Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TB MDR
A. LATAR BELAKANG
Beban penanggulangan tuberkulosis semakin berat dengan bermunculannya kasus
tuberkulosis kebal obat (tuberculosis- multidrugs resistant). Penyebab terbesar kebalnya
kuman tuberkulosis terhadap obat antituberkulosis karena faktor buatan manusia.
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan kuman
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit tersebut ditularkan lewat udara melalui percikan
dahak penderita TB. Sebagian besar kuman tersebut menyerang paru, tetapi dapat pula
mengenai organ tubuh lain.
Di dunia, penderita tuberkulosis terbanyak berada di India, China, dan Indonesia.
Di Indonesia, terdapat sekitar 500.000 kasus baru TB per tahun.
TB kebal obat adalah TB yang disebabkan oleh kuman TB yang kebal terhadap
setidaknya dua obat anti-TB, yakni isonicotinylhydrazine (INH) dan rifampicin secara
bersama-sama atau disertai resisten terhadap obat TB lini pertama lainnya, seperti
ethambutol, streptomycin, dan pirazinamide. INH dan rifampicin merupakan tulang
punggung dalam pengobatan TB.
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian
Kesehatan yang disebarkan pada peringatan Hari Tuberkulosis, 24 Maret, perkiraan
kejadian TB kebal obat 2-3 persen di antara kasus baru. Perkiraan jumlah pasien TB
kebal obat di antara keseluruhan kasus TB di Indonesia pada tahun 2007 sekitar 12.209
jiwa. Perkiraan insiden tuberculosis-multidrugs resistant (TB-MDR) mencapai 6.395
kasus per tahun. Sampai dengan pertengahan Maret 2010 didapatkan 69 pasien TB kebal
obat terkonfirmasi dan sebagian telah diobati.
TB kebal obat juga menjadi perhatian dunia. Pada tahun 2008, dilaporkan ada
440.000 kasus TB kebal obat yang menyebabkan 150.000 kematian. Sekitar 28 persen
kasus TB kebal obat ada di Asia Tenggara.
Pengendalian dan pencegahan infeksi TB dapat dilakukan dengan melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku tersebut antara lain membiasakan mencuci
tangan sebelum dan sesudah mengerjakan sesuatu. Pencegahan lainnya dengan menutup
mulut pada saat batuk, tidak sembarangan membuang dahak, dan ventilasi rumah yang
baik.
D. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah.
2. Diskusi / tanya jawab.
E. MEDIA PENYULUHAN
1. lembar balik
2. Leaflet.
F. MATERI
(Terlampir)
G. PENGORGANISASIAN
Penanggung jawab :
Penyaji :
Moderator/MC :
Fasilitator :
Dokumentasi :
H. STRATEGI PELAKSANAAN
Tahap Aktivitas
Waktu Aktivitas Mahasiswa Alat / Media Metode
Kegiatan Pendengar
Pendahulua 5 menit Pembukaan (salam) Menjawab
n Menjelaskan TIU, salam, - Ceramah
TIK materi mendengarkan
pembelajaran. dan
memperhatikan
Penyajian 20 menit Menjelaskan : Mendengarkan
1. Pengertian TB Memperhatikan 1. Lembar Ceramah
MDR Menjawab Balik Diskusi
2. Menjelaskan pertanyaan 2. Leaflet
penyebab Bertanya
terjadinya TB
MDR
3. Menjelaskan
proses
penularan TB
MDR
4. Menjelaskan
tanda gejala TB
MDR
5. Menjelaskan
pengobatan TB
MDR
Penutup 5menit 1. Memberikan 1. Mendengarka
kesempatan n
bertanya 2. Memperhatik Lembar balik Ceramah,
kepada pasien dan an Leaflet Tanya
Tahap Aktivitas
Waktu Aktivitas Mahasiswa Alat / Media Metode
Kegiatan Pendengar
keluarga 3. Bertanya Jawab
pasien tentang 4. Menjawab
materi yang salam
kurang jelas.
2. Memberikan
jawaban terhadap
pertanyaan pasien
dan keluarga
pasien
3. Menyampaikan
ringkasan materi.
4. Menutup kegiatan
5. Mengucapkan
salam
Total waktu 30 menit
I. EVALUASI
a. EvaluasiPersiapan
1. Materi sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan kesehatan
2. Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan kesehatan
3. Tempat sudah siap 2 hari sebelum penyuluhan kesehatan
4. SAP sudah jadi 2 hari sebelum penyuluhan kesehatan
b. Evaluasi Proses
1. Peserta hadir tepat waktu
2. Peserta kooperatif serta aktif bertanya
3. Media digunakan secara efektif
c. Evaluasi Hasil
1. Menjelaskan pengertian TB MDR
2. Menyebutkan penyebab terjadinya TB MDR
3. Menyebutkan proses penularan dari TB MDR
4. Menyebutkan tanda gejala TB MDR
5. Menyebutkan pengobatan yang tepat TB MDR
Lampiran