Anda di halaman 1dari 12

DEPARTEMEN KEBUDAYAAN & PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU FAKULTAS TEKNIK


Kampus Bina Widya, KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

TUGAS PENGEMBANGAN LAHAN BASAH


FUNGSI EKOLOGIS LAHAN BASAH

Oleh :

ADE SEPTIANI PUTRI (1307112992)


ALVIN DEFARIAN (1307114695)
DIAN KHARISMA D (1307113270)
NOVIA DELTA (1307123475)
YULASNI ASTRI (1307113370)

Kelas : A

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2016
Kata pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah Pengembangan
Lahan Basah ini.

Makalah ini bertujuan memberikan pandangan kepada teman-teman mahasiswa dan


juga menyelesaikan tugas Pengembangan Lahan Basah tentang Fungsi Ekologis Lahan
Basah.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing Ir Siswanto MT yang telah
memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa teman-
teman yang juga tak kalah berperan penting dalam penyelesaian makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa menyelesaikan makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, penyusun mengharapkan masukan dan kritikan yang
sifatnya membangun dalam penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa dan penulis di
kemudian hari.

Pekanbaru, Febuari 2016

Penyusun
FUNGSI EKOLOGIS LAHAN BASAH
I. PENDAHULUAN

Lahan basah adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat
permanen (menetap) atau musiman. Contoh - contoh lahan basah diantaranya adalah rawa-
rawa, paya, dan gambut. Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong ke dalam air
tawar, payau atau asin.

Lahan basah merupakan wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang
tinggi dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem. Di atas lahan basah tumbuh berbagai
macam tipe vegetasi (berbagai macam jenis tumbuhan), seperti hutan rawa air tawar, hutan
rawa gambut, hutan bakau, paya rumput dan lain-lain. Margasatwa penghuni lahan basah
juga tidak kalah beragamnya, seperti buaya, kura-kura, biawak, ular, aneka jenis kodok,
berbagai macam ikan, termasuk pula harimau, gajah, dan yang lainnya.

Pada sisi yang lain, banyak kawasan lahan basah yang merupakan lahan yang subur,
sehingga kerap dibuka, dikeringkan dan dikonversi menjadi lahan-lahan pertanian. Baik
sebagai lahan persawahan, lokasi pertambakan.

II. PEMBAHASAN
Fungsi ekologis adalah fungsi yang terkait dengan proses ekologis suatu lokasi yang
memberikan manfaat dalam ekosistem tersebut Fungsi ekologis terkait dengan ekologi
lahan basah memberikan nilai positif bagi ekosistem yang dibahas sehingga lahan basah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari mekanisme purifikasi alamiah.
nilai positif pada fungsi ekologis cenderung dianggap sebagai angin lalu karena
lahan basah lebih dianggap bernilai positif apabila memberikan nilai manfaat langsung
bagi manusia saat ini juga. Oleh karena itu, fungsi ekologis hanya menjadi sajian
pembahasan dalam bidang ilmu ekologi tanpa bisa menjadi bagian dari kebijakan
pemerintah (daerah ataupun pusat) dalam hal konservasi lingkungan.
Namun, untuk meminimasi hal tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui
Komite Nasional Pengelolaan Ekosistem Lahan Basah (2004).
Tujuannya adalah penyusunan strategi nasional dan rencana aksi pengelolaan lahan
basah bertujuan untuk memandu upaya pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan lahan
basah secara bijaksana dan lestari, dengan sasaran terarahnya kegiatan pengelolaan dan
pemanfaatan lahan basah secara bijaksana dan berkelanjutan bagi semua pemangku
kepentingan baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional.

a. Fungsi Ekologis Lahan Basah (tinjauan Nirarita dkk., 1996)

