Oleh :
YAYAN MUHAMAD AHYANI
A 14104631
Oleh :
Yayan Muhamad Ahyani
A14104631
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Penulis adalah anak kesembilan dari sembilan bersaudara yang lahir dari
Tangerang pada tanggal 14 Januari 1981. Masa pendidikan penulis dimulai dari
Bogor dan lulus pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2004 penulis
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
PT. Agroindo Usaha Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-
lingkungan perusahaan.
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,
skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang
2. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS selaku dosen evaluator kolokium yang telah
3. Ibuku tercinta atas doa, dukungan, motivasi dan kasih sayangnya yang
Tatep, Boy dan Zulfa yang telah memberikan semangat maupun bantuan
Nomor halaman
13. Daftar Harga Jual Beberapa Jenis Buah PT Agroindo Usaha Jaya
Periode Juli-Agustus 2007 ................................................................... 55
Nomor halaman
Nomor halaman
masih dari buah-buahan dan sayuran. PDB hortikultura menempati urutan kedua
kepada PDB sektor pertanian, setelah sub sektor tanaman pangan. Pada tahun
2005, kontribusi PDB hortikultura sebesar 21,17 persen terhadap PDB pertanian
diatas peternakan dan perkebunan. Sementara pada tahun 2006 subsektor tanaman
peningkatan luas areal panen, disamping itu nilai ekonomi produk hortikultura
1
Direktorat Jenderal Holtikultura Departemen Pertanian. 2007. Keberhasilan dan Kinerja Agribisnis
Hortikultura Tahun 2006
Perkembangan luas panen komoditas buah-buahan di Indonesia berdampak
terhadap peningkatan produksi buah nasional. Data Badan Pusat Statistika (2008)
peningkatan sejak tahun 2003 sampai tahun 2007. Komoditas buah unggulan
2
Http//:www.google.co.id. Memanen Devisa dari Buah. Tanggal 17 April 2007
Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian (2007) mencatat
yang baik, semakin intensifnya bimbingan dan fasilitas yang diberikan kepada
petani dan pelaku usaha, semakin baiknya sistem manajemen yang diterapkan
pelaku usaha, serta adanya penguatan kelembagaan agribisnis petani dan adanya
komoditas yang memiliki pasar yang cukup luas. Selain untuk memenuhi
sudah mendapat tempat di pasar internasional dan dapat dijadikan sebagai peluang
ekspor3 .
yang mengalami peningkatan sejak tahun 2003 sampai tahun 2006 terjadi pada
komoditas pisang, nenas, alpukat, jambu biji, mangga, manggis, dan jeruk.
Namun, pada beberapa komoditas lain seperti pepaya, rambutan, duku, durian,
semangka dan melon telah terjadi penurunan volume ekspor (Tabel 3). Kenyataan
masih tertinggal jauh di bawah Thailand. Pada tahun 2006, misalnya total ekspor
buah-buahan dan sayuran Thailand ke seluruh dunia mencapai nilai 1,5 milliar
3
Prospek dan tantangan ekspor buah dan sayuran di tiga Negara ASEAN: posisi Indonesia, Economic
Newsletter, CSIS, Juli, 2007
dollar sedangkan Indonesia hanya mencapai 249,16 juta dollar, namun masih di
oleh buah-buhan dari China. Pada tahun 2005 ekspor buah China mencapai 99,0
juta dollar dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 161,4 juta dollar yang berarti
4
Prospek dan tantangan ekspor buah dan sayuran di tiga Negara ASEAN: posisi Indonesia, Economic
Newsletter, CSIS, Juli, 2007
5
www.ristek.go.id. Berita Kegiatan Ristek-IPTEK voice:Peran Hortikultura. Tanggal 25 Oktober Pukul
18:00
Tabel 4. Negara Pengekspor Buah-buahan Tahun 2005-2006
yang diterapkan pemerintah telah membuat posisi perusahaan buah lokal semakin
terpuruk karena tidak mampu bersaing dengan buah impor6. Buah impor
mempunyai karakteristik mutu yang seragam dan shelf-life lebih lama, yang
menjadikan daya saingnya di pasar lebih besar. Para importir buah mendapatkan
pasokan buah dari luar negeri dengan memanfaatkan beberapa kelemahan atribut
buah tropik misalnya warna kurang menarik, ukuran tidak seragam, dan citarasa
secara serius dari semua pihak yang terkait. Masyarakat Indonesia yang lebih
6
www.media Indonesia.com. Kebijakan Impor Buah Dinilai Longgar. 24 September 2005.
menyukai buah impor dibandingkan buah lokal disebabkan faktor kualitas.7
beradaptasi agar dapat bertahan dan mampu bersaing di pasar internasional. Oleh
karena itu, perusahaan harus dapat merumuskan proritas strategi yang tepat dalam
Pasar global telah menyatukan pasar buah dalam arena persaingan bebas.
maupun dalam negeri untuk masuk ke pasar internasional. PT. Agroindo Usaha
Jaya merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang buah-
berorientasi ekspor.
7
Dodo Sarwanto, Statistik Impor 2002
buahan. Penurunan volume penjualan di PT. Agroindo Usaha Jaya yang cukup
Usaha Jaya adalah PT. Alindojaya Pratama dan PT. Kem Farm.
buah manggis, dimana pada tahun 2005 sebesar 75.312 kilogram menurun
menjadi 61.916 kilogram pada tahun 2006 dan 51.838 kilogram pada tahun 2007.
Begitu pula dengan volume ekspor buah rambutan yang cenderung berfluktuatif,
misalnya pada tahun 2005 sebesar 63.011 kilogram mengalami kenaikan menjadi
68.314 kilogram pada tahun 2006, namun mengalami penurunan lagi pada tahun
Tabel 5. Volume dan nilai ekspor buah pada PT. Agroindo Usaha Jaya tahun
2005 - 2007
No. Komoditi Volume Ekspor (Kilogram) Laju
Tahun Tahun Tahun Pertumbuhan
2005 2006 2007 (%) per tahun
1 Manggis 75.312 61.916 51.838 -17,03
2 Rambutan 63.011 68.314 64.218 1,21
3 Mangga 54.221 54.912 56.120 1,74
4 Salak 27.112 27.532 28.060 1,73
5 Buah lainnya (Pisang, 27.580 27.332 27.554 -0,04
Duku, Cempedak)
Total 247.236 240.006 227.790 -4,01
Sumber: PT. Agroindo Usaha Jaya, 2008
Bila hal ini dibiarkan, dikhawatirkan akan terjadi penurunan pada komoditas
buah-buahan yang lain seperti salak, pisang, duku cempedak dan lain-lain yang
telah mengalami kenaikan cukup konstan setiap tahunnya. Oleh sebab itu,
diperlukan strategi pemasaran yang tepat yang perlu dilakukan oleh PT. Agroindo
yang merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta analisis
faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh
perusahaan.
yang perlu diterapkan PT. Agroindo Usaha Jaya dalam meningkatkan volume
ancaman perusahaan?
kelemahan perusahaan?
