Anda di halaman 1dari 27

Minggu 5:

PIROLISIS dan
GASIFIKASI
Pendahuluan
Konsep pengelolaan limbah berkelanjutan + hirarki
pengelolaan limbah
Muncul konsep energy recovery, sbl landfilling.
Menghasilkan nilai ekonomis yang lebih dan
diprediksi memiliki dampak lingkungan minimal
Aplikasi proses pirolisis & gasifikasi.
Produk Pirolisis & gasifikasi:
- Energi
- Gas atau produk minyak yang dapat digunakan
sebagai feedstocks petrokimia
- Bahan karbon untuk berbagai aplikasi
Produk akhir yang dapat disimpan seperti gas,
minyak atau arang, memudahkan penggunaan
produk akhirnya
Pendahuluan(2)

Feedstock adalah istilah yang seringkali


digunakan ketika membahas proses pirolisis
dan gasifikasi.
Feedstock atau daur ulang tersier dengan
termolisis adalah proses dimana komponen
organik dari suatu limbah, seperti limbah
plastik dll, diubah oleh panas menjadi produk-
produk halus/sempurna bernilai tinggi seperti
nafta, minyak mentah (crude oil) atau syngas.
Definisi Pirolisis
Pirolisis adalah degradasi limbah organik secara
thermal dalam kondisi tanpa oksigen untuk
menghasilkan arang karbon, minyak dan gas
yang dapat dibakar.
Besarnya produk yang akan dihasilkan
dipengaruhi kondisi proses, terutama temperatur
dan laju pemanasan.
Perbedaan utama pirolisis, gasifikasi dan
insinerasi: jumlah oksigen yang disuplai ke
rekator thermal.
Definisi Pirolisis(2)
Proses Pirolisis
Temparatur relatif rendah, yaitu dalam
rentang 400-800 oC.
Kondisi proses yang bervariasi
mengakibatkan perbedaan produk arang, gas
atau minyak yang dihasilkan.
Panas disuplai melalui pemanasan tidak
langsung, seperti pembakaran dari gas atau
minyak, atau pemanasan langsung
menggunakan transfer gas panas.
Pirolisis memiliki kelebihkan dalam
menghasilkan gas atau produk minyak dari
limbah yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar untuk proses pirolisis itu sendiri.
Proses Pirolisis(2)
Produk Pirolisis
Pirolisis dari limbah domestik (sampah kota)
menghasilkan:
35% produk arang
kadar abu hingga 37%
Pirolisis dengan laju pemanasan yang lambat
terhadap limbah ban akan menghasilkan:
Arang hingga 50%
kadar abu sekitar 10%.
Pemanfaatan arang:
Digunakan langsung sebagai bahan bakar
Dipadatkan menjadi briket bahan bakar
Digunakan sebagai bahan adsorpsi spt karbon aktif
Dihancurkan dan dicampur dengan produk minyak
priolisis menghasilkan lumpur (slurry) untuk
pembakaran.
Produk Pirolisis(2)
Nilai kalori arang relatif tinggi:
Arang dari sampah kota sekitar 19 MJ/kg,
Aarang dari ban sekitar 29 KJ/kg

Arang limbah kayu sekitar 33 MJ/kg

Nilai kalori batu bara 30 MJ/kg.


Arang dari limbah dapat digunakan sebagai bahan bakar
kelas menengah.
Produk minyak dari pirolisis limbah dapat digunakan dalam
sistem pembangkitan listrik secara konvensional, seperti
mesin diesel dan turbin gas.
Karakteristik dari bahan bakar proses pirolisis tidak sama
dengan bahan bakar minyak alam
Memerlukan modifikasi sebagai pembangkit tenaga atau
peningkatan kualitas bahan bakar.
Nilai kalor minyak dari pirolisis
25 MJ/kg untuk minyak dari limbah domestik (sampah)

42 MJ/kg untuk minyak dari limbah ban.


Produk Pirolisis(3)
Produk Pirolisis(4)

Bila dibandingkan dengan minyak diesel dari


petroleum dari banyak hal, minyak dari limbah
mempunyai beberapa kemiripan.
Akan tetapi, penggunaan langsung minyak dari
limbah dalam sistem pembakaran yang didesain
untuk minyak petroleum akan menghadapi
beberapa kendala, antara lain:
minyak dari biomassa dan sampah bersifat
viskos,
tingkat asam tinggi, karena kehadiran asam
organik dalam minyak dan dapat segera
terpolimerisasi.
memungkinkan mengandung partikel solid
karena proses pengangkutan dari reaktor
pirolisis.
Produk Pirolisis(5)

Gas yang dihasilkan dari proses pirolisis


terhadap sampah atau biomassa
didominasi oleh karbon dioksida, karbon
mono oksida, hidrogen, methan, dan
sebagian kecil gas hidrokarbon lainnya.
Tingginya konsentrasi gas karbon
dioksida dan karbon mono oksida
berasal dari struktur oksigen yang ada
dalam bahan aslinya, antara lain
sellulosa, hemisellulosa, dan lignin.
Pirolisis dari limbah ban dan campuran
plastik akan menghasilkan konsentrasi
yang lebih tinggi untuk gas hidrogen,
methan, dan gas hidrokarbon lainnya
karena materi limbah mempunyai
senyawa karbon dan hidrogen yg tinggi
dan senyawa oksigen yg lebih kecil.
Nilai kalor gas hasil pirolisis :
gas pirolisis sampah 18 MJ/m3

Gas pirolisis limbah kayu 16 MJ/m3


Reaktor Pirolisis
Definisi Gasifikasi
Gasifikasi adalah suatu teknologi proses yang mengubah
bahan padat menjadi gas.
Bahan padat yang dimaksud adalah bahan bakar padat
termasuk diantaranya biomassa, batubara, dan arang. Gas yang
dimaksud adalah gas-gas yang keluar dari proses gasifikasi
dan umumnya berbentuk CO, CO2, H2, dan CH4.
Proses gasifikasi dari limbah terjadi pada temperatur yang
lebih tinggi dari pirolisis dan dengan penambahan oksigen
yang terkontrol.
Produk berupa campuran gas CO dan H2 dikenal sebagai
syngas dan bisa digunakan sebagai substitusi gas alami.
Reaksi dasar gasifikasi adalah:
CnHm + 0,55n O2 nCO + 0,5m H2
Definisi Gasifikasi(2)

Proses gasifikasi pada hakikatnya mengoksidasi suplai


hidrokarbon pada lingkungan yang terkontrol untuk
memproduksi gas sintetis yang memiliki nilai komersial
yang signifikan.
Gasifikasi mrp suatu alternatif yang menarik karena
proses ini mencegah pembetukan dioksin dan senyawa
aromatik. Proses gasifikasi juga menghasilkan reduksi
utama pada volume input limbah rata-rata 75%.
Perbedaan Gasifikasi dengan pirolisis dan pembakaran:
berdasarkan kebutuhan udara yang diperlukan selama
proses.
Jika jumlah udara : bahan bakar (AFR, air fuel ratio)
= 0, maka proses disebut pirolisis.
Jika AFR < 1,5 maka proses disebut gasifikasi.

Jika AFR > 1,5 maka disebut proses pembakaran


Definisi Gasifikasi(3)
Klasifikasi Gasifier
Berdasarkan medium gasifikasi, reaktor gasifikasi
(gasifier) dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok:
Aliran udara, dimana udara sebagai medium gasifikasinya
Aliran oksigen, dimana oksigen murni sebagai medium
gasifikasinya
Berdasarkan metode kontak antara gas dan bahan
bakar, gasifier dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
Entrained bed
Fluidized bed (Bubbling atau Circulating)
Spouted bed (metode semburan)
Fixed atau moving bed
Klasifikasi Gasifier(2)
Klasifikasi Gasifier(3)
Klasifikasi Gasifier(4)
Klasifikasi Gasifier(5)

Berdasarkan arah aliran dari medium gasifikasi


sepanjang lapisan bahan bakar, fixed atau
moving bed gasifier dapat dibagi menjadi 3
jenis, yaitu:
Updraft (medium mengalir keatas
Downdraft (medium mengalir kebawah), dan
Sidedraft (bahan bakar dimasukkan dari atas dan
gas mengalir dari samping melewatinya).
Klasifikasi Gasifier(6)

Updraft (medium
mengalir keatas
Produk Gasifikasi
Gasifikasi udara menghasilkan gas dengan nilai panas
yang rendah (50006000 kJ/kg atau 36 MJ/m3,
LHV), yang terdiri dari sekitar 50% nitrogen dan
dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin dan
furnace.
Oksigen yang dialirkan bebas dari pencampur seperti
nitrogen akan menghasilkan LHV ( Low Heating
Value) yang lebih tinggi (15000 kJ/kg atau 10-12
MJ/m3).
Gas alam mempunyai LHV sekitar 50000 kJ/kg atau
40 MJ/m3.
Produk Gasifikasi(2)
Reaktor Gasifikasi

Gasifikasi sistem CFB (circulating fluidized bed)


Reaktor Gasifikasi(2)

Gasifikasi sistem BFB (bubbling fluidized bed)

Anda mungkin juga menyukai