Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat,mendorong
semangat manusia untuk menciptakan berbagai hal baru untuk mempermudah dan
memberi keuntungan bagi masyarakat tersebut.Manusia juga selalu dimanjakan dengan
hal-hal yang berbau praktis dan instan.Dengan demikian manusia selalu mencoba hal-
hal baru dalam penelitiannya.
Sumber air terbanyak di bumi ini adalah air laut. Laut sendiri menurut sejarahnya
terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air
yang mendidih (dengan suhu sekitar 100C) karena panasnya bumi pada saat itu.
Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida.
Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang
menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang
ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid
menghantam bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias 'luar
biasa' tingginya karena jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi.
Dalam dunia kelautan hal-hal yang baru sangat diperlukan.Sehubungan dengan
itu,mata kuliah Oseanografi sangat bermanfaat dalam perkembangan kelautan dan tidak
hanya itu Oseanografi juga berperan penting dalam beberapa bidang seperti fisika,
biologi, kimia, geologi dan meteorit.
Apabila ilmu Oseanografi ini diterapkan dalam perkembangan teknologi di
Indonesia,tidak menutup kemungkinan bangsa Indonesia akan menjadi negara yang
maju.
Banyak sumberdaya alam Indonesia yang berada di laut, baik sumberdaya hayati
maupun sumberdaya non-hayati. Selain sebagai sumberdaya, laut juga menjadi sumber
bencana, terutama bagi penguni daerah pesisir dan pulau-pulau kecil. Bagi Indonesia
yang memiliki wilayah laut yang sangat luas dan pulau-pulau yang sangat banyak, tentu
akan besar pula potensi bencana dari laut. Oleh karena itu, mempelajari ilmu kelautan
atau Oseanografi ini juga merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia.

1
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian oseanografi
2. Mengetahui cabang-cabang ilmu oseanografi
3. Mengetahui konsep dan defenisi oseanografi
4. Mengetahui pembentukan Lautan

2
BAB II
ISI

A. Pengertian Oseanografi
Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan graphos yang
berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah
cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. secara
sederhana Oseanografi dapat didefiniskan sebagai suatu ilmu yang mempelajari lautan.
Oseanografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari lautan dimana semata-mata
bukanlah merupakan satuan ilmu yang murni, tetapi merupakan suatu ilmu-ilmu dasar
yang lain. Dalam hal ini salah satu diantaranya adalah ilmu fisika dimana dalam
oseanografi dikenal dengan nama oseanografi fisika (Efendi, 2003).
Fisika oseanografi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara sifat-sifat
yang terjadi dalam lautan sendiri dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfir dan
daratan. Hal ini termasuk kejadian-kejadian pokok seperti terjadinya tenaga pembangkit
pasang surut dan gelombang, iklim dan sistem arus-arus yang terdapat di lautan dunia.
Lautan tidak tersebar merata dipermukaan bumi. Lautan menutupi lebih dari 80%
belahan bumi selatan tetapi hanya menutupi 61% belahan bumi utara dimana terdapat
sebagian besar daratan dunia (Hutabarat dan Evans, 2000).
Air laut dalam keadaan bergerak. Gerakan-gerakan air laut disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti angin yang berhembus di atas permukaan laut, pengadukan yang terjadi
karena perbedaan suhu air dari dua lapiasan permukaan laut, pasang surut, dan lain-lain.
Gerakan air laut ini sangat penting bagi berbagai proses alam laut, baik itu biologis atau
non-biologis (Hutabarat dan Evans, 2000).

B. Cabang-cabang Ilmu Oseanografi


Oseanografi merupakan ilmu science dan eksplorasi lautan dan laut-laut. Oleh
karena itu oseanografi dikatakan sebagai suatu science mengenai laut yang terdiri dari
beberapa ilmu cabang ilmu pengetahuan yang menurut Sahala Hutabarat dan Stewart M.
Evans (1985) terbagi atas lima cabang ilmu, yaitu :

1. Oseanografi Fisika
Ilmu yang mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisika yang terjadi dalam lautan
sendiri, lautan dengan atmosfer, dan lautan dengan daratan. Ilmu ini membahas

3
mengenai kejadian-kejadian seperti terjadinya tenaga pembangkit pasang dan
gelombang, iklim dan sistem arus yang terdapat di lautan. Selain itu juga mempelajari
mengenai ciri fisik samudera termasuk struktur suhu-salinitas, pencampuran, ombak dan
lain sebagainya.