3. Prioritas strategi apa yang dapat dijalankan perusahaan untuk bertahan dalam
ancaman perusahaan.
kelemahan perusahaan.
lingkungan perusahaan.
PT. Agroindo Usaha Jaya yaitu sebagai referensi dalam menentukan prioritas
strategi pemasaran ekspor buah-buahan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
tanaman hias, yang termasuk bahan pangan vital. Harjadi dalam Zulaeha (2000),
mineral yang berperan sebagai zat pembangun tubuh serta pengatur proses dalam
kebutuhan vitamin, serat, dan mineral untuk mengatur dan melindungi jaringan
tubuh. Harjadi (1989) dalam Zulaeha (2000) menyatakan bahwa ciri produk
hortikultura adalah :
1. Dipanen dan dimanfaatkan dalam keadaan segar dan bersifat mudah rusak
(perishable).
2. Mutu ditentukan oleh kandungan air, bukan oleh kandungan bahan kering (dry
matter).
3. Bersifat meruah (voluminous dan bulky), sehingga susah dan mahal dalam
pengangkutannya.
6. Dari segi gizi, produk hortikultura sebagai sumber vitamin dan mineral.
Menurut Rismunandar (1986), tanaman buah-buahan merupakan tanaman
yang dapat bertahan lebih dari dua tahun yang oleh orang diyakini sebagai sumber
kesegaran dari rasa dan aromanya, serta sebagai makanan yang bergizi. Buah
adalah bahan makanan yang kaya akan vitamin, mineral, lemak, protein, dan serat.
Selain itu setiap jenis buah memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri dalam hal
fruit (buah yang tumbuh pada daerah iklim sedang), subtropical fruit (buah yang
tumbuh pada daerah sub tropis), dan tropical fruit (buah yang tumbuh pada iklim
penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2004) mengenai analisis persepsi dan
buah manggis masih kurang diminati dibandingkan dengan buah lainnya, baik
nasional maupun impor, bahkan buah manggis menempati peringkat ketujuh yang
diprioritaskan konsumen diantara empat jenis buah nasional lainnya dan lima
0,1141) dan rata-rata jumlah pembelian manggis (koefisien + 0,050) dari standar
error (a) 5 persen. Ketersediaan buah merupakan faktor pertama yang
0,186), harga (bobot 0,152), atribut buah fisik (bobot 0,139) dan faktor anggaran
(0,126)
pada lokasi I (Kecamatan 2x11 Enam Lingkung) dan tiga pola pemasaran
terlibat adalah pedagang pengumpul tingkat desa (pengepul), pedagang antar kota
(PAK), pedagang besar (PB) dan pedagang pengecer (PP). Pola 1 relatif lebih
dominan dibandingkan pola dua dan tiga karena pertimbangan harga yang
diterima lebih tinggi dan proses pembayaran yang tunai. Hasil analisis marjin
kecil sebesar 48,132 persen (dari total harga akhir) dan farmer's share paling besar
mencapai 51,868 persen (dari total harga akhir). Berdasarkan hasil analisis marjin
(farmer's share), maka sistem pemasaran buah manggis dari kedua lokasi belum
efisien.
ekspor, nilai tukar rupiah, volume ekspor ke negara lain dan volume ekspor
99,23 persen, manggis 83,55 persen, mangga 32,78 persen dan rambutan 184
persen. Tetapi pada tahun 2004 ekspor beberapa buah-buahan tersebut kecuali
persen (mangga), dan 51,13 persen (rambutan). Pada tahun yang sama (2002-
2004) ekspor nenas menunjukkan perilaku yang cenderung menurun dengan rata-
rata penurunan sebesar 75,97 persen atau rata-rata sebesar 455.830 kg.
rupiah, volume ekspor ke negara lain dan volume ekspor periode sebelumnya)
terhadap volume ekspor. Sementara pada penelitian ini yaitu tentang Strategi
keputusan dan tindakan yang tepat8. Strategi juga merupakan tindakan potensial
kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang, khususnya untuk lima tahun, dan
oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat dari
dua unsur taktik pemasaran, yaitu : diferensiasi yang berkaitan dengan cara
bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Di dalamnya
8
http://allohomoraku.blogspot.com/2006/01/konsep-strategi-dalam-pemasaran
terdapat keputusan-keputusan pokok mengenai pemasaran produk yaitu target
strategi bisnis secara umum, tetapi juga merencanakan strategi bagi produknya.
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu unit bisnis
konsep penting dalam teori pemsaran. Bauran pemsaran adalah seperangkat alat
1. Produk
2. Harga
Unsur-unsur dari bauran harga adalah daftar harga, potongan harga, jangka
3. Distribusi
4. Promosi
internal dan eksternal perusahaan. Kedua faktor ini dapat mempengaruhi baik
(2004), tidak ada perusahaan yang sama kuat dalam semua fungsinya, sehinga
jelas memberikan dasar untuk menetapkan sasaran dan strategi. Sasaran dan
mengatasi kelemahan.
Salah satu cara yang paling sederhana untuk mengamati dan menganalisis
perusahaan.
Suatu misi bisnis merupakan dasar untuk menetapkan prioritas, strategi dan
organisasi dalam arti organisasi ingin menjadi apa dan siapa yang dilayaninya.
Sedangkan pernyataan visi lebih pada alas an untuk apa perusahaan melakukan
atau sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka panjang.
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang
3. Operasional
Fungsi produksi atau operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas
yang mengubah masukan menjadi barang dan jasa, yang berkaitan dengan input,
transformasi, dan output yang berbeda antar industri dan pasar. Operasi
kerja, modal, mesin, dan fasilitas menjadi barang jadi dan jasa. Lima fungsi
manajemen atau operasi dalam keputusan, yaitu proses, kapasitas, sediaan, tenaga
kerja dan mutu. Kekuatan dan kelemahan dalam lima fungsi produksi dapat
menjadi suatu penentu keberhasilan suatu usaha dalam merumuskan suatu strategi
(Sinaga, 2008).
4. Sumberdaya Manusia
5. Pemasaran
9
http://organisasi.org/pengertian-struktur-organisasi-serta-empat-elemen-di-dalamnya-ilmu-
pengetahuan-ekonomi-manajemen 2007
6. Keuangan
Robinson (1997) dalam Sinaga (2008), membagi faktor internal kunci ini
pendek, (2) Kemampuan mendapatkan modal jangka panjang dengan adanya rasio
utang modal, (3) Pertimbangan pajak, (4) Hubungan dengan pemilik, investor dan
pemegang saham, (4) Biaya masuk industri dan hambatan masuk, (5) Modal kerja,
(6) Pengendalian biaya yang efektif atas kemampuan menekan biaya, (7) Efisiensi
A. Lingkungan Makro
perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja
itu bersifat tidak dapat dikendalikan dan harus dipantau serta ditanggapi oleh
perusahaan. Dalam situasi global yang cepat berubah, perusahaan harus memantau
enam kekuatan utama yaitu demografi, ekonomi, alam/fisik, teknologi, politik dan
sosial.
