor anaerobic telah mencapai 2,5 liter, maka dalam bioreactor
anaerobic tersebut dialirkan larutan HCl atau NaOH. Kemudian dilakukan pengamatan terhadap
konsentrasi MLSS. Dalam pengolahan limbah cair industri pulp dan kertas , dapat dilihat dari
dua sisi, yaitu kemampuan untuk menyisihkan bahan organik melalui melalui proses aerobik dan
kemampuan untuk mereduksi akses lumpur aktif melalui proses anaerobik.

Daftar Pustaka:
Maya Sarah, 2005,Metode Proses Reduksi Ekses Lumpur Aktif Dari IPAL Industri Pembuatan
Kertas

Anda mungkin juga menyukai