2. Oseanografi Geologi
Ilmu yang mempelajari asal terbentuknya lautan, termasuk di dalamnya penelitian
tentang lapisan kerak bumi, gunung berapi dan terjadinya gempa bumi. Karena di
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sismisitas tinggi. Sangat penting
mempelajari ilmu geologi yang membahas mengenai asal lautan yang telah berubah
lebih dari berjuta-juta tahun lalu.

3. Oseanografi Kimia
Air laut mengandung 3,5% garam-garam, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan
partikel tak terlarut. Sehingga ilmu ini berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia yang
terjadi di dalam dan di dasar laut dan juga menganalisa sifat-sifat kimia dari air laut itu
sendiri. Selain itu juga membahas mengenai kimia samudera dan interaksi kimianya
dengan atmosfer.

4. Oseanografi Biologi
Pada cabang ilmu ini, kajian yang sering dipelajari adalah kehidupan semua
organisme di lautan termasuk binatang-binatang yang berukuran sangat kecil (plankton)
sampai yang berukuran besar (paus), mikroba (biota) dan tumbuh-tumbuhan air laut.
Juga mempelajari mengenai interaksi ekologi mereka. Sehingga dalam penerapannya
oseanografi dan biologi khususnya biologi laut saling terkait satu sama lain.

5. Oseanografi meteorologi
Oseanografi meteorologi (meteorological oceanography) mempelajari tentang
fenomena atmosfer di atas samudera, pengaruhnya terhadap perairan dangkal dan dalam,
dan pengaruh permukaan samudera terhadap proses-proses atmosfer

4
C. Pembentukan lautan

D. Pembagian Laut
1. Beberapa laut dan pembagiannya :
Perbandingan antara daratan dan lautan adalah 7 : 3 atau lautan 2,5 kali daratan.
Luas keseluruhan lautan 361 juta km2 sedangkan daratan seluas 149 juta km2. dalam
buku Huntingthon yakni Principles of Human Ageography dinyatakan bahwa luas laut
adalah 71 % sedangkan luas daratan 29 %. Kemudian dalam buku Forest and The Sea
oleh Maaston bahwa luas laut adalah 70 % sedangkan daratan 30%. Sebagian besar luas
lautan berada di belahan bumi Utara.

2. Pembagian laut menurut luas dan letaknya


Menurut luas dan letaknya laut/ lautan terdiri atas : lautan (samudera), laut tepi, dan
laut pedalaman/ laut tengah.

a) Lautan (samudera)
Samudera Hindia (73,3 juta km2). Nama samudera Hindia berdasarkan konsepsi
Vasco da Gama diambil dari nama sungai Indus di India. Batas-batasnya pantai
Afrika, Asia dan Australia. Dibagian barat dibatasi oleh meridian yang melewati
Tanjung Agulhas yaitu pada 200 BT dan dibagian Timur meridian yang
melewati pulau Tasmania yaitu pada 1400 BT. Di Indonesia dimulai dari selat
Malaka, kepulauan Sunda besar, Nusa Tenggara sampai ke Timur.
Samudera Pasifik (lautan teduh), luasnya 165,4 juta km2. Diberi nama oleh
Magelhaen yaitu orang pertama yang mengelilingi dunia. Pasifik artinya laut
tenang oleh karena itu disebut juga sebagai laut teduh. Laut pinggirnya adalah
laut Cina, laut Kuning, laut Jepang dan laut sebelah Timur Indonesia. Disebelah
Selatan dibatasi oleh Australia, disebelah barat meridian 1400 BT dan sebelah
timurnya meridian 670 BB yaitu meridian yang melalui Tanjung Horn (ujung
Amerika Selatan).
Samudera Atlantik (82,2 juta km2). Nama Atlantik berasal dari bahasa Yunani
untuk menghormati raksasa Atlas yang berdiri di pantai Afrika mereka
menganggap raksasa ini sangat tinggi dan kuat sehingga langitpun dapat
dipikulnya, namun menurut yang lain nama Atlantik berasal dari konsepsi