1. Demografi
Kekuatan ekonomi makro pertama yang dipantau oleh pasar adalah populasi,
karena oranglah yang membentuk pasar. Pemasar sangat tertarik pada ukuran dan
tingkat pertumbuhan penduduk dalam kota, wilayah, dan negara yang berbeda;
distribusi umur dan bauran etnis (suku); tingkat pendidikan; pola rumah tangga;
mempengaruhi industrinya.
3. Alam (Fisik)
Lingkungan alam merupakan sumberdaya perusahaan yang dibutuhkan
dalam lingkungan alam yaitu : kekurangan bahan baku, biaya energi yang
meningkat, tingkat populasi yang meningkat, dan peran pemerintah yang berubah
(Kotler, 2004).
4. Teknologi
Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus
baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik
5. Politik
Arah dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan penting
6. Sosial Budaya
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan,
nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan ekstern perusahaan.
Kekuatan sosial bersifat dinamik dan selalu berubah sebagai akibat upaya orang
B. Lingkungan Mikro
1. Pelanggan
Pelanggan adalah individu dan rumah tangga yang membeli produk dan jasa
2. Pesaing
Pesaing suatu perusahaan bila dilihat dari sudut pandang industri dan sudut
memantau strategi pesaingnya secara terus menerus agar dapat terus bertahan di
pasar
3. Perantara Pemasaran
tersebut dalam promosi, penjualan, dan distribusi produknya pada pembeli akhir.
Peran pasar perantara ini sangat besar bagi perusahaan untuk dapat menyediakan
4. Pemasok
yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaingnya untuk memproduksi barang
strategi yang diterapkan oleh perusahaan untuk tetap berjalan dalam kualitas dan
keputusan yang dapat dipakai untuk semua ukuran dan tipe organisasi dan dapat
2004). Tahap pertama disebut tahap input (matrik IFE dan EFE) dan IE, tahap
kedua disebut tahap pencocokan (matriks SWOT) dan tahap ketiga disebut tahap
strategi
pembobotan dan penilaian yang tepat. Salah satu teknik dalam perumusan strategi
pada tahap input adalah dengan analisis Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan
(IFE) merupakan tahap akhir dari analisis lingkungan internal perusahaan yang
dari analisis lingkungan eksternal perusahaan yang berupa peluang dan ancaman
diperoleh dari perpaduan antara posisi strategi faktor internal dan posisi strategi
faktor eksternal. Strategi faktor internal untuk melihat posisi perusahaan dari
profit, maupun kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan
atau jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat
meningkatkan profit.
2. Penetrasi Pasar
Strategi ini berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang
sudah ada di pasar yang sudah ada lewat usaha pemasaran yang lebih gencar.
3. Pengembangan Pasar
4. Pengembangan produk
5. Integrasi ke Belakang
Strategi ini mencari kepemilikan atau kendali lebih besar pada perusahaan
pemasok.
6. Integrasi ke Depan
mencocokkan antara kekuatan dan kelemahan dari faktor internal dan peluang dan
ancaman dari faktor eksternal. Alat analisis yang digunakan adalah matriks
pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan
yang diperoleh pada tahap input dan tahap pencocokan, digunakan dalam tahap
eksternal. Analisis matriks QSPM dirancang untuk mendapatkan daya tarik relatif
dari tindakan alternatif yang layak. Teknik ini secara sasaran menunjukkan
strategi alternatif mana yang terbaik. Sifat positif yang lain dari QSPM adalah
bahwa strategi yang dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan dan tidak
ada batasan untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau diperiksa sekaligus.
(David, 2004).
salah satu kegiatan penting dari sebuah aktifitas perusahaan. Keberhasilan suatu
perusahaan dalam menjalankan aktifitas usahanya dapat diukur dari sejauh mana
sedangkan konsumen menginginkan mutu yang baik dengan harga yang murah,
untuk itu diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Dalam melakukan strategi
pemasaran maka perusahaan harus dapat melihat kondisi lingkungan eksternal dan
kondisi lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman yang terdiri dari
Berdasarkan hasil matriks EFI dan EFE selanjutnya dianalisis dengan matriks
SWOT tujuan analisis ini adalah untuk memperoleh alternatif strategi yang akan
dilakukan perusahaan. Hasil matriks EFI dan EFE juga digunakan untuk analisis
IE. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan strategi bisnis yang lebih
matriks QSPM, analisis ini ditujukan untuk mendapatkan prioritas strategi yang
akan digunakan oleh perusahaan, hal ini diperoleh melalui perpaduan antara
matrik IE dan matrik SWOT. Nilai TAS yang paling tinggi adalah alternatif
Lingkungan Perusahaan
kondisi internal dan eksternal yang dihadapi oleh PT. Agroindo Usaha Jaya
Pengambilan data akan dilakukan pada bulan Oktober 2008 sampai bulan
Desember 2008.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
yaitu tahap pertama untuk identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal
pemberian rating terhadap faktor internal dan faktor eksternal hasil dari
identifikasi dan ketiga adalah pemberian kuesioner untuk tahap keputusan yaitu
tahap pemilihan strategi. Pada tahap ini responden yang mengisi kuesioner adalah
faktor strategis internal dan eksternal yang telah dirumuskan bersama pihak
Xi
ai = n
X
i =1
i
Keterangan :
ai = Bobot variabel ke-i
Xi = Nilai variabel ke-i
i = 1, 2, 3, ....., n
n = Jumlah variabel
Sumber: Rangkuti, 2004
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membentuk matrik IFE dan EFE
skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Pembobotan
perusahaan. Total bobot yang yang diberikan harus sama dengan satu.
yang sedang, 3= kekuatan yang besar, 4= kekuatan yang sangat besar. Untuk
Sedangkan untuk matriks EFE untuk faktor peluang yang bersifat positif yaitu
peluang sangat tinggi. Untuk faktor ancaman yang bersifat negatif merupakan
5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom empat, untuk memperoleh total skor
utama dalam berbagai bidang fungsional dalam suatu usaha. Matriks ini juga
bidang-bidang.
Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE yang
diberi bobot pada sumbu X dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu Y.
Dari total nilai yang dibobot dari setiap divisi dapat disusun matriks IE pada
tingkat korporasi.
Pada sumbu X matriks IE, total nilai IFE yang dibobot dari 1,0 sampai 1,99
menunjukkan posisi internal yang lemah; nilai 2,0 Sampai 2,99 dianggap sedang;
sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap kuat. Demikian pula pada sumbu Y,
total nilai EFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 dianggap rendah; nilai 2,0
sampai 2,99 dianggap sedang, sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi.
Matriks IE dibagi menjadi sembilan sel, yaitu sel I, II, dan IV adalah tumbuh
bina. Strategi yang tepat diterapkan adalah strategi intensif (penetrasi pasar,
belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horisontal). Sel III, V dan VII adalah
dua strategi yang terbanyak dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini. Sel VI, VIII, dan
IX adalah panen atau divestasi. Total nilai IFE dan EFE dikombinasikan dalam
sembilan sel, sehingga dapat diketahui strategi bisnis perusahaan. Organisasi yang
sukses dapat mencapai portopolio bisnis yang diposisikan di sekitar sel I dalam
matriks IE.
Skor IFE
Kuat 3.0 Rata-rata 2.0 Lemah 1.0
I II III
IV V VI
VII VIII IX
Matriks SWOT diperoleh dari hasil identifikasi Matriks IFE dan Matriks
adalah alat yang dapat menyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi.
Mengevaluasi alternatif strategi secara objektif dan dengan penilaian intuitif yang
baik berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan ekternal yang telah
membuat daftar peluang dan ancaman dari faktor eksternal serta kekuatan dan
ini identik dengan bobot yang ada pada matriks IFE dan matrik EFE.
agak menarik, 3= cukup menarik dan 4= sangat menarik. Jika faktor yang
4. Hitung total nilai daya tarik, dengan mengalikan bobot dengan nilai AS.
Score, nilai total tertinggi merupakan strategi yang lebih menarik dan paling
baik.
PT. Agroindo Usaha Jaya resmi didirikan pada tanggal 17 Oktober 1991,
perusahaan ini didirikan oleh 3 (tiga) orang pemegang saham yang salah satunya
adalah Saleh Husein Baagil. Sampai sekarang masih menjadi karyawan dan juga
tersebut antara lain: Saleh Husein Baagil, Muhammad Garamah, dan Zaky
Abdurrahman. PT. Agroindo Usaha Jaya memulai usahanya dengan modal awal
sebesar Rp 200.000.000,-.
Sejak awal berdirinya, PT. Agroindo Usaha Jaya bergerak dalam bidang
Jaya memutuskan untuk bergerak di bidang ekspor saja karena dirasa paling
menguntungkan.
kantor pertama bertempat di Jl. Cililitan Kecil I, Jakarta Timur, kemudian pindah
ke Jl. Danau Bawah I No.22-A daerah Bendungan Hilir di Jakarta Pusat, setelah
itu berpindah tempat lagi di Gg. Halimah daerah Kebayoran Lama, sampai
PT. Agroindo Usaha Jaya didirikan dihadapan notaris Anis Husein Abdat,
SH berdasarkan akta tertanggal 17 Oktober 1991 dan baru disahkan pada tanggal
31 Oktober 1991 No.55, adapun surat-surat yang telah dimiliki oleh perusahaan
tersebut adalah:
Ulujami.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari pihak Kantor Pelayanan Pajak
karena itu perusahaan harus mengubah surat-surat yang telah dimiliki yakni:
Hortikultura sejak tahun 2003. Setiap tiga bulan pihak BPEN melakukan
Perusahaan ini mempunyai kapasitas ekspor 250-300 ton per tahun dengan Negara
tujuan ekspor Timur Tengah yaitu Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qattar dan
1. Komisaris
yang telah dibuat oleh direktur atas kesepakatan bersama dan mengadakan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setiap satu tahun sekali untuk
dilaksanakan.
2. Direktur
3. Manajer Ekspor
a. Bagian Pembelian
b. Bagian Gudang
c. Bagian Lapangan
4. Manajer Accounting
pengemasan dan pemberian gaji untuk karyawan tetap dan tidak tetap.
b. Administrasi
terima.
c. Pembukuan
laporan keuangan.
Berikut ini adalah struktur organisasi PT Agroindo Usaha Jaya dapat di lihat pada
Gambar 4. Komisaris
Direktur
Buruh Buruh
Tetap Lepas
Tenaga kerja tetap merupakan karyawan yang bekerja sebagai staff atau
tugasnya, karyawan tetap bekerja selama enam hari dalam satu minggu, yaitu
dimulai dari hari senin hingga sabtu, dengan jam kerja dimulai dari pukul 08.00-
16.00 WIB dan diselingi dengan istirahat pada pukul 12.00-13.00 WIB. Khusus
pada hari Jum'at jam istirahat dimulai pukul 11.30-13.00 WIB. Perusahaan
memberikan gaji tenaga kerja tetap dihitung berdasarkan jabatan yang diberikan
Tenaga kerja tidak tetap terbagi menjadi dua, yaitu buruh tetap dan buruh
lepas. Buruh tetap berjumlah 15 orang yang bertugas menangani jalannya kegiatan
dilakukan di dalam atau pun di luar Jakarta secara bergiliran. Sedangkan buruh
lepas berjumlah lebih dari 30 orang yang bertugas membantu dalam proses
penyortiran dan pengemasan baik yang dilakukan di dalam atau pun di luar
Jakarta. Buruh tetap seluruhnya merupakan laki-laki dan bekerja di tempat gudang
di Jakarta biasanya berasal dari orang-orang yang bertempat tinggal dekat dengan
lokasi sekitar gudang perusahaan. Sebagian besar merupakan ibu-ibu yang masih
sifat pekerjaannya yang tidak begitu berat dan sulit. Sudah menjadi wewenang
perusahaan untuk mengatur dan menentukan jumlah buruh lepas yang selalu
berubah dan disesuaikan dengan jumlah buah-buahan yang harus disortir dan
dikemas sesuai permintaan importir agar segera dikirim sesuai dengan jadwal
pengiriman yang sudah disepakati. Upah buruh lepas yang berada di luar Jakarta
dilakukan dan dihitung berdasarkan jumlah jam kerja. Lain halnya dengan buruh
lepas yang berada di Jakarta, upah yang dibayarkan oleh perusahaan diberikan
jumlah sedikit.
