Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL KEGIATAN TERAPI

AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI


REALITA
KEPERAWATAN JIWA I
PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI
REALITA

Dosen Pembimbing : Suryagustina, S. Kep, Ns

Oleh :
Kelompok 5

Nama NIM
1. Erisa 2012.B.13.0252
2. Herdi Pernando 2012.B.13.0255
3. Monica 2012.B.13.0265
Chrisdayanti 2012.B.13.0266
4. Narti 2012.B.13.0270
5. Noventi Susan
Usup

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2014-2015
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Keperawatan Jiwa I ini dengan baik.
Adapun pembahasan yang kami ambil pada saat ini adalah mengenai Proposal Kegiatan Terapi Aktivitas
Kelompok Orientasi Realita yang memuat tentang kegiatan bermain/permainan.
Makalah ini memuat dan memberikan gambaran kepada Mahasiswa/mahasiswi agar mampu memahami
dan mengetahui cara yang dilakukan untuk memberikan terapi pada pasien yang mengalami gangguan jiwa.
Sehingga dalam pemberian Asuhan keperawatan, perawat mempunyai pedoman dan kiat yang baik kepada
masyarakat.
Kiranya materi ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita sebagai perawat dalam menjalani proses
keperawatan, sehingga dalam memberikan terapi bagi pasien/klien, kita sudah bisa memahami konsep
pemberian terapi yang baik pada klien.
Kami menyadari bahwa makalah ini perlu dikaji dan disempurnakan kembali, dengan kritik dan saran
yang mendukung dan membangun dari berbagai pihak, terlebih bila kita diskusikan bersama-sama untuk
perbaikan yang akan datang.
Akhir kata kami sampaikan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini sehingga bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, 13 Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman sampul
Kata pengantar...................................................................................................... ii
Daftar isi................................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... .. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita...... 3
2.2. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita 3
2.3. Masalah Keperawatan 4
2.4. Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas ... 4
2.4.1. Sesi 1 Pengenalan Orang .... 4
2.4.2. Sesi 2 Pengenalan Tempat ...... 8
2.4.3. Sesi 3 Pengenalan Waktu 10
2.5. Penilaian Kegiatan TAK Orientasi Realita .. 12
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan....................................................................................................... 15
3.2 Saran............................................................................................................. 15
iii
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang
lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan social yang
dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan
orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernytaan diri.
Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu
beradadalam satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan
timbal balik, hal ini bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif
dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan
kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan
bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku pasien/klien, dan
meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas
kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah,
meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing)
pada klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989).
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan
dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan
terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota
kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian
masalahnya dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien selama berada dalam
kelompok.
Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas (reality
testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal
ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada
klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulus
secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi
stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita?
1.2.2. Apa Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita?
1.2.3. Bagaimana Masalah Keperawatan/ Sasarannya?
1.2.4. Bagaimana Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas?
1.2.5. Bagaimana Penilaian Pada Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita ?
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mempraktekkan dan memahami terapi aktivitas kelompok orientasi
realita pada pasien gangguan jiwa.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1. Memahami Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita
1.3.2.2. Memahami Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita
1.3.2.3. Mengetahui Masalah Keperawatan/ Sasarannya
1.3.2.4. Mengerti Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas
1.3.2.5. Mengerti Cara Penilaian Pada Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi SKS dan
kemampuan yang harus dicapai dalam pemenuhan nilai pada mata kuliah Keperawatan Jiwa
I.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas
Gangguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan membedakan lamunan dan
kenyataan sehingga muncul perilaku yang sukar dimengerti dan menakutkan.
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lain,saling bergantungan dan mempunyai norma yang sama (struart & laraia, 2001).
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/tempat, dan waktu.
TAK Orientasi Realita berupaya dalam mengorientasikan keadaan nyata kepada klien
baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (waktu, tempat). Dimana Jenis TAK
Orientasi Realita yaitu :
2.1.1. Orientasi Realitas pengenalan orang
2.1.2. TAK Orientasi Realitas pengenalan tempat
2.1.3. TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu.
2.2. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita
Sedangkan tujuan dari pelaksanaan TAK Orientasi Realita yaitu :
2.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang, tempat dan
waktu sesuai kenyataan.
2.2.2. Tujuan Khusus
1. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
2. Klien mengenal waktu dengan tepat
3. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat

2.3. Masalah Keperawatan


Therapi aktivitas kelompok orientasi realita ditujukan pada klien dengan masalah
keperawatan :
1. Salah mengenal orang lain, tempat dan waktu
2. Halusinasi
3. Waham
4. Dimensia
5. Kebingungan
6. Tidak kenal dirinya
2.4. Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas
Aktivitas TAK orientasi realitas, dimana aktivitas yang dilakukan tiga sesi berupa
aktivitas pengenalan orang, tempat, dan waktu. Klien yang mempunyai indikasi TAK
orientasi realitas adalah klien halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah
mengenal orang lain, tempat dan waktu (Keliat dan Akemat, 2005).
TAK orientasi realitas terdiri dari 3 sesi, yaitu sesi 1: pengenalan orang, sesi 2:
pengenalan tempat dan sesi 3: pengenalan waktu (Keliat dan Akemat, 2005). Selengkapnya
pelaksanaan TAK orientasi realitas, adalah sebagai berikut:
2.4.1. Sesi 1 Pengenalan Orang
1. Tujuan
1) Klien mampu mengenal nama-nama perawat.
2) Klien mampu mengenal nama-nama klien lain.
2. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang
3. Persiapan
1) Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas perawat, alat
bantu yang dipakai dan persiapan ruangan.
2) Persiapan alat yang biasa digunakan antara lain :
(1) Spidol
(2) Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
(3) Bola tenis
(4) Tape recorder
(5) Gambar-gambar berpasangan
(6) Kaset lagu
(7) Kalender
(8) Jam dinding
4. Setting Posisi TAK Orientasi Realita
L
O
K
F
K
F
K

Co

K
F
K
K
F
Posisi Klien saling berhadapan
Keterangan :
1) L : Leader
2) Co : Wakil Leader
3) K : Klien
4) F : Fasilitator
5) O : Observer

5. Uraian tugas perawat (therapist)


1) Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola komunikasi
dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari dinamisasi kelompok,
menjadi motivator, membantu kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan.
Pemimpin dan anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya,
memotivasi kesatuan kelompok dan membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak
secara dinamis
2) Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar dapat
mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok
3) Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas therapi, peserta
yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan
sampai selesai)
6. Proses Seleksi
Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat
1) Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta kemungkinan
dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan
2) Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan
7. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan yang bersifat
darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan therapi
aktivitas kelompok.
8. Kegiatan
1) Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing dipimpin oleh leader.
Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.
(1) Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu menunjukkan
tangannnya
(2) Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada perawat
(3) Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan identifikasi terhadap perawat
dengan menanyakan nama perawat yang ditunjuk oleh leader.
2) Kerja
Klien mencari pasangan yang tepat, melakukan perkenalan dengan pasangan, melakukan
perkenalan di depan kelompok, melakukan perintah permainan dan memberikan jawaban atas
pertanyaan dari kelompok.
Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas dan duduk membentuk
lingkaran
(1) Leader memberikan lembaran kertas yang bergambar pasangan dari alat-yang setiap hari
digunakan : piring dengan sendok, sapu dengan tempat sampah, pensil dengan buku, sepatu
dengan kaus kaki, meja dengan kursi, dan membagikan pada setiap peserta secara acak.
(2) Selanjutnya peserta mencari pasangannya yang sesuai dengan gambar yang dipegang.
Selanjutnya berkenalan dan menanyakan identitas selengkapnya : nama, alamat, hobby, yang
disukai tentang dirinya, serta ketrampilan yang dimiliki.
(3) Selanjutnya masing-masing peserta menerangkan pada kelompok identitas dirinya dan
pasangannya selengkap-lengkapnya.
(4) Kemudian dilanjutkan sesuai SOP yang telah dibuat.
(5) Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara.
3) Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakanperasaan dan
pendapatnya tentang kegiatan
(1) Klien dapat mengemukakan perasaannya setelah memperkenalkan dirinya
(2) Klien mengemukakan perasaannya setelah disapa oleh klien lain dengan menyebut nama,
alamat, dan ruangan di rumah sakit.
(3) Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan ini
4) Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien menyebutkan kembali tujuan
dan manfaat kegiatan.
2.4.2. Sesi 2 Pengenalan Tempat
1. Tujuan
1) Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2) Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat
3) Klien mampu mengenal kamar tidur.
4) Klien mampu mengenal tempat tidur.
5) Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC.
2. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan tempat perawatan klien
3. Alat
1) Tape recorder
2) Kaset lagu dangdut.
3) Bola tenis
4. Metode
1) Diskusi kelompok.
2) Orientasi lapangan
5. Langkah kegiatan
1) Persiapan
(1) Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK Orientasi Realitas
(2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
(1) Salam terapeutik, salam dari terapis kepada klien.
(2) Evaluasi dan validasi
(3) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
(4) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien lain.
(5) Kontrak
(6) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat.
(7) Menjelaskan aturan main yaitu :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3) Tahap kerja
(1) Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama ruangan, klien diberi kesempatan
menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat.
(2) Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut, sedangkan bola tenis
diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti,
klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan
nama ruangan tempat klien dirawat.
(3) Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu,dan meminta klien yang
memegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini
diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
(4) Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
(5) Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada.
Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK,dan ruangan lainnya.
4) Tahap terminasi
(1) Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
(2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama tempat.
(3) Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
b. Menyepakati waktu dan tempat.
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk Tak Orientasi
Realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit.
2.4.3. Sesi 3 : Pengenalan Waktu
1. Tujuan
1) Klien dapat mengenal waktu dan tempat
2) Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat.
3) Klien dapat mengenal hari dengan tepat
4) Klien dapat mengenal tahun dengan tepat
2. Setting
1) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2) Klien berada di ruangan yang ada kalender dan jam dinding
3. Alat
1) Kalender
2) Jam dinding
3) Tape recorder
4) Kaset lagu dangdut
5) Bola tenis
4. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab

5. Langkah kegiatan
1) Persiapan
(1) Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi realitas.
(2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
(1) Salam terapeutik, salam dari terapis kepada klien, Terapis dan klien memakai nama
(2) Evaluasi/Validasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
b. Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang sudah dipelajari
3) Kontrak
(1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu.
(2) Menjelaskan aturan main yaitu :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
4) Tahap kerja
(1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan.
(2) Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder, sedangkan bola tenis diedarkan
dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti, klien yang memegang bola menjawab
pertanyaan dari terapis
(3) Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien mengedarkan bola tenis secara
bergantian searah jarum jam. Saat musik berhenti, klien yang memegang bola siap
menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam saat itu. Kegiatan
ini diulang
(4) sampai semua klien mendapat giliran.
(5) Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat
5) Tahap terminasi
(1) Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
(2) Tindak lanjut
Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari
(3) Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien.
b. Menyepakati waktu dan tempat.
6) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi
Realitas waktu kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal,
bulan, dan tahun.
2.5. Penilaian Kegiatan TAK Orientasi Realita
2.5.1. Sesi 1: Pengenalan Orang
Tujuan
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat.
2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain.
NO Nama Klien
Aspek yang dinilai

1 Menyebutkan nama klien

2 Menyebutkan nama pangilan klien

3 Menyebutkan nama klien lain

4 Menyebutkan asal klien lain.

5 Menyebutkan hobi klien lain


2.5.2. Sesi 2: Pengenalan Tempat
Tujuan:
1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat.
3. Klien mampu mengenal kamar tidur
4. Klien mampu mengenal tempat tidur
5. Klien mampu mengenal ruan perawata, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC.
NO Nama Klien
Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan nama rumah sakit

2. Menyebutkan nama ruangan

3. Menyebutkan letak kantor


perawat.

4. Menyebutkan letak kamar mandi


dan WC

5. Menyebutkan letak kamar tidur

2.5.3. Sesi 3: Pengenalan Waktu


Tujuan
1. Klien dapat mengenal waktu dengan tepat
2. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat
3. Klien dapat mengenal hari dengan tepat
4. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat
NO Nama Klien
Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan jam

2. Menyebutkan hari

3. Menyebutkan tanggal

4. Menyebutkan bulan

5. Menyebutkan tahun
Petunjuk:
1. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama,
pangilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda (V) jika klien mampu dan tanda (X) jika
klien tidak mampu.

BAB 3
PENUTUP

3.1. Simpulan
TAK Orientasi Realita berupaya dalam mengorientasikan keadaan nyata kepada klien
baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (waktu, tempat). Dimana Jenis TAK
Orientasi Realita yaitu :
2.1.1. Orientasi Realitas pengenalan orang
2.1.2. TAK Orientasi Realitas pengenalan tempat
2.1.3. TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu.
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang, tempat dan
waktu sesuai kenyataan.
TAK orientasi realitas terdiri dari 3 sesi, yaitu sesi 1: pengenalan orang, sesi 2:
pengenalan tempat dan sesi 3: pengenalan waktu (Keliat dan Akemat, 2005).
3.2. Saran
Diharapkan makalah ini mampu menjadi pedoman dan dapat kita pahami mengenai
pentingnya kita sebagai perawat memahami adanya terapi yang dapat diberikan pada klien
gangguan jiwa.
Kami selaku kelompok berharap makalah ini dapat kita bahas secara bersama agar
dapat lebih sempurna dan proses penyusunannya kedepan kami harapakan lebih dapat
sempurna dengan mencari bukubuku mengenai Keperawatan Komunitas serta referensi lain.
Karena kami menyadari dalam proses penyusunan makalah ini kami masih belum
sepenuhnya lengkap mengumpulkan referensi yang ada dan terlebih yang terbaru.
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan maupun pemaparan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin

DAFTAR PUSTAKA
Keliat dan Akemat, 2005. Terapi Aktivitas Kelompok : Terapi Klien Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC

Isaacs, Ann. 2004. Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Edisi 3. Jakarta:
EGC.

Mallapiang.2003.Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC.

Niven, Neil. 2000. Psikologi Kesehatan. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai