Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PRATIKUM BIOLOGI

PERCOBAAN ENZIM KATALASE PADA HATI


AYAM

Nama Kelompok :

Alifah Puspita Dewi / 04

Dendy Wahyu Dwi U / 10

Wisnu F / 31

Yuni Indah Setyo E.C / 32


Judul : Percobaan Enzim Katalase Pada Hati Ayam

Tujuan :

1. Membandingkan pengaruh perbedaan pH pada kinerja enzim katalase pada hati


ayam.

2. Membandingkan pengaruh perbedaan suhu pada kinerja enzim katalase pada hati
ayam.

3. Membandingkan pengaruh perbedaan konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2.

Permasalahan :

1. Pada kisaran pH berapa kerja enzim katalase dapat bekerja optimal ?

2. Berapakah suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja secara baik?

3. Adakah pengaruh perbedaan konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 pada
kinerja enzim katalase?

Hipotesa :
1. Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral ( 7 ) sampai pH basa lemah
2. Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada suhu ruangan
(25-30drjt C)
3. Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap kerja enzim katalase.

Alat dan Bahan :

1. Rak tabung reaksi


2. Tabung reaksi 5 buah
3. Pipet tetes
4. Gelas kimia
5. Pisau/silet
6. Korek api
7. Lidi
8. Hati ayam
9. H2O2
10. Air suling
11. NaOH
12. HCl
13. Korek Api
14. Air Dingin
15. Wadah Penghalus Hati Ayam
Variabel :

a. Variabel Bebas :
a. Hati ayam (perbedaan perlakuan) :
- 2gr hati ayam direndam larutan NaOH 2menit.
- 2gr hati ayam direndam larutan HCl 2menit.
- 2gr hati ayam direndam air panas 2menit.
- 2gr hati ayam direndam air dingin 2menit.
- 4gr hati ayam

b. Variabel Kontrol : Larutan H2O2 2 tetes, tabung reaksi, gelas reaksi, hati ayam 2gr,

c. Variabel Terikat :

Langkah Kerja:

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Merangkai perangkat percobaan seperti pada perangkat percobaan
3. Menutup tabung reaksi dengan sumbat saat mereaksikan larutan H2O2
4. Mengamati gelembung udara yang terbentuk
5. Membuka sumbat tabung reaksi kemudian memasukkan bara api pada tabung reaksi.
6. Mengamati keadaan bara api.
7. Mencatat hasil reaksi kedalam table pengamatan
8. Menganalisa table hasil pengamatan
9. Menjawab pertanyaan
10. Membuat kesimpulan
Tabel pengamatan
No Perlakuan gelembung gas bara api
1 1 potong hati ayam + 2ml H2O2 banyak sedikit
1 potong hati ayam + NaOH + 2ml
2 H2O2 sedang sedang
1 potong hati ayam + HCl + 2ml
3 H2O2 sedikit sedang
1 potong hati ayam 40C + 2ml
4 H2O2 banyak sekali besar
1 potong hati ayam 10C + 2ml
5 H2O2 banyak sekali besar sekali
6 2 potong hati ayam + 2ml H2O2 banyak sekali besar sekali
7 1 potong hati ayam + 4ml H2O2 banyak sekali besar

Analisa data
Pada praktikum kali ini kita menggunakan hati ayam sebagai bahan percobaan, karena hati ayam
banyak mengandung enzim katalase. Hasil dari percobaan yang terdapat pada tabung reaksi
adalah gelembung yang mengandung gas oksigen. Dan apabila kita menempatkan bara di dalam
tabung reaksi, maka bara tersebut akan menyala, ini membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi
menghasilkan oksigen (O2). Tetapi tidak semua tabung reaksi menghasilkan gelembung dan
menyala apabila ditempatkan bara di atasnya. Ada juga bara yang mati setelah di tempatkan di
atas tabung reaksi
1 potong hati ayam + 2ml H2O2
Saat larutan H2O2 dimasukkan, terjadi pembentukan gelembung-gelembung udara sebanyak
53ml dalam waktu 2menit. Hal itu membuktikan bahwa di dalam hati ayam yang masih segar
terdapat banyak peroksisom sehingga menghasilkan enzim katalase dalam jumlah banyak. Enzim
katalase ini kemudian menguraikan senyawa hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
Dengan gelembung-gelembung udara yang terbentuk membuktikan bahwa enzim katalase dapat
menguraikan senyawa hydrogen peroksida menjadi H2O.
Pada saat memasukkan bara api kedalam tabung reaksi , bara api tetap menyala tetapi dala
intensitas yang sedikit. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase dapat menguraikan senyawa
hydrogen peroksida menjadi O2.
1 potong hati ayam + NaOH + 2ml H2O2
dihasilkan gelembung dalam intensitas sedang dan bara api juga menyala sedang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja dengan normal, karena tidak
dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena
terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan NaOH yang
merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi basa. Derajat keasaman (pH) sangat
mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi basa tersebut merusak enzim katalase yang
bekerja pada pH netral.

1 potong hati ayam + HCl + 2ml H2O2


dihasilkan gelembung dalam kategori sedikit namun bara api juga menyala dalam intensitas
sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja, karena tidak
dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena
terjadinya denaturasi. Denaturasi merupakan rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang
menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi enzim
menurun atau hilang. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan HCl yang
merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi asam. Derajat keasaman (pH) sangat
mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi asam tersebut merusak enzim katalase yang
bekerja pada pH netral.
1 potong hati ayam 40C + 2ml H2O2
dihasilkan gelembung dalam intensitas banyak sekali dan bara api juga menyala besar. Hal ini
menunjukkan bahwa pada suhu yang lebih tinggi kecepatan senyawa hydrogen peroksida
meningkat, sehingga saat bertumbukan dengan enzim, energy molekul hydrogen peroksida
berkurang. Hal ini memudahkan terikatnya molekul hidrogen peroksida pada sisi aktif enzim
katalase.
1 potong hati ayam 10C + 2ml H2O2
dihasilkan gelembung dalam intensitas banyak sekali dan bara api menyala besar sekali. Hal
tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati masih bekerja, karena berhasil
dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hasil dari perlakuan ini menunjukkan
bahwa enzim katalase tidak rusak dalam suhu rendah. Pada suhu rendah enzim hanya mengalami
inaktif, dengan kata lain enzim akan bekerja kembali ketika telah mencapai suhu yang sesuai dan
bertemu dengan substrat yang cocok (karena enzim bekerja secara spesifik).
2 potong hati ayam + 2ml H2O2
dihasilkan gelembung dalam intensitas banyak sekali dan bara api menyala besar sekali dalam
waktu yang sangat cepat. Hal tersebut membuktikan bahwa konsentrasi enzim juga
mempengaruhi laru reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim, semakin cepat pula reaksi yang
berlangsung.
1 potong hati ayam + 4ml H2O2
dihasilkan gelembung dalam intensitas banyak sekali dan bara api menyala besar. Hal ini
membuktikan bahwa bila jumlah enzim dalam keadaan tetap kecepatan reaksi akan meningkat
dengan adanya peningkatan substrat. Namun, pada saat sisi aktif semua enzim bekerja,
penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih lanjut. Kondisi ini
disebut konsentrasi substrat pada titik jenuh.

Anda mungkin juga menyukai