PT Agroindo Usaha Jaya juga mengajukan syarat jual beli kepada para
pemasok sebagai berikut; Waktu pasokan yang tepat, biaya transportasi dari
karena perusahaan sangat menjaga kualitas. Sortasi atau grading dilakukan oleh
sortasi adalah :
penampilan
perlindungan konsumen.
selain itu PT Agroindo Usaha Jaya juga mulai merambah negara-negara di Eropa
perusahaan importir yang telah menjadi pelanggan seperti, Arab Saudi (Abu
Jaber, Azis Salim, Almazrui, Jadallah), Uni Emirat Arab (Farhana, Barakat),
dengan pesanan (order) dari pelanggan melalui telepon atau faksimili. Umumnya
pemesanan berdasarkan nama pemesan, lokasi, jenis buah, kualitas buah dan
volume pemesanan.
masing kontainer 1-1,5 ton. Kontainer dan pesawat terbang adalah merupakan alat
pada umumnya adalah Telex Transfer dikarenakan sistem ini paling sederhana,
tidak harus mendepositkan uangnya ke bank dan birokrasinya tidak terlalu rumit
sehingga tidak terlalu banyak biaya administrasi yang harus dikeluarkan oleh
luar negeri, maka pembayaran ekspor dinyatakan dalam bentuk valuta asing
4. Setelah dievaluasi dan Telex Transfer sudah keluar dari pihak importir, pihak
pengangkutan (freight).
barang yang akan diekspor seperti jenis, volume, ukuran, mutu, dsb
VI. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
yaitu misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan sumberdaya perusahaan.
pengelolaan perusahaan oleh tim yang memiliki tanggung jawab yang tinggi, dan
pembangunan nasional. Misi tersebut didasari pada visi perusahaan yang ingin
menguasai pasar buah internasional, secara total terjun ke dalam bisnis buah lokal,
olahan.
unit bisnis yang mampu memasarkan buah lokal ke pasar internasional secara
perusahaan.
6.1.1.2 Struktur Organisasi
tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam badan usaha
dalam mencapai suatu tujuan. PT. Agroindo Usaha Jaya dipimpin oleh seorang
dan Manajer Keuangan. Struktur organisasi PT. Agroindo Usaha Jaya berbentuk
untuk memperoleh produk yang akan dijual, karena perusahaan hanya sebagai
eksportir. Buah-buahan yang disediakan oleh PT. Agroindo Usaha Jaya adalah
buah lokal, produk unggulan dari PT. Agroindo Usaha Jaya adalah rambutan dan
manggis. Rambutan dan manggis merupakan salah satu buah yang sifatnya
memperoleh buah-buahan lokal segar yang akan dipasarkan melalui tiga sumber
pemasok, yaitu petani, pedagang dan pasar induk. Alur pengadaan barang sebagai
berikut :
- Petani Gudang :
- Pedagang - Sortasi
- Pasar Induk - Grading (Pengkelasan)
- Pengemasan
adalah :
Konsep pengadaan buah PT. Agroindo Usaha Jaya didasarkan pada pesanan
pelanggan, sehingga mulai dari proses pemetikan buah, sortasi, pengemasan dan
pengiriman hanya dilakukan dalam satu hari, hal ini dikarenakan untuk menjaga
Apabila jarak antara pemasok dan gudang terlalu jauh dan tidak
memungkinkan untuk dikirim ke gudang dalam waktu satu hari, maka proses
dengan diawasi oleh beberapa staf lapangan. Hal tersebut dapat dilakukan apabila
jarak antara pemasok dengan bandar udara (airport) lebih dekat dibandingkan
Dalam bisnis buah sistem pengadaan yang pasti itu tidak ada, karena system
pengadaan dalam bisnis ini sangat tergantung pada banyak faktor antara lain
adalah faktor alam. Oleh karena itu dalam penyusunan rencana dalam bagian ini
sangat diperlukan serta usaha pengecekan ulang ke pihak petani dan pemasok agar
kontinyuitas tetap terjaga. Pada awal menjalin hubungan kerja, PT. Agroindo
pemasok ke gudang adalah truk dengan segala biaya ditanggung pihak pemasok
sampai ke gudang. Waktu pengiriman barang dari pemasok biasanya pagi hari
sampai digudang. Sehingga barang tidak terlalu lama di gudang, karena setelah itu
Untuk saat ini kapasitas pengadaan perusahaan dirasakan belum optimal, hal ini
didasarkan pada masih adanya pesanan yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak
Tenaga kerja yang ada pada perusahaan mempunyai latar belakang yang
berbeda-beda baik dalam hal pendidikan, usia, dan jenis kelamin. Rata-rata tenaga
kerja yang ada pada perusahaan berpendidikan SMP dan SMU Karyawan hanya
paling dominan yakni sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 41,7 persen
Agroindo Usaha Jaya memiliki sebaran yang berkisar antara 20 tahun sampai
lebih dari 40 tahun, terlihat bahwa sebaran usia yang terbanyak adalah terdapat
pada umur 31-40 tahun yaitu sebanyak 12 orang dengan persentase 50 persen.
Tabel 11. Pendidikan, Usia, dan Jenis Kelamin Tenaga Kerja PT Agroindo
Usaha Jaya
Kategori Jumlah Persentase (%)
Pendidikan
SD 4 16,7
SMP 10 41,7
SMU 7 29,16
Universitas 3 12,5
Total 24 100
Usia
20-25 3 12,5
26-30 6 25
31-40 12 50
> 40 3 12,5
Total 24 100
Jenis Kelamin
Pria 13 54,17
Wanita 11 45,83
Total 24 100
Sumber : PT Agroindo Usaha Jaya, 2007
Jenis kelamin pria lebih mendominasi yakni sebanyak 13 orang dengan persentase
oleh pria. Tenaga kerja perusahaan terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja
lepas. Tenaga kerja tetap terdiri dari 12 orang, 4 orang tenaga kerja kantor, 8
tenaga kerja di gudang. Jumlah tenaga kerja tidak tetap berfluktuasi maksimum 25
orang.
6.1.1.5 Pemasaran
meninjau strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan. Ada
empat komponen strategi bauran pemasaran yang akan diidentifikasi yaitu produk,
A. Produk
Menurut Kotler (2002), produk merupakan unsur penting dalam bauran
pemasaran. Bauran produk adalah rangkaian semua produk dan unit produk yang
Agroindo Usaha Jaya adalah manggis dan rambutan. Dalam strategi produk PT
Agroindo Usaha Jaya melakukan pengemasan sesuai dengan kondisi produk dan
permintaan pelanggan.
dengan mutu terjamin, mulai dari penampilan fisik, rasa dan ketahanan buah yang
cukup baik. Mutu buah sangat tergantung pasokan petani yang sangat tergantung
pada musim.
Perusahaan sangat menjaga kualitas buahnya agar selalu terjaga, maka hal
tersebut tidak terlepas dari sistem pengawasan mutu yang dilakukan perusahaan.
PT Agroindo Usaha Jaya melakukan seleksi yang ketat terhadap buah yang akan
dikirim mulai dari kebun petani dengan mengirimkan staf lapangan. Seleksi yang
dilakukan berdasarkan standar mutu yang dimiliki perusahaan, apabila buah yang
tidak sesuai dengan standar perusahaan maka tidak akan dibeli. Standar mutu
buah-buahan PT Agroindo Usaha Jaya dapat dilihat pada Lampiran 2. Kegiatan
gudang oleh staf gudang yang meliputi kegiatan pengelompokkan buah sesuai
Tabel 12. Daerah Asal Buah-buahan PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta
Buah-buahan segar yang dikirim oleh pemasok yang baru sampai di gudang
langsung dikerjakan oleh para buruh gudang untuk dikemas. Buah langsung
diproses dalam satu hari karena daya tahan buah tidak lama. Kulit buah harus
bebas dari kotoran, bekas gigitan serangga atau penyakit kerusakan fisik. Sortasi
buah dilakukan berdasarkan ukuran dan kualitas fisik. Setelah itu buah dicuci
kerusakan mekanis.
Ukuran kemasan dibuat sesuai berat dan kelas buah supaya tidak berdesakan
menggunakan foam tray, plastic wrapping film atau polynet (jaring). Kotak karton
yang biasa digunakan adalah kotak karton bergelombang standar yang sesuai
dengan ukuran dan jenis buah. Setiap karton diberikan stiker/merek, hal ini
B. Harga
keuntungan sebesar 20 -30 persen dari harga jual. Selain itu dalam penetapan
buah ditentukan oleh manajer ekspor dengan koordinasi kepada direktur utama.
Daftar harga jual yang berlaku dari bulan Juli - Agustus untuk beberapa jenis buah
yang ditawarkan PT Agroindo Usaha Jaya dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Daftar Harga Jual Beberapa Jenis Buah PT Agroindo Usaha Jaya
Periode Juli-Agustus 2007
No Jenis Buah Harga (US$/Kg)
1 Rambutan 3,80
2 Manggis 4,00
3 Mangga Kidang 2,87
4 Mangga Gedong 3,18
5 Salak 5,40
6 Pisang ( ss*) 2,80
7 Duku 2,80
8 Cempedak 2,85
Sumber : Manajer Ekspor PT. Agroindo Usaha Jaya
Keterangan : *ss = sisir, satuan untuk pisang
Nilai kurs : 1 US$ = Rp.10.000,-
Harga yang berlaku pada industri buah berdasarkan mekanisme pasar, jika
permintaan meningkat maka harga jual juga meningkat dan sebaliknya. Dalam
C. Tempat (Distribusi)
Usaha Jaya sampai ke negara tujuan. Biaya yang menjadi tanggungan penjual
adalah : biaya transportasi dari gudang sampai ke bandara, biaya gudang dan
barang), biaya dokumen di bandara. Rincian alur dokumen dan barang ekspor
7 8
Importir Bank Pelaksana
Impor
Perusahaan 1 2
Penerangan 9
6 10
PT. Agroindo Usaha Jaya Bank Pelaksana
(Eksportir) 4 Impor
3
5
Keterangan :
penawaran.
Jakarta.
pengangkutan.
6. Jika buah yang akan diekspor siap dikirim dan dokumen-dokumen ekspor
yaitu tanda bukti bahwa barang sudah diterima di gudang dan siap untuk
dikirim.
ditunjuknya.
uang tersebut akan ditransfer dari bank pelaksana impor ke bank pelaksana
ekspor.
10. Pencairan uang di bank dapat dilakukan dengan membawa dokumen ekspor
seperti:
b. Packing List (daftar kemasan) adalah daftar berat yang menyatakan jumlah
C. Promosi
menyurat, telepon, faximile atau bahkan bertemu langsung dengan calon pembeli.
Promosi lain yang dilakukan oleh PT Agroindo Usaha Jaya dalam memperluas
Pengawas Ekspor Nasional), promosi juga dilakukan dengan cara memasang iklan
6.1.1.6 Keuangan
dimana modalnya berasal dari tiga orang pemegang saham sekaligus sebagai
pemilik. Modal awal pendirian PT Agroindo Usaha Jaya adalah sebesar Rp 300
juta. Modal sendiri inilah yang merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki
usaha.
Kondisi keuangan perusahaan berada pada kondisi yang baik, hal ini
panjangnya.
faktor yang berada di luar lingkungan PT Agroindo Usaha Jaya yang tidak dapat
yaitu AFTA (Asean Free Trade Area) yang merupakan wujud dari kesepakatan
dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar
regional bagi 500 juta penduduknya. AFTA dapat menjadi peluang bagi
maupun subtropik, dapat dilihat pada Tabel 14. Buah merupakan salah satu
sebagai eksportir tidak melakukan usaha budidaya. Tetapi kondisi alam akan
berpengaruh terhadap ketersediaan dan kualitas buah yang akan dijual oleh
perusahaan.
Lingkungan teknologi terus mengalami perubahan, oleh karena itu pemasar harus
lebih peka terhadap perubahan teknologi yang terjadi agar dapat bersaing dengan
Usaha Jaya.
melakukan kegiatan pemasaran. Saat ini komunikasi tidak hanya bisa dilakukan
lewat telepon kantor, tetapi sudah ada teknologi telepon selular, E-mail, dan
dan pemasok.
dapat berjalan dengan cepat dan menjangkau pasar yang lebih luas, dengan
buah banyak dibutuhkan oleh manusia. Dalam pola konsumsi pangan Indonesia,
buah merupakan bahan pangan pelengkap dan dapat diolah menjadi minuman
(juice). Buah banyak mengandung vitamin dan zat-zat yang penting bagi
kesehatan tubuh serta kelebihan berupa rasa dan aroma yang spesifik membuat
komoditi ini selalu dibutuhkan oleh manusia. Standar yang ditetapkan oleh FAO
(Food and Agricultural Organization) untuk konsumsi buah yaitu 65,75 kilogram
memiliki mobilitas yang tinggi. Hal ini berpengaruh pada pola makan mereka,
gizi yang rendah dan tinggi kandungan lemaknya. Sehingga muncul berbagai
penyakit seperti jantung, kanker, dan darah tinggi. Hal itu disebabkan pola makan
yang tidak sehat, kurang serat, mineral dan terlalu banyak mengkonsumsi lemak.
Dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi, maka perubahan dan kesadaran
serat, mineral dan zat-zat penting lainnya dapat diperoleh dari sayuran dan buah-
buahan. Hal ini merupakan peluang bagi pelaku agribisnis untuk meningkatkan
dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi sektor pertanian nasional. Kondisi
politik Indonesia yang tidak menentu saat ini dapat menjadi ancaman bagi
Indonesia.
Keadaan politik yang tidak stabil akan menyebabkan ancaman pada nilai
tukar rupiah yang tidak stabil dan berdampak juga pada penurunan nilai investasi
dan penanaman modal di dalam negeri. Politik yang tidak stabil merupakan satu
penghambat dalam dunia industri, baik yang bergerak disektor produksi, jasa
atau kelas produk yang merupakan subsitusi dekat satu sama lain (Kotler, 2002).