Jika Lahan Basah diumpamakan sebagai barang dan jasa maka Lahan Basah akan
dapat dibagi manfaatnya sebagai berikut :
Sebagai JASA ; dalam artian Lahan Basah menyediakan jasa tertentu seperti mengisi
dan menyaring air tanah, mengendalikan banjir atau menjaga kelangsungan beberapa
proses alam, yang kesemuanya akan bermanfaat bagi kepentingan manusia dan
lingkungan.
Sebagai BARANG : maka Lahan Basah akan menjadi tempat / habitat untuk
melakukan berbagai kegiatan dan juga tempat untuk menghasilkan berbagai
barang/komoditi yang arahnya menuju ke manfaat ekonomi (economics profit of
wetland )
Sebagai ATRIBUT : Lahan Basah juga akan bernilai dan dihargai oleh sebagian
kelompok masyarakat karena berhubungan dengan agama dan tatanan sosial
masyarakat setempat serta berguna bagi perkembangan ilmu dan budaya.
Jadi kesimpulannya, fungsi ekologis adalah fungsi lahan basah yang mengarah pada jasa.
Kata jasa terkadang diartikan harfiah sebagai sesuatu pemberian yang seringkali dianggap
tanpa pamrih. Namun, seiring dengan waktu, jasa harus dinilai lebih lanjut nominalnya
sehingga dapat dikuantitatifkan untuk kemudian dihargai sebagai barang. Maka, Fungsi
Ekologi Lahan Basah Cenderung Mengarah Pada Jasa
Fungsi ekologis lahan basah akan banyak memberikan nilai positif bagi suatu
ekosistem. Adapun beberapa fungsi ekologis dari lahan basah antara lain:

1. Lahan basah sebagai habitat

Merupakan habitat berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang bernilai


ekonomis .Data menunjukkan, dari 179 spesies yang dilindungi, menurut Wetland Data
Base PHPA/Wetland International, sebagian besar berhabitat di lahan basah. Daerah
seperti mangrove merupakan tempat mencari makan burung migran yang singgah dan
masuk dalam konvensi pelestarian spesies migran.

2. Lahan Basah sebagai pengatur fungsi hidrologi

Tempat penampungan air (sumber air dan hujan). Pemasok air ke aquifer
(kantung air), air tanah, dan lahan basah lain didataran lebih rendah yang untuk
selanjutnya digunakan sebagai penyedia air bagi kawasan sekitar dan menjaga tinggi
kolom air tanah untuk dimanfaatkan sebagai sumur dangkal. Menjaga iklim ekosistem
sekitar lahan basah, dengan cara mempertahankan penguapan lokal untuk menjaga
kelembaban dan turunnya hujan.

3. Lahan Basah untuk menjaga kualitas air

Proses pengurangan kecepatan aliran air oleh vegetasi akan berpengaruh pada
percepatan pengendapan sedimen dan penjernihan air. Vegetasi mampu menyerap
unsur hara dan bahan pencemar yang berlebihan sehingga dapat menjaga kualitas air.

4. Lahan Basah sebagai pencegah bencana alam

Danau, dam, rawa dan dataran banjir mempunyai kemampuan menyimpan


kelebihan air yang dicurahkan saat musim hujan. Lahan basah juga memiliki fungsi
ganda yaitu untuk pencegahan banjir dan persediaan air pada musim kemarau.

Mangrove, padang lamun dan terumbu karang mempunyai fungsi ekologis


sebagai pelindung pantai dengan kemampuannya memecah kekuatan ombak dan arus,
serta membantu mengikat sedimen dan menstabilkan substrat sehingga tidak mudah
mengalami erosi.

5. Lahan Basah untuk menjaga sistem dan proses proses alami

Vegetasi di hutan gambut dan hutan rawa membantu proses penyerapan CO2 di
udara melalui proses fotosintesis sehingga mencegah pemanasan global .Tetapi lahan
gambut juga mempunyai resiko, dimana endapan karbon yang dikandungnya jika
dilepaskan sekaligus atau dibakar, maka akan mempercepat proses pemanasan global.

Terumbu karang dapat membentuk pulau karang dan pantai berpasir putih.
Mangrove dapat mempercepat proses sedimentasi yang pada akhirnya akan
membentuk lahan baru di pesisir.
b. Fungsi Ekologis Lahan Basah (tinjauan NSAP 2004)

. 1. Penambat Sedimen dari Darat dan Penjernih Air.