5
mercator menurut dugaan di Atlantik dulu ada suatu negeri Atlantis yang
kemudian tenggelam. Dalam literatur lain nama Atlantik berasal dari konsepsi
columbus. Batas Utaranya sampai selat bering, disebelah Baratnya meridian 670
BB dan sebelah Timurnya meridian 200BT, dengan laut pinggirnya adalah Lut
Utara, Teluk Hudson, Selat Laurence.
Kadang-kadang laut kutub Utara dan Selatan disebut juga samudera Kutub Utara
dan samudera yang meminggiri Kutub Selatan. Tetapi sebenarnya kedua laut
tersebut merupakan bagian dari samudera Atlantik (laut Utara) dan laut kutub
Selatan termasuk bagian dari ketiga samudera Pasifik, Atlantik, dan Hindia.

b) Laut tepi
Laut tepi adalah laut yang terdapat dekat kontinen, sehingga mempunyai hubungan
yang luas dengan baik dengan kontinen maupun dengan lautan.
Laut tepi samudera Atalntik : laut Utara, Laut Baltik, laut Karibia, teluk Hudson,
teluk St. Lawrence, teluk Guinea.
Laut tepi di samudera Hindia : laut Andaman, teluk Benggala, Teluk Arabia, teluk
Persia, teluk Australia besar
Laut tepi samudera Pasifik : laut Bering, laut jepang, laut Kuning, laut Okhotsk, laut
Cina Timur, laut cina Selatan, teluk Alaska, teluk California, laut Suhu, Laut
Sulawesi, laut Maluku, laut Arafura.
Laut tepi di samudera Arctic : laut Norwegia, laut White, laut Barent, laut Siberi
Timur, teluk Baffin.
c) Laut pedalaman/ laut tengah
Laut pedalaman atau laut tengah adalah laut yang berada antara daratan, biasanya
dibatasi oleh selat yang sempit dan hubugannya dengan samudera jauh. Misalnya laut
tengah, laut kaspia, laut Hitam, laut Karibia, laut Austral Asia, laut Es Utara. Terjadinya
laut pedalaman dikarenakan longsoran permukaan bumi sehingga benua terputus
sedangkan bagian yang tadinya merupakan bagian yang tinggi seperti gunung,
pegunungan menjadi pulau.

3. Pembagian laut berdasarkan kedalaman dan zonefikasinya


Berdasarkan kedalam dan zonefikasinya laut terdiri dari zone Lithoral, zone Neritis,
Zone Bathial, Zone Abisal dan Zone Hadal.