Sifat dan derajat persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan
Daya tarik suatu industri bagi pesaing baru tergantung pada tingginya
hambatan masuk dan keluar, serta pada reaksi dari peserta persaingan yang sudah
cukup baik, hal ini ditandai dengan meningkatnya permintaan masyarakat dunia
akan buah, hal ini merupakan suatu daya tarik bagi investor untuk menanamkan
dananya di sektor ini. Pesaing baru yang merupakan ancaman bagi PT Agroindo
negara lain yang memiliki jaringan pemasaran yang lebih luas dengan kualitas dan
tetapi hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi karena memiliki pasar masing-
Taiwan.
dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas dan kuantitas barang serta jasa
yang dijualnya. Pemasok cenderung menjadi kuat jika jumlah mereka sedikit,
tetapi dengan sedikit produk yang dipasok merupakan kekuatan tawar yang
penting bagi pemasok. Usaha terbaik adalah bekerjasama yang baik dengan
segar lokal sangat banyak dan buah segar merupakan produk yang kurang
menjadi lebih terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah banyak, produk tersebut
tidak terdifferensiasi atau bersifat standar, pembeli menerima laba yang rendah
dan pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik. Usaha yang
membedakan antara produk perusahaan yang satu dengan yang lain walaupun
Pada industri buah segar ancaman produk substitusi antara lain adalah
minuman sari buah, buah kaleng dan minuman berserat. Dari segi manfaat semua
produk tersebut menawarkan manfaat yang sama yaitu sebagai sumber vitamin
dan serat bagi tubuh. Kelebihan dari produk subtitusi adalah dari segi kualitas
produk-produk tersebut memiliki masa simpan yang lebih lama dari buah segar,
rasa hampir tidak berbeda dengan buah segar dan siap diolah serta lebih praktis
yang tidak dimiliki oleh produk-produk substitusi tersebut, antara lain adalah
sifatnya yang alami bebas dari bahan-bahan kimia yang mungkin berdampak
buruk bagi kesehatan, kandungan vitaminnya lebih banyak, rasa dan aromanya
masih asli, yang untuk sebagian pelanggan mengkonsumsi buah karena rasa dan
relatif rendah.
dan perang iklan, sehingga akan menjadi sangat mahal bagi perusahaan untuk
bersaing (Jauch & Glueck, 1992 dalam Sunarti, 2004). Struktur pasar buah berada
pada struktur pasar persaingan sempurna, dimana industri terdiri atas banyak
perusahaan terdiri dari misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan
Cempedak, hal ini menjadi kekuatan perusahaan karena tidak semua buah-buahan
ada sepanjang musim. Yang menjadi produk unggulan dari PT. Agroindo Usaha
Jaya adalah rambutan dan manggis. Rambutan dan manggis merupakan salah satu
buah yang sifatnya sepanjang musim, sehingga untuk kontinyuitas produk ini
kekuatan dari PT. Agroindo Usaha Jaya hal ini dapat dilihat dari proses pengadaan
buah di perusahaan ini, dalam kegiatan ini dilakukan sortasi & grading, namun
buah dalam keadaan segar tidak bertahan lama. Dalam kegiatan pendistribusian
PT. Agroindo Usaha Jaya sangat menekankan kepada pemasok dalam hal
dimana modalnya berasal dari tiga orang pemegang saham sekaligus sebagai
pemilik. Modal sendiri inilah yang merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki
usaha.
mekanisme pasar, jika permintaan meningkat maka harga jual juga meningkat dan
harga yang kompetitif. Perang harga sering terjadi diantara pesaingnya, dan
apabila terjadi perang harga perusahaan harus siap untuk menanggung kerugian.
didasarkan pada masih adanya pesanan yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak
menampung buah-buahan juga kurang memadai, hal ini dilihat dari daya tampung
gudang yang terkadang tidak dapat menampung buah-buahan dari para pemasok.
yang dimiliki oleh PT Agroindo Usaha Jaya yang berkaitan dengan pemasaraan
Faktor-faktor Internal
Kekuatan Kelemahan
A. Kualitas produk yang bermutu H. Tidak memiliki kebun sendiri
B. Ketepatan waktu dalam I. Buah dalam bentuk segar tidak
pendistribusian tahan lama
C. Buah yang ditawarkan beragam J. Kondisi gudang kurang memadai
D. Modal sendiri K. Kurangnya promosi
E. Pengalaman dibidang ekspor L. Kapasitas pengadaan buah kurang
cukup lama optimal.
F. Harga yang kompetitif
G. Kemitraan dengan pemasok baik.
yang harus dihadapi oleh perusahaan. Faktor-faktor eksternal ini terdiri dari
kesadaran masyarakat dunia akan gizi dan kesehatan, secara langsung akan
(Asean Free Trade Area) menjadi peluang bagi perusahaan untuk memperluas
Tengah dan Eropa, dengan jelasnya negara tujuan ekspor tersebut menjadi
cukup banyak, hal ini merupakan suatu ancaman bagi perusahaan karena
Nilai inflasi yang tinggi merupakan ancaman yang kuat bagi PT Agroindo
Usaha Jaya karena hal ini berpengaruh pada kenaikan harga bahan bakar minyak
kurang stabilnya politik dan keamanan dalam negeri yang berpengaruh ancaman
pada nilai tukar rupiah yang tidak stabil dan berdampak juga pada penurunan nilai
investasi dan penanaman modal di dalam negeri, hal ini juga berpengaruh
terhadap aktivitas PT. Agroindo Usaha Jaya yaitu kurangnya kepercayaan pembeli
perusahaan adalah adanya kebijakan tarif ekspor yang saat ini meningkat menjadi
10% yang sebelumnya sebesar 3%, hal ini akan meningkatkan biaya ekspor
10
www.depkeu.go.id
VII. PERUMUSAN ALTERNATIF STRATEGI
Analisis matriks IFE merupakan hasil dari identifikasi faktor internal berupa
Agroindo Usaha Jaya. Penentuan nilai dan bobot dengan menggunakan metode
lebih tinggi. Indikator harga yang kompetitif mempunyai nilai rating 3.800,
mempunyai nilai rating 4,0 ini merupakan indikator yang paling penting dalam
Total skor rata-rata untuk matriks IFE adalah 2,680. Hal ini menunjukan
yaitu 2,50. Ini berarti PT Agroindo Usaha Jaya mempunyai kekuatan yang besar
matriks EFE adalah tiga orang. Penilaian bobot dilakukan dengan cara mencari
rata-rata nilai bobot dari ketiga responden yang mengisi kuisioner, begitu juga
dalam menentukan nilai rating dilakukan dengan cara mencari rata-rata nilai
rating dari ketiga responden. Hasil analisis matriks EFE dapat dilihat pada Tabel
18.
menjadi peluang terbesar PT Agroindo Usaha Jaya yang ditunjukan dengan nilai
kesadaran masyarakat dunia akan gizi dan kesehatan dan peningkatan jumlah
produksi dengan nilai rating 3,0 juga merupakan peluang bagi perusahaan.