Jenis ekosistem yang berperan : Ekosistem mangrove, rawa, lamun, lahan basah
buatan
Keterangan : Sistem perakaran, batang, dan daun vegetasi tertentu di lahan basah
dapat menambat sedimen serta menjernihkan air.
2. Penahan dan Penyedia Unsur Hara
Jenis ekosistem yang berperan : Danau, rawa, dataran banjir, mangrove dan lamun
Keterangan : Badan air dan vegetasi yang terdapat pada lahan basah dapat menahan
dan mendaur ulang unsur hara
3. Penahan dan Penawar Pencemaran
Jenis ekosistem yang berperan : Hampir semua lahan basah
Keterangan : Badan air dan keseluruhan komponen lingkungan yang terdapat
didalamnya dapat menurunkan daya racun bahan pencemar yang masuk kedalamnya
Konsep Lotik dan Lentik ; Purifikasi Alamiah
4. Stabilisasi Iklim Mikro
Jenis ekosistem yang berperan : Lahan basah yang berukuran luas Marine,
Estuarine, Riverine dan Lacustrine
Keterangan : Secara keseluruhan kondisi hidrologi dan daur materi pada lahan basah
dapat menstabilkan iklim mikro, terutama curah hujan dan suhu. Iklim mikro = iklim
yg spesifik terjadi pada suatu area dengan luasan kecil Misal : rumah dengan konsep
go green
5. Pengendali Iklim Global
Jenis ekosistem yang berperan : Rawa gambut
Keterangan : Lahan basah dapat menyerap dan menyimpan karbon sehingga berfungsi
sebagai pengendali lepasnya karbon ke udara yang berkaitan dengan perubahan iklim
global
c. Contoh lahan basah di Indonesia

Lahan Rawa Gambut di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar ( Kalimantan


Selatan)
Hutan rawa gambut didefinisikan sebagai hutan rawa yang sumber airnya tidak
dipengaruhi oleh air sungai tapi hanya berasal dari curahan hujan atau presipitasi saja.
Ditinjau dari aspek perairan, hutan rawa gambut digolongkan sebagai salah satu jenis dari
ekosistem lahan basah. Hal ini disebabkan karena permukaan tanah hutan rawa gambut
kadang-kadang sepenuhnya tergenang air. Rawa Gambut yang terletak di km 17
kecamatan gambut memiliki beberapa macam potensi yang dapat dimanfaatkan terutapa
potensi tumbuhan ayng tinggal di daerah tersebut. Tumbuhan yang hidup di daerah ini
adalah tumbuhan kelakai, teratai, karamunting, purun tikus, dan yang mendominasi adalah
pohon galam. Jika diteliti lebih lanjut, kandungan dari tumbuhan-tumbuhan tersebut
berpotensi untuk dijadikan sebagai tanaman obat. Berikut khasiat yang dimiliki beberapa
tumbuhan yang hidup di daerah gambut ini :
1. Teratai yang berkhasiat menurunkan panas, menyembuhkan sakit kepala dan
mengobati diare.
2. Alang-alang berkhasiat untuk panas dalam, sariawan, asam urat, sebagai
pelembut kulit, peluruh seni, pembersih darah, dan penambah nafsu makan.
3. Karamunting berkhasiat sebagai penetral racun, untuk mengobati beberapa
macam penyakit seperti gangguan pencernaan (dispepsi).
4. Kelakai berkhasiat untuk antioksidan atau anti penuaan.
5. Purun Tikus Tumbuhan ini dapat dijadikan vegetasi indikator untuk tanah sulfat
masam dan mengikat kadar logam.

III. Kesimpulan

Fungsi ekologis adalah fungsi yang terkait dengan proses ekologis suatu lokasi yang
memberikan manfaat dalam ekosistem tersebut Fungsi ekologis terkait dengan ekologi lahan
basah memberikan nilai positif bagi ekosistem yang dibahas sehingga lahan basah menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari mekanisme purifikasi alamiah.
LAMPIRAN
Gambar 1. Lahan Rawa Gambut di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar ( Kalimantan
Selatan)
Gambar 2. Makhluk hidup yang tinggal di lahan basah

Gambar3. Hutan Mangrove merupakan salah satu contoh lahan basah


Gambar 4. Taman Nasional Danau Sentarum merupakan perwakilan ekosistem lahan basah
danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropik di Kalimantan.
Gambar 5. Tanaman yang hidup di Lahan Basah

Anda mungkin juga menyukai