6
a) Zone Lithoral, merupakan zone antara pasang naik tertinggi dengan pasang surut
terendah. Zone ini disebut juga zone pantai yang merupakan peralihan antara darat
dengan laut.
b) Zone Neritis, merupakan zone laut dari pasang surut terendah sampai dengan
kedalaman sekitar 200 meter. Zone neritis merupakan laut dangkal (continental
shelf). Continental shelf terjadi akibat pencairan es yang ada dikutub. Menurut ahli
geologi kenaikan pemukaan air laut tersebut diperkirakan 100 meter. Laut yang
terjadi akibat permukaan air laut naik disebut laut transgresi.
c) Zone Bathial, merupakan zone dasar laut dengan kedalaman antara 200 - 1.000
meter. Umumnya zone ini merupakan lereng yang curam yang merupakan dinding
laut dalam dan sebagai pinggir kontinen. Zone bathial disebut Continental slope
yang sering dijumpai ngarai (submarine canyon). Canyon ini merupakan kelanjutan
muara sungai besar, misalnya canyon congo, canyon Indus, canyon sungai Gangga,
canyon sungai Columbia, canyon sungai Mississipi.
d) Zone Abisal, merupakan zone laut dalam (1.000-6.000 meter). Zone ini merupakan
zone laut yang paling luas, pada kedalaman ini sinar matahari tidak tembus lagi oleh
karena itu temperaturnya rendah dan pergerakan air tidak lagi dipengaruhi oleh
gelombang dan arus permukaan.
e) Zone Hadal, zone laut dengan kedalaman lebih dari 6.000 meter. Biasanya zone ini
berupa trench, trough, slenk, basin. Misalnya Mariana trench, Philipina (Mindanau)
trench, Japan Trench, java trench, dan lain sebagainya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan graphos yang
berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah
cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan.
secara sederhana Oseanografi dapat didefiniskan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari lautan.
2. Ada lima cabang ilmu oseanografi, yaitu :
a) Oseanografi Fisika
b) Oseanografi Geologi
c) Oseanografi Kimia
d) Oseanografi Biologi
e) Oseanografi meteorologi
3. Mengetahui Langkah besar dalam oseanografi terjadi setelah dipublikasikannya
Ekspedisi Challenger oleh William Dittmar (1884) berdasarkan ekspedisi kelautan
menggunakan kapal angkatan laut Inggris HMS Challenger yang dipimpin C
Wyville Thomson dan John Murray tahun 1872-1876. Ini adalah ekspedisi laut
dalam secara global yang pertama kali dilakukan.
Keberhasilan dari ekspedisi Challenger dan pentingnya ilmu pengetahuan tentang
laut dalam perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut dan studi mengenai
iklim akhirnya membawa banyak negara untuk melakukan ekspedisi-ekspedisi
berikutnya. Darinya berhasil dikoleksi sampel-sampel biologi laut, 77 sampel air
samudera, informasi kedalaman da temperatur laut, serta landasan oseanografi
geologi terbentuk karenanya.
Ekspedisi ini menjadi inspirasi ekspedisi-ekspedisi selanjutnya dan berdirinya
lembaga-lembaga riset samudera. Seiring dengan waktu berbagai deskripsi tentang
samudera dan segala sesuatu di bawah permukaan air yang melingkupi bumi kita
mulai terungkap. Oseanografi kini telah melingkupi multidisiplin keilmuan dan telah
menggunakan teknologi tingkat tinggidalam observasi samudera termasuk
menggunakan perangkat penginderaan jauh seperti satelit.

8
4. Teori terjadinya samudera :
a) Teori Continental drift (teori pergeseran benua)
b) Teori Contraksi (Contraction Theory)
c) Teori Gravitasi
d) Teori Meteoritik
5. Pembagian lautan
a) Pembagian laut menurut luas dan letaknya
Lautan (samudera)
Laut tepi
Laut pedalaman/ laut tengah
b) Pembagian laut berdasarkan kedalaman dan zonefikasinya
Zone Lithoral
Zone Neritis
Zone Bathial
Zone Abisal
Zone Hadal

9
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, H. 2003. Telaah Kualita Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Kanisus. Yogyakarta

Hutabarat, Sahala dan Evans. 2000. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia.


Jakarta.

http://pratamapijar.blogspot.co.id/2012/06/bahan-kuliah-oceanografi.html

http://anggapradita-angga.blogspot.co.id/2011/01/pengertian-oseanografi.html

http://ronadlelypurba54.blogspot.co.id/2015/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/manfaat-oseanografi

http://12911017.blogspot.co.id/2012/12/oseanografi-gabungan-kata-yunani.html

http://adipranoto94.blogspot.co.id/2014/07/perkembangan-oseanografi-di-dunia-
dan.html

http://fajarfajrien.blogspot.co.id/2013/01/fisika-oseanografi.html

http://astrophysicsblogs.blogspot.co.id/2013/05/fisika-kelautan-oseanografi-fisik.html

http://oseanografiindonesia.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-oseanografi-dan-
kaitannya_26.html

https://lolanurulafifah.wordpress.com/2012/11/02/cabang-cabang-ilmu-oseanografi/

http://kebutsemalam.blogspot.co.id/2013/03/pentingnya-pengetahuan-oseanografi.html

10

Anda mungkin juga menyukai