Hasil identifikasi faktor eksternal berupa ancaman bagi PT Agroindo
Usaha Jaya ada beberapa faktor yaitu yang terbesar adalah adanya kebijakan tarif
ekspor yang ditunjukan dengan nilai rating tertinggi yaitu 4,0 dan kenaikan harga
BBM juga merupakan ancaman bagi PT Agroindo Usaha Jaya ditunjukan dengan
nilai rating 3,4. Total skor rata-rata untuk matriks EFE adalah 2,970 yang berada
diatas rata-rata sebesar 2,50. Total skor rata-rata 2,970 memperlihatkan bahwa
perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan
Matriks IE diperoleh dari hasil penggabungan matriks IFE dan EFE. Dari
hasil analisis matriks IE ini maka dapat diketahui posisi PT. AIJ. Berdasarkan
nilai total skor dari matrik IFE sebesar 2,680 yang menggambarkan bahwa
kondisi rata-rata. Pada matriks EFE memiliki total skor sebesar 2,970, yang
menggambarkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghadapi peluang dan
Skor IFE
2,680
I II III
2,970
IV V VI
VII VIII IX
faktor internal dan eksternal, maka penempatan PT. Agorindo Usaha Jaya berada
pada kuadran V. Posisi pada kuadran ini termasuk dalam Pertahankan dan
Pelihara dan strategi yang paling sesuai digunakan pada posisi ini adalah
pangsa pasar untuk produk yang sudah ada di pasar melalui usaha yang lebih
gencar. Peningkatan pangsa pasar ini dapat dilakukan dengan menjangkau pasar-
terdapat dalam analisis internal dan eksternal dalam upaya pengembangan ekspor
PT. Agroindo Usaha Jaya dapat disusun beberapa alternatif strategi dengan cara
memindahkan hasil analisis data matriks IFE dan EFE ke dalam matriks SWOT.
diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu strategi S-O, strategi S-T, Strategi W-
O, dan strategi W-T. Hasil analisis matriks SWOT PT Agroindo Usaha Jaya dapat
berikut :
memiliki Negara tujuan ekspor yang jelas yaitu Timur Tengah dan Eropa.
(S1,S2,S5-O6).
Indonesia (S5,S7-O1,O2,O3,O4).
petani buah dapat menjadi keunggulan bagi PT Agroindo Usaha Jaya dalam
dan Melengkapi fasilitas gudang dengan cold storage (lemari pendingin). Dengan
penyimpanannya di gudang, oleh karena itu agar daya simpan buah bisa lebih
tentang keunggulan buah lokal dari Indonesia. ancaman yang dihadapi perusahaan
tidak hanya perusahaan pesaing dalam negeri tetapi pesaing dari Negara-negara
lain. Dengan melakukan promosi kepada masyakarat dunia bahwa buah Indonesia
tidak kalah dengan buah dari negara lain, perusahaan dapat mempertahankan
Tahap ini merupakan tahap ketiga dari perumusan strategi. Proses pemilihan
prioritas strategi dilakukan oleh direktur yang sekaligus bertanggung jawab dalam
memiliki Negara tujuan ekspor yang jelas yaitu Timur Tengah dan Eropa.
Indonesia.
peluang adanya pasar global. Untuk pengembangan pasar luar negari bisa
petani buah dapat menjadi keunggulan bagi PT Agroindo Usaha Jaya dalam
sifat mudah rusak dalam penyimpanannya di gudang, oleh karena itu agar
daya simpan buah bisa lebih lama diperlukan fasilitas yang dapat mendukung.
promosi kepada masyakarat dunia bahwa buah Indonesia tidak kalah dengan
buah dari negara lain, perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasar bahkan
dari masing-masing faktor dengan nilai daya tarik (attractive score) dihasilkan
total nilai daya tarik (total attractive score) yang dapat dilihat pada Lampiran.
Sehingga dihasilkan alternatif strategi yang dipilih adalah strategi satu yaitu
produk yang bermutu, ketepatan waktu dalam pendistribusian dan harga yang
kompetitif dengan nilai Total Attractive Score (TAS) sebesar 6,600. Alternatif
strategi yang terakhir dipilih adalah strategi nomor empat yaitu Memperluas
gudang dan Melengkapi fasilitas gudang dengan cold storage (lemari pendingin)
dengan nilai TAS terbesar sampai dengan urutan terakhir dengan nilai TAS
berikut :
1. Mempertahankan kualitas produk dan pelanggan dengan keunggulan yang
baru. (6,338).
8.1. Kesimpulan
IFE, analisis EFE, analisis SWOT dan analisis QSPM maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
lama, memiliki harga yang kompetitif, dan kemitraan dengan pemasok baik.
buah yang akan diekspor memiliki kesegaran yang tidak tahan lama, kondisi
dunia akan gizi dan kesehatan, peningkatan jumlah produksi dan negara tujuan
ekspr yang jelas. Sedangkan ancaman dari faktor eksternal adalah persaingan
Nilai tukar rupaih yang tidak stabil, keadaan politik dan keamanan yang
8.2 Saran
hubungan baik dengan para pemasok serta mencari sentra-sentra produksi baru
dengan cara mengikuti pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri,
meningkatkan penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Nuraeni, Neni. 2004. Analisis Strategi Pemasaran Teh Hitam di PT. X Sukabumi,
Jawa Barat. Skripsi. Program Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fkultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Zulaeha, Lily. 2000. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Buah Segar. Skripsi
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. IPB
Bogor.
LAMPIRAN
Lampiran 4. Standar Mutu Buah-buahan PT Agroindo Usaha Jaya
Spesifikasi
Item Buah Grade
Kualitas
Rambutan Lebak = 20 pcs/kg - Rambut banyak
- Rasa manis
Parakan = 25 pcs/kg
Binjai= 15 pcs/kg
Manggis Timur Tengah Per kg = - Kelopak harus
hijau
12-14 pes
Eropa per kg = 9-12 pes
Mangga kidang 2 pcs/kg - Matang 80 %
- Rasa Manis
- Tidak memar
Mangga Gedong 2 pcs/kg - Matang 80 %
- Rasa Manis
- Tidak memar
Salak 12 -13 pcs/kg - Bersih
(maks. 15pcs) - Kulitcerah
Pisang 1 sisir = 1 kg - Rasa manis
- Tidak lunak /
bonyok
Duku 25 - 30 pcs/kg - Kul it putih
- Tidak